Saturday, December 26, 2020

KHOTBAH JUM'AT: الْخُطْبَةِ الْأُولَى

 الْخُطْبَةِ الْأُولَى 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ ، (خلق الإنسان* عِلْمِه البيان) وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ . عِبَادِ اللَّهِ : أُوصِيكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ ، قَالَ تَعَالَى : (يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سديدا) . فَفِي هَذِهِ الْآيَةِ الْكَرِيمَةِ ؛ يَأْمُرُنَا اللَّهُ تَعَالَى بِلُزُوم الْقَوْل السَّدِيد ، وَهُوَ النُّطْقُ بِأَفْضَل الْكَلَام وَأَطْيَبُه ، وَخَيَّرَه وأصوبه ، مِمَّا يَعُودُ بِالنَّفْع عَلَى الْمَرْءِ فِي دُنْيَاهُ وَآخِرَتِهِ ؛ فَمِنْ أَعْظَمِ الْقَوْل السَّدِيد : أَنْ يُكْثِرَ الْإِنْسَانِ مِنْ ذِكْرِ رَبِّهِ ، فِي جَمِيعِ أَوْقَاتِهِ وَأَحْوَالِهِ ، قَالَ عَزَّ وَجَلَّ : (يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذَكَرًا كثيرا* وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وأصيلا)

وَمَن الْقَوْل السَّدِيد : أَنْ يَلْتَزِمَ الْمَرْء الصِّدْقِ فِي كُلِّ أَقْوَالِهِ ، اِسْتِجَابَةٌ لِأَمْرِ اللَّهِ تَعَالَى الْقَائِل : (يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَع الصادقين) . ليكتبه اللَّهُ سُبْحَانَهُ مِنْ الصِّدِّيقِينَ ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا » . وَيُدْخِلُه جُنَّةٌ النَّعِيم ، قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ ؛ أَضْمَنْ لَكُمْ الْجَنَّةَ » . وَذَكَر أَوَّلُهَا : « اُصْدُقُوا إذَا حُدِّثْتُمْ » . وَمَن الْقَوْل السَّدِيد : مَا يَطِيبُ خَاطِرًا مَكْسُورًا ، أَوْ يَدْخُلَ عَلَى الْقُلُوبِ فَرَحًا وَسُرُورًا ؛ مِنْ الْكَلِمِ الطَّيِّبِ وَالْقَوْل الْحَسَن ، قَالَ تَعَالَى : (وقولوا لِلنَّاس حسنا) . أَي : لِيَنُوء فِي الْقَوْلِ لِلنَّاس جَمِيعًا ، عَلَى اخْتِلَافِ أَلْوَانُهُم وَأَدْيَانُهُم ؛ فَذَلِكَ مِمَّا يُدِيم العَلاَقَات ، وَيَشِيع التَّالِفِ فِي الْمُجْتَمَعَاتِ ، وَيَكُونُ سَبَبًا فِي دُخُولِ الْجَنَّات ، قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « اتَّقُوا النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَة طَيِّبَة » . فاللهم وَفَّقَنَا لِقَوْل سَدِيد طَيَّب ، نَتَقَرَّبُ بِهِ إلَيْك ، وَيَنْفَعُنَا يَوْمَ الْوُقُوفِ بَيْنَ يَدَيْكَ

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ ، 

فاستغفروه أَنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ 

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ تَبِعَ هَدِيَّة

أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تَعَالَى ، وَالْإِكْثَارُ مِنْ الْقَوْلِ السَّدِيد ؛ لتنالوا رَحْمَةُ رَبِّكُمْ ، وتظفروا بِالسَّلَامَة فِي أَنْفُسِكُمْ ؛ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « رَحِمَ اللَّهُ عَبْدًا تَكَلَّم فَغَنِم ، أَوْ سَكَتَ فَسَلِمَ » . 

هَذَا ، وَصَلَّوْا وَسَلِّمُوا عَلَى خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ : سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّد ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ . اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ قَوْلًا صَادِقًا ، وَقَلْبًا خَاشِعًا ، وَعَمَلًا صَالِحًا ، وَإِن تُجْعَل كلماتنا شَاهِدِه لَنَا لَا عَلَيْنَا . اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ ، الَّذِينَ هُمْ عَنْ اللَّغْوِ مُعْرِضُون ، وَعَن الْخَوْضُ فِيمَا لَا يَعْنِيهِم مبتعدون

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنْ الْعَالَمِين الْوَبَاء ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاء ، وَمُحَقَّقٌ الرَّجَاء . اللَّهُمّ وَفْق رَئِيسُ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ خَلِيفَةُ بْنُ زَائِد وَنَائِبُه وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِين ، وَإِخْوَانِه حُكَّام الْأَمَارَات ؛ لِمَا تُحِبُّه وترضاه . اللَّهُمَّ ارْحَمْ الشَّيْخ زَائِد وَالشَّيْخ مَكْتُوم ، وَشُيُوخ الْأَمَارَات الَّذِين انْتَقَلُوا إلَى رَحْمَتِكَ ، وَأَدْخَلَهُم بِفَضْلِك فَسِيح جناتك . اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاء الوَطَن الأوفياء ، وَارْزُق ذويهم جَمِيل الصَّبْر وَعَظِيم الْجَزَاء . وَارْحَم يَا رَبَّنَا آبَاءَنَا وأمهاتنا ، وَمَنْ لَهُ حَقُّ عَلَيْنَا . وَآدَم اللَّهُمَّ عَلَى دَوْلَة الْأَمَارَات الْخَيْر وَالْفَضْل

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنْ الْقَانِطِينَ ، اللَّهُمّ أغثنا ، اللَّهُمّ أغثنا ، اللَّهُمّ أغثنا . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَأَقِمْ الصَّلَاةَ

KHOTBAH JUM'AT: Ucapkanlah Perkataan Yang Benar

 Khotbah Jum'at Tgl. 25 Desember, 2020

Terjemah Materi Khutbah Jumat, 25 Desember 2020

Oleh : Ust. Abdul Lathif Lc

"Ucapkanlah perkataan yang benar"

Khotbah Pertama

Hamba Allah yang mulia : aku berwasiat kepada kalian dan kepada diriku agar bertakwa kepada Allah, seperti termaktub dalam firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (Al Ahzab 33 : 70). Terdapat penegasan pada ayat diatas, dimana Allah memerintahkan kita agar selalu berucap ucapan yang benar, yaitu : memilih kata yang terbaik dan paling benar, yang bermanfaat pada seseorang di dunia dan akhiratnya, diantara ucapan yang baik dan termulia adalah hendaknya seseorang selalu berdzikir kepada Allah di setiap waktu dan dalam berbagai kondisi, Allah Swt berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (Al Ahzab 33 : 41-42).Seorang yang selalu berkata jujur berarti ia telah menjalankan perintah Allah dalam firman-Nya  : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (At Taubah 9 : 119) sehingga Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang jujur. Nabi Saw bersabda : “Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah” (Muttafaq ‘Alaih, lafal hadits Muslim)

 

Allah akan memasukkan surga orang yang menepati sabda Nabi Saw : “Jaminlah enam perkara untukku dari diri kalian, aku akan menjamin surga untuk kalian”

Syarat pertama adalah : “Jujurlah jika kalian berbicara” (Ahmad 23428 dan Ibnu Hibban 271)

Termasuk ucapan baik adalah : menghibur orang yang sedang sedih dan membahagiakan dan menggembirakan hati sesama. Termasuk ucapan baik adalah : “Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (Al Baqarah 2 : 83) maksudnya berlemah lembutlah saat berkomunikasi dengan sesama, tanpa memandang warna kulit dan agama. Semua itu akan memperlanggeng hubungan, mempererat cinta kasih pada anggota masyarakat dan menjadi penyebab masuk surga, Nabi Saw bersabda : “Jagalah diri kalian dari api neraka walapun dengan bersedekah dengan separuh kurma, bagi orang yang tidak memilikinya maka dengan ucapan baik” (Muttafaq ‘Alaih)

 

Ya Allah berilah kami petunjuk untuk berkata baik, yang dapat mendekatkan kami kepada-Mu, serta mendatangkan manfaat bagi kami di akhirat.

 

Khotbah Kedua

 

Wasiatku pada kalian dan pada diriku agar selalu bertakwa kepada Allah dan selalu berkata baik agar kalian mendapatkan rahmat dan keselamatan, Nabi Saw bersabda : “Rahmat Allah bagi seorang hamba yang berbicara yang menguntungkan atau diam agar selamat”(Al Baihaqi dalam kitab Syu’bul Iman 4/241)

Saturday, December 19, 2020

KHOTBAH SHOLAT ISTISQO': Pentingnya Air

 *Materi Khutbah Shalat Istisqo'*

 Jumat18 Desember 2020*

 

Penerjemah : _Ust. Abdul Latif, Lc._

 

*Khotbah Pertama* 

 

Kaum mukminin : air merupakan nikmat Allah yang terbesar dan merupakan salah satu sebab keberlangsungan kehidupan, Allah menjelaskan dalam firman-Nya: "Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yg hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman" (Al Anbiya' 21 : 30)

 

Karena air merupakan nikmat yg sangat penting, maka para nabi menjelaskan kepada kaumnya cara memohon dianugerahi air hujan dari langit, seperti dalam kisah Nabi Nuh AS, Allah berfirman: "Maka aku katakan kepada mereka : mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dg lebat" (Nuh 71 : 10-11). Allah berfirman mengisahkan nabi Hud AS : "Dan (dia berkata) : Hai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yg sangat deras atasmu " (Hud 11 : 52). 

 

Diantara sebab diturunkan hujan adalah memperbanyak istighfar, bertaubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan istiqomah menjalankan perintah-Nya siang malam, Allah Azza wa Jalla berfirman : "Dan bahwasanya: jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yg segar (rezeki yg banyak)" (Al Jin 72 : 16) 

 

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan manusia yg beristighfar kepada-Mu, yang taat istiqomah menjalankan perintah-Mu, jadikanlah doa dan permintaan kami dikabulkan, taubat kami diterima dan shalat istisqo kami diijahkan dg turunnya hujan.

