Friday, April 25, 2014

Khotbah Jum'at -31, Ramadan Datang Menjumpai Kalian & Waqaf

   

Khutbah Jumat, 26 Sya'ban 1434 H / 05 Juli 2013 M

Ramadhan datang menjumpai kalian

Khutbah Pertama



الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ ولَهُ الحمدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ وعلَى مَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جَلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] وَاتَّقُوا يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ[([1]) ويقولُ سبحانَهُ:] فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2])

Kaum muslimin : nikmat Allah diberikan berkesinambungan kepada semua hamba-Nya, sehingga mereka dipenuhi oleh ampunan-Nya, dan Dia berkenan memberikan musim-musim yang dipenuhi oleh rahmat dan kebaikan, karenanya agama kita menganjurkan kita untuk menggunakan kesempatan tersebut dengan bersegera melakukan perbuatan baik yang dapat mengantarkan kita pada surga, Allah Swt berfirman :
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
 "Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi" (Al Hadid 57 : 21)

Dan diantara musim kebaikan yang paling agung adalah bulan Ramadhan yang dipenuhi keberkahan, yang diutamakan oleh Allah dibandingkan bulan-bulan dan hari-hari lainnya, didalamnya diwajibkan berpuasa pada hamba-hamba-Nya, Allah Swt berfirman :
يا أيُّها الذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عليكُمُ الصِّيامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الذينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Al Baqarah 2 : 283)

Selamat datang tamu yang mulya, tamu yang diutus dan dipenuhi dengan pahala dan balasan yang agung di dalamnya, Rasulullah Saw bersabda :
قَالَ اللَّهُ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ. وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Allah berfirman : “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya. Puasa adalah perisah,  jika itu pada hari berpuasa salah seorang di antara kalian maka janganlah dia berbuat keji dan jangan pula berteriak, jika ada seseorang yang mencelanya atau memukulnya maka hendaknya dia mengatakan : sesungguhnya saya sedang berpuasa. Dan sungguh, bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa di sisi Allah Swt lebih wangi dari pada parfum misk, orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan : saat ia berbuka ia bahagia dan saat ia menjumpai Tuhannya ia berbahagia dengan pahala puasanya" (Muttafaq 'alaih)

Bagaimana ia tidak berbahagia, dan Allah telah memberikannya sebuah pintu menuju surga, sebuah pintu yang tidak dapat dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa, orang-orang yang mencegah dari segala bentuk yang membatalkan puasanya karena Allah Tuhan semesta alam, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُون، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu bernama Al-Rayyan, dari pintu tersebut akan masuk orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, tidak ada seorang pun selain mereka yang akan memasuki pintu ini, dikatakan : mana orang-orang yang berpuasa? Lalu mereka semua berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang memasuki pintu ini, jika orang-orang yang berpuasa telah masuk, maka pintu itu ditutup, sehingga tidak ada seorang pun selain mereka yang memasukinya” (Muttafaq 'alaih).

Dan kita sebagai hamba Allah hendaknya kita menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan lebih banyak melakukan kebaikan, ketaatan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah, maka barang siapa ikhlas karena Allah dalam melaksanakan puasanya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan karena mengharap pahala di sisi Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Muttafaq 'alaih)

