Sunday, March 26, 2023

PENGAJIAN KMMI ABU DHABI 11/03/2023 SESI-2: UMROH

Melakukan Umroh di Bulan Ramadan pahalanya sama dengan melakukan Haji bersama Rosulullah SAW.

Statemen terkenal di atas  berdasarkan sebuah hadist dari sahabat Talha yang menceritakan; di mana Rasululloh  SAW bertanya  kepada Talha mengapa dia tidak ikut berhaji bersama beliau SAW . Sahabat itu menjawab dengan alasan tidak memiliki transportasi. Lalu Rasul SAW memakluminya dan menyarankan untuk menggantinya melakukan ibadah Umroh di Bulan Ramadan. Ini berarti Umroh di Bulan Ramadan akan memiliki pahala sama dengan melaksanakan ibadah Haji bersama Rasululloh SAW.

Jadi, besarnya pahala itu juga tergantung tempat, waktu dan kesulitan ibadah. Sholat di Masjid Haram pahalanya lebih besar daripada sholat di Masjid Nabawi. Sholat di Masjid Nabawi pahalanya akan lebih besar dibandingkan sholat di masjid-masjin yang lain. Ternyata di dalam Islam itu dikenal bahwa ada derajat-derajat pahala. Sehingga ketika melakukan umrah di Bulan Ramadan pahalanya akan lebih besar dibandingkan jika umrah di luar Bulan Ramadan. 

Melakukan Umroh di Bulan Ramadan memiliki beban yang lebih berat daipada di luar Ramadhan. Harga-harga biasanya menjadi naik, jumlah orang yang melakukan umroh lebih banyak, sehingga lebih menguras tenaga karena berdesakan. Artinya ada beban yang bertambah baik harta, mental, dan juga tubuh.

Di Bulan Ramadan tubuh lebih lemah karena berpuasa. Orang Indonesia lebih lemah tubuhnya jika dibanding dengan orang Mesir. Besar-kecilnya pahala dalam beribadah akan tergantung dari kesulitan suatu ibadah itu dicapai. Semakin sulit dilaksanakan untuk ibadah yang sama, maka pahala yang didapat akan semakin besar. 

Misalnya sholat di kantor dibandingkan dengan sholat ke masjid. Tentu sholat di masjid akan mendapatkan pahala lebih besar karena lebih sulit untuk dilaksanakan.

Umroh di Bulan Ramadan juga lebih sulit, makanya pahalanya lebih besar. Untuk itu Rasul SAW bersabda bahwa Umroh di Bulan Ramadan pahalanya sama dengan menunaikan Haji bersama beliau SAW. Itu keutamaannya, akan tetapi hukum Haji bukan berarti gugur setelah melaksanakan Umroh di Bulan Ramadan. Hukum Haji tetap wajib untuk dilaksanakan jika masih mampu.

Melakukan iktikaf di Masjid lalu sholat sunnah 2 rakaat pahalanya sama dengan melakukan ibadah Umroh.

Judul ceramah ini adalah, apa esensi Umroh, apa intisari Umroh diwaktu puasa 30 hari di Bulan Ramadan. 

Apa esensinya? 

Inilah yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahih AS. Ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk meninggalkan keluarganya di lembah Bakka (sekarang Makkah), di tengah padang pasir tanpa tumbuhan, tanpa hewan, tanpa makanan dan tanpa air. Mungkinkan kita dapat melaksanakan perintah itu? Inilah arti seorang hamba. Sebagai seorang hamba tidak ada alasan untuk menolak perintah Tuannya, Allah SWT. Dan itulah Nabi Ibrahim AS sebahai seorang hamba yang mendapatkan perintah dari Allah SWT sebagai ujian baginya. 

Kita tidak diberi ujian seperti itu, sebagai gantinya kita diminta untuk melaksanakan ibadah umroh dengan meninggalkan keluarga di kampung halaman menuju Lembah Bekka.

Yang kedua ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail AS putranya. Sebelum disembelih Nabi Ibrahim AS bertanya terlebih dahulu perihal perintah Allah SWT itu kepada putranya. Ismail AS lalu menyetujui permintaan Ayahnya itu. Itulah karena Ismail AS adalah seorang Nabi juga. Untuk itu Nabi Ibrahim AS diberi gelar Khalilullah, kekasih atau kesayangan Allah sebagai orang yang ikhlas berserah diri kepada Allah dan berbuat baik. Nabi Ibahim AS juga sebagai Bapak Para Nabi.

