Friday, April 25, 2014

Khutbah Jum'at 47, Engkaulah Pemberi Kedamaian & Ilmu dan Penelitian

Khutbah Jumat, 06 Jumadil Ula 1435 H / 07 Maret 2014 M
Engkaulah Pemberi Kedamaian
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ السَّلاَمِ، ذِي الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، وَالْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ أَبْلَغَ حَمْدٍ وَأَتَّمهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ، بِذِكْرِهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ، وَتَخْشَعُ الأَفْئِدَةُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، نَبِيُّ السَّلاَمِ، وَرَحْمَةُ اللَّهِ لِلأَنَامِ، دَعَا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى بِالْحُسْنَى، وَكَانَ سِلْماً عَلَى الْبَشَرِيَّةِ وَأَمْناً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ جَلَّ وَعَلاَ، قَالَ تَعَالَى:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ[([1]).
Kaum muslimin : Allah telah menciptakan manusia dan diberikannya tugas untuk membangun dan memakmurkan, diperintahkan untuk mewujudkan keamanan dan ketentraman, kedamaian dan perdamaian, dan agama yang paling benar disisi-Nya adalah agama Islam, Allah Swt berfirman :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإِسْلامُ
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam" (Ali Imran 3 : 19) Dan Allah adalah sumber kesejahteraan seperti disebutkan di dalam Al Quran :
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ
"Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera" (Al Hasyr 59 : 23). Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Sejahtera, sejahtera pada dzat-Nya, sejahtera terhadap makhluk-Nya, Dia menginginkan kebagian bagi mereka, mengajak mereka untuk mengucapkan salam, mengajak mereka untuk memiliki sifat sejahtera dan serasi, agar mendapatkan surga tempat kesejahteraan, Allah Swt berfirman :
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ
"Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga)" (Yunus 10 : 25)
Kedamaian merupakan anugrah, Nabi Saw memohonnya pada Tuhannya pada setiap selesai shalat, dari Aisyah RA berkata : Nabi Saw bila selesai salam shalat ia tidak duduk kecuali dengan batasan bacaan :
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
"Ya Allah, Engkaulah (sumber) kedamaian, dan dari-Mu segala kedamaian, Engkau Maha Pemberi berkah wahai Dzat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemulyaan". Dalam sabda lainnya disebutkan :
أَفْشُوا السَّلاَمَ تَسْلَمُوا
"Sebarkan salam, niscaya kalian akan selamat" (Ahmad 19033). Artinya terselamatkan dari keterpecahan dan keterputusan hubungan, sehingga rasa dengki menghilang, dan rasa kasih sayang menjadi langgeng dan kemaslahatan antara dua orang yang bertikai dapat terwujud.
Hamba Allah : kedamaian merupakan kebutuhan manusia, dengan kedamaian terwujud kemaslahatan dan kemanfaatan bagi manusia, kedamaian merupakan bukti kemajuan dan keberadaban manusia. Kedamaian adalah terwujudnya ketenangan antara sesama, terjalinnya rasa kasih antara keluarga, terbentuknya perdamaian antara dua pihak yang bertikai dan dunia terselamatkan dari segala permusuhan, maka barang siapa memohon kedamaian dan mencari kedamaian, maka sebenarnya ia telah mendapatkan hidayah dari Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, dan dia telah menempuh jalan yang lurus, Allah Swt berfirman :
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus" (Al Maidah 5 : 16)
Wahai sekalian manusia : sesungguhnya kedamaian merupakan wasiat Allah untuk para Nabi-Nya, hidayah Allah untuk hamba-hamba-Nya yang shaleh, para nabi menerapkannya saat berdialog dengan para kaum mereka, keluarga dan ayah mereka, sebagai contoh Nabi Ibrahim AS saat berdialog dengan ayahnya, ketika beliau mengajaknya agar beriman maka ajakan beliau dengan kedamaian dan kelembutan, tapi ketika ia tidak mentaatinya, beliau tidak berlaku kasar dan mengancamnya, bahkan menggunakan ungkapan yang damai, dalam firman Allah dikisahkan :
سَلاَمٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا
"Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku, sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku" (Maryam 19 : 47). Contoh lainnya, pujian yang dialamatkan kepada seorang wanita oleh Al Quran karena wanita tersebut berlaku bijak, berdialog dengan cara yang damai dan ia hanya mempunyai tujuan kasih sayang, Allah Swt berfirman :
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ*إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ*أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ* قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْراً حَتَّى تَشْهَدُونِ
"Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri". Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)". (An Naml 27 : 29-33).