Hamba Allah : Rasulullah Saw menganjurkan para sahabatnya untuk menggunakan bulan Ramadhan untuk melakukan ketaatan, sabdanya :
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang membawa berkah, Allah telah mewajibkan puasa pada siang harinya, pintu-pintu langit di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan pembangkang dibelenggu, pada bulan ini ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, siapa yang terhalang dari kebaikannya berarti benar-benar terhalang" (An Nasai'i 2106)
Karenanya hendaknya kita bersiap-siap menyambut bulan ini agar kita mendapatkan keutamaannya, ia adalah bulan penuh ampunan, bulan pendekatan diri kepada Allah, dari Abu Hurairah RA :
أَنَّ النَّبِيَّ r صَعِدَ الْمِنْبَرَ فَقَالَ: آمِينَ آمِينَ آمِينَ. قِيلَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّكَ حِينَ صَعِدْتَ الْمِنْبَرَ قُلْتَ: آمِينَ آمِينَ آمِينَ. قَالَ: إِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي فَقَالَ: مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ ، فَقُلْتُ: آمِينَ. وَمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يَبَرَّهُمَا، فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ. وَمَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ
bahwa Nabi Saw naik minbar dan berkata : amin, amin, amin.  Dikatakan : wahai Rasulullah sesungguhnya engkau ketika naik minbar berkata : amin, amin, amin. Beliau menjawab : sesungguhnya Jibril datang padaku dan berkata : barang siapa mendapatkan bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akhirnya ia masuk ke dalam neraka, maka Allah membinasakannya, katakanlah amin (wahai Muhammad)”, maka akupun mengatakan “amin”. Barang siapa mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya, tapi ia tidak berbakti kepada keduanya, kemudian ia mati dan dimasukkan ke dalam neraka, maka Allah membinasakannya, katakanlah amin (wahai Muhammad) maka akupun mengatakan “amin”. Dan barang siapa disebutkan namaku di sisinya, lalu ia tidak bershalawat kepada-mu, lalu ia mati dan dimasukkan ke dalam neraka, maka Allah membinasakannya, katakanlah amin (wahai Muhammad) maka akupun mengatakan “amin”.(Shahih Ibnu Hibbab 3/133)

Kaum mukminin : sesungguhnya persiapan kita yang paling baik dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah ini adalah dengan bertaubat dan kembali kepada Allah, introspeksi diri dengan memperbaiki keteledoran dan kecerobohan kita, memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan pada kita, menjauh dari penghamburan makanan dan minuman, mempelajari hukum-hukum dan keutamaan puasa, menyibukkan diri dengan mempelajari Quran dan ilmu yang bermanfaat untuk diri kita dan mengeluarkan harta untuk bersedekah terutama untuk keluarga kita.

Ya Allah berkahilah kami pada hari-hari yang tersisa di bulan Sya'ban ini, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan ya Allah, dan berilah pertolongan pada kami untuk berpuasa, bangun malam dan membaca Quran. 

Kami memohon pada Allah semoga Dia memberikan kami semua taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.

Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasalah diawasi Allah dalam kesunyian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa Ramadhan sebagai bulan untuk beribadah, shalat malam dan bulan Quran, maka ia juga sebagai bulan kedermawanan, kebaikan dan bulan penuh nafkah dalam segala bidang kebaikan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ r أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
 Ibnu Abbas RA berkata : Rasulullah Saw termasuk manusia terbaik, dan kebaikannya semakin bertambah selama bulan Ramadhan saat Jibril menjumpainya pada setiap malam bulan Ramadhan lalu ia mengajarkannya Quran, dan sesungguhnya Rasulullah Saw lebih baik dari pada kebaikan yang dikirim oleh angin yang dihembuskan" (Muttafaq 'alaih)

Dan diantara bentuk infak adalah waqaf, yaitu sedekah jariyah yang pahalanya mengalir di masa hidup dan setelah kematian pemberi waqaf, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنُ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلِمَهُ وَنَشَرَهُ، أَوْ وَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ، أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ، أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ، أَوْ نَهَرًا كَرَاهُ -يَعْنِي حَفَرَهُ- أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ، تَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
 "Sesungguhnya sesuatu yang dapat menyusul seorang mukmin dari amalan dan kebaikannya setelah kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak shaleh yang ditinggalkannya, atau masjid yang dibangunnya, atau rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, atau sungai yang digalinya, atau sedekah yang dikeluarkan dari hartanya saat sehat dan saat hidupnya, maka semua itu akan menyusulnya setelah kematiannya" (Shahih Ibnu Huzaimah 4/130). Zakatkanlah harta kalian dengan jiwa yang baik, dan waqafkanlah sebagian darinya agar menjadi simpanan bagi kalian di masa hidup kalian dan setelah kalian meninggal dunia

هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وترْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ،  ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَااللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5]).
Khutbah Jumat, 03 Ramadhan 1434 H / 12 Juli 2013 M
Waqaf
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، يُخْلِفُ علَى عبادِهِ الْمُنفقينَ، وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ[([1]) ويقولُ سبحانَهُ:] فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2]) .
Para shaimin : Bulan agung penuh berkah itu telah menaungi kita sekarang, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, shalat di malam harinya berpahala shalat sunnah, ia merupakan bulan penuh kesabaran, kesabaran akan dibalas dengan surga, bulan penuh keprihatinan, dan dalam keprihatinan itu terdapat kasih sayang, bulan tempat dibelenggunya syetan, dibukanya pintu-pintu surga, dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, sebagai bentuk rahmat dan anugerah dari Allah, dan barang siapa memberikan makan buka puasa, ia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya tanpa terkurangi sedikit pun dari pahala orang yang berpuasa, maka lakukan semua ibadah dengan ikhlas pada bulan ini karena Allah, agar diraih pahala dan ampunan-Nya, perlihatkanlah perbuatan baik dari diri kalian pada Allah, agar kalian mendapatkan kedudukan yang agung, seperti tersebut dalam sebuah hadits Qudsi :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya" (Muttafaq 'alaih)
Kalian telah dipilih oleh Allah untuk mendapatkan bulan ini dengan rahmat-Nya, maka gunakanlah bulan ini dengan mengerjakan ketaatan dan kebaikan dan bertauladanlah pada Nabi kalian yang selalu bersungguh-sungguh pada bulan Ramadhan, sebuah kesungguhan yang tidak dilakukan pada selainnya. Dan ketahuilah bahwa diantara bekal yang dapat dibawa oleh seseorang untuk akhiratnya pada bulan ini adalah menafkahkan harta dalam segala bentuk kebaikan, Allah Swt berfirman :
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.(Al Hadid 57 : 7)
Perlu diketahui oleh para shaimin bahwa infaq itu adalah sesuatu yang diberikan oleh seorang muslim atas kelebihan dari kewajiban yang telah ditunaikannya, karena kepercayaannya akan janji dan ganti dari Allah, oleh karena itu nafkah ini dinamakan sedekah oleh Al Quran, Allah berfirman :
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak" (Al Hadid 57 : 7)
Sedekah adalah bukti atas kejujuran seorang mukmin dan tanda bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa, dan tidak ada amalan yang lebih diharapkan pahalanya oleh seorang muslim melebihi mengeluarkan harta dalam ketaatan pada Allah, dan hal ini biasanya baru disadari oleh orang-orang yang teledor setelah berlalu, Allah Swt berfirman :
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ* وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al Munafiqun 63 : 10-11)
Hamba Allah ; diantara bentuk sedekah yang paling utama yang dapat bermanfaat bagi seorang muslim dalam hidup dan setelah matinya adalah waqaf yang diharapkan balasannya di dunia dan pahalanya di akhirat, Rasulullah Saw bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, terputus darinya amalannya kecuali tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya" (Muslim 1631). Berapa banyak orang yang telah meninggal diangkat derajatnya, disebabkan balasan perbuatan baik dan harta yang telah diwaqafkannya di masa hidupnya, disebabkan oleh waqaf yang dilakukan oleh anak-anak keturunannya setelah wafatnya, dan semua itu merupakan sedekah jariyah yang asetnya tetap ada sementara pahalanya terus mengalir.
Para sahabat telah mampu menginvestasikan bentuk sedekah ini, mereka selalu berlomba-lomba dalam mewaqafkan harta mereka karena Allah dan mengharap pahala di akhirat, diantara mereka ada yang mewaqafkan hartanya hanya mengharap pahala di akhirat, disebutkan ada seseorang membawa unta betina yang telah diikat, ia berkata : ini untuk di jalan Allah, Rasulullah Saw bersabda :
لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُمِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
"Bagimu dengannya pada hari kiamat tujuh ratus unta betina dan semuanya telah terikat" (Muslim 1852)
Ada juga diantara mereka yang mewaqafkan hartanya untuk orang lain, Saad bin Ubadah RA berkata :
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ:«نَعَمْ» قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِيَ الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
wahai Rasulullah sesungguhnya ibuku telah wafat saat aku tidak ada di sisinya, apakah ada manfaatnya bila aku bersedekahkan untuknya ? Beliau menjawab : ya, ia berkata : sesungguhnya aku bersaksi padamu bahwa dua dinding mikhraf ini sebagai sedekah" (Bukhari 2756)