Apa yang kita lihat sekarang di Makkah adalah tidak lain merupakan doa-doa Nabi Ibrahim AS yang telah terkabulkan, doa itu seperti yang tertulida di dalam Alqur'an (QS. Ibrahim: 37):

Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” 

(QS: Al-Baqarah [2]: 126), adalah:

“Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,”.

Doa2 Nabi Ibrahim AS dapat dirasakan setelah 3000 tahun beliau AS wafat.

Doa lain dari Nabi Ibrahim AS seperti yang tertera di dalam QS Ibarahim ayat 40 adalah:

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
Keturunan Nabi Ibrahim AS banyak yang menjadi Nabi termasuk Ishaq AS dan Ismail AS. Mulai dari Nabi Suaib AS,  Nabi Ya'kub AS, Nabi Ilyas AS sampai  Nabi Isa AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW.

Doa Nabi Ibrahim AS sebanyak 40 buah doa yang diqabulkan Allah SWT, akan tetapi yang paling dahsyat atau masyhur apa yang ada di dalam Alqur"an. 

Kita naik mobil ke sini apakah mobil kita itu adalah milik kita?. Itu mobil adalah milik Allah SWT. Sejak kita terlahir masih bayi sampai sekarang semua itu adalah milik Allah SWT. 

Jadi, apa yang diperintah Allah SWT harus dilaksanakan karena kita adalah milik-Nya. Jadi, melakukan ibadah umroh itu bukan karena apa, itu karena ketaatan terhadap si Pemilik kita, bukan karena melihat orang lain melakukan umroh lalu kita ikut-ikutan melakukan umroh. 

Dulu umroh  dan  Haji jadi satu, sekarang bisa dipisah. 

Umroh untuk ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena untuk bikin yang lain, seperti konten, karena politik. 

HP (telepon genggam) ini adalah sumber keriyakan. Misalnya live sedang berangkat dari Abu Dhabi, sudah sampai Jeddah, sudah di Madinah dst. Jadi, hati-hati, sumber yang merusak ibadah kita itu banyak. Ketaatan saja yang dipegang. 

Berdoalah sebelum melaksanakan umroh, pada prinsipnya agar umroh diterima oleh Allah SWT. 

Itu yang pertama. 

Paksanaan Umroh. 

Bagaimana meluruskan niat umroh tidak bisa dilihat di YouTube. Di majlis ilmu yang bisa.  

Klok umroh hanya sebagian dari bulan Ramadan, maka Allah SWT yang menentukan pahalanya. Ibadah tergantung niatnya, bisa jadi kecil bisa jadi eesar pahalanya. 

(Ada peristiwa. Rosul.  Saya punya harta sedikit. Itu Hak Allah untuk memberi pahala) yang ini kurang jelas. 

Kita sudah selesai umroh, lalu ada kelebihan waktu, apakah boleh umrah berulang-ulang daripada sholat 2 rakaat, baca Quran, itikaf di masjid, maka karena tujuan utama ke Makkah untuk umroh, melaksanakan umroh lebih besar pahalanya daripada melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang lain, karena umroh sudah termasuk membaca Alqur'an, berzikir dan berdoa, semuanya suda ada. 

Membunub diri sendiri adalah perbuatan dosa, misal ibadah umroh membahayakan, maka umroh jangan dilaksanakan. 

Manasik nanti saja. 

Sunday, January 22, 2023

KHOTBAH JU'M'AT: Nikmat Persatuan Emirates Arab

 Khotbah Jum’at, 08 Jumadil Ula 1444 H / 02 Desember 2022 M

Nikmat Persatuan Emirates Arab

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، يُحِبُّ عِبَادَهُ الْمُتَّحِدِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَمَرَ بِالتَّعَاوُنِ وَالِاتِّحَادِ فِي كِتَابِهِ الْمُبِينِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، حَثَّ عَلَى التَّرَاحُمِ بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ، حَتَّى يَكُونُوا كَالْجَسَدِ الْوَاحِدِ مُتَوَادِّينَ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

 

Aku berwasiat kepada kalian -wahai hamba Allah- dan kepada diriku agar bertakwa kepada Allah, Dia berfirman :

 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa” (Al Maidah 5 : 2). Hamba Allah yang mulia : Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ ‌رَبِّكَ ‌فَحَدِّثْ

 

