Thursday, June 09, 2016

LOGIS?, ITU HARUS...!

Pertanyaan-pertanyaan 

 

Pernahkah anda duduk di taman dan memandang di kejauhan ada pohon yang daun-daunnya sedang rontok berguguran? Pernahkah anda mengamati di mana daun-daun itu berhenti? Lalu pernahkah anda bertanya seandainya keteraturan di alam semesta ini tidak ada, kemanakah daun-daun yang sedang rontok itu berhenti? Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah; bisa jadi kemana saja tanpa arah daun-daun itu akan berhenti, ada yang terus ke atas, ada yang ke samping dan juga ada yang ke bawah. Sayangnya alam semesta ini mempunyai hukum keteraturan, maka daun-daun itu pasti akan jatuh ke tanah.


Seluruh yang ada di alam semesta ini pasti tidak lepas dari hukum-hukum keteraturan, sehingga seluruh kejadian yang ada bisa ditentukan polanya termasuk juga yang dianggap sulit sekalipun seperti irama ombak di laut, itulah kemudian yang dikenal dengan keadaan

logis. Lalu apa yang dimaksud dengan logis?


Seluruh yang ada di dunia ini tidak ada yang terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab. Jadi, logis adalah suatu peristiwa yang terjadi karena suatu sebab. Atau dengan kata lain akibat yang terjadi oleh karena suatu sebab.


Mari kita mencoba menelusuri tentang yang dimaksud dengan logis ini sejak dari awal. Alam semesta ini dipercaya mulai terjadi sejak adanya peristiwa yang dikenal dengan nama 'Big Bang' kira kira 15 milyar tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu persis bagaimana peristiwa Big Bang ini terjadi. Apakan ia terjadi begitu saja, atau sebelumnya ada sesuatu yang abadi (tanpa awal) dan karena sesuatu sebab katakanlah katalis mencampurinya menyebabkan peristiwa Big Bang ini terjadi. Bahkan ada spekulasi bahwa sebelum terjadinya Big Bang bahwa ruang dan waktu adalah tidak ada. Dapatkah anda membayangkannya?.


Kejadian Big Bang sampai saat ini oleh para ahli ilmu alam diercaya merupakan suatu peristiwa cikal-bakal permulaan adanya perkembangan alam semesta yang ada sekarang ini, bermilyar-milyar tahun kemudian setelah peristiwa Big Bang tepatnya kira-kira setelah.5,1.milyar tahun yang lalu terbentuklah galaksi Tata Surya kita. Lalu setelah 100 juta tahun kemudian sisa-sisa supernova di sekitar Tata Surya membentuk planet-planet termasuk Bumi dan seterusnya sampai 3,5 milyar tahun lalu kehidupan di bumi mulai ada dan seterusnya menerus sampai keadaan sekarang ini. 


Jikalau ditarik kembali semua titik-titik kejadian sejak peristiwa dahsyat Big Bang itu sampai sekarang, apakah seluruh titik-titik kejadian yang telah terjadi itu akan bersambungan? Apakah titik-titik kejadian itu akan berurutan? Kalau jawabannya 'Ya' berarti ada kejadian yang disebut Domino Effect di sini. Yaitu suatu kejadian yang disebabkan oleh kejadian sebelumnya. Ini berarti, kejadian itu mempunyai pola, dan karena mempunyai pola, maka peristiwanya akan dapat terulang seperti itu jika keadaannya sama. Jadi, dengan demikian seluruh yang telah terjadi di alam semesta ini tidak ada yang terjadi secara tiba-tiba. Jika ada kejadian di alam semesta ini yang tiba-tiba lalu mengapa semua manusia berbentuk sebangun? Jika ada peristiwa kejadian tiba-tiba lalu mengapa seluruh bentuk makhluk hidup berbentuk simetris antara sisi satu dan lainnya? Mengapa bentuk daun teratai juga sebangun? Mengapa bau bunga mawar kok sama? Ini membuktikan bahwa seluruh yang ada di alam semesta ini merupakan sesuatu yang berpola. Sesuatu yang berpola mengikuti

hukum sebab-akibat. Dengan demikian, maka hal itu disebut juga logis.


Arti Logis Pada Kehidupan


Alasan kuat bagi anda untuk membuat kehidupan anda menjadi logis adalah karena alasan yang sudah disebutkan di atas. Apabila ada seseorang yang meminta kepada anda untuk yakin kepada sesuatu yang tidak logis anda harus jangan mengikutinya karena ini berarti akan bertentangan dengan seluruh keadaan yang ada di alam semesta ini. Tidak perduli apakah seseorang itu mengastanamakan apapun kepada anda, jika tidak logis berarti bertentangan dengan hukum yang berlaku di seluruh alam ini. 


Seluruh hukum, dogma, budaya atau apapun jika itu tidak logis anda harus tidak mengikutinya. Jika ada suatu dogma atau apapun yang anda temui dan anda tertarik dengannya, maka yang harus anda lakukan pertama kali adalah, melihat apakah sumua itu logis. Biarlah seluruh masyarakat di lingkungan anda melakukannya, jangan takut anda terbuang dari masyarakat anda, apabila mereka melakukan sesuatu yang tidak logis anda jangan mengikuti juga untuk melakukannya.