Cinta mereka kepada Allah melebihi cintanya pada harta mereka, sehingga saat firman Allah diturunkan :
لَنْ تَنَالُوا البِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai " (Ali Imran 3 : 92)Thalhah berangkat menuju Rasulullah Saw dan bertanya : wahai Rasulullah sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya :
لَنْ تَنَالُوا البِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai " (Ali Imran 3 : 92) dan sesungguhnya hartaku yang paling aku cintai adalah kebun kurma bairuha, dan sesungguhnya ia sebagai sedekah karena Allah yang aku harapkan simpanan pahala di sisi Allah, maka pergunakanlah wahai Rasulullah sekehendakmu, Beliau berkata : “tinggalkan, itu adalah harta yang menguntungkan, sungguh aku telah mendengar apa yang engkau katakana dan menurutku, sebaiknya itu engkau berikan kepada para kerabat, kemudian Abu Thalhah berkata : Aku akan melakukannya wahai Rasulullah! Abu Thalhah lalu membaginya di antara para kerabat anak pamannya” (Bukhari 1461)
Dan banyak contoh mengenai hal diatas, karena tidak satu pun dari sahabat Nabi Saw yang mempunyai kekayaan kecuali ia mewaqafkan hartanya, Jabir bin Abdullah RA berkata : "Tidak satu pun dari sahabat Nabi Saw yang mempunyai kemampuan kecuali ia berwaqaf" (Al Mughni 5/349)
Dan berdasarkan manhaj dan contoh diatas, perbutan baik di negara ini dilakukan dan ditegakkan, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan sebagai bentuk kebaikan kepada sesama hamba Allah, dan sebagai contoh adalah Syaikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, beliau telah melakukan waqaf yang sangat banyak dengan mengharap ridha Allah, sehingga kebaikannya tersebar dan mencakupi tetumbuhan, burung-burung dan hewan melata, semoga Allah merahmati semua perbuatan baiknya dan semoga semua yang diinfakkan dan diwaqafkan menjadi penambah timbangan kebaikan perbuatannya.
Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah dalam melakukan kebaikan, dan ingatlah bahwa tangan yang memberi (tangan yang diatas) lebih baik dari tangan yang diberi (tangan yang dibawah), dan bersungguh-sungguhlah dalam memakmurkan akhirat dengan sedekah dan waqaf kalian, karena sesungguhnya dunia adalah sebagai jalan sedangkan akhirat adalah kekekalan.
Kami memohon pada Allah semoga Dia melipat gandakan pahala dan balasan orang-orang yang berinfak dan berwaqaf, dan semoga Dia menerima dan memberkahi mereka. Dan kami memohon kepada-Nya agar melimpahkan kami semua taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasalah diawasi Allah dalam kesunyian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa diantara manfaat waqaf adalah terwujudnya solidaritas antara anggota masyarakat, sebagai penguat tali cinta kasih dan kerja sama antara sesama dan bahkan menjadi solusi terhadap banyak masalah kemanusiaan, dan betapa banyak anak yatim yang dibesarkan dari harta waqaf, berapa banyak orang sakit yang terobati dengan menggunakan dana dari harta waqaf, dan berapa banyak pelajar yang melanjutkan sekolahnya dari harta waqaf, dan berapa banyak janda yang dinafkahi dari harta waqaf dan berapa banyak area waqaf yang dapat dilakukan oleh seseorang muslim agar dapat mendekatkan diri dengannya kepada Allah, seperti merawat masjid dan membiayai orang-orang yang merawatnya, mendukung fatwa dan mencetak mushaf, waqaf dengan mendirikan pusat untuk menghapal Quran, mencetak buku dan hasil penelitian, membantu orang-orang yang tidak mampu dan terlilit hutang dan orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti orang yang mempunyai kebutuhan khusus dan orang-orang tua, dan semua bentuk kebaikan lainnya dengan mengharap ridha Allah, Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan" (Al Hajj 22 : 77)
Kaum muslimin : dan diantara keutamaan Allah yang diberikan kepada kita pada masa kini, bahwa sekarang ada institusi resmi yang peduli dan mengurus urusan waqaf dan asetnya, dan agar terwujud penyaluran dan penggunaannya, maka ditentukanlah orang-orang yang berhak melalui panitia resmi, oleh karena itu gunakanlah kesempatan ini agar kalian mendapatkan pahala dan bekerja samalah dengan institusi tersebut, agar terwujud kebaikan yang dapat mengantarkan pada ridha Tuhan semesta alam.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4]) وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »([5]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ تقَبَّلْ منَّا الصيامَ والقيامَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وتَرْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6]).
 