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)” (Ad Dhuha 93 : 11). Dan di antara nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita adalah nikmat persatuan Negara Emirat Arab yang setiap tahun kita peringati dan wajib disyukuri, sebuah peringatan yang memenuhi hati kita dengan keceriaan dan kebahagiaan, kebanggaan dan kemuliaan pada peringatan Hari Nasional yang ke 51 ini, nilai-nilainya mengantarkan kita pada 50 tahun ke depan, para pendiri negara ini telah meletakkan pondasi kuat keimanan, akhlak mulia, nilai-nilai kemanusiaan dan ilmu kebudayaan, sehingga persatuan ini menjadi contoh utama di bidang toleransi, hidup berdampingan dengan sesama, menyebarkan perdamaian dan kebaikan di dunia, sehingga kita bisa menikmati keutamaan dan kebaikannya, Syaikh Zayed dan para pemimpin pendiri persatuan ini telah menempuh jalan kebajikan dan perbuatan baik, dengan berlandaskan pada firman Allah :

 

 

‌وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

“Dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (Al Hajj 22 : 77). Sehingga mereka beruntung dan sukses dalam membangun negara ini, dan semua masyarakat Emirat terus berusaha mengamalkan ajaran agama yang lurus dengan pemahaman yang moderat, serta berpegang teguh dengan warisan budayanya, adat istiadat dan kebiasaan mulia, serta nilai-nilainya yang orisinil, dengan berhiaskan akhlak dan sifat yang mulia, Rasulullah Saw bersabda  :

 

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ ‌أَحَاسِنَكُمْ ‌أَخْلَاقًا

 

“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (Muslim 2321)

 

Saudara-saudaraku yang mencintai Emirat : para pemimpin yang bijak, para pembangun persatuan telah memfokuskan pada pilar ilmu pengetahuan yang maju, karena di dalamnya terdapat sebab kekuatan dan kemajuan, Allah Swt berfirman :

 

‌يَرْفَعِ ‌اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

 

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Al Mujadilah 58 : 11), mereka bergegas membangun Sumber Daya Nasional, dengan membekali mereka dengan beragam ilmu pengetahuan dan memberdayakan mereka agar bisa mengangkat nama negara mereka, kini mereka bergerak menjelajahi bumi dan cakrawala ruang angkasa, mereka memasuki sejarah hingga mencapai Mars :

 

‌فَلِلَّهِ ‌الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَوَاتِ وَرَبِّ الْأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

 

“Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam” (Al Jatsiyah 45 : 36).

 

Ya Allah lindungilah kemanan dan ketentraman Negara Persatuan Emirat Arab,  langgengkanlah kemakmuran dan kemajuannya, berkahilah kebaikan dan para pemimpinnya dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu,  mentaati rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan agar ditaati, sebagai pengamalan atas firman-Mu : “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59)

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالِاتِّحَادِ وَالِاسْتِقْرَارِ، وَالرَّخَاءِ وَالِازْدِهَارِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِهِ وَعَبْدِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

 

Saudara-saudaraku yang rajin bersyukur : Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

لَئِنْ ‌شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

 

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (Ibrahim 14 : 7). Kesempurnaan syukur kepada Allah atas nikmat Emirat adalah dengan menjaga pencapaiannya, berakhlak mulia, toleransi dalam interaksi, sehingga kita menjadi teladan yang diikuti oleh semua di segala bidang, marilah kita terus berusaha untuk memperkuat keunggulan Emirat, mendukung kemajuannya dan mengerahkan seluruh tenaga agar benderanya tetap berkibar, serta menanamkan pada anak-anak kita cinta negara dan kesetiaan kepada para pemimpinnya, serta memperkuat ruh persatuan dan menghargai pengobanan dan upaya-upaya demi kelanggengan keluhuran dan kemajuan negara ini pada jiwa mereka.

 

 

 

هَذَا وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.  اللَّهُمَّ أَدِمْ اتِّحَادَ الْإِمَارَاتِ، وَاحْفَظْ عِزَّهَا وَمَجْدَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ مُحَمَّد بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيخ راشد، وَالْقَادَةَ الْمُؤَسِّسِينَ، وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَالشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَضَاعِفْ أَجْرَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ، وَشَفِّعْهُمْ فِي أَهْلِهِمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ



KHOTBAH JUM'AT 25 NOV. 2022: Dan Allah Maha Penyantun Kepada Hamba-hamba-Nya

 

Khotbah Jum’at, 01 Jumadil Ula 1444 H / 25 November 2022 M 

Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، سُبْحَانَهُ هُوَ الرَّءُوفُ الرَّحِيمُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

 

Aku berwasiat kepada kalian -wahai hamba Allah- dan kepada diriku agar bertakwa kepada Allah, Dia berfirman :