 

*Khotbah Kedua*

 

Saudaraku yg banyak beristighfar: shalat istisqo' merupakan salah satu tuntunan Rasulullah Saw, dimana suatu hari beliau keluar menuju tempat shalat berdoa dan memohon hujan (Muttafaq 'Alaih)

KHOTBAH JUM'AT: Berbaik Sangka Kepada Allah SWT

 *Khutbah Jumat, 18 Desember 2020*

 

*"Berbaik sangka kepada Allah"*

 

*Khotbah Pertama*

 

Jamaah shalat yang mulia: Bapak para Nabi yaitu Nabi Ibrahim AS telah datang ke Mekkah membawa isterinya Hajar dan Ismail yang belum disapih, dan disana tidak ada sumber air, tidak pula berpenduduk, bahkan mereka tak memiliki apa-apa.  Nabi Ibrahim meninggalkan mereka disana, dengan dibekali sedikit air minum dan makanan, lalu ia pun berangkat kembali, isterinya mengikuti seraya berkata: wahai Ibrahim, mengapa engkau pergi, dan meninggalkan kami di lembah ini? Tapi beliau tidak menoleh, isterinya bertanya lagi : apakah ini perintah dari Allah?  Benar, jawab Ibrahim.  Isterinya berkata: *"Maka Allah tidak akan menyia-nyiakan kami"* (Bukhari 3364).  

 

Inilah yang disebut dengan berprasangka baik kepada Allah, dan itulah puncak keimanan tertinggi, yang menjadikan wanita beriman ini berprasangka baik kepada Allah, dengan berkeyakinan bahwa Allah tidak akan menakdirkan kecuali yang terbaik. 

 

Nabi kita SAW berpesan, agar kita berprasangkan baik kepada Allah, dalam sabdanya: “Janganlah salah satu diantara kalian mati, kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Tuhannya” (Muslim 2877, Ahmad 1448).  Maksudnya: tetaplah berprasangka baik kepada Allah sepanjang hidup kalian hingga akhir hayat, karena begitulah sebaiknya seorang mukmin, yang selalu menghadirkan prasangka baik sepanjang hidupnya, sehingga hatinya menjadi tenang dan jiwanya menjadi lapang, sehingga Allah pun memberikan jalan keluar bagi setiap masalah. 

 

Allah Swt berfirman mengisahkan sebagian hamba-Nya: “Serta mereka telah melihat bahwa tidak ada jalan keluar dari (siksa) Allah, melainkan kembali kepada-Nya saja” (At Taubah 9: 118), kemudian Allah berfirman, setelah terbuka jalan keluar: “Kemudian Allah menerima taubat mereka" (At Taubah 9: 118).  

 

Sebagian orang bijak berkata: Gunakan prasangka baikmu kepada Allah sebagai jalan keluar pada setiap musibah yang menimpamu dan inilah solusi tercepat.

 

 Ya Allah, sesungguhnya kami berprasangka baik kepada-Mu, maka kabulkanlah doa kami serta wujudkanlah harapan kami.

 

 *Khotbah Kedua*

 

 Para jamaah shalat: seorang mukmin yang berprasangka baik kepada Allah Swt, maka amalnya akan serta merta menjadi baik, dan menjadikan ungkapan berikut ini sebagai motonya:

 وظني فيك يا ربي جميل فحقق يا إلهي حسن ظني

 Prasangka baikku pada-Mu wahai Tuhanku adalah keindahan

 Maka wujudkanlah prasangka baikku itu wahai Tuhanku

Saturday, December 12, 2020

KHOTBAH JUM'AT:: Sebaik-baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Manusia Lainnya

 

*Terjemah Materi Khutbah Jumat, 11 Desember 2020*

 

Penerjemah : _Ust. Abdul Latif, Lc._

 

*"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya"*

Khotbah Pertama

Hamba Allah : banyak kisah para nabi AS yang tertuang didalam Al Quran, agar setiap kita mengambil nilai-nilai yang dapat kita praktekkan antar sesama dan menjadikannya pelajaran yang bermanfaat untuk kehidupan kita, dijelaskan dalam firman Allah : "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal” (Yusuf 12 : 111)

Diantaranya kisah tentang Nabi Musa AS, Allah berfirman : “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya”(Al Qasash 28 :  23-24)

Tampak pada kisah tersebut nilai-nilai bersegera dalam kebaikan dan sumbangsih pada sesama, dimana Nabi Musa AS bersegera untuk berbuat dan membantu sesamanya, sebagai penegasan bagi kita untuk bersegera berbuat baik pada sesama dan membantu orang-orang yang membutuhkan, Nabi Saw bersabda : “Sebaik-baiknya manusia yang paling bermanfaat bagi manusia” (At Thabrani dalam kitab Al Awsath 6/58). Maksudnya bahwa hamba Allah yang paling utama adalah yang diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada sesama makhluk Allah, dengan berbagi nikmat atau menjauhkan mereka dari marabahaya (Faidhul Qadir 3/481). Dan kini, kita menyaksikan dan berterima kasih atas usaha-usaha besar serta bantuan yang diberikan oleh berbagai institusi di negeri ini, mereka adalah teladan bagi kita, dimana mereka selalu memberikan bantuan dan kebaikan kepada sesama, dan marilah kita berkontribusi bersama dalam kegiatan filantropi, dengan menyumbangkan kemampuan kita demi negeri ini, semoga kita mendapatkan ridha dan pertolongan Allah. Semoga Allah menjadikan kita manusia yang bermanfaat bagi sesama, bersegera dalam kebaikan dan kelak kita meraih ridha-Nya.

Khutbah Kedua

Para jamaah shalat : memberikan manfaat dan berusaha untuk kemaslahatan sesama, merupakan tindakan mulia dan berhala tak terhingga, Nabi kita Muhammad Saw mengajak dan menganjurkan hal tersebut, seperti termaktub dalam sebuah sabdanya : “Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Amalan yang paling dicintai Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan hutangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh”


Friday, December 04, 2020

KHOTBAH JUM'AT TANGGAL 6 DESEMBER, 2020

 

*Materi Khutbah Hari Ini*

 

Jumat, 4 Desember 2020

 

Penerjemah : Ust. Abdul Latif, Lc.

 

Hamba Allah : sesungguhnya As Syakur merupakan salah satu Asmaul Husna, yang berarti Dia yang berterima kasih kepada manusia atas perbuatan taat walaupun sedikit, dan Dia membalas mereka dengan kebaikan yang melimpah. Syukur merupakan ibadah agung, yang bisa dilakukan dengan hati, lisan, etika dan perbuatan. Para nabi, para bijak, orang-orang shalih dan para pemikir memiliki keistimewaan dalam bersyukur, karena itu Allah memuji mereka atas perbuatan syukur tersebut, Allah menjelaskan tentang nabi Nuh As : “Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur” (Al Isra’ 17 : 3). Allah berfirman tentang nabi Musa AS : “Sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur" (Al A’raf 7 : 144). Allah menjelaskan tentang nabi Muhammad Saw : “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur" (Az Zumar 39 : 66)

 

Kaum muslimin : sesungguhnya budaya syukur bila telah mengakar kuat pada sebuah masyarakat, maka semua anggotanya akan mewariskan cinta, kerekatan, saling menghargai dan saling mengasihi, dan ini semua akan menjadi penyebab bertambahnya nikmat Allah pada mereka, Allah befirman : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu” (Ibrahim 7 : 14)

Betapa indahnya bila kita bersyukur atas anugerah keimanan yang dilimpahkan oleh Allah kepada kita, serta anugerah kemuliaan atas diizinkan kita kembali menunaikan shalat jumat dan shalat berjamaah di masjid-masjid, mari kita bersyukur atas semua limpahan nikmat yang tak terhingga, baik lahir maupun batin, sebagai pengamalan atas firman Allah : “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu” (Luqman 31 : 14)

Bersyukur (berterima kasih) pada sesama, berterima kasih kepada negara dan semua Lembaga yang berkhidmat demi kemaslahatan public. Ya Allah, kami perkenalkan kami kepada nikmat-Mu dengan kelanggengannya, izinkan kami mensyukurinya, berilah kekuatan kepada kami untuk berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu

End.

Saturday, October 24, 2020

Gol A Gong

Sudah lama aku tidak pernah mendengar khabar dari Gol A Gong, sejak selesai workshop "Be Writer" di KBRI Abu Dhabi pada bulan Desember 2011 lalu. Aku kirimi foto-fotonya melalui email sesuai permintaannya, foto-foto yang aku ambil melaui Blackberry-ku ketika ia aku antar ke tempat-tempat tradisional di Abu Dhabi; Pasar Iran, Pelabuhan Kapal Ikan dan Gedung Heritage Marina. Aku berharap Gol A Gong atau siapapun yang menerima emailku akan sempat membukanya, karena ia pastilah super sibuk dengan kegiatannya yang lebih diperlukan oleh yang lain dalam dunia penulisan, baik di Tanah Air dan/ataupun di Luar Negeri, walaupun juga kwalitas gambar 'jepretan' dari Blackberry-ku tidak terlalu tajam.

Aku coba menulis tentang kenangan bersamanya ketika di Abu Dhabi. Aku buat sebagai unjuk kemampuanku menulis setelah mendapatkan bimbingan dari nya melalui workshop "Be Writer" waktu itu. Apabila nanti tulisanku selesai, aku tidak tau bagaimana mengirim tulisanku kepadanya agar tulisanku bisa atau sempat ia baca. Aku khawatir tulisanku tidak akan pernah sampai terbaca olehnya, karena yang aku inginkan agar tulisanku terkirim dan dibaca olehnya.

Aku menerima khabar dari istriku bahwa Gol A Gong akan membuat buku tentang peranan para ibu-ibu di Timur Tengah, hal ini di dalam mendukung kegiatan suami bekerja di Negerinya Orang Arab. Liku-liku hidup sebagai ibu rumah tangga, suka-duka dan manis-pahit mengikuti suami dan mengasuh keluarga di Negeri Minyak ini. 