Khutbah Jum'at 32, Pencari Kebaikan Sambutlah & Tugas Kemanusiaan

Khutbah Jumat, 10 Ramadhan 1434 H / 19 Juli 2013 M

Pencari kebaikan sambutlah

Khutbah Pertama

الحمدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ الذِي بَلَّغَنَا شهرَ رمضانَ الكريمَ، شهرَ الجودِ والإحسانِ، نَحمدُهُ سبحانَهُ علَى نِعَمِهِ، ونُثْنِي عليهِ بِمَا هوَ أهلُهُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ، أعَانَنَا علَى الصيامِ وقَوَّانَا علَى القِيَامِ، ونَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ،أجودُ الناسِ كفًّا، وأكثرُهُمْ رحمةً وعطفًا، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أَمَّا بعدُ:فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى القائلِ فِي كتابِهِ:]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ[([1]) ويقولُ سبحانَهُ:] فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2]).
Para shaimin : Allah telah melimpahkan nikmat bulan Ramadhan kepada kita semua, sebagai musim kebaikan, bulan yang penuh keutamaan dan bulan Quran, orang yang berbekal semangat akan selalu bersungguh-sungguh untuk melakukan beragam kebaikan di dalamnya, mereka berlomba-lomba untuk melakukan ketaatan, maka beruntunglah orang yang berpuasa yang menggunakan bulan Ramadhan dengan perbuatan yang dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah, merasa diawasi Allah dalam menjalankan puasanya sehingga ia mengontrol semua anggota badannya dari melakukan kecerobohan, menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dengan mengharap ridha Allah dan ampunannya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala maka diampuni dosanya yang telah lalu" (Muttaaq 'alaih). Dan dianjurkan untuk melakukan shalat bermakmum pada imam hingga shalatnya selesai agar ia tercatat sebagai orang yang menunaikan shalat malam, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
"Sesungguhnya seseorang bila menunaikan shalat bersama imam hingga selesai, maka ia dicatat menunaikan shalat malam" (Abu Daud 1375 ). Sebagaimana dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk selalu membaca Quran pada siang dan malam, mengajak keluarganya melakukan ketaatan dengan membaca Quran, mengajari mereka hal-hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat mereka, orang yang berpuasa dianjurkan menggunakan hari-harinya dengan memperbanyak doa dan terutama saat berbuka dengan meyakini bahwa Allah akan mengabulkan doanya sesuai dengan janji-Nya, karena sesungguhnya orang yang berpuasa mempunyai doa yang tidak ditolak, Rasulullah Saw bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ: الصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ، وَالإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka : orang yang berpuasa saat berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang terdzalimi" (At Tirmidzi 3598). Sebagaimana dianjurkan berdoa saat bangun malam terutama pada sepertiga malam terakhir, Rasulullah Saw bersabda :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟
"Tuhan kami turun ke langit dunia pada setiap malam hingga sepertiga malam terakhir, Dia berfirman : Barang siapa berdoa pada-Ku maka Aku akan mengabulkannya, barang siapa yang memohon pada-Ku maka Aku akan memberikannya, dan barang siapa meminta ampun pada-Ku maka Aku akan mengampuninya" (Muttafaq 'alaih)
Hamba Allah : sesungguhnya kita berada pada bulan Ramadhan yang mulya ini, di dalamnya dipenuhi dengan pahala yang agung, orang yang mampu melihat kebaikan di dalamnya akan menghargainya dan akan mendengarkan ajakan untuk berbuat kebaikan : "wahai pencari kebaikan sambutlan dan wahai pencari keburukan berhentilah". Maka orang-orang yang baik akan menjawab panggilan kebaikan tersebut, mereka akan selalu memandang dan melihat sekitar mereka, melihat orang-orang yang kelaparan dan tidak memiliki pakaian yang mampu menutupi mereka dari panas dan dingin yang menerpa, sehingga tergeraklah hati mereka untuk membantu sesamanya.
Bermula dari itu, maka yang mulya syaikh Muhammad bin Rashid al Maktom mengadakan kampanye kemanusiaan untuk memberikan pakaian pada sejuta anak-anak di seluruh dunia pada bulan yang penuh berkah ini, berangkat dari Negara ini sebuah usaha yang tidak aneh lagi yang sering dilakukan oleh para pemimpin Negara ini, dimana mereka terdidik dan dibesarkan berdasarkan pondasi keislaman dan prinsip-prinsipnya yang mulya, ini merupakan langkah mulya yang menunjukkan kemurnian iman dan kemulyaan perasaan mereka, dan Rasulullah telah memuji orang yang ikut merasakan dan perhatian terhadap kondisi dan gundah mereka, Nabi Saw bersabda :
أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا مُسْلِماً ثَوْباً عَلَى عُرْىٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ، وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ أَطْعَمَ مُسْلِماً عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ، وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِماً عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ
"Setiap muslim yang memberikan pakaian pada sesama muslim yang tidak mempunyai pakaian, maka Allah akan memberinya pakaian dari tumbuhan surga, setiap muslim yang memberikan makanan sesama muslim yang kelaparan maka Allah akan memberinya makanan dari buah surga, dan setiap muslim yang memberikan minum sesama muslim yang kehausan maka Allah akan memberinya minum dari khamar yang murni" (Abu Daud 1682)
Kampanye ini diperuntukkan untuk memberikan pakaian anak-anak, karena mereka merupakan kelompok sosial yang paling membutuhkan pada perhatian dan perlindungan, karena perlindungan terhadap anak dapat berdampak besar dalam pertumbuhan mereka, sehingga nantinya akan membawa pada kebaikan keluarga dan Negara mereka, sedangkan keterlantaran anak-anak serta tidak adanya perhatian terhadap mereka, akan berpengaruh negative pada perkembangan etika mereka yang akan berakibat buruk pada diri, keluarga dan Negara mereka, karena itu memberikan perhatian pada anak-anak merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang yang berani menatap masa depan.
Kami menghimbau agar kita semua ikut andil berkontribusi aktif dalam kampanye ini, sebagai bentuk pentauladanan pada Rasulullah Saw pengajak pada kebaikan, seorang dari kaum mudhar datang pada Rasulullah, lalu wajah Rasulullah Saw menjadi keruh melihat kemiskinan yang menimpa mereka, beliau masuk –kamarnya- kemudian keluar dan memerintahkan bilal untuk adzan dan iqomah selanjutnya beliau shalat dan berkhutbah : beliau membaca firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertaqwalah engkau semua kepada Tuhanmu yang menjadikan engkau semua dari satu diri -Adam-," sampai ke akhir ayat : "Sesungguhnya Allah itu Maha Penjaga bagimu semua" (An Nisa' 4 : 1) dan firman Allah dalam surah Al Hasyr : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)" (Al Hasyr 59 : 18), saat itu ada seseorang bersedekah dengan dinarnya, dengan dirhamnya, dengan bajunya, dengan satu sha' gandumnya, dengan satu sha' kurmanya –sehingga sabdanya- sekalipun dengan sepotong kurma, selanjutnya ada pula orang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah yang telapak tangannya hampir-hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat. Selanjutnya beruntun-runtunlah para manusia itu memberikan sedekahnya masing-masing, sehingga saya dapat melihat ada dua tumpukan dari makanan dan pakaian, sampai-sampai saya melihat pula wajah Rasulullah Saw berseri-seri, seolah-olah wajah beliau itu bercahaya bersih sekali. Kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakan itu sesudah -sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mengikutinya, dan barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia memperoleh dosanya dan dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya -sepeninggalnya- tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mengikutinya" (Muslim 101)
Kaum muslimin : sesungguhnya seorang mukmin yang berinfak di jalan untuk mendapatkan ridha Tuhannya, baik banyak maupun sedikit, bahkan terkadang orang yang menginfakkan satu dirham dapat melebihi orang yang menginfakkan seribu dirham, dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw bersabda :
سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفٍ». قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ؟ قَالَ:« رَجُلٌ لَهُ دِرْهَمَانِ فَأَخَذَ أَحَدَهُمَا فَتَصَدَّقَ بِهِ، وَرَجُلٌ لَهُ مَالٌ كَثِيرٌ فَأَخَذَ مِنْ عُرْضِ مَالِهِ مِائَةَ أَلْفٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
"Satu dirham mendahului seratus dirham. Mereka bertanya : wahai Rasulullah bagaimana itu ? beliau menjawab : seorang memiliki dua dirham, satu dirhamnya untuk bersedekah, dan seseorang memiliki harta yang banyak, lalu ia mengambil sebagian dari hartanya sebanyak seratus ribu lalu bersedekah dengannya" (An Nasa'i 2528)
Kami memohon pada Allah semoga Dia memberikan kami semua taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasalah diawasi Allah dalam kesunyian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa takwa adalah termasuk buah dari berpuasa, dan salah satu tujuan dari banyak tujuan Ramadhan dalam membentuk etika seorang yang berpuasa, karena takwa merupakan bukti diterimanya puasa di sisi Allah, Allah Swt berfirman :
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa" (Al Maidah 5 : 27)
Karenanya ketuklah pintu-pintu kebaikan agar kalian mendapatkan rahmat, dan berilah makanan, jagalah puasa kalian, sebarkan salam, dirikanlah shalat malam saat manusia sedang terlelap tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4])وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »([5]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ تقَبَّلْ منَّا الصيامَ والقيامَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وتَرْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6]).
 