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ ‌وَلْتَنْظُرْ ‌نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Hasyr 59 : 18). Kaum mukminin yang mulia : sesungguhnya di antara Asma Allah Al Husna dan sifat-Nya yang tinggi adalah Ar Rauf (Maha Penyantun), Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

وَاللَّهُ ‌رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

 

“Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya” (Al Baqarah 2 : 207). Kasih sayang-Nya sangat besar terhadap hamba-hamba-Nya, kasih-Nya melimpah terhadap mereka, nikmat-Nya dicurahkan kepada mereka serta menjauhkan mereka dari kemudaratan, Allah Swt berfirman :

 

 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ ‌لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

 

“Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia” (Al Hajj 22 : 65). Dan di antara bentuk kelembutan-Nya terhadap semesta alam bahwa Dia mengirimkan rasul penutup kepada mereka, dijadikannya memiliki rasa kasih dan sayang terhadap mereka dan tidaklah diberikan pilihan antara dua perkara, melainkan ia memilih yang termudah, kemudian Allah menurunkan kitab penerang, yang berisikan petunjuk dan kemudahan, Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ ‌لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

 

“Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al Qur’an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu” (Al Hadid 57 : 9). Maha Suci Allah yang menjaga amal kalian dengan kasih sayang-Nya, menerima ketaatan kalian dan memberikan pahala yang berlimpah kepada kalian, Allah Swt berfirman :

 

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ ‌لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

 

“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia” (Al Baqarah 2 : 143). Dan di antara kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia menerima taubat orang-orang yang bertaubat, menerima orang-orang yang kembali kepada-Nya, Dia berfirman :

 

 

ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

 

“Kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka” (At Taubah 9 : 117)

 

Ya Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, wahai Tuhan Arsy yang agung, kami memohon kepada-Mu agar mengampuni kami dan merahmati kami, dan menjadikan kami orang-orang yang dekat dengan keutamaan-Mu, yang mengamalkan Asma’ dan sifat-Mu dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu,  mentaati rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan agar ditaati, sebagai pengamalan atas firman-Mu : “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59)

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَقَّ حَمْدِهِ، يُحِبُّ مَنْ يَرْأَفُ بِخَلْقِهِ، وَيَعْطِفُ عَلَى عِبَادِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِهِ وَعَبْدِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

 

Kaum muslimin yang mulia : Allah mensifati Rasul-Nya yang mulia dengan penyantun, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya :

 

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ ‌رَءُوفٌ رَحِيم

 

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At Taubah 9 : 128). Seseorang diperintahkan untuk berteladan kepada Rasulullah, mengikuti hidayahnya dan berakhlak dengan kemuliaan akhlaknya, sehingga ia menjadi orang yang santun dalam pergaulannya terhadap kedua orang tuanya, keluarganya, sahabatnya dan tetangganya, dan ia akan meneruskan pendidikan akhlak ini kepada putra-putrinya, menanamkan dalam jiwa mereka nilai-nilai mulia, sehingga mereka mampu berinteraksi dengan sahabat dan teman mereka dengan pergaulan yang terbaik, tidak menyakiti dan merundung mereka dan mereka benar-benar berakhlak dengan akhlak orang mukmin.

 

 وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مَنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تُدِيمَ الرَّأْفَةَ وَالْمَوَدَّةَ بَيْنَنَا. اللَّهُمَّ احْفَظْ لِدَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ أَمَانَهَا وَاسْتِقْرَارَهَا، وَأَدِمْ رَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَبَارِكْ فِي خَيْرَاتِهَا، وَاكْلَأْهَا بِرِعَايَتِكَ، وَاشْمَلْهَا بِعِنَايَتِكَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ مُحَمَّد بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ.  اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَالشَّيخ خليفة بن زايد، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَضَاعِفْ أَجْرَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ، وَشَفِّعْهُمْ فِي أَهْلِهِمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.  عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

KHOTBAH 18 NOP 2022: Benteng Anak Adalah Keluarga Yang Erat

 Khotbah Jum’at, 23 Rabi’ul Akhir 1444 H / 18 November 2022 M 

Benteng Anak Adalah Keluarga Yang Erat

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ، جَعَلَ الْأُسْرَةَ مَحْضِنَ الْأَبْنَاءِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

 

Aku berwasiat kepada kalian -wahai hamba Allah- dan kepada diriku agar bertakwa kepada Allah, Dia berfirman :