Istriku membuat tulisan tentang peranannya sebagai ibu rumah-tangga, suatu thema yang menantang. Istriku mengatakan bahwa nanti tulisannya akan dikumpulkan oleh seorang koordinator di Ruwais, bagian barat Emirate of Abu Dhabi. Istriku mengatakan bahwa koordinator nanti akan mengirimkan semua tulisan ibu-ibu dari Abu Dhabi, Dubai dan Ruwais untuk diserahkan kepada Gol A Gong. Terbayang olehku tentang tulisanku yang sudah aku selesaikan tetapi belum aku kirim pada Gol A Gong. Istriku mengatakan bahwa si koordinator dapat membantu untuk menyampaikan tulisanku kepada Gol A Gong. Aku kirim tulisanku melalui email kepada si koordinator. Walaupun sampai saat ini aku tidak tahu kabar tentang tulisanku apakah sudah dikirim atau tidak kepada Gol A Gong, atau apakah sudah dibaca atau tidak oleh Gol A Gong. Biarlah, yang penting aku sudah berusaha untuk mengirimkannya, tujuanku hanya ingin mengetahui seberapa banyak kesalahan yang ada di dalam tulisanku itu, toh dari segi mutu tulisanku tidaklah penting untuk menyita waktu orang lain.

Istriku telah menyelesaikan tulisannya. Aku diminta untuk memeriksanya terlebih dadulu sebelum dikirim kepada koordinator tulisan untuk dikumpulkan. Setelah semuanya sudah selesai istriku mengirim tulisannya kepada koordinator melalui email.

Ada khabar bahwa Gol A Gong dan istrinya akan mengadakan workshop "Be Writer" seri ke-dua di Timur Tengah termasuk Abu Dhabi, Dubai dan, Ruwais. Aku merasa antusias lagi untuk mengikutinya apalagi ia akan datang bersama istrinya yang juga sebagai penulis dan pengasuh Rumah Dunia. Aku berharap organiser yang pernah menangani kedatangan Gol A Gong pada workshop seri pertama akan menangani kembali rencana yang ke dua ini. Aku akan menggunakan kesempatan ini agar dapat menunjukkan secara langsung kepada Gol A Gong hasil tulisanku yang telah aku buat dan tetap aku simpan untuk ia baca dan diperiksa tentunya.

Hari ini aku pulang kantor agak terlambat. Karena putraku ada kegiatan ekstra kulikuler di sekolahnya, yaitu pelajaran tentang Film. Istriku dengan suara lirih memberitahu aku bahwa tulisannya yang telah ia buat dan kirim tidak jadi dibukukan oleh Gol A Gong. Bukan tulisan dia saja, tetapi semua tulisan ibu-ibu dari Abu Dhabi dan Saudi Arabia. Yang akan dibukukan hanya tulisan-tulisan dari Ruwais, Dubai dan Qatar saja. Masalahnya pihak Abu Dhabi tidak merespond permintaan Gol A Gong untuk mengadakan workshop "Be Writer" lagi, sedangkan di Saudi Arabia Gol A Gong dan istrinya ditolak di dalam membuat visa kunjungan oleh pihak Saudi Arabia. Aku jadi kaget mendengar alasan pembatalan untuk membukukan sebagian tulisan sepertinya tidak masuk akal, karena alasan pembatalan kunjungannya, aku rasa emosi menjadi semacam hukuman, apalagi orang sekaliber Gol A Gong rasanya tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu. Setelah diyakinkan oleh istriku bahwa alasan itu ia lihat melalui Face Book Gol A Gong sendiri, maka aku mempercayainya.

Kini harapanku untuk bertemu Gol A Gong dalam workshop menulis seri kedua sudah sirna, demikian pula impianku untuk menunjukkan hasil tulisanku secara langsung juga akan tertunda. Begitu pula istriku yang bermimpi agar tulisannya dapat dibukukan sudah hilang. Barangkali perasaanku ini cukup berlebihan akibat tindakan yang menurut saya tidak masuk akal dari orang sekaliber penulis kelas wahid di Indonesia itu. Mungkin aku lupa bahwa di dalam setiap manusia itu selalu ada dua hal yang tidak bisa hilang, yaitu positip dan negatip, baik dan buruk, lembut dan kasar, santai dan terburu, pemaaf dan pendendam, murah dan kikir. Kemunculan dari semua itu tergantung dari kondisi kejiwaan masing-masing orang ketika terjadi kejadian perkara. Semuanya bisa naik dan turun, timbul dan tenggelam tanpa kendali karena situasi. Aku akhirnya menyadari tentang hal itu, maka aku harus memakluminya.

Jadi, menurut aku sikap Gol A Gong yang seperti itu merupakan sifat bawaan manusia, walaupun penggunaannya tergantung kestabilan di dalam mengendalikan gejolak kejiwaan yang dikenal dengan gejolak emosi jiwa. Itu tergantung umumnya dari banyak hal, dari pengalaman hidup, dari permasalahan yang dihadapi, dari pendidikan, dan juga genetika yang dibawa dari leluhurnya. Yang pasti tergantung dari bagaimana dalamnya seseorang mengerti tentang arti kehidupan ini. Namun untuk yang dilakukan oleh Gol A Gong ini bagiku sungguh mengejutkan. Menurut penuturannya ia sudah terbiasa melakukan kerja sukarela sebagai pengasuh Rumah Dunia, ia sudah menulis sekian banyak buku di Indonesia, ia sudah banyak membimbing penulis-penulis usia anak, remaja dan dewasa untuk jadi penulis yang baik. Seharusnya tindakan berupa hukuman atau balas dendam tidak perlu terjadi. Kalaupun di Abu Dhabi permintaan kunjungan keduanya tidak direspond oleh pihak organiser Abu Dhabi, tidak lalu membatalkan niatnya untuk memasukkan tulisan ibu-ibu dari Abu Dhabi yang naskahnya sudah dikirimkan dan mereka penah ia bimbing beberapa waktu yang lalu. Jika memang penolakan visa kunjungannya ke Saudi Arabia ditolak oleh Pemerintah setempat lalu berakibat pembatalan niatnya untuk memasukkan tulisan ibu-ibu dari Saudi Arabia sungguh bagiku tidak masuk akal. Terkecuali alasannya memang berhubungan dengan tulisan itu sendiri. Misalnya mutu tulisan yang memang tidak layak untuk dibukukan. Di sinilah ironinya, sebagai publik figur bertindak seperti orang biasa pada umumnya, apalagi yang dilakukan adalah bertentangan dengan profesi yang dilakukannya, yaitu tidak mau kalau tidak ada "imbalan" padahal pekerjaannya sehari-hari selalu bekerja semacam kerja sukarela.

Istriku memberiahu aku lagi bahwa Gol A Gong akan mampir ke Abu Dhabi untuk memberikan workshop menulis bagi para ibu-ibu Dharmawanita KBRI dan TKW yang sedang ditampung di KBRI. Aku semacam ada rasa terkejut. Ternyata harapanku untuk bertemu dengan Gol A Gong lagi akan mudah terwujud.

Semoga tulisan ini dapat memberikan suatu pelajaran hidup bagi aku dan anda sekalian.

Medeo Abu Dhabi 2013

Friday, September 04, 2020

Khotbah Jumat 33: TUGAS KEMANUSIAAN

Diterjemahkan oleh: Abdullatif Sukiyan, WNI di Abu Dhabi:

Khutbah Jumat, 17 Ramadhan 1434 H / 26 Juli 2013 M

Tugas Kemanusiaan 

Khutbah Pertama:


الْحَمْدُ للهِ الكريمِ الغفورِ، الذِي يتفضَّلُ علَى عبادِهِ الصائمينَ بالرضَا والقبولِ، وأَشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللهِ ورسولُهُ، وصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وخَلِيلُهُ، أكرمُ الناسِ وأنفعُهُمْ، اللهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وأصحابِهِ والتَّابِعِينَ ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ. أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ[([1]) ويقولُ سبحانَهُ وتعالى:] فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2]).

Kaum mukminin: pada hari-hari yang penuh berkah ini, orang-orang sedang bersiap-siap untuk menyambut malam-malam yang penuh berkah, di mana Rasulullah SAW lebih banyak memperlakukannya untuk memperbanyak melakukan ketaatan dan beragam ibadah, Aisyah RA berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

"Rasulullah SAW bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir dan tidak dilakukan pada selainnya" (Muslim 15924 ) Aisyah RA berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

"Rasulullah SAW bila memasuki sepuluh malam terakhir, beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan bersungguh-sungguh dan menyingsingkan bajunya" (Muttafaq 'alaih).

Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah pada malam-malam di mana pahala dilipatgandakan, pintu-pintu kebaikan dibukakan, dan menghadaplah pada Tuhan semesta alam dengan kebaikan sebagaimana Allah telah menjanjikan pahala yang banyak, maka beruntunglah orang yang mendapatkan dan menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat bagi dirinya. 