Khutbah Jumat, 17 Ramadhan 1434 H / 26 Juli 2013 M

Tugas Kemanusiaan

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ للهِ الكريمِ الغفورِ، الذِي يتفضَّلُ علَى عبادِهِ الصائمينَ بالرضَا والقبولِ، وأَشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللهِ ورسولُهُ، وصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وخَلِيلُهُ، أكرمُ الناسِ وأنفعُهُمْ، اللهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وأصحابِهِ والتَّابِعِينَ ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ[([1]) ويقولُ سبحانَهُ وتعالى:] فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2]).
Kaum mukminin : pada hari-hari yang penuh berkah ini, orang-orang sedang bersiap-siap untuk menyambut malam-malam yang penuh berkah, dimana Rasulullah Saw lebih banyak memperlakukannya untuk memperbanyak melakukan ketaatan dan beragam ibadah, Aisyah RA berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
"Rasulullah Saw bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir dan tidak dilakukan pada selainnya" (Muslim 15924 )
Aisyah RA berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
"Rasulullah Saw bila memasuki sepuluh malam terakhir, beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan bersungguh-sungguh dan menyingsingkan bajunya" (Muttafaq 'alaih). Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah pada malam-malam dimana pahala dilipatgandakan, pintu-pintu kebaikan dibukakan, dan menghadaplah pada Tuhan semesta alam dengan kebaikan sebagaimana Allah telah menjanjikan pahala yang banyak, maka beruntunglah orang yang mendapatkan dan menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat bagi dirinya.
Hamba Allah : Nabi Saw selalu bangun malam, membaca Al Quran, berinfak dengan hartanya dan semua bentuk amalan shaleh lainnya, dan inilah yang diperintahkan dan diajarkan olehnya kepada para sahabatnya, dan para sahabat melakukan anjuran tersebut dan orang-orang yang datang setelahnya dan mengikuti para sahabat dari para tabiin dan orang-orang shaleh hingga zaman kita sekarang ini, dan hal itu dapat terbutki dengan menghayati dan membaca sirah mereka yang dipenuhi oleh amalan shaleh, dan pada masa kini di negeri kita ini di Emirates, Allah menganugerahkan orang yang mampu memperaktekkan sirah mereka dalam melakukan perbuatan baik, mulai dari semua pemegang kekuasaan, para ulama dan orang-orang shaleh dan shalehah, mereka mempunyai kontribusi dalam setiap perbuatan baik serta mereka selalu berusaha melakukan perbuatan itu, dan terutama syaikh Zayed yang telah menyatukan negara ini dan mengumpulkan mereka dalam kebaikan, membangunnya dengan penuh keahlian dan ketekunan, sehingga ia menjadi contoh agung dalam melindungi manusia dan tugas kebaikan, ia tidak pernah pelit terhadap masyarakatnya, bahkan kebaikannya melimpah ruah ke negara-negara lainnya di dunia, hal itu menegaskan pemikiran kemanusiaannya, keluasan rasa sayang di dalam hatinya, dan berapa banyak anak yatim, orang miskin yang ditanggungnya, ia memberikan makan pada orang-orang yang kelaparan, memberikan perlindungan pada orang-orang yang terusir, ia memberikan pakaian para fuqara' dan orang-orang yang membutuhkan, ia memberikan kebahagiaan pada para janda dan orang-orang yang tertimpa kesedihan, sehingga ia mendapatkan tempat pada hati manusia, sehingga mereka berlomba untuk mencintainya, sebagai bentuk perwujudan sabda Nabi Saw :
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ العَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحْبِبْهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ فِي الأَرْضِ
"Manakala Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman : sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, maka Jibril mencintainya, lalu Jibril mengundang para penduduk langit dan memberi tahu : sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, lalu penduduk langit mencintainya, kemudian ia memperoleh kecintaan dari penduduk bumi" (Bukhari 3209)