Agama


Kebanyakan agama yang diikuti oleh seseorang merupakan agama yang diikuti oleh orang tuanya, demikian pula orang tuanya, mereka juga mengikuti agama orang tua mereka, demikian seterusnya, sehingga bisa disimpulkan bahwa agama seseorang yang sedang dianut merupakan agama yang diamut oleh leluhurnya.


Yang menarik untuk dipertanyakan adalah, apakah seseorang mengikuti suatu agama itu dikarenakan logikanya atau dikarenakan keyakinannya (baca kepercayaan turun temurun)? Jika anda termasuk yang pertama (dengan logika), maka anda merupakan seseorang dengan pilihan agama yang tepat, jika tidak, maka anda kemungkinan memilih agama yang kemungkinan besar agama yang salah. Kenapa demikian? Karena sesuatu yang berdasarkan kepercayaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa/boleh dipertanyakan, semakin sedikit pertanyaan anda pada sesuatu akan semakin besar kemungkinan kesalahan penilaian anda terhadap sesuatu itu. 


Jadi, jika suatu keyakinan yang tidak bisa dipertanyakan kemungkinan besar mengakibatkan suatu kesalahan. Seluruh agama akan melarang membunuh orang yang tidak bersalah. 


Anda sebagai pengikut agama tertentu akan yakin begitu saja tanpa mempertanyakannya. Tahukah akibat yang akan terjadi jika anda menganggap suatu keyakinan tidak boleh dipertanyakan? Akibatnya adalah kesalahan. Karena keyakinan merupakan musuh nomor satu terhadap kebenaran. Keyakinan masih lebih berbahaya daripada kebohongan terhadap kebenaran. Semakin yakin anda pada sesuatu, maka akan semakin kuat keyakinan itu untuk tidak dipertanyakan dengan demikian, maka sesuatu itu akan mengakibatkan semakin salah. Karena untuk memutuskan kebenaran pada sesuatu sebenarnya dibutuhkan pengujian dengan berbagai pertanyaan dari berbagai macam sisi. Hanya sesuatu yang paling lolos dari pengujian secara logika saja yang dapat dinobatkan sebagai sesuatu yang paling benar.


Mengenal Pencipta Alam Semesta 


Semua agama akan mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dari agama itu. Pertanyaannya adalah kapan Tuhan memulai menciptakan alam semesta ini?. Jika demikian, lalu apa yang pertama kali Tuhan ciptakan sebelum sampai pada tahap keadaan alam semesta seperti yang ada sekarang ini?. Semua akan meyakini bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sungguh bukan merupakan hal yang mudah jika tidak dikatakan mustahil, kecuali Tuhan itu sendiri yang menjawabnya. Untuk itu marilah disepakati agar memiliki suatu acuan yang sama, selain menyederhanakan permasalahan untuk alasan memudahkan untuk menguraikan hal-hal yang bersifat rumit juga menurut pengkajian ilmiah bahwa awal mula dari permulaan alam semesta ini dimulai dari sejak peristiwa Big Bang, seperti yang telah dipaparkan di atas.


Jika kita mencoba untuk menghubungkan titik-titik kejadian yang pernah terjadi di alam semesta ini sejak peristiwa Big Bang yang lalu, maka akan dapat dihubungkan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya secara berurutan. Ini dapat disimpulkan bahwa, kejadian yang terjadi sekarang ini pasti ada hubungannya dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa yang lalu. Sehingga sekarang coba mengamati bagaimana presisi dan akuratnya keteraturan alam semesta ini, bagaimana logisnya seluruh kejadian di alam semesta ini, bagaimana matematisnya alam semesta ini, bagaimana empirisnya alam semesta ini, dan semua itu akan tetap demikian selamanya. 


Dengan demikian, jika alam semesta ini ada yang menciptakan, maka Sang Pencipta itu merupakan sosok Yang Maha Logis, merupakan sosok Yang Maha Teratur, merupakan sosok Yang Maha Presisi, merupakan sosok Yang Maha Matematis, merupakan sosok Yang Maha Empiris, dan seterusnya. 


Jadi, berlaku tidak logis, itu sama dengan akan bertentangan dengan cara Pencipta alam semesta ini berlaku, menghalangi orang lain yang berbuat logis sama dengan melawan kehendak Sang Pencipta. Apalagi menghalangi orang yang akan berlaku logis dan orag itu dipandang lebih lemah, lebih tidak berkuasa, lebih tidak berpengetahuan, lebih tidak berharta, hal ini merupakan penyalah-gunaan kelebihan yang telah anda miliki hanya untuk kepentingan arogan anda sesaat demi untuk memenuhi kebutuhan anda. 


Sekali lagi ingat...!, menghalangi orang lain berbuat logis itu berarti menentang kehendak Pencipta alam semesta ini.


Kesimpulan


Apapapun yang ada di dalam alam semesta ini pada prinsipnya hanya satu, yaitu harus mengikuti hukum keteraturan yang melekat pada alam semesta ini, tidak perduli itu suatu benda, budaya, aturan adat-istiadat, hukum-hukum apapun dan seterusnya yang selanjutnya dinamakan mengikuti hukum yang logis. Apabila tidak mengikutinya, maka dia atau apapun bentuknya akan bertentangan dengan alam semesta di mana sesuatu itu berada, dengan demikian, berarti akan menentang, melawan bahkan tidak mengakui adanya Sang Pencipta alam semesta itu sendiri.


END.