 Hamba Allah; 

Nabi SAW selalu bangun malam, membaca Al Quran, berinfak dengan hartanya dan semua bentuk amalan shaleh lainnya, dan inilah yang diperintahkan dan diajarkan olehnya kepada para sahabatnya, dan para sahabat melakukan anjuran tersebut dan orang-orang yang datang setelahnya dan mengikuti para sahabat dari para tabiin dan orang-orang shaleh hingga zaman kita sekarang ini, dan hal itu dapat terbutki dengan menghayati dan membaca sirah mereka yang dipenuhi oleh amalan shaleh, dan pada masa kini di negeri kita ini di Emirates, Allah menganugerahkan orang yang mampu memperaktekkan sirah mereka dalam melakukan perbuatan baik, mulai dari semua pemegang kekuasaan, para ulama dan orang-orang shaleh dan shalehah, mereka mempunyai kontribusi dalam setiap perbuatan baik serta mereka selalu berusaha melakukan perbuatan itu, dan terutama Syeikh Zayed yang telah menyatukan negara ini dan mengumpulkan mereka dalam kebaikan, membangunnya dengan penuh keahlian dan ketekunan, sehingga ia menjadi contoh agung dalam melindungi manusia dan tugas kebaikan, ia tidak pernah pelit terhadap masyarakatnya, bahkan kebaikannya melimpah ruah ke negara-negara lainnya di dunia, hal itu menegaskan pemikiran kemanusiaannya, keluasan rasa sayang di dalam hatinya, dan berapa banyak anak yatim, orang miskin yang ditanggungnya, ia memberikan makan pada orang-orang yang kelaparan, memberikan perlindungan pada orang-orang yang terusir, ia memberikan pakaian para fuqara' dan orang-orang yang membutuhkan, ia memberikan kebahagiaan pada para janda dan orang-orang yang tertimpa kesedihan, sehingga ia mendapatkan tempat pada hati manusia, sehingga mereka berlomba untuk mencintainya, sebagai bentuk perwujudan sabda Nabi SAW:

  إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ العَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحْبِبْهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ فِي الأَرْضِ

"Manakala Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman: sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, maka Jibril mencintainya, lalu Jibril mengundang para penduduk langit dan memberi tahu: sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, lalu penduduk langit mencintainya, kemudian ia memperoleh kecintaan dari penduduk bumi" (Bukhari 3209)

Kaum muslimin: sesungguhnya amalan-amalan baik dan capaian besar yang telah dilakukan oleh Zayed yang baik dan dermawan, terus berkesinambungan dengan keutamaan Allah, dan ia telah melahirkan keturunan anak-anak yang baik, yang terus membawa bendera untuk melanjutkan perjalanan kebaikannya, diantaranya kepala negara ini yang mengemudikan kebaikan dan kedermawanan Emirate bersama wakilnya dan semua emir Emirates dan putra mahkotanya, dan juga anak-anak mereka yang baik, semoga Allah melindungi mereka semua, dan mereka telah menjadi contoh dan tauladan kebaikan di dalam dan di luar negeri ini, di dalam negeri mereka membangun, menjaga pencapaian dan meningkatkan pelayanan publik, menjaga keamanan dan ketentraman negeri ini, dengan terus berusaha memenuhi kebutuhan para penduduk dan para pendatang sehingga semua diliputi dan dipenuhi oleh ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman, dan di luar negeri, kebaikan mereka terus merambah banyak negara, dan tugas kebaikan dan kemanusiaan ini menggapai banyak orang yang membutuhkan di setiap tempat.

Kaum mukminin: dan hak orang yang telah berbuat baik kepada kita adalah hendaknya kita berterima kasih kepadanya atas kebaikan yang telah dilakukan, sebagai bentuk pengamalan atas sabda Rasulullah SAW:

مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ، فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

"Barang siapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah dengan kebaikan yang setimpal, jika kalian tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, maka berdoalah untuknya sehingga kalian merasa telah membalas kebaikannya"(Abu Daud 1672).

Dan diantara bentuk syukur yang sempurna bagi pemimpin kita atas apa yang telah mereka berikan pada kita adalah dengan mengikuti jejak mereka, berjalan diatas jalan mereka, memperaktekkan sifat mereka seperti memperlakukan sesama dengan baik, berakhlak mulya, toleransi terhadap sesama manusia, berlaku adil terhadap rakyat, memenuhi kebutuhan sesama, dan hendaknya kita mengajarkan anak-anak kita nilai-nilai pemberiaan dan kedermawanan, dengan mengambil ilham dari pendiri negeri kita ini, pembangun kemajuannya, agar ia menjadi tauladan bagi mereka dalam kedermawanan bagi negeri ini, sehingga mereka mampu menjaga atas kekayaan dan kejayaan negeri ini dan berkontribusi dalam perkembangannya.

Dan hendaknya kita mengajarkan mereka bahwa manusia sepanjang apapun umurnya, ia juga harus mati dan ia tidak akan kekal, kecuali amalan baik dan rasa cinta yang tersimpan pada hati orang yang pernah diperlakukan baik olehnya, dan Syaikh Zayed telah tiada pergi dari hadapan kita, akan tetapi cinta padanya masih tetap ada pada hati setiap kita, kekal sepanjang waktu, kita tidak pernah melupakan kenangan indah dan kedermawanannya serta perbuatan baiknya, kita akan selalu mengingatnya selalu, dan Allah telah menjamin kekelan bekas dan sisa kebaikan orang-orang baik, Allah Swt berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz). (Yasiin 36 : 12)

Ya Allah berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi kami Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59). بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.

Khubah Kedua:

الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasalah diawasi Allah dalam kesunyian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan yang kebaikannya merambah pada sesamanya, tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima, dan barang siapa berbuat kebaikan maka itu akan kembali pada dirinya dan barang siapa berbuat keburukan maka akan menimpa pada dirinya pula, Allah Swt berfirman:

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri" (Al Isra' 17 : 7)

Dan firman Allah:

وَمَا تُقَدِّمُوا لأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan" (Al Baqarah 2:110)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4]) وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »([5]). اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ. اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ تقَبَّلْ منَّا الصيامَ والقيامَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وتَرْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ. اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6]). http://www.awqaf.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=2048 ([1]) الحشر : 18. ([2]) الزمر : 17 - 18. ([3]) الأحزاب : 56 . ([4]) مسلم : 384. ([5]) الترمذي : 2139. ([6]) العنكبوت :45.

Khotbah Jumat, 2 Syawwal 1434 H 9 Agustus 2013

Konsisten dalam melaksanakan perbuatan baik

Khutbah Pertama

الحمدُ للهِ واهبِ النِّعَمِ والعطايَا، نحمدُهُ تعالَى علَى نعمةِ الإسلامِ، ومَا أعانَنَا عليهِ مِنَ الصيامِ والقيامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، جميلُ الخصالِ، شريفُ الخلالِ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى أحبابِهِ مِنْ صَحْبٍ وآلٍ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ المآلِ. أمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] وَاتَّقُوا يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ[().

Kaum muslimin: kita semua masih berada pada suasana hari raya, hari yg diliputi kebahagiaan, kesenangan dan kegembiraan, kebahagiaan yg dirasakan oleh setiap muslim karena limpahan rahmat Allah, dimana Allah telah memberinya taufiq untuk beribadah dan berbuat ketaatan dg baik, sehingga ia menjadi lebih istiqomah dalam ketaatan dan menjadi ketetapan hingga ia wafat, dan balasan surga akan menjadi kebahagiaannya yg tak terhingga, Allah Swt berfirman:

(إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ)

Allah memuji orang yg menjaga shalatnya, firman Allah:

إِلَّا الْمُصَلِّينَ* الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ

Maka dg selalu berbuat amal shaleh akan mendatangkan cinta Allah padanya: "Ketahuilah bahwa amalan yg sangat dicintai oleh Allah adalah yg paling langgeng walaupun sedikit" Rasulullah Saw mencintai kelanggengan dalam menjalankan ketaatan, Aisyah RA berkata: "Nabi Saw bila melakukan shalat, beliau mencintai untuk menunaikannya dg langgeng, maka bila kantuk menguasainya atau karena sakit sehingga tdk dapat bangun malam, maka beliau shalat di siang hari sebanyak dua belas rakaat" Begitu pula para sahabat Rasulullah Saw bila mereka mendengar kebaikan dari ucapan atau perbuatan, maka mereka tidak meninggalkannya, dan Rasulullah Saw mengajarkan keluarganya takbir, tasbih dan tahmid, maka Ali RA berkata: aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari Rasulullah Saw, begitu pula dg Ummahatul Mukminin mereka selalu konsisten melakukan amalan shaleh tanpa penat dan teledor, dari Umm Hubaibah RA berkata: Rasulullah Saw bersabda :"Barang siapa shalat empat rakaat sebelum dan sesudah shalat dhuhur, Allah akan mengharamkan dagingnya dari sentuhan api neraka" Ia berkata: maka aku tidak pernah meninggalkannya sejak saat aku mendengarnya. Bilal bin Rabah RA selalu menunaikan shalat dua rakaat setiap selesai berwudlu, dan hal itu menjadi salah satu penyebab ia masuk surga terlebih dahulu, dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw berkata pada Bilal saat shalat Subuh : Wahai Bilal, ceritakan padaku amalan yg paling kau harapkan yg pernah kau perbuat, bagimu terdapat kemanfaatan dalam Islam, karena sesungguhnya aku mendengar pada malam ini mendengar suara dua sandalmu di sisiku di surga" Bilal menjawab : Tidak ada amalan yg paling aku harapkan kemanfaatannya dalam Islam, selain dari aku selalu bersuci dg sempurna pada setiap siang dan malam, dan aku selalu shalat setelah bersuci dan semoga Allah memberikan aku ketetapan untuk selalu shalat" Hamba Allah : sesungguhnya diantara taufiq Allah bagi seorang hamba adalah diberinya ketetapan untuk selalu menjaga keimanan yg dihasilkan pada bulan Ramadhan, dan ia bertekad untuk selalu konsisten menunaikan setiap kewajiban dan mendekatkan diri pd Allah dg selalu menunaikan shalat sunnah dan ketaatan lainnya dg langgeng, Allah Swt berfirman dalam hadist Qudsi:

  وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ

"Sebagaimana disebutkan dalam Hadis Qudsi dari Nabi saw. bahwa Allah berfirman, "Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nafilah-nafilah (nawafil) hingga aku mencintainya, dan bila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengaran yg digunakan untuk menyimak, Aku menjadi penglihatan dengannya untuk melihat, Aku menjadi tangannya dengannya ia memukul dan Aku menjadi kakinya dengannya ia berjalan, bila ia memohon kepada-Ku maka Aku akan memberinya, dan bila ia berlindung pada-Ku maka Aku akan melindunginya" Dan diantara shalat sunnah yg biasa kita lakukan selama bulan Ramadhan adalah shalat malam, hendaknya kita selalu menjaganya, karena shalat malam merupakan sunnah muakkadah sepanjang masa, dari Abi Umamah Al Bahili, dari Rasulullah Saw bersabda:

  عليكم بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ

"Hendaklah kalian bangun shalat malam, sesungguhnya itu jalannya orang-orang shaleh sebelum kalian, itu merupakan pendekat diri kepada Tuhan kalian, penghapus keburukan dan pencegah dari dosa" Termasuk pencapaian yg didapat dari Ramadhan adalah senang untuk membaca Quran, maka beruntunglah orang yg menjadikan Quran sebagai teman penghiburnya sepanjang hari dan masa, sehingga derajatnya meningkat dengannya di surga kelak, dari Abdullah bin Amr dari Nabi Saw bersabda:

  يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ، وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

"Dikatakan pada pembaca Quran : bacalah, meningkatlah dan bacalah dg tartil sebagaimana engkau telah membacanya dg tartil di dunia, maka sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yg engkau baca" Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah dalam menunaikan ketaatan dan berbuat baiklah kalian agar kalian mendapatkan rahmat, semoga Allah memberikan kami taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati Nabi-Nya dan mentaati orang yg diperintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai bentuk pengamalan firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ

Khutbah Kedua:

الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dg sebenar-benarnya takwa dan merasalah diawasi oleh-Nya dalam kesunyian dan keramaian dan ketahuilah sesungguhnya dianjurkan bagi seorang muslim untuk berpuasa sunnah setelah Ramadhan seperti dicontohkan oleh Rasulullah dan Rasulullah telah mensunnahkan puasa Senin Kamis dan hari-hari baidh (13-14-15) setiap bulannya, dari Abu Dzar RA berkata : Rasulullah Saw berkata padaku : wahai Abu Dzar bila Anda berpuasa tiga kali dalam sebulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas dan lima belas.

فعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ r:« يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ»()

Beliau Saw menganjurkan puasa enam hari setelah Ramadhan, disebutkan dalam sabdanya:

  مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barang siapa berpuasa ramadhan kemudian diikuti dg puasa enam hari bulan Syawal, maka seperti berpuasa selama satu tahun"
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[() وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»() وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »(). اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ. اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للمداومة على الأعمالِ الصالحاتِ، وفعل الخيرات، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ. اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[(). -- Abdul Latief Sukyan Judiciary's Translator

Khotbah Jumat 34 LAILATUL QADR

Diterjemahkan Oleh Abdullatief Sukiyan, Warga Indonesia di Abu Dhabi.

Khutbah Jumat, 24 Ramadhan 1434 H / 2 Agustus 2013 M

Lailatul Qadr

Khutbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ وعلَى مَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
أَمَّا بعدُ:فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى القائلِ فِي كتابِهِ:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ[([1])
Kaum mukminin: sesungguhnya Allah SWT Pencipta segala sesuatu, Dia Maha Esa, menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan, siang dan malam, manusia dan jin, tumbuhan dan hewan, waktu dan tempat, dan Allah mengutamakan manusia terhadap semua makhluk lainnya, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
(Al Isra' 70) Allah mengutamakan para nabi dan rasul terhadap semua manusia, Allah SWT berfirman :
اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلاً وَمِنَ النَّاسِ
(Al Hajj 75), Dia mengutamakan bulan Ramadhan terhadap semua bulan dan hari lainnya, dan di dalamnya diberikan keistimewaan dengan lailatul qadr yang lebih utama dari semua malam dan waktu, ia merupakan malam yang paling muliya di dalamnya terdapat keutamaan dan kebaikan, rahmat dan keberkahan, Allah SWT berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ* وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
(Al Qadr 1-2). Al qadr berarti penentuan, ia merupakan malam dimana Allah menentukan semua perkara, ketentuan, hukum, rezeki dan ajal, Allah Swt berfirman :
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
(Ad Dukhan 3)
Ia merupakan malam tempat diangkatnya derajat dan dilipat gandakannya kebaikan, Allah Swt berfirman : "Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan". Disebutkan oleh para mufassir bahwa pada ayat ini terdapat keterangan mengenai keutamaan dan keagungannya, keutamaan waktu di mana di dalamnya terdapat banyak keutamaan, di dalam lailatul qadr dibagikan kebaikan yang banyak yang tidak ada padanannya selama seribu bulan, artinya setiap amalan di dalamnya lebih baik dari seribu bulan pada selain lailatul qadr, dari Malik RA bahwasanya ia mendengar seorang ulama yang terpercaya berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW diperlihatkan usia manusia sebelumnya, atau sesuai dengan kehendak Allah. Maka terlihat bahwa usia ummatnya sangat pendek dan tidak akan menggapai amalan mereka, seperti amalan yang dilakukan oleh mereka karena usia mereka yang panjang, maka Allah memberikan padanya lailatul qadr yang lebih baik dari seribu bulan" (Al Muwattha' 1/321)
Rasulullah SAW memberikan berita gembira pada orang yang mendapatkan ampunan atas doa yang telah lalu, beliau bersabda : "Barang siapa bangun pada lailatul qadr dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan pahala, Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu" (Muslim 760). Allah meninggikan derajatnya dengan menurunkan malaikat sebagai saksi, Allah SWT berfirman : (Al Qadr 4-5). Ibnu Katsir menyebutkan: banyak malaikat yang turun pada malam itu karena di dalamnya dipenuhi oleh keberkahan, dan malaikat turun bersama turunnya keberkahan dan rahmat, sebagaimana para malaikat turun terhadap orang yang membaca Al Quran dan mengelilingi orang-orang yang berdzikir. Rasulullah SAW bersabda:
وَإِنَّ الْمَلائِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ أَكْثَرُ فِي الأَرْضِ مِنْ عَدَدِ الْحَصَى
"Dan sesungguhnya malaikat pada malam itu lebih banyak di bumi melebihi jumlah kerikil" (Shahih Ibnu Huzaimah 3/332) .Maka beruntunglah bagi orang yang mendapatkan taufiq Allah untuk bangun malam dan bersungguh-sungguh dengan ibadah di dalamnya
Para shaimin: lailatul qadr adalah malam penuh kedamaian, Allah SWT berfirman:
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Para mufassir berkata: artinya malam yang penuh keselamatan, dimana syetan tidak mampu melakukan perbuatan buruk atau menyakiti.
Bersungguhlah pada malam-malam tersebut dan berusahalah menjernihkan hati dan berprasangka baik, karena keagungan lailatul qadr serta ketinggian kedudukannya mengharuskan agar hati tidak disibukkan oleh rasa iri dan percekcokan, maka barang siapa ada percekcokan dengan saudaranya atau dengan seseorang, maka hendaknya bersegera meminta maaf dan menyambung silaturrahim, karena pengetahuan akan lailatul qadr akan diangkat disebabkan percekcokan antara kedua muslim, dari Ubadah bin As Shomit RA berkata:
Nabi saw keluar untuk memberitahu kami tentang Lailatul Qadar, tetapi dua orang lelaki Islam telah berkelahi sehingga pengetahuan berkenaannya tidak diberikan. Mudah-mudahan ini lebih baik bagi kalian, maka carilah ia pada malam kedua sembilan, malam kedua puluh tujuh dan malam kedua puluh lima
Hendaknya kita semua berusaha untuk membangunkan lailatul qadr dengan shalat, dzikir dan membaca Quran sebagaimana dianjurkan bersungguh-sungguh dengan doa, sesungguhnya Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dan Dia berjanji akan mengabulkanya, firman-Nya:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Disebutkan pada sebuah atsar bahwa barang siapa dibukakan baginya pintu doa maka dibukakan baginya pintu pengabulan, firman Allah:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan doa yang terbaik pada lailatul qadr adalah seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah bertanya : wahai rasulullah Saw katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, “Katakanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku" (Ibnu Majah 2/1265)
Ya Allah berilah kesehatan pada kami dan ampunilah kami, jadikanlah kami termasuk orang yang mendapatkan keutamaan lailatul qadr, dan berilah keamanan pada negara kami, terunkanlah kebaikan pada seluruh negara kami, berilah petunjuk kepada kami untuk berbuat kebaikan, masukkanlah kami dengan rahmat-Mu ke dalam surga, dan berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ، وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم،
أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenarnya takwa, dan ketauhilah bahwa diatara ketaatan yag dapat seorang hamba kepada Tuhannya adalah menafkahkan harta di jalan kebaikan, dan sesuai dengan perintah dari kepala Negara, maka Negara kita mengadakan kampanye untuk mendukung saudara-saudara kita di Mesir dengan judul "Mesir di hati kita", yang dikhususkan untuk proyek pembangunan dan penyediaan fasilitas umum pada Negara tersebut, maka bersegeralah wahai hamba Allah untuk berkontribusi dalam kampanye tersebut yang diawasi langsung oleh bulan sabit merah Emirates yang cukup terkenal degan kegiatan nyatanya di berbagai sector, dan ketahuilah bahwa sebagai penyempurna ibadah puasa diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah yang telah diwajibkan oleh Rasulullah Saw pada bulan Ramadhan, Dari Ibnu Abbas RA berkata :
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ r زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kotor dan sebagai makanan bagi orang miskin, barang siapa menunaikannya sebelum shalat maka ia termasuk zakat yang diterima, dan barang siapa menunaikannya setelah shalat maka ia dianggap sebagai salah satu sedekah" (Abu Daud 1609)
Seorang muslim mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan orang-orang yang berada dibawah tanggung jawab nafkahnya, sebesar satu sha' makanan pokok negaranya, diperkirakan 2 kilo gram, dan diberikan kepada fakir dan orang-orang yang membutuhkan, dari Ibnu Umar RA berkata : Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau gandum atas seorang hamba yang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang dewasa kaum muslimin, dan diperintahkan untuk dikeluarkan sebelum manusia berangkat shalat
Sebagian ulama memperbolehkan hargaya, dan lembaga terkait telah menetapkan 20 Dirham, sebagaimana sebagian ulama memperbolehkan menyegerakan pembayaran zakat satu atau dua hari sebelum idul fitri
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
وقَالَr :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ »([4]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ تقَبَّلْ منَّا الصيامَ والقيامَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وتَرْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّوَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5]).
 