Kaum muslimin : sesungguhnya amalan-amalan baik dan capaian besar yang telah dilakukan oleh Zayed yang baik dan dermawan, terus berkesinambungan dengan keutamaan Allah, dan ia telah melahirkan keturunan anak-anak yang baik, yang terus membawa bendera untuk melanjutkan perjalanan kebaikannya, diantaranya kepala negara ini yang mengemudikan kebaikan dan kedermawanan Emirate bersama wakilnya dan semua emir Emirates dan putra mahkotanya, dan juga anak-anak mereka yang baik, semoga Allah melindungi mereka semua, dan mereka telah menjadi contoh dan tauladan kebaikan di dalam dan di luar negeri ini, di dalam negeri mereka membangun, menjaga pencapaian dan meningkatkan pelayanan publik, menjaga keamanan dan ketentraman negeri ini, dengan terus berusaha memenuhi kebutuhan para penduduk dan para pendatang sehingga semua diliputi dan dipenuhi oleh ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman, dan di luar negeri, kebaikan mereka terus merambah banyak negara, dan tugas kebaikan dan kemanusiaan ini menggapai banyak orang yang membutuhkan di setiap tempat.
Kaum mukminin : dan hak orang yang telah berbuat baik kepada kita adalah hendaknya kita berterima kasih kepadanya atas kebaikan yang telah dilakukan, sebagai bentuk pengamalan atas sabda Rasulullah Saw :
مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ، فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
"Barang siapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah dengan kebaikan yang setimpal, jika kalian tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, maka berdoalah untuknya sehingga kalian merasa telah membalas kebaikannya"(Abu Daud 1672). Dan diantara bentuk syukur yang sempurna bagi pemimpin kita atas apa yang telah mereka berikan pada kita adalah dengan mengikuti jejak mereka, berjalan diatas jalan mereka, memperaktekkan sifat mereka seperti memperlakukan sesama dengan baik, berakhlak mulya, toleransi terhadap sesama manusia, berlaku adil terhadap rakyat, memenuhi kebutuhan sesama, dan hendaknya kita mengajarkan anak-anak kita nilai-nilai pemberiaan dan kedermawanan, dengan mengambil ilham dari pendiri negeri kita ini, pembangun kemajuannya, agar ia menjadi tauladan bagi mereka dalam kedermawanan bagi negeri ini, sehingga mereka mampu menjaga atas kekayaan dan kejayaan negeri ini dan berkontribusi dalam perkembangannya.
Dan hendaknya kita mengajarkan mereka bahwa manusia sepanjang apapun umurnya, ia juga harus mati dan ia tidak akan kekal, kecuali amalan baik dan rasa cinta yang tersimpan pada hati orang yang pernah diperlakukan baik olehnya, dan Syaikh Zayed telah tiada pergi dari hadapan kita, akan tetapi cinta padanya masih tetap ada pada hati setiap kita, kekal sepanjang waktu, kita tidak pernah melupakan kenangan indah dan kedermawanannya serta perbuatan baiknya, kita akan selalu mengingatnya selalu, dan Allah telah menjamin kekelan bekas dan sisa kebaikan orang-orang baik, Allah Swt berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz). (Yasiin 36 : 12)
Ya Allah berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi kami Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ rأقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khubah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasalah diawasi Allah dalam kesunyian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan yang kebaikannya merambah pada sesamanya, tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima, dan barang siapa berbuat kebaikan maka itu akan kembali pada dirinya dan barang siapa berbuat keburukan maka akan menimpa pada dirinya pula, Allah Swt berfirman :
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri" (Al Isra' 17 : 7)
Dan firman Allah :
وَمَا تُقَدِّمُوا لأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan" (Al Baqarah 2 : 110)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4]) وقَالَ r :«لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »([5]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ تقَبَّلْ منَّا الصيامَ والقيامَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وتَرْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّأَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6]).