 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (Al Furqan 25 : 74). Kaum mukminin yang mulia : keluarga termasuk nikmat yang besar, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al Quran :

 

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً

 

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu” (An Nahl 16 : 72). Allah Azza wa Jalla menjadikan cinta dan kasih sayang antara pasangan suami isteri sebagai sebab terwujudnya ketentraman, keeratan, keharmonisan rumah tangga, Allah Swt berfirman :

 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ ‌مَوَدَّةً ‌وَرَحْمَةً

 

 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang” (Ar Rum 30 : 21).Di bawah naungan rumah tangga, anak-anak mendapatkan cinta, kehangatan dan perhatian, yang menguatkan hubungan mereka serta membuat mereka merasa diawasi oleh Tuhan Pencipta mereka, hal ini terwujud karena kedua orang tua memiliki nilai-nilai keimanan yang kuat dalam hati mereka, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang mengisahkan tentang Luqman Al Hakim ketika menasehati anaknya :

 

‌يَا بُنَيَّ ‌إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

 

“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (Luqman 31 : 16).

 

Bapak ibu yang mulia : sesungguhnya keluarga yang sukses terdiri dari kedua orang tua yang memahami tanggung jawab terhadap anak-anak mereka, memeluk mereka, memberikan waktu untuk mendidik mereka, berdialog dengan mereka, menanamkan kepercayaan kepada mereka, sehingga keduanya ibarat teman sejati mereka, yang berinteraksi dengan penuh kelembutan, menyimak pendapat mereka dengan penuh kesadaran, mengembangkan cita-cita mereka, mencarikan solusi bagi permasalahan mereka, mengarahkan mereka dalam mencari teman yang baik, menggunakan media sosial dalam hal yang bermanfaat bagi mereka, menjauh dari hal yang membahayakan mereka, hal ini sesuai dengan wasiat seorang bijak kepada anaknya : “Wahai anakku, jauhilah pintu-pintu masuk keburukan, maka kau akan selamat, dan orang yang bersahabat dengan orang yang shalih ia akan beruntung” (Az Zuhd war Raqaiq, karangan Ibnu Al Mubarak 373)

 

 

Ya Allah, lindungilah anak-anak kami, berkahilah keturunan kami, berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu,  mentaati rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan agar ditaati, sebagai pengamalan atas firman-Mu : “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59)

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَوْجَبَ عَلَى الْوَالِدَيْنِ حِمَايَةَ الْبَنَاتِ وَالْبَنِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ

 

Kaum muslimin yang mulia : Rasulullah Saw bersabda :

 

إِنَّ لِوَلَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

 

“Sesungguhnya anakmu juga punya hak atasmu” (Muslim 1159). Di antara hak anak adalah hak hidup dalam keluarga yang tenang dan tentram, yang melindungi mereka dari setiap marabahaya dan bencana, yang menjauhkan mereka terjebak dalam kubangan minuman keras dan narkotika, menjaga mereka dari keburukan para pengedarnya, menyadarkan mereka dari marabahaya barang-barang terlarang tersebut, karena narkotika ketika mulai merambah sebuah rumah, maka ia akan menggoyahkan ketentraman dan menghilangkan ketenangannya, dan tidaklah seseorang menggunakan obat-obat terlarang tersebut melainkan akan merusak agamanya, menghancurkan hartanya, menurunkan kesehatannya dan menghilangkan masa depannya, kecuali orang yang segera sadar, bertaubat dan kembali pada kesadarannya. Maka wahai para bapak dan ibu : jadilah kalian sebaik-sebaiknya penolong anak-anak kalian dalam menjauhkan mereka dari narkotika, dan jadilah kalian sebaik-baiknya penopang bagi anak yang telah menjadi korban, dengan merangkul, mengarahkan, memberi kesempatan pada mereka agar memulai kehidupan baru, yang bisa mendatangkan manfaat bai masyarakatnya dan berkontribusi baik bagi kemajuan negaranya.

 

 

هَذَا وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ احْفَظْ لِدَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ أَمَانَهَا وَاسْتِقْرَارَهَا، وَأَدِمْ رَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَبَارِكْ فِي خَيْرَاتِهَا، وَاكْلَأْهَا بِرِعَايَتِكَ، وَاشْمَلْهَا بِعِنَايَتِكَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ مُحَمَّد بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ.  اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَالشَّيخ خليفة بن زايد، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَضَاعِفْ أَجْرَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ، وَشَفِّعْهُمْ فِي أَهْلِهِمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.