Khutbah Jum'at:
 
Beriman pada yg Gaib
 
Khutbah Pertama

الحمد لله رب العالمين حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، وأشهد أن سيدنا محمدا عبد الله ورسوله ، وصفيه من خلقه وخليله، فاللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وعلى من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

أما بعد: فأوصيكم عباد الله ونفسي بتقوى الله تعالى، قال الله عز وجل:( يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون).

Kaum mukminin : Allah menciptakan dunia ini dan dijadikannya luas membentang, dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, tidak luput sekecil apa pun di muka bumi dan langit dari-Nya, tidak seorang pun mampu melihat yg Gaib kecuali atas kehendak-Nya, Allah berfirman ;
:( قل لا يعلم من في السموات والأرض الغيب إلا الله)
Dan beriman pada yg gaib merupakan salah satu dasar agama dan termasuk salah satu ciri orang-orang yg bertakwa, Allah berfirman :
ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين* الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون)
Allah telah mewahyukan pada Nabi-Nya di dalam Quran mengenai berita-berita gaib yg tidak diketahuinya dan orang-orang sebelumnya, hal itu diperuntukkan untuk memperkuat argumen dan memperkaya kesabarannya, Allah berfirman ;
:( تلك من أنباء الغيب نوحيها إليك ما كنت تعلمها أنت ولا قومك من قبل هذا فاصبر إن العاقبة للمتقين)
Quran memberikan kisah pada Nabi Saw mengenai berita para Rasul, sebagai penguat baginya dan sebagai perungatan bagi kaum mukminin, Allah berfirman ;
:( وكلا نقص عليك من أنباء الرسل ما نثبت به فؤادك وجاءك في هذه الحق وموعظة وذكرى للمؤمنين).
Sebagaimana Quran telah memberitakan sebagian hal gaib yg akan terjadi, seperti sebagian musibah dan bencana yg akan terjadi pada hari kiamat, disebutkan dalam firman Allah :
:( فإذا جاءت الصاخة* يوم يفر المرء من أخيه* وأمه وأبيه* وصاحبته وبنيه* لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه) »
Agar seorang mukmin bersiap diri menghadapi hari akhirat dg perbuatan yg terbaik dan akhlak termulya, dan Rasulullah Saw telah mengarahkan para sahabatnya untuk mempersiapkan diri,
فعن أنس بن مالك: أن أعرابيا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم متى الساعة؟ قال له رسول الله صلى الله عليه وسلم :« ما أعددت لها؟» قال: حب الله ورسوله، : «أنت مع من أحببت»
dari Anas bin Malik ; "bahwa ada seorang badui bertanya pada Rasulullah Saw, kapan hari kiamat ? Rasulullah Saw kembali bertanya padanya : apa yg telah kau persiapkan untuk menghadapinya ? Ia menjawab : cinta Allah dan Rasul-Nya, Beliau bersabda : kau bersama orang yg kau cintai"
Hamba Allah : beriman pada yg gaib dapat mewariskan ketakutan pada Allah dalam hati seorang mukmin dalam sendirinya dan saat keramaian, sehingga ia terus menjaga untuk melakukan ketaatan dan ibadah, serta selalu berusaha membersihkan diri dan berniat dg ikhlas, Allah berfirman :
إنما تنذر الذين يخشون ربهم بالغيب وأقاموا الصلاة ومن تزكى فإنما يتزكى لنفسه وإلى الله المصير

Barang siapa takut kepada Tuhannya dg yg gaib, beriman kepada berita mengenai surga dan neraka, kenikmatan dan kesengsaraan, pahala dan azab, maka semua anggota badannya akan beristiqomah, perasaannya akan menjadi baik, hatinya akan kembali, niatnya menjadi bersih dan ia akan mendapatkan kedudukan di surga, Allah berfirman :
وأزلفت الجنة للمتقين غير بعيد* هذا ما توعدون لكل أواب حفيظ* من خشي الرحمن بالغيب وجاء بقلب منيب

Dan sesungguhnya seorang hamba yg keimanannya tertanam kuat dalam hatinya, akan meyakini bahwa kebaikan dan keburukan ketentuan Allah merupakan hal gaib yg tidak diketahui kecuali oleh-Nya semata, dan semua itu baik, artinya terkadang kebaikan itu berada pada sesuatu yg tidak disukai oleh seorang hamba dan terkadang pula keburukan itu ada pada sesuatu yg disenangi oleh seorang hamba, Allah berfirman :
وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون)

Wahai orang yg mendapatkan kesenangan, janganlah lupa untuk bersyukur pada Tuhanmu, karena itu dapat mendatangkan tambahan nikmat dan pemberian dari yg gaib. Wahai orang yg sedang mengalami kesusahan, bersabarlah karena kesabaranmu hanya karena Allah, Rasulullah Saw bersabda :
عجبا لأمر المؤمن، إن أمره كله خير، وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له».
"Ajaib perkaranya orang mukmin, dan semua perkaranya baik, dan hal itu tidak ada pada seorang pun kecuali bagi orang mukmin, jika ia mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka itu baik baginya, dan jika ia ditimpa keburukan ia bersabar dan itu baik baginya"

Maka berlakulah ridha wahai hamba Allah atas ketentuan dan pilihan Allah di dalam ilmu gaib-Nya untukmu, karena kebaikan itu ada pada yg telah dipilihkan Allah untukmu, Allah Swt berfirman :
ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها إن ذلك على الله يسير* لكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم والله لا يحب كل مختال فخور)

Ya Allah jadikanlah kami termasuk golongan orang yg percaya pada yg gaib, mendirikan shalat, menafkahkan rezeki yg telah Engkau berikan, berilah kami kenikmatan manisnya keimanan sehingga kami tidak menyukai penundaan yg harus didahulukan, dan mendahulukan yg harus diakhirkan, berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw, dan mentaati orang yg Engkau perintahkan untuk ditaatinya sebagai pengamalan atas firman- Mu :
(يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم).

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وبسنة نبيه الكريم صلى الله عليه وسلم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


Khutbah Kedua:

الحمد لله رب العالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله الطيبين الطاهرين وعلى أصحابه أجمعين، والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين.
Aku berwasiat pada kalian wahai hamba Allah dan pada diriku sendiri agar selalu bertakwa kepada Allah, dan ketahuilah bahwa hal yg dapat menafikan Iman seorang muslim adalah pergi ke dukun, mereka telah menipu orang agar bisa mendapatkan uang dengan cara illegal, dg mengaku bahwa ia mengetahui hal yg gaib, padahal tidak seorang pun mengetahui yg gaib kecuali Allah, hindarilah wahai hamba Allah dan janganlah pergi ke dukun dan para dajjal, dan kita dianjurkan untuk bekerja sama dg pihak berwajib, serta melaporkan mereka pada pihak yg berwajib, sesungguhnya mereka merupakan bencana bagi masyarakat dan agama, Rasulullah Saw bersabda ;
من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاة أربعين ليلة
"Barang siapa mendatangi dukun dan ia bertanya padanya mengenai sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam"

هذا وصلوا وسلموا على من أمرتم بالصلاة والسلام عليه، قال تعالى:(إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:« من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا» وقال صلى الله عليه وسلم :« لا يرد القضاء إلا الدعاء».

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعن سائر الصحابة الأكرمين، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

اللهم احفظ دولة الإمارات من الفتن ما ظهر منها وما بطن، وأدم عليها الأمن والأمان وعلى سائر بلاد المسلمين.

اللهم إنا نسألك الجنة وما قرب إليها من قول أو عمل، ونعوذ بك من النار وما قرب إليها من قول أو عمل، اللهم إنا نسألك الجنة لنا ولوالدينا، ولمن له حق علينا، وللمسلمين أجمعين.

اللهم وفقنا للأعمال الصالحات، وترك المنكرات، اللهم حبب إلينا الإيمان وزينه فى قلوبنا، وكره إلينا الكفر والفسوق والعصيان، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى.

اللهم أصلح لنا نياتنا، وبارك لنا في أزواجنا وذرياتنا، واجعلهم قرة أعين لنا، واجعل التوفيق حليفنا، وارفع لنا درجاتنا، وزد في حسناتنا، وكفر عنا سيئاتنا، وتوفنا مع الأبرار، اللهم لا تدع لنا ذنبا إلا غفرته، ولا هما إلا فرجته، ولا دينا إلا قضيته، ولا مريضا إلا شفيته، ولا ميتا إلا رحمته، ولا حاجة إلا قضيتها ويسرتها يا رب العالمين، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

اللهم وفق ولي أمرنا رئيس الدولة، الشيخ خليفة ونائبه لما تحبه وترضاه، وأيد إخوانه حكام الإمارات وولي عهده الأمين.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات، اللهم ارحم الشيخ زايد، والشيخ مكتوم، وإخوانهما شيوخ الإمارات الذين انتقلوا إلى رحمتك، اللهم اشمل بعفوك وغفرانك ورحمتك آباءنا وأمهاتنا وجميع أرحامنا ومن كان له فضل علينا.

اذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم (وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون)

Khutbah Jum'at 35: PERGAULILAH MANUSIA DENGAN AKHLAK MULIA

Pergaulilah manusia dg akhlak mulya
23 Syawal 1434 H / 30 Agustus 2013

Khutbah pertama:

الحمد لله رب العالمين، أحمده سبحانه حمدا طيبا مباركا فيه كما يحب ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، القائل:« من توضأ فأحسن الوضوء ثم أتى الجمعة فاستمع وأنصت غفر له ما بينه وبين الجمعة وزيادة ثلاثة أيام، ومن مس الحصى فقد لغا» اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.