Ketika Balqis bermusyawarah dengan kaumnya dan orang-orang terdekat dengannya, mereka memintanya untuk membalasnya dengan mengirim kekuatan,
قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالْأَمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ
"Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan". (An Naml 27 : 29-33).
Ia tidak serta merta memenuhi permintaan mereka untuk mengirim kekuatan, tapi ia berfikir akibat yang akan ditimbulkan, dan kerusakan apa yang akan terjadi pada bangsa dan negaranya, serta penistaan manusia yang akan ditimbulkannya, sehingga ia berusaha untuk memberikan hadiah agar hati mereka menjadi kalem dan perang dapat dihindarkan, ia berkata :
وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu. (An Naml 27 : 35). Qatadah berpendapat : akhirnya (Balqis) mendapatkan rahmat dan ridha Allah, dan kecerdikannya terbukti saat ia masuk Islam dan saat ia masih berada dalam agamanya yang terdahulu, ia mengetahui bahwa hadiah dapat mempengaruhi hati manusia (Tafsir Ibnu Katsir 6/190)
Dan wanita bijak inilah yang mengantarkan kaumnya pada kebahagiaan dunia dan akhirat,
قالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (An Naml 27 : 44)
Hamba Allah : sesungguhnya ungkapan pertama yang diucapkan oleh Nabi Saw ketika memasuki Madinah adalah ungkapan singkat yang dipenuhi rasa cinta dan anjuran perdamaian, sehingga hati, pendengaran dan penglihatan menjadi terbuka luas, dan orang pertama yang sangat terpengaruh adalah seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Salam RA, ia berkata : ketika Rasulullah Saw datang ke Madinah orang-orang bergegas mengerumuninya, lalu dikatakan : Rasulullah Saw telah tiba, kemudian aku datang untuk melihat orang-orang yang berkumpul, dan ketika aku melihat wajahnya maka jelaslah bagiku bahwa wajahnya bukanlah wajah seorang pendusta, dan ungkapan pertama yang aku dengar saat beliau berbicara :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan kepada orang yang kelaparan, sambunglah tali kekerabatan dan laksanakanlah shalat malam saat orang-orang tengah tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat” (At Tirmidzi 2485)
Nabi Saw menjelaskan pada manusia bahwa kedamaian merupakan pandangannya dan keamanan adalah tujuannya, oleh karena itu Nabi Saw mewasiatkan seluruh manusia agar mewujudkan prinsip kesejahteraan, dan beliau memerintahkan kita untuk saling berbagi salam pada semua manusia, disebutkan dalam sebuah hadits ketika seseorang bertanya padanya :
أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ :« تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Apakah amalan terbaik dalam Islam ? Rasulullah Saw menjawab: Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak” (Muttafaq ‘alaih)
Makna hadits ini telah mengakar kuat di benak para sahabat, Ammar bin Yasir RA berkata :
ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الإِيمَانَ: الإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ، وَبَذْلُ السَّلاَمِ لِلْعَالَمِ، وَالإِنْفَاقُ مِنَ الإِقْتَارِ
“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: jujur terhadap diri sendiri, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran” (Bukhari)
Para ulama berpendapat : bahwa tiga sifat ini menghilangkan keterputusan hubungan, pertengkaran dan kerusakan antara dua orang yang bertikai, dan bahwa kedamaian yang terjadi hanya karenaa Allah dan tidak berasal dari nafsunya dan ia tidak mengajak sahabat dan para kekasihnya untuk berbuat kerusakan (Syarah imam nawawi atas kitab Muslim 1/143)
Kedamaian dalam berinteraksi dengan sesama, merupakan wasiat Allah bagi para kekasih Allah, Allah Swt berfirman :
فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلاَمٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk). (Az Zukhruf 43 : 89)
Artinya : jangan membalas perbuatan mereka dan ucapan buruk mereka, tapi berilah mereka maaf atas ucapan dan tindakan mereka, dan semua ini merupakan sifat sejati hamba-hamba Allah, Allah Swt berfirman :
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ لاَ نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
"Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil" (Al Qashash 28 : 55). Prilaku seorang muslim di dunia hendaknya sesuai dengan syariat Islam agar kelak mendapatkan keberuntungan surga, Allah Swt berfirman :
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَراً حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِين
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. (Az Zumar 39 : 73)
Ya Allah, kami mohon pada-Mu kesejahteraan untuk negara kami, bangsa kami dan keluarga kami, langgengkan nikmat cinta dan kasih sayang pada kami, dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan pada kami agar ditaatinya, sebagai pengalaman firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah pada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi dalam keramaian dan kesendirian, dan ketahuilah bahwa kedamaian merupakan pondasi dasar hidup bersama antara individu dan bangsa-bangsa, dibawah kesejahteraan manusia dapat hidup dengan tentram dan makmur, jiwa mereka merasakan ketenangan, mereka tidak merasa takut atas harta dan kehormatan mereka, semuanya ikut merasakan kebahagiaan, di negara yang penuh berkah ini kita dapat menikmati arti kesejahteraan dan ketentraman, keamanan dan kemakmuran, setiap orang dapat hidup diatas buminya dengan penuh penghargaan, dan ini semua merupakan nikmat dari Tuhan, yang harus dijaga, dan berdoa kepada Allah untuk orang yang menjadi penyebab keterwujudannya, para pendiri dan para amir yang telah menyebarkan kesejahteraan, mengajak dan mencintai kebaikan dan menyebarkannya untuk semua manusia, semua itu merupakan perwujudan dari sabda Nabi Saw :
أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ: أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنكُمْ
“Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian lakukan akan membuat kalian saling mencintai ? sebarkan salam diantara kalian” (Muslim 384)
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([4]).
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَإِخْوَانَهُمَا شُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بِعَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])
 
Khutbah Jumat, 13 Jumadil Ula 1435 H / 14 Maret 2014 M
Ilmu dan Penelitian
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يَلِيقُ بِجَلاَلِهِ وَعَظِيمِ سُلْطَانِهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي مَنْ يُرِدْ بِهِ خَيْراً يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَيَرْفَعْ مَنْزِلَتَهُ فِي أَعْلَى عِلِّيِّينَ، مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، هُوَ أَكْرَمُ الأَكْرَمِينَ، عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، الرَّحِيمُ الرَّحْمَنُ، عَلَّمَ الْقُرْآنَ، وخَلَقَ الإِنْسَانَ، وعَلَّمَهُ الْبَيَانَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَاوَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَنْزَلَ عَلَيْهِ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ، وَعَلَّمَهُ مَا لَمْ يَكُنْ يَعْلَمُ،وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْهِ عَظِيماً، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ جَلَّ وَعَلاَ، قَالَ تَعَالَى:] وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ[([1]).