أما بعد: فأوصيكم عباد الله ونفسي بتقوى الله جل وعلا، قال تعالى:( يا أيها الذين آمنوا إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفر عنكم سيئاتكم ويغفر لكم والله ذو الفضل العظيم)

Manusia adalah makhluk sosial yg merasa senang untuk bersosial dan senang bergaul dg sesamanya agar terwujud rasa kasih sayang antara manusia, hal tersebut diungkapkan oleh Quran :
يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (Al Hujurat 49 : 13)

Hubungan sosial tidak luput dari kesalahan yg terkadang dapat memperkeruh suasana atau merubah keadaan, dan diantara tanda-tanda kebaikan seorang muslim dalam pergaulan dg sesamanya adalah berlaku sabar atas kekeliruan dan kesalahan mereka, Rasulullah Saw bersabda :
إن المسلم إذا كان مخالطا الناس ويصبر على أذاهم خير من المسلم الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على أذاهم
"Sesungguhnya seorang muslim yg bergaul dengan sesamanya dan sabar atas kesalahan mereka, lebih baik dari pada seorang muslim yg tidak bersosial dan tidak sabar atas kesalahan mereka"

Dan agar terwujud sebuah masyarakat ideal dan merekat kuat, maka Rasulullah Saw mengajarkan beberapa etika dan keutamaan yg dapat memperkuat hubungan antara anggota masyarakat serta meningkatkan rasa cinta kasih antar sesama mereka, diantara wasiat beliau adalah dg memberikan makanan dan saling mengucapkan salam diantara mereka, dari Abdullah bin Amr bin Al Ash RA :
أن رجلا سأل النبى صلى الله عليه وسلم أى الإسلام خير؟ قال :« تطعم الطعام، وتقرأ السلام على من عرفت ومن لم تعرف
bahwa seseorang bertanya pada Nabi Saw : Islam yg manakah yg baik ? Beliau menjawab : "Anda memberi makanan dan Anda mengucapkan salam pada orang yg Anda kenal dan yg tidak Anda kenal". Ucapan salam adalah risalah cinta dan keserasian, sebagaimana ia menjadi penyebab ampunan atas dosa dan kesalahan, Rasulullah Saw bersabda :
ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن يفترقا
"Tidak ada dua orang muslim yg bertemu, kemudian keduanya saling berjabatan tangan, kecuali Allah mengampuni keduanya sebelum keduanya berpisah"

Rasulullah Saw bila bertemu dg salah satu sahabatnya, maka beliau menyertainya sehingga orang tersebut beranjak pergi darinya, begitu pula bila beliau berjumpa dg salah satu sahabatnya dan ia menyalaminya maka beliau menyambut jabatan tangannya dan beliau tidak melepaskannya hingga sahabat tersebut melepas jabatan tangannya

Dan sungguh indah bila ucapan salam dimahkotai dg senyuman dan wajah yg ceria sehingga ia langsung meresap ke dalam hati, Rasulullah Saw bersabda :
لا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن تلقى أخاك بوجه طلق
"Janganlah Anda sekali-kali meremehkan kebaikan sedikit pun, walaupun Anda menjumpai saudara Anda dengan wajah yg ceria"

Hamba Allah ; diantara adab sosial yg mendapatkan perhatian besar agama Islam adalah adab majlis, di dalamnya terdapat catatan para sesepuh, dimana dilaksanakan majlis kebaikan, kebajikan dan perdamaian antara sesama manusia, Allah Swt berfirman ;
لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضات الله فسوف نؤتيه أجرا عظيما
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar" (An Nisa' 4 : 114)

Rasulullah Saw melarang hal-hal yg menafikan adab duduk, diantaranya dilarang berbisik-bisik antara dua orang sementara ia duduk bertiga, karena itu membuat orang ketiga sedih, Rasulullah Saw bersabda :
إذا كنتم ثلاثة فلا يتناجى اثنان دون صاحبهما فإن ذلك يحزنه
"Bila kalian bertiga, maka janganlah dua orang berbisik tanpa melibatkan sahabat keduanya, karena itu membuatnya sedih"

Dan diperintahkan untuk memberi keluasan pada orang yg datang bertamu, disebutkan dalam firman Allah :
يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الله لكم)
"Wahai orang-orang yg beriman, apabila dikatakan kepadamu : berilah kelapangan di dalam majlis-majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu" (Al Mujadilah 58 : 11)
Rasulullah Saw menetapkan aturan bagi kita untuk berdoa kaffaratul majlis ;
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك».
"Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu, aku bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu"

Hendaknya orang tua berusaha mengajak anak-anaknya menghadiri pertemuan orang dewasa agar mereka belajar kebiasaan para leluhur mereka, karena pada pertemuan (majlis) tersebut para pemuda dan generasi penerus dapat belajar kebiasaan dan etika baik dan mulya serta adat istiadat baik dan cinta pada negeri mereka.

Kaum muslimin ; hubungan sosial akan bertambah kuat dg saling berkunjung baik dalam perhelatan dan acara-acara pernikahan, dan diantara adab berkunjung adalah memilih waktu yg tepat, dan tidak dianjurkan berziarah saat orang-orang sedang istirahat, tidak diperkenankan mengetuk pintu dg keras, atau berdiri tepat dihadapan pintu, karena pada dasarnya meminta izin masuk rumah itu karena alasan pandangan dan tidak boleh menunggu bila pemilik rumah tidak mengizinkan masuk, Rasulullah Saw bersabda :
لا تأتوا البيوت من أبوابها، ولكن ائتوها من جوانبها، ثم سلموا، فإن أذن لكم فادخلوا، وإلا فارجعوا
"Janganlah kalian mendatangi rumah dari pintunya, tapi dari sisi pintunya, kemudian ucapkan salam, bila diizinkan maka masuklah kalian, dan bila tidak maka beranjak lah pulang"

Barang siapa menghadiri undangan seseorang, maka jangan mengajak orang yg tidak diundang agar tidak memberatkan orang yg mengundang kecuali dg seizin tuan rumah, Rasulullah Saw pernah diundang oleh seseorang, lalu beliau berkata padanya :
« إنك دعوتنا خامس خمسة وهذا رجل قد تبعنا، فإن شئت أذنت له، وإن شئت تركته». قال: بل أذنت له
"Sesungguhnya kau telah mengundang kami berlima, dan satu orang ini telah ikut kami, bila kau berkehendak maka perkenankanlah ia, bila tidak maka tinggalkanlah ia" ia berkata bahkan aku telah mengizinkannya.

Dan tidak diperbolehkan menunggu lama setelah menyantap hidangan makan, dikhawatirkan dapat menyibukkan dan melelahkan pemilik rumah, Allah berfirman :
فإذا طعمتم فانتشروا ولا مستأنسين لحديث
"Apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan" (Al Ahzab 33 : 53)
Keutamaan-keutamaan diatas akan menyebarkan rasa kasih sayang antar sesama dan menambah erat hubungan

Ya Allah, hiasilah kami dg kesabaran, perindah kami dg ilmu dan lengkapilah kami dg adab Islam, berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yg diperintahkan kepada kami agar ditaatinya sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم

نفعني الله وإياكم بالقرآن العظيم، وبسنة نبيه الكريم صلى الله عليه وسلم،

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله الطيبين الطاهرين وعلى أصحابه أجمعين، والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين.
Bertakwalah pada Allah dg sebenar-benarnya takwa dalam keramaian dan kesunyian, dan ketahuilah bahwa diantara dasar adab hubungan sosial adalah kita harus mengetahui kedudukan orang-orang yg mempunyai hak terhadap kita, Rasulullah Saw bersabda ;
أنزلوا الناس منازلهم
"Tempatkanlah manusia sesuai dengan kedudukan mereka". Kedua orang tua berhak mendapatkan perhatian dan adab yg harus ditunaikan, baik melalui menanyakan kondisi dan berinteraksi baik dg keduanya, adab terhadap orang dewasa adalah dg menghargai, menghormati dan memberikan pertolongan padanya, adab terhadap anak-anak yg perlu dilestarikan adalah dg berlaku lemah lembut terhadapnya, mengarahkannya pada kebaikan dengan baik dan ada pula adab terhadap guru yg harus dipraktekkan oleh para murid, Rasulullah Saw bersabda :
ليس من أمتي من لم يجل كبيرنا، ويرحم صغيرنا، ويعرف لعالمنا حقه
"Tidak termasuk ummatku, orang yg tidak menghargai yg lebih dewasa, menyayangi yg lebih muda dan mengerti hak-hak gurunya"
Sebagaimana orang tua, orang yg hafal Al Quran, penguasa dan orang yg semisalnya mereka pantas mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari kita, Rasulullah Saw bersabda :
إن من إجلال الله إكرام ذي الشيبة المسلم، وحامل القرآن غير الغالي فيه والجافي عنه، وإكرام ذي السلطان المقسط
"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghargai orang tua yg muslim, orang yg hafal Al Quran dg tanpa berlebihan dan pengurangan dan menghormati penguasa yg adil"
هذا وصلوا وسلموا على من أمرتم بالصلاة والسلام عليه، قال تعالى:(إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:« من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا» وقال صلى الله عليه وسلم :« لا يرد القضاء إلا الدعاء».

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعن سائر الصحابة الأكرمين، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

اللهم احفظ دولة الإمارات من الفتن ما ظهر منها وما بطن، وأدم عليها الأمن والأمان وعلى سائر بلاد المسلمين.

اللهم إنا نسألك الجنة وما قرب إليها من قول أو عمل، ونعوذ بك من النار وما قرب إليها من قول أو عمل، اللهم إنا نسألك الجنة لنا ولوالدينا، ولمن له حق علينا، وللمسلمين أجمعين.

اللهم حبب إلينا الإيمان وزينه فى قلوبنا، وكره إلينا الكفر والفسوق والعصيان، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى.

اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه، وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه، اللهم أصلح لنا نياتنا، وبارك لنا في أزواجنا وذرياتنا، واجعلهم قرة أعين لنا، واجعل التوفيق حليفنا، وارفع لنا درجاتنا، وزد في حسناتنا، وكفر عنا سيئاتنا، وتوفنا مع الأبرار، اللهم لا تدع لنا ذنبا إلا غفرته، ولا هما إلا فرجته، ولا دينا إلا قضيته، ولا مريضا إلا شفيته، ولا ميتا إلا رحمته، ولا حاجة إلا قضيتها ويسرتها يا رب العالمين، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. اللهم وفق ولي أمرنا رئيس الدولة، الشيخ خليفة ونائبه لما تحبه وترضاه، وأيد إخوانه حكام الإمارات وولي عهده الأمين.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات، اللهم ارحم الشيخ زايد، والشيخ مكتوم، وإخوانهما شيوخ الإمارات الذين انتقلوا إلى رحمتك، اللهم اشمل بعفوك وغفرانك ورحمتك آباءنا وأمهاتنا وجميع أرحامنا ومن كان له فضل علينا.

اذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم (وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون)
 
Khutbah Jumat, 14Dzul Qaidah 1434 H / 20 September 2013 M
Padahal Allah Maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan?"

Khutbah Pertama:

الحمدُ للهِ العزيزِ الحكيمِ، يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ، واللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا طيبًا مُباركًا فيهِ كمَا يُحبُّ ويرضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، إمامُ المتقينَ، وسيدُ الأولينَ والآخرينَ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أَمَّا بعدُ:فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ[([1]).
Kaum muslimin : dunia ini tempat yang dipenuhi cobaan, ujian, kepenatan dan kelelahan, Allah Swt berfirman :
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah"(Al Balad 90 : 4).Artinya manusia hidup di dunia ini telah ditentukan umurnya dalam kelelahan dan kepenatan, kesempitan, ia disempitkan oleh kepayahannya dan disamping itu ia juga dapat menikmati kesenangannya, tapi kemudian ia berlalu pergi darinya, karena kesenangannya bagaikan bayangan yang segera menghilang, dan perhiasannya bagaikan permainan yang segera sirna, Allah Swt berfirman :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan"(Ali Imran 3 : 185). Artinya ia memperdayakan manusia dan menipunya, sehingga manusia menyangka bahwa ia akan kekal, padahal ia bagaikan bebungaan yang segera layu, nikmat yang akan sirna dan tidak ada yang langgeng diatas dunia :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ* وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (Ar Rahman 55 : 26-27). Dan orang yang mengerti dan mengetahui hakihat ini, maka ia akan menjadikan dunia sebagai rumah persinggahan dan bukan rumah keabadian, ia akan menunaikan amanah Allah di dalamnya, dan menjadikannya jalan menggapai akhirat, Allah Swt berfirman :
وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal.(As Syura 42 : 36). Artinya bahwa pahala yang diberikan oleh Allah yang kekal, dan ia sebaik-baiknya kenikmatan dunia, karenanya janganlah kalian mendahulukan yang fana atas yang kekal (Tafsir Ibnu Katsir 7/210)
Dan ingatlah kalian bahwa perbuatan kalian dicatat, ucapan kalian terekam, kebaikan yang dilakukan walaupun sedikit akan mendapatkan balasan, sebagaimana pelaku keburukan akan menerima ganjarannya, Allah Swt berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ* وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (Az Zalzalah 99 : 7-8)
Hamba Allah : sesungguhnya Allah menyaksikan perbuatan kita, tidak tersembunyi dari-Nya sedikitpun urusan kita, Dia akan memberitakan semua yang kita telah perbuat pada hari kiamat, dan Dia akan mengingatkan kita dengan apa yang telah dicatat pada buku catatan kita, Allah Swt berfirman :
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعاً فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu” (Al Mujadilah 58 : 6)
Hendaknya kita mengingat hari itu, saat kita dipanggil untuk menyaksikan hasil perbuatan kita, dan Nabi Saw datang untuk menyaksikannya, sungguh merupakan peristiwa yang membuat Nabi Saw menangis,
Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata : Nabi Saw memerintahkanku : bacalah untukku, aku berkata : Aku membaca untukmu padahal ayat itu diturunkan padamu ? Beliau berkata : sesungguhnya aku senang mendengarkannya dari selainku. Lalu aku membacakan surat An Nisa’ untuknya, sehingga bacaanku sampai pada ayat :
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيداً
Artinya : Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)”(An Nisa’ 4 : 41). Beliau berkata : cukup. Dan keduanya matanya berlinang air mata” (Bukhari 4582). Para ulama berkata : tangis Nabi Saw sesungguhnya disebabkan keagungan kandungan ayat ini, mulai dari bencana dan perkara yang teramat berat, karena para nabi didatangkan sebagai saksi terhadap ummat mereka atas kejujuran dan dusta mereka, dan Nabi Saw didatangkan agar menjadi saksi atas ummatnya pada hari kiamat (Tafsir Al Qurthubi 5/197), maka beruntunglah yang disaksikan oleh Rasulullah Saw atas kebaikan bertauladan padanya, dan ia akan dibanggakan oleh ummat dan para malaikat di langit.
Kaum mukminin ; ketahuilah bahwa malaikat Allah akan mencatat perbuatan manusia, Allah Swt berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ*كِرَامًا كَاتِبِينَ* يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Infithar 82 : 10-12). Artinya bahwa mereka akan mencatat semua perbuatan kalian, Allah Swt berfirman :
إِذْ يَتَلَقَّى المُتَلَقِّيَانِ عَنِ اليَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ* مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
"(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (Qaf 50 : 17-18)
Al Hasan Al Bashri RA membaca ayat ini dan meriwayatkan tafsirnya : wahai anak adam catatanmu telah dipamerkan padamu, dan dua malaikat telah ditugaskan untukmu, satu dari sebelah kananmu dan yang lain dari sebelah kirimu, dan yang bertugas dari sebelah kananmu mencatat kebaikanmu, sedangkan yang berada di sebelah kirimu mencatat keburukanmu, maka berbuatlah sesukamu, berbuatlah sedikit atau perbanyaklah, hingga bila kematian telah menjemputnmu maka catatanmu akan ditutup, dan diletakkan pada lehermu, ia akan menyertaimu dalam kuburmu hingga kau keluar pada hari kiamat dengan mendapatkan bukumu telah terbuka, dan Allah telah berlaku adil dengan menjadikanmu sebagai saksi atas dirimu sendiri (Tafsir At Thabari 17/400). Allah Swt berfirman :
وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا* اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
"Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu" (Al Isra’ 17 : 13-14) artinya : tukang hitung (akuntan).
Sebagian orang shaleh berkata : kitab ini, lidahmu adalah penanya, peluhmu adalah tintanya, anggota badanmu adalah kertasnya, Anda yang mendikte atas penjagamu, tidak dilebihkan dan tidak dikurangi, dan setiap kali Anda mengingkarinya maka yang menjadi saksi adalah darimu sendiri" (Tafsir Al Qurthubi 10/230)
Kaum muslimin ; ketahuilah bahwa banyak hal yang akan menjadi saksi atas manusia pada hari kiamat, diantaranya anggota badannya yang akan membela dan membeberkannya, Allah Swt berfirman :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (yasin 36 : 65)
وعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ r فَضَحِكَ، فَقَالَ:« هَلْ تَدْرُونَ مِمَّ أَضْحَكُ؟». قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ:« مِنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ رَبَّهُ يَقُولُ: يَا رَبِّ أَلَمْ تُجِرْنِي مِنَ الظُّلْمِ؟ قَالَ يَقُولُ: بَلَى. قَالَ فَيَقُولُ: فَإِنِّي لاَ أُجِيزُ عَلَى نَفْسِي إِلاَّ شَاهِداً مِنِّي. قَالَ فَيَقُولُ: كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ شَهِيداً، وَبِالْكِرَامِ الْكَاتِبِينَ شُهُوداً، فَيُخْتَمُ عَلَى فِيهِ فَيُقَالُ: لأَرْكَانِهِ انْطِقِي. فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ، ثُمَّ يُخَلَّى بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَلاَمِ، فَيَقُولُ: بُعْداً لَكُنَّ وَسُحْقاً، فَعَنْكُنَّ كُنْتُ أُنَاضِلُ
Dari Anas bin Malik RA berkata : kami berada disisi Rasulullah Saw lalu beliau tertawa, kemudian beliau bertanya : Tahukah kalian yang menyebabkan aku tertawa ? kami menjawab : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau menjelaskan : "Aku tertawa disebabkan oleh percakapan seorang hamba terhadap Tuhannya : wahai Tuhanku, tidakkah Engkau menyelamatkan aku dari kedzaliman ? Beliau bersabda : Allah berfirman : tentu. Ia berkata : sesungguhnya Aku tidak melewatkan diriku, kecuali ada saksi dariku. Maka Allah berfirman : cukuplah dirimu sebagai saksi pada hari ini, juga para malaikat yang mencatat menjadi saksi, lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada anggota badannya : bersaksilah, maka anggota badannya mengatakan amalannya, kemudian ada pemisah antara dia dengan perkataannya, maka orang itu berkata : jauhlah dan binasalah, untukmulah aku memberikan pembelaan” (Muslim 2969)
Tidak ada guna penyesalan atas keteledorannya yang telah dilakukan terhadap Allah, dan yang dapat ia lakukan hanyalah mengutuk anggota badannya sendiri, seperti tersebut dalam firman Allah :
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan" (Fusshilat 41 : 21)
Kami mohon kepada Allah agar memberikan kami semua taufiq untuk beramal shaleh di dunia ini, sehingga kelak Tuhan kami menyaksikan semua perbuatan baik kami, sebagaimana kami memohon kepada Allah Swt agar memberikan kami taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ rأقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، الصادِقُ الوعدَ الأمينُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan merasalah kalian diawasi oleh-Nya dalam kesendirian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa bumi ini akan menjadi saksi atas perbuatan manusia, ia akan menyampaikan kesaksiaannya dihadapan Allah yang Maha Adil, dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw membaca ayat ini :
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
"Pada hari itu bumi menceritakan beritanya" (Az Zalzalah 99 : 4). Kemudian beliau bertanya : Tahukah kalian apa beritanya ? mereka menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau menerangkan : beritanya adalah bahwa bumi akan menjadi saksi terhadap setiap hamba atau budak atas perbuatan yang dilakukan diatas bumi, ia berkata : ia berbuat pada hari ini, hari ini dan hari ini. Dan inilah yang dimaksud dengan beritanya" (At Tirmidzi 3353)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([5]).
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُيَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6])