Kaum muslimin : Sesungguhnya Allah –dengan qudrat-Nya- telah meninggikan langit tanpa tiang seperti yang kalian saksikan, bintang gemintang menjadi penghiasnya, dijadikan bumi lapang dan mudah, disebutkan dalam firman Allah :
فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا
"maka berjalanlah di segala penjurunya" (Al Mulk 67 :15). Dialah Allah yang :
لاَ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui" (Al An’am 6 : 103). Dia Maha Suci :
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah"(As Sajadah 32 : 7). Dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan semuanya diliputi oleh ilmu-Nya, Allah Swt berfirman :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاَطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْماً
"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu" (At Thalaq 65 : 12). Banyak bukti agung di dalam kosmos ini, tanda-tanda nyata dan saksi yang menunjukkan atas wujud-Nya, Dia Tuhan langit dan bumi, dan Dia memiliki bukti dalam setiap ciptaan-Nya yang menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt berfirman :
هَذَا خَلْقُ اللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ
"Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah" (Luqman 31 : 11)
لِلَّهِ فِي الآفَاقِ آيَاتٌ لَعَلَّ أَقَلَّهَا هُوَ مَا إِلَيْهِ هَدَاكَ
وَلَعَلَّ مَا فِي النَّفْسِ مِنْ آيَاتِهِ عَجَبٌ عُجَابٌ لَوْ تَرَى عَيْنَاكَ
Allah memiliki tanda-tanda dalam setiap ufuk mungkin sedikit di antaranya telah dapat membimbingmu
Semoga apa yang ada dalam jiwa dari ayat-ayatnya akan mendatangkan ketakjuban jika kedua matamu menyaksikannya
Hamba Allah : Allah Swt telah meletakkan beberapa tanda-tanda di dunia ini dan diciptakan bukti-bukti nyata di dalamnya, maka barang siapa memandangnya dengan pandangan penelitian, pemikiran dan penuh penghayatan, maka akan terbukti adanya Yang Maha Esa, sehingga imannya akan bertambah dan keyakinannya terhadap Tuhannya akan semakin kuat, dan pada akhirnya ia akan berkata, seperti termaktub dalam firman-Nya :
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka"(Ali Imran 3 : 191). Keimanan kepada Allah akan semakin bertambah pada jiwa seseorang dengan mengetahui hakikat ilmiah dan dengan mencari dan meneliti pada dunia yang sangat luas ini, dan Allah telah mengarahkan kita seperti tersebut di dalam Al Quran untuk selalu memperhatikan semua ciptaan-Nya dan ayat-ayat-Nya yang agung, Allah Swt berfirman :
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ* وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ*وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ* وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ*فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan"(Al Ghasyiyah 88 : 17-21)
Betapa agungnya ilmu yang dapat mengarahkan seseorang menuju ke jalan yang lurus, bagaimana tidak ? dengan ilmu itu seseorang dapat mengenal Allah Swt, dengannya seorang hamba semakit takut pada Tuhannya, kemudian menyembah-Nya dengan setia, Allah Swt berfirman :
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan" (Muhammad 47 : 19). Dan seorang yang tidak mengenal Allah, maka ia tidak akan mengenal keagungan-Nya dan ia tidak akan menghargai-Nya dengan penghargaan yang semestinya dan ia akan keluar dari jalan petunjuk dan justru yang ia tempuh adalah jalan kesesatan, Allah Swt berfirman :
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya" (Al An’am 6 : 91)
Kaum muslimin : ilmu dan penelitian telah memberikan sumbangsih besar pada kemanusiaan serta manfaat yang dapat dirasakan. Dulu manusia hanya bertikar tanah dan berselimut langit, sekarang mereka mampu menembus angkasa luar, dulu mereka tidak mampu berinteraksi dengan sesamanya dalam jarak tertentu, sekarang mereka dapat berinteraksi dengan sesama dimana saja berada, mereka telah memiliki sebab-sebab terwujudnya peradaban dan kemakmuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, dengan penelitian ilmiah, waktu dan kehidupan dapat digunakan dengan semaksimal mungkin, individu dan masyarakat dapat berkembang pesat, kehidupan menjadi lebih nyaman dan mudah ditinjau dari berbagai sisinya, dan semuanya tampak mulai berubah menuju hal yang lebih indah dan lebih baik bagi manusia.
Hamba Allah, karena ilmu, pengetahuan dan penelitian memiliki kedudukan penting, maka Al Quran memerintahkan kita untuk menguasai berbagai media tersebut dan mengerti pentingnya media itu, sehingga ayat pertama yang diturunkan adalah :
اقْرأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ*خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ* اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ* الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ* عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (Al 'Alaq 96 : 1-5)
Ayat-ayat diatas menjadi pendorong kaum muslimin sejak dulu hingga kini, dalam menempuh jalan keilmuan, pembelajaran dan penelitian pada semua bidang dan cabang keilmuan, setelah itu mempraktekkan hasilnya, sehingga mereka mampu menjadi pioner di bidang pengetahuan dan ikut andil berkontribusi dalam membangun system pengetahuan, mereka telah meletakkan pondasi dasar keilmuan, mereka telah berkontribusi banyak bagi kemanusiaan, sebagai contoh di bidang kedokteran, berangkat dari sabda Rasulullah Saw :
تَدَاوَوْا عِبَادَ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يُنَزِّلْ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ مَعَهُ شِفَاءً
"Berobatlah kalian wahai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali diturunkan bersamanya kesembuhan" (Ahmad 18952), mereka kaum muslimin bergerak berusaha menemukan obat untuk semua penyakit manusia, sehingga mereka terkenal dengan proyek dan metode eksperimennya yang bercirikan ketelitian dan kekuatan, sehingga tercipta pemikiran spesialisasi di bidang kedokteran, diantaranya spesialis dokter mata, spesialis dokter bedah dan ahli bekam, dan mereka yang menemukan alat operasi, bahkan buku "Al Qanun di bidang kedokteran" telah menjadi rujukan ilmiah selama enam abad di bidang kedokteran, ini menjadi pertanda keaguangan kaum muslimin di bidang penelitian ilmiah. Di bidang matematika, tentu masih ingat ilmu Al Jabar yang dikarang oleh Khawarizmi, di bidang ilmu fisika, sampai kini studi kontemporer mengungkapkan bahwa sarjana muslim merupakan penemu dalam banyak konsep di bidang mekanik, optik dan akustik. Dalam bidang kimia, para sejarawan menyebutkan bahwa pada masa kemajuan peradaban Islam, ilmu kimia menjadi ilmu yang diekpremenkan oleh ilmuwan besar, seperti Jabir bin Hayyan dan Ar Razi. Di bidang ilmu bumi atau geologi dan geoprafi, kita mendapati buku karangan Al Bairuni dan karangan Al Hamdani, keduanya menjadi karangan terpenting yang mendalami tentang berbagai macam jenis mineral dan kristal.
Oleh karena itu kita menemukan bahwa kontribusi kaum muslimin dalam perjalanan penelitian ilmiah dan teknologi sepanjang masa telah menjadi landasan ilmu pengetahuan modern, yang berkhidmat untuk kemanusiaan, hal itu tentu didasarkan pada sabda Rasulullah Saw :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
"Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya" (Musnad As Syihab 2/223)
Ya Allah, ajarkan kami atas ketidaktahuan kami, berilah kami manfaat atas ilmu yang telah Engkau ajarkan pada kami dan tambahlah ilmu kami. Ya Allah berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan pada kami agar ditaatinya, sebagai pengalaman firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah pada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi dalam keramaian dan kesendirian dan ketahuilah bahwa Allah Swt telah memberikan kita berbagai media keilmuan dan penelitian di negara ini, dan ini patut disyukuri. Sekolah, universitas, institut dan perpustakaan, para dosen, para guru dan orang-orang yang berpengalaman di bidangnya, para peneliti, semuanya ada disini, karena itu tuntutlah ilmu dan berusahalah untuk menjadi yang terbaik, berikanlah dorongan pada anak-anak kalian untuk mengadakan penelitian ilmiah, ajarkan mereka kesabaran, kejujuran saat melakukan penelitian, sehingga mereka berhasil mendapatkan hadiah yang bernilai, kesempatan yang baik dan hasil yang memuaskan, karena sekarang penelitan ilmiah telah menjadi hadiah yang terbaik yang dapat dipersembahkan untuk negara ini dan kemanusiaan, sebagaimana ia dapat menjadi pengantar yang dapat mendekatkan seseorang pada surga Allah, Nabi Saw bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقاً يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْماً سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقاً إِلَى الْجَنَّةِ
"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga" (Muslim 2699)
Pada hari ini, merupakan hari berdirinya benteng penelitian ilmiah di Negara Persatuan Emirates Arab dua puluh tahun yang lalu, yaitu Pusat Emirates untuk Studi dan Penelitian Stategis, yang selalu menyelenggarakan kegiatan kebudayaan, penelitian dan keilmuan sepanjang tahun, dan semua kegiatan tersebut dibuka untuk umum agar semuanya dapat menimba manfaat dan agar kebudayaan ini menjadi tersebar luas.
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([4]). اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَإِخْوَانَهُمَا شُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بِعَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])

No comments: