Sunday, January 14, 2024

SINGA ATAU BUAYA..?

PENDAHULUAN

Tahun 2018 ini dimaklumi sebagai tahun politik di Indonesia. Hal ini karena Persiapan untuk Pemilu (Legislatip, Presiden dan beberapa Kepala Daerah) 2019 dipersiapkan sejjak dari tahun 2018. Dimulainya  pendaftaran Calon Presiden dan Wakilnya, Calon Legislatip dan juga penyelenggaraan Pumilihan Kepala Daerah serentak dilakukan pada tahun 2018. Tentu seperti yang telah menjadi suatu kelumrahan sejak memasuki Era Reformasi ini suasana politik sebelum Pemilu menjadi lebih panas dari biasanya.

Dalam menyongsong Pemilu itu setiap Partai mencari koalisi masing-masing untuk dapat mengusulkan calon-calon baik Kepaala Daerah ataupun Kepala Negara dan para Wakil mereka. Tidak diketahui mekanisme yang Partai adopsi untuk mencalonkan para kandidat yang akan diusulkan, akan tetapi kebanyakan untuk Kepala Daerah merupakan Ketua Partai di Daerah di mana Pemilu akan dilaksanakan. Untuk Kepala Daerah A, maka kandidat Calon Kepala Daerah dan Calon Wakilnya merupakan Ketua Daerah dari Partai pengusung, atau mereka yang memiliki kepopuleran tinggi di daerah pemilihan A, begitu juga di daerah-daerah lainnya.

Seperti yang sudah diketahui bahwa tentang penentuan Capres tidak ada masalah, semua orang semacam sudah mengetahui dan memaklumi, akan tetapi yang lebih menarik justru penentuan Cawapres para Capres yang sudah dimaklumi  itu. Hal  inilah yang membawa massa sebelum penentuan Cawapres menjadikan suhu politik sidah terrasa semakin panas. Ada pihak yang memanfaatkan ulama untuk memberikan dukungan dan rekomendasi tentang sosok seorang Cawapres.  Ini akan menjadikan massa semakin penasaran. Dan di pihak yang lain juga tidak akan menyebutkan atau menentukan nama Wakilnya sebelum sampai pada  hari pendaftaran Pilpres dibuka.

Para pendukung kedua belah pihak sudah pada ribut-ribut sendiri di Medsos. setiap  berita tentang Pemilu akan dipakai sebagai bahan diskusi, pembicaraan dan meme semau mereka. Setiap anggota partai akan memberikan komentar membela yang didukung ataupun merendahkan yang berada berseberangan. Bahkan terkadang komentar mereka terkesan sembarangan asal bunyi saja walaupun tidak masuk akal. Akan tetapi itulah geliat politik di Tanah Air.

Yang tidak kalah  menariknya adalah seperti yang telah diketahui bahwa, pembentukan koalisi partai-partai membuat banyak oarang menunggu dan memantau atau wait and see. Tidak hanya anggota parpolnya saja, masyarakat awampun juga sama, ini dikarenakan  ada beberapa partai yang menunjukkan masih belum menentukan tentang arah koalisi mereka waalaupun Capres sudah dapat dikatakan tetap walaupun secara samar-samar sudah mendeklarasikan tentang pencalonan mereka.

Partai politik seakan hanyut dalam pembetukan suatu koalisi. Tarik sana dan tarik sini. Lobi sanan dan lobi sini. Parpol pun seakan cukup berhati-hati juga untuk menentukan koalisinya. Mereka tau persis ke depannya apabila salah pilih. Tentu sudah seakan dapat dipastikan, koalisi yang kalah akan menjadi oposisi koalisi yang menang. Koalisi yang menang dapat dipastikan akan memiliki kans untuk menjadikan para angotanya mengisi jabatan-jabatan di dalam pemerintahan. Inilah yang betul-betul menjadi perhatian Parpol untuk memilih suatu koalisi.

PARPOL DAN MASSA

Tujuan seseorang mendirikan Partai Politik (Parpol)  adalah untuk digunakan sebagai tempat atau wadah yang dapat menampung para anggota yang memiliki idiologi dan pandangan bernegara yang sama dengan idiologi Partai, di mana para anggata  Partai ini nantinya akan menjadi sebagai wakil daripada mereka yang memilihnya dalam menyalukan aspirasi pemilih yang diwakili di dalam setiap mengambil suatu keputusan baik di dalam gedung ataupun di luar gedung parlemen. Semakin banyak wakil dari anggota Parpol duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, DPR (Pusat dan/atau Daerah), maka akan semakin dipandang sukses suatu Parpol, karena kekuatan suatu Partai adalah berbanding lurus dengan jumlah anggota perwakilan dari partainya (DPR dan/atau DPRD). Untuk itu suatu Partai akan berjuang agar para Calon yang  ditawarkan oleh mereka mendapatkan pujian, dianut dan akhirnya dipilih. Semakin banyak suara pemilih yang didapat, maka akan semakin banyak pula calon yang telah ditawarkan akan menjadi wakil para pemilih.

Pemilih yang merupakan anggota masyarakat banyak menjadi rebutan Partai-partai yang akan berjuang untuk Pemilu. Khusus untuk Pemilu tahun 2019 ini, ada banyak cara yang telah mereka (Partai-partai) lakukan, bahkan terkadang menabrak aturan sosial yang ada. Tidak jarang juga menggunakan isu-isu yang berbau SARA. Bahkan seakan semua media tidak pernah sepi dari saling menghujat, saling menjatuhkan dan saling klaim tentang keunggulan, dan sejenisnya dari kandidat yang diangkat.

Dengan cara-cara yang mereka lakukan itu mencerminkan bahwa mereka bukan lagi mencari pemilih yang sejalan dengan idiologi Partai mereka, akan tetapi yang paling penting mendapatkan pemilih sebanyak apapun tanpa perduli apa idiologi si pemilih. Partai seakan sudah tidak menjual program untuk ditawarkan kepada calon pemilih, melainkan mencari calon pemilih dengan cara apapun yang penting pemilih dapat memberikan suara untuk Partai mereka. Dengan kata lain, yang penting kepentingan saat ini dapat terpenuhi, untuk ke depannya terserah apa katanya nanti. Keadaan yang telah diciptakan oleh politikus Parpol-Parpol itu bahkan sering menimbulkan permusuhan antara para calon pemilih itu sendiri. Tidak jarang adanya sedikit kesalahan baik itu tidak disengaja akan menjadi bahan olokan ataupun gunjingan yang dapat menjatuhkan si pelaku bahkan Partainya.

Semakin lama para calon pemilih seakan-akan semakin terbuai dan secara tidak terasa semakin terbawa arus pusaran yang telah dibuat oleh para politikus. Karena seringnya berdebat, seringnya membaca berita tentang kabar-kabar yang dibuat atau dilakukan oleh para politikus, calon pemilih semakin lama semakin menjadi lepas kontrol, atau dapat dikatakan semakin menjadi radikal. Akibatnya, apapun kabar berita dari pihak yang berseberangan merupakan suatu berita buruk olehnya, sehingga memerlukan perlawanan. Demikian juga, apapun berita atau kabar yang sedang diterima tentang keadaan yang didukungnya merupakan kabar atau berita baik yang setelahnya harus disebarkan agar semua orang mengetahuinya.

Hampir semua lapisan masyarakat akan membicarakan tentang situasi Pemilu 2019 ini, tidak perduli tua ataupun mudan, laki-laki ataupun perempuan. Membicarakan tentang Pemilu 2019 seakan menjadikan suatu kecanduan masyarakat, tanpa membicarakannya ketika sedang bertemu kawan sesama warga Indonesia seakan ada yang kurang. Dan semua seolah memakluminya.


ISU YANG PALING IDEAL

Tentu gejolak di masyarakat sebelum Pemilu bukan datang begitu saja. Ada isu-isu yang memang sengaja diciptakan ataupun isu lama di masyarakat yang semakin dibooter untuk menggoyah ketenangan masyarakat. Karena apabila kegoyahan, baca kegaduhan masyarakat dapat diciptakan, maka menganggap masyarakat akan menjadi labil dari pilihan yang sudah ditetapkan oleh pemilih, ini diharapkan menjadi goyah dan akan berpindah pilihan yang sudah diyakini.

Isu yang berhubungan dengan Agama (Islam) yang paling banyak beredar dibandingkan dengan isu-isu lainnya. Seakan-akan ada banyak bermunculan para dai dadakan dalam membahas tentang calon tertentu baik yang sejalan ataupun yang berseberangan dengan yang akan dipilihnya. Terkadang ayat dari Kitab Suci yang tidak relevan dengan Pemilu dihubungkan untuk mempengaruhi orang lain.

Yang kedua adalah isu-isu tentang orang asing yang menjadi Warga Negara Indonesia yang menguasai ekonomi Indonesia. Apakah itu investasi dari WNI keturunan ataupun investasi dari negara asal WNI keturunan itu. Bagi kandidat yang mendapat dukungan dari WNI keturunan ataupu mendukung masuknya investasi dari negara asal WNI keturunan dianggap tidak memihak hajat hidup masyarakat Indonesia terutama masyarakat keturunan Pribumi. Bahkan investasi asing hanya akan mendatangkan pekerja dari negara investor untuk dipekerjakan di pabrik-pabrik ataupun kantor-kantor investor asing itu. Pekerja bribumi dimarjinalkan untuk bekerja di perusahaan yang didirikan oleh investor asing.

CARA MENYUSUN APBN/D

Kekuasaan antara dua lembaga negara; peyelenggara yang dikenal sebagai Eksekutip atau Pemerintah, dan pengawas yang dikenal dengan Legislatip atau Dewan Perwakilan Rakyat, DPR.  

Partai-partai konon memberi target sumbangan bagi mereka yang sedang duduk di Parlemen ataupun yang sedang menjadi Kepala Daerah (Gubernur atau Wali Kota dan Bupati). Ini terkadang si anggota partai cukup sulit untuk memenuhi target sumbangan yang dipatok partai. Bahkan terkadang ada yang bilang harus nomboki dari gaji bulanannya. Sangat ironis kalau itu memang terjadi.

Untuk itu tidak salah apabila para wakil partai yang memegang kuasa baik itu di Parlemen ataupun di Pemerintahan akan melakukan apa saja untuk memenuhi taget sumbangan kepada partai. Hal ini termasuk juga di dalam menyusun Anggaran Belanja Negara baik untuk pusat atapun untuk daerah. 

Jadi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik pusat ataupun daerah sangat rawan dari permainan para wakil partai. Hal ini dikarenakan para pengelola baik yang mengajukan ataupun yang menyetujui sama-sama memerlukan pemasukan tambahan karena tuntutan dari partai mereka masing-masing. Juga, APBN dapat dipermainkan dengan membuat program-program kerja pembiayaan baik yang dimark-up ataupun program-program asli tapi palsu. 

Konsekwensi dari itu semua akan memberikan beban keuangan negara semakin berat. APBN semakin lama akan semakin besar, hal ini merupakan hal yang lumrah karena semakin lama kebutuhan negara akan semakin tinggi. Akibat beban yang semakin besar negara akan mencari cara agar kebutuhan APBN dapat terpenuhi. Cara yang paling populer adalah pendapatan dari pajak. Sebagai cara yang populer kedua adalah, berhutang. Dan yang populer ketiga adalah penghasilan dari hasil tambang baik minyak, gas serta hasil tambang lainnya. Karena hasil dari pajak dan hasil bumi masih belum dapat memenuhi semua kebutuhan APBN, maka jalan yang harus ditempuh adalah menjual surat berharga dan/atau mencari hutang dari negara-negara yang dapat memberikan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan APBN. 

Jadi, jangan heran apabila hutang luar negeri semakin lama akan semakin besar. Karena kebutuhan untuk memenuhi APBN semakin lama akan semakin besar pula. APBN yang dalam penyusunannya ditengarai ada "main mata" antara eksekutip dan legislatip merupakan salah satu penyebab membengkaknya APBN. 

Pernah ada seorang pejabat negara yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK. Nilai yang dikorupsi sekitar 80% dari nilai proyek sesungguhnya. Hal ini menggambarkan sebetulnya bagaimana beban APBN sesungguhnya apabila proyek yang diajuban tadinya berdasarkan APBN dibuat dengan cara sewajar mungkin. Akan tetapi karena adanya main mata antara eksekutip sebagai pengaju anggaran dan pihak legislatip sebagai pengesah anggaran, maka anggaran yang dibuat akan dibuat sedemikian rupa, sehingga diharapkan nanti akan dapat dikorupsi untuk sebagian sebagai sumbangan untuk partai mereka. 

Beban APBN biasanya berisi biaya gaji pegawai negeri, baik sipil ataupun non sipil. Hal ini terdiri dari gaji pokok dan tunjangan-tunjangan. Di mana semakin tinggi golongan dan jabatan seorang PNS, akan semakin besar pula gaji pokok dan tunjangannya. Lalu beban akibat membayar hutang termasuk pokok dan bunganya. Biaya pembangunan proyek-proyek baru dan proyek-proyek lanjutan karena belum selesai. Biaya pemeliharaan terutama insfrastruktur yang sudah dibangun. Dan biaya-biaya lainnya.

MENCARI PEMILIH

Ketika air sudah keruh, itu saat yang tepat untuk mencari ikan. Pepatah itu mungkin bisa berlaku juga di dalam menjaring suara pemilih. Umpan-umpan yang ditebar oleh para politikus dapat memperkeruh suasana para pemilih. Berita di medsos yang disertai komentar baik oleh para pendukung ataupun yang bukan sengaja disisipkan oleh kebanyakan reporter. Ini utamanya selain menyampaikan berita juga karena berita yang disiarkan akan lebuh menarik pihak pemburu berita panas tentang Pemilu. Berita apapun dan sekecil apapun tentang Pemilu akan diolah menjadi berita besar, dan dengan komentar-komentar diharapkan bergulir seperti bola salju.

Hampir tidak ada berita sisi baik dari para calon yang akan menjadi kontestan Pemilu, hampir semua berita adalah diambil dari komentar-komentar buruk para kontestan. Medsos menjadi ajang penghujatan para nitizen untuk para kontestan. Adanya pujian yang dilontarakan oleh pendukung merupakan umpan untuk umpatan, menjelekkan yang dipuji pendukung lawan. Para pendukung fanatik seolah terbelah menjadi 2 kelompok. Kegaduhan antara dua kelompok ini sengaja diciptakan dengan tujuan agar pendukung yang tidak fanatik merubah pikikiran mereka untuk mengalihkan dukungan mereka kepada yag tadinya tidak didukungnya. 

Terkadang si kontestan akan secara terang-terangan menyerang kontestan lain karena sebagai lawannya nanti di Pemilu. Itu jelas bertujuan mengurangi minat pemilih terhadap lawannya sehingga akan beralih memilihnya. Bahkan ada juga pendukung kontestan yang melakukan semacam "gerilya" demi menaikkan minat pemilih yang didukungnya untuk menjatuhkan pihak lawan dengan kampanye hitam. Atau dengan pemasangan pamflet-pamflet, koran atau majalah dadakan, ataupun selebaran yang disebarkan tentang keunggulan kandidat yang didukungnya. 

Dengan adanya semua itu akan menenggelamkan tentang program-program yang menjadi visi dan misi apabila kelak memenangkan atau terpilih sebagai pemenangnya. Bahkan pemilih kebanyakan lebih tertarik untuk membicarakan personal dari kandidat daripada membicarakan tentang program-program kerja yang sedang ditawarkan oleh para kandidat. Hal ini tidak jelas apakah program kerja dianggap sebagai hanya program di atas kertas saja atau, Membicarakan, manggunjing adalah lebih menyenangkan untuk dibicarakan oleh para pendukung. Yang terpenting adalah, para pendukung lebih disibukkan dalam membagikan berita dari manasaja lalu diributkan di medsos.

KESIMPULAN

Dengan tulisan di atas adalah jelas sekali akibatnya, yang dipilih siapapun, nanti ketika terpilih akan melakukan hal yang sama seperti selama ini. Ini dikarenakan utamanya karena tuntutan partai kepada anggota yang berhasil terpilih adalah besar. Seperti pepatah yang beredar liar, mana yang akan anda pilih, ke arah buaya atau ke arah singa.


Tuesday, January 02, 2024

MENYIRAMI DAN MEMBAKAR ROHANI


UMUM

Diimani bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan, itu termasuk semua yang ada di dalamnya. Sosok pencilta ini kemudian dikenal dengan julukan "Tuhan". Dia yang membuat aturan di dalamnya, sehingga apapun yang terjadi di dalamnya adalah sesuai kehendak-Nya.

Manusia sebagai makhluk yang memiliki tingkatan intelejensia paling tinggi yang dibuat oleh Tuhan, hal ini yang sekaligus menjadikan manusia sebagai wakil Tuhan di atas bumi ini (juga seluruh dunia?) sebagai "penguasa" untuk menjalankan tugas Tuhan di atas bumi yang manusia tempati. Namun, karena Tuhan adalah sosok Yang Maha Segalanya, maka untuk menjadi Wakil Tuhan di muka bumi ini paling tidak harus dikenal baik oleh Tuhan, serta memiliki ciri-ciri yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai wakil Tuhan, maka merekalah Para Utusan Tuhan.

Karena kompleksnya intelejensi manusia serta setiap  individu, apabila merujuk kepada pendelegasian Tuhan, sama-sama memiliki hak  untuk mengatur atau memimpin kehidupan yang berlangsung di muka bumi ini.  Untuk itu ditengarai bahwa Tuhan telah mewahyukan tentang aturan main dalam mengelola kehidupan mereka di muka bumi ini melalui diturunkannya wahyu atau semacamnya kepada mereka yang Tuhan pilih untuk menerima wahyu-Nya. Wahyu-wahyu yang telah diturunkan itu agar dapat sampai kepada seluruh umat manusia perlu untuk disampaikan, baik itu secara langsung oleh si penerima wahyu atau orang lain yang telah mendengar, atau mempelajari, atau semacamnya. Hal  ini agar semua manusia memiliki aturan main yang sama untuk mengatur kehidupan mereka sesuai dengan petunjuk wahyu yang telah Tuhan sampaikan melalui "rasul", baca Wakil-Nya di bumi ini.

MEMPELAJARI AGAMA

Sejak diturunkannya wahyu melalui "wakil"-Nya sampai sekarang ini, tentu sudah banyak tafsir-tafsir yang mencoba untuk memaknai apa yang dimaksud oleh kalimat-kalimt di dalam wahyu itu. Tidak jarang pula penafsir tersohor akan tunduk kepada penguasa, sehingga apa yang ditafsirkan akan sejalan dengan keinginan penguasa, karena kalau tidak, si penafsir akan memiliki konsekwensi murka bahkan hukuman dari penguasa. Inilah yang membuat banyak orang berpendapat bahwa betapa perlunya mempelajari wahyu Tuhan terutama melalui ceramah-ceramah agama. Permasalahan yang timbul adalah, sejak dari wahyu itu diturunkan sampai dengan orang terakhir yang menerima melalui jalan berantai yang panjang. Dari jaman satu ke yang lainnya, dari negeri satu ke negeri yang lainnya. Dari penguasa satu ke penguasa lainnya. Dan dari tokoh agama satu ke tokoh agama yang lainnya.

Pada anggota masyarakat itu sendiri ada beberapa karakter, salah satunya adalah, ada yang suka membaca dan ada yang tidak. Dari kedua karakter ini saja akan dapat ditentukan tentang bagaimana cara yang paling efektip menurut mereka di dalam mempelajari wahyu Tuhan. Keduaanya dapat dikatakan sama dapat dikatakan berbeda. Dikatakan sama karena nanti yang akan dibaca merupakan hasil dari tulisan orang lain, demikian pula dengan ceramah yang didengar dari penceramah, mereka mendengarkan kata-kata dari orang lain juga. Berbeda apabila yang dibaca itu merupakan tulisan dari yang mendapatkan wahyu.

Karena banyaknya orang yang ingin belajar tentang wahyu, baca agama, maka begitu banyaknya orang yang sangan antusias untuk mendengarkan ceramah agama. Orang kebanyakan akan merasa kesulitan untuk belajar sendiri langsung dari kumpulan wahyu yang ditulis di dalam Kitab Suci. Mereka harus dipandu oleh para ahli agama tanpa harus mengikuti pelajaran di dalam kelas khusus kecuali dengan mendengarkan ceramah agama. Ini dapat dimaklumi, karena mereka khatir bahkan takut apabila belajar sendiri akan tergelincir ke jalan yang tidak sesuai dengan apa yang tersirat di dalam wahyu. Inilah mengapa begitu perlunya orang-orang mendengarkan ceramah agama dibandingkan dengan belajar sendiri tentang agama, yaitu untuk memperkaya pengetahuan tentang agama dari sumber yang terpercaya, sebagai pengingat agar tidak melakukan sesuatu yang dapat menyalahi aturan agama, serta untuk memperkuat sendi-sendi pondasi keagaam yang sudah mereka miliki.

CERAMAH MENYIRAMI ROHANI

Istilah "menyirami" di sini dapat berarti multi arti; bisa berarti mendinginkan yang panas, bisa memberikan asupan air bagi tanaman agar tidah mengering dan menjadi terus hidup, bahkan agar membasahi sesuatu yang tadinya sudah kering, misalnya menyirami tanah.

Menyirami agar menjadi dingin bagi rohani adalah sangat berarti bagi kesehatan rohani seseorang. Rohani yang panas dapat terefleksi pada isi hati dari seseorang. Siraman rohani akan dapat mendinginkan rohani yang tadinya selalu merasa gerah. Hati yang selalu merasa panas gar kembali menjadi dingin normal kembali. Sedangkan meyirami rohani agar menjadi hidup adalah bagi siapa saja yang tadinya memiliki rohani yang sudah "mati" artinya sudah memiliki rasa putus asa terhadap kehidupan yang dijalaninya, atau semangat hidupnya sudah tidak ada lagi, dengan disirami rohaninya dengan ceramah agama, maka rohaninya akan merasa hidup kembali dengan kembalinya harapan-harapan baru. Untuk menyirami dengan arti membasahi sesuatu yang kering begitu juga. Rohani yang sudah kering seperti sudah tidak akan dapat ditanami apapun setelah mendapatkan siraman rohani, rohaninya akan basah kembali. Yang tadinya tandus, kini basah dan dapat ditanami untuk menerima kebenaran ajaran agama.

Jadi, menyirami rohani adalah untuk menjaga rohani agar tetap hidup bahkan berkembang sesuai tuntunan agama.

MEMBAKAR ROHANI

Rohani bisa disirami, begitu juga sebaliknya, bisa dibakar. Rohani yang tadinya kalem, dingin dan tentram apabila dibakar akan menjadi panas dan akibatnya akan dapat menjadi agresip. Bahkan apabila dibiarkan terus dibakar akan menyebabkan matinya rohani. Rohani yang mati dapat direfleksikan terhadap tingkah laku yang selalu agresip, ahkan seperti tidak terdapat celah untuk menjadi dingin. 

Dibakarnya rohani itu berarti sedang mendengarkan ceramah atau apa saja yang menyebabkan rohani menjadi panas. Ini akan dikeluarkan melalui isi hati yang terkadang tidak bisa dikendalikan kecuali setelah pelampiasan sesuai dengan anjuran ceramah yang telah didengarkan. Perilaku agrsip adalah salah satu dari buah dari pembakaran rohani yang tadinya dingin. Hal ini apakah agresip terhadap sesuatu tertentu ataupu kepada semua yang dilihatnya. Agresip terhadap sesuatu tertentu misalnya, terhadap orang tertentu, atau golongan tertentu, dan lain sebagainya.

END

Medio 02/01/2024

BUDAK

Nilai Uang

Pernahkah kita bertanya berapa sebenarnya nilai dari penghasilan anda? Berapakah sebenarnya nilai dari mobil yang sedang anda pakai? Di sini bukan menanyakan tentang jumlah uang yang anda terima dari gaji/hasil usaha atau jumlah uang yang telah anda keluarkan didalam membeli mobil, tetapi nilai uang yang sesunnguhnya.
Untuk menjawab pertanyaan yang tergolong rumit itu anda membutuhkan asumsi-asumsi agar yang rumit menjadi mudah dikerjakan.
Asumsi pertama, katakanlah anda sedang bekerja di suatu perusahaan multinasional. Anda kini sedang berusia 26 tahun.  Anda  juga sedang memiliki sebuah mobil mewah seharga US$ 150,000; yang baru saja dibeli melalui kredit pinjaman dari sebuah institusi keuangan. 
Asumsi kedua, katakanlah tidak ada bank yang memberikan pinjaman uang kepada pihak pribadi kecuali dengan syarat yang cukup berat. Bank akan memberi pinjaman jikalau ada jaminan harta minimum sepadan dengan jumlah uang yang akan dipinjam sebagai jaminannya. Hampir seluruh kebutuhan pribadi akan dibeli dengan uang tunai. Jadi, jika anda menginginkan mobil mewah seperti pada asumsi pertama di atas, maka anda harus mengusahakannya melalui cara menabung secara pribadi  mengumpulkan uang dari gaji bulanan atau yang lain dari anda sampai mencapai jumlah yang sedang anda butuhkan. Setelah uang yang dibutuhkan misalnya sebanyak US$ 150,000 telah terkumpulkan, lalu anda mengunjungi show room mobil yang diinginkan. 
Atau jikalau ingin meminjam uang dari Bank, maka anda harus mempunyai harta jaminan senilai dengan jumlah uang yang akan anda pinjam yaitu sebesar 150.000 USD.
Asumsi ketiga, jika anda sebagai pedagang sukses dengan omzet jutaan dollar setahun dan dengan margin keuntungan sampai 20%, maka untuk membeli mobil mewah seharga 150,000 USD bukanlah hal yang susah.
Asumsi keempat, jika anda sebagai seorang yang berpenghasilan tidak tentu, jangankan untuk membeli mobil mewah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja belum tentu bisa terpenuhi.


Mencari Penyebab


Dari asumsi-asumsi di atas anda harus  mencoba bandingkan perasaan anda sebagai berikut;
Pada asumsi pertama dan ketiga anda akan merasa tidak terlalu dibebani oleh perasaan sayang terhadap uang.  Sedangkan pada asumsi yang kedua dan keempat anda akan mempunyai perasaan lebih sayang daripada asumsi pertama dan ketiga karena begitu anda memegang USD 150,000 di tangan, anda akan menjadi berpikir kembali untuk melepas uang begitu banyak untuk  ditukar dengan sebuah mobil mewah.
Berangkat dari sini kita dapat mengetahui bahwa nilai uang itu sebetulnya untuk setiap individu tidak dapat tetap tergantung kondisinya. Jika demikian, sekarang bagaimana agar kita dapat mendapatkan nilai sebenarnya dari uang kita?. 
Dari keterangan di atas ternyata nilai uang bisa tidak tentu, itu tergantung dari bagaimana cara mendapatkan uang atau bagaimana cara mengeluarkan uang atau bagaimana cara keduanya?. Artinya, ada orang yang langsung menjadi tertekan perasaannya ketika dia kehilangan uang 1 USD, ada orang yang biasa-biasa saja walapun kehilangan uang sebesar 10 USD. Bahkan ada yang merasa senang ketika mendapati uangnya hilang. Ini semua dikarenakan kondisi ekonomi seseorang. 
Adalah tidak bijak merendahkan ataupun meninggikan seseorang dengan dasar jumlah uang yang dimiliki. Jangan karena uang seseorang dapat seenaknya memperlakukan orang lain ataupun tunduk terhadap perlakuan orang lain. 
Memang, terkadang orang melihat suatu kesempatan untuk melakukan eksploitasi terhadap yang lebih kekurangan uang, baca miskin atau yang sedang membutuhkan uang, terutama kebutuhan itu bersifat segera atau darurat. Atau kepada siapa saja yang dinilai memerlukan uang secara membabi-buta. Artinya, walaupun seseorang yang akan dieksploitasi itu sudah memiliki uang, baca harta yang melebihi rata-rata akan tetapi karena orang itu masih merasa memerlukan lebih banyak lagi uang untuk dikumpulkan, maka dia adalah termasuk orang yang "kekurangan" uang, dan masih dapat dijadikan sasaran eksploitasi. Di sini nilai uang yang ada di tangan orang yang betul-betul kekurangan dan di tangan orang yang memiliki cukup uang tetapi masih merasa kurang, adalah bisa dikatakan sama.
Jadi, nilai hakiki uang bukan pada jumlah uangnya semata, tetapi yang lebih utama tergantung pada individu masing-masing.


Monday, January 01, 2024

KHOTBAH JUM'AT: Orang-Orang Yang Banyak Mengingat Allah

 

Khotbah Jumat, 2 Jumadil Akhir 1445 H / 15 Desember 2023 M

*Orang orang yang banyak mengingat  Allah*

Khotbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الذِّكْرَ وَاحَةً لِلْعَابِدِينَ، وَرَوْضَةً لِلطَّائِعِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، الْقَائِلُ فِي كِتَابِهِ الْمُبِينِ: (فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ), وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ الصَّادِقُ الْأَمِينُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ:

Adapun yang berikut ini : saya nasehatkan kepada kalian wahai hamba Allah dan saya sendiri, agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Melaluinya, seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhannya, menemukan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman : 

يَا أَيُّهَا النَّاسُاعْبُدُوارَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa ( QS. Al Baqarah : 21 )

Wahai Orang Orang Beriman : 

Rasulullah bersabda : _"Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka bertanya padahal Dia lebih tahu dari mereka; 'Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka mensucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan Engkau.' Allah berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Tidak, demi Allah mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih giat lagi dalam beribadah, lebih dalam mengagungkan dan memuji Engkau, dan lebih banyak lagi mensucikan Engkau, ' Allah berfirman: 'Lalu apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka meminta surge.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias serta sangat mengharap.' Allah berfirman: 'Lalu dari apakah mereka meminta berlindung? ' Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya sama sekali.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: 'Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; 'Salah satu dari malaikat berkata; 'Sesungguhnya diantara mereka ada si fulan yang datang untuk suatu keperluan? ' Allah berfirman: 'Mereka adalah suatu kaum yang majelis mereka tidak ada kesengsaraannya bagi temannya.'_ (Muttafaqun Alaihi)

Sesungguhnya mengingat Allah itu memperkuat jiwa dan hati, makanan ruh, dan sarana pengampunan. Allah Swt berfirman:

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًاوَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al Ahzab ayat 35).

Oleh karena itu, dengan banyak mengingat Allah maka timbangan (pahala)nya menjadi berat, sehingga balasan mereka adalah masuk surga mendahului orang-orang lain.

Rasulullah bersabda:

“Telah menang para mufarridun. Para sahabat bertanya; “Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan Sabaqal mufarridun?’ Beliau menjawab: ‘Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

Ya Allah bantulah kami agar selalu mengingat-Mu, selalu bersyukur kepada-Mu, dan selalu beribadah kepada-Mu dengan baik. Anugerahkanlah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ). 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، جَعَلَ الذِّكْرَ طَرِيقَ السَّالِكِينَ، وَسَبِيلَهُمْ إِلَى الْفَوْزِ بِجَنَّاتِ النَّعِيمِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ الْمُرْسَلِينَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ.

Wahai orang orang yang mngingat Allah : 

Sesungguhnya mengingat Allah Swt itu memberikan kehidupan bagi jiwa dan ketenangan dalam hati. Allah Swt berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du ayat 28).

‘Wahai Hamba2 Allah... Barangsiapa yang mengingat Allah, maka ia dilindungi oleh Allah dan dilindungi dari (godaan) setan. Dalam hadits Rasulullah disebutkan bahwa : "Barang siapa yang mengingat Tuhannya ketika keluar rumah, hendaknya ia mengucapkan : 

بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ؛ يُقَالُ لَهُ: كُفِيتَ وَوُقِيتَ، وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ

maka dikatakan baginya, engkau telah mendapatkan kecukupan, telah mendapat pertolongan dan syetan menjauh darimu." (HR. Tirmidzi)

Dan

 "Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore hari mengucapkan;

 بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatupun dengan menyebut namaNya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali melainkan ia tidak akan diganggu oleh sesuatupun." 

Dan jika orang beriman sedang dalam perjalanan, atau turun dari darat atau laut, maka hendaknya mengucapkan: 

أَعُوذُ بكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِن شَرِّ ما خَلَقَ 

(Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa sahaja yang Dia ciptakan), ‘ niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga dia pergi dari tempat itu.” (HR: Muslim)

Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kita sering-sering mengingat Allah, dan rajin membentengi anak-anak kita dengan dzikir, serta menasehati mereka untuk menjaga dzikir ketika di waktu pagi dan sore, ketika datang dan perginya mereka, ketika mereka makan dan minum, serta segala urusan dan keadaan mereka, sebagaimana firman Allah Swt:

اذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. (QS Al Jumu’ah : 10)

فَاللَّهُمْ اجْعَلْنَا لَكَ ذَاكِرِينَ، لَكَ شَاكِرِينَ، لَكَ طَائِعِينَ، وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمْ نَفِّسْ هَمَّ الْمَهْمُومِينَ، وَفَرِّجْ كَرْبَ الْمَكْرُوبِينَ، وَاشْفِ الْمَرْضَى وَعَافِ الْمُصَابِينَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمْ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَذْكُرُونَكَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ، فَتَغْشَاهُمُ الرَّحْمَةُ،وَتَنْزِلُ بَيْنَهُمُالسَّكِينَةُ، وَتَحُفُّهُمُالْمَلَائِكَةُ، وَتَذْكُرُهُمْ يَا رَبَّنَا فِيمَنْ عِنْدَكَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ الِاسْتِقْرَارَ، والرُّقِيَّ وَالاِزْدِهَارَ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ مُحَمَّد بْن زَايِد وَنُوَّابَهُ وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيخ راشد، وَالْقَادَةَ الْمُؤَسِّسِينَ، وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَالشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَاشْمَلْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ بِرَحْمَتِكَ وَغُفْرَانِكَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

KHOTBAH JUM'AT Masjid Sheikh Zayed, Solo: Hendaklah Setiap Orang Memperhatikan Apa Yang Telah Diperbuatnya Untk Hari Esok (Akhirat)

Khotbah Pertama

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah[1]sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada[1]Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik taqwa. Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Sesungguhnya seseorang akan senantiasa baik selama dia memiliki pengingat bagi dirinya sendiri dan bermuhasabah dari semua keinginannya. Sebab, hawa nafsu akan selalu menarik kepada keburukan, kecuali jiwa yang dirahmati oleh Allah. Derajatnya akan dijaga oleh sikap muhasabah (evaluasi diri). Allah Swt berfirman: 

"Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hasyr ayat 18).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Orang yang bijaksana adalah orang yang dapat menjaga dirinya sendiri dan dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah berlalu darinya, serta dapat mempertimbangkan apa yang dia miliki untuk apa yang akan terjadi. Nabi Muhammad saw bersabda:

 "Tidaklah salah seorang di antara kalian melainkan akan diajak bicara oleh Tuhannya dengan tanpa juru penerjemah, saat ia melihat sebelah kanannya maka ia tidak melihat selain amalnya yang pernah dilakukan, saat ia melihat sebelah kirinya maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia lakukan sebelumnya”. (HR. Bukhori dan Muslim).

Maka dari itu, barang siapa menginginkan (urusan) akhirat maka hendaknya dia memperjuangkannya dengan terus-menerus membenah atau memperbaiki dirinya sendiri dan terus-menerus mencari apa yang bisa memajukannya. Lalu untuk menjaga kebahagiaannya, hendaknya iman atau keyakinannya kepada Allah tetap teguh dan tak tergoyahkan, diiringi dengan kemauan dan optimisme, harapan dan ketenangan, serta kedamaian dan kebenaran. Nabi Muhammad saw bersabda:

“Kebaikan itu adalah sesuatu yang menjadikan jiwa tenang dan hati merasa tentram. Sedangkan keburukan itu adalah sesuatu yang tidak dapat menjadikan jiwa tenang dan hati yang tentram.” (HR. Ahmad).

Ibaadallah. Termasuk orang yang berbahagia adalah orang yang dapat mempertanggung jawabkan dan mengendalikan perbuatannya, Allah telah menuliskan balasannya, meneguhkannya dan memberinya pahala. Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Tahun demi tahun hidup kita telah berlalu, di dalamnya telah tercatat perbuatan[1]perbuatan dan perkataan-perkataan kita, Allah Swt berfirman:

“Dia (Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah Kitab (Lauhul Mahfuzh), Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.” (QS. Toha ayat 52)  

Lalu Allah Swt menggambarkannya dengan berfirman:

…tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya…” (QS. Al Kahfi ayat 49) 

Oleh karena itu, hendaknya kita bersungguh-sungguh untuk menunaikan apa yang diwajibkan Allah kepada kita, sesuai dengan firman-Nya:

Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al Baqarah ayat 110). 

Hendaknya kita memperlakukan sesama kita dengan sebaik-baik perbuatan, memenuhi hak-hak mereka, dan tidak menindas mereka. Nabi Muhammad saw bersabda:

“Barang siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf).” (HR. Bukhori). 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita sama-sama berdoa, semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menjaga diri dan membantu memenuhi hak-hak orang lain. Ya Allah, anugerahkanlah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu:

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59).

Khotbah Kedua

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Allah Swt berfirman:

(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya”. (QS Ali Imran ayat 30). ‘

Ibaadallah. Allah Swt sangat menyayangi makhluk-Nya, Allah senang ketika hamba-Nya mendekatkan diri kepada-Nya dan berbuat baik kepada sesamanya, dan Allah selalu mengingatkan kepada hamba-Nya bahwa Dia selalu bermurah hati kepada hamba-Nya, agar hamba-Nya tetap berpegang teguh pada jalan-Nya yang lurus, agama-Nya yang benar, dan mengikuti rasul-Nya yang mulia. 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Orang beriman hendaknya bertanggung jawab atas dirinya sendiri, hendaknya dia selalu memperhatikan hubunganya dengan Tuhannya, bertakwa dan taat kepada-Nya, berharap dan takut kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya * sesungguhnya surgalah tempat tinggal(-nya)”. (QS An Naziat ayat 40-41) 

Dan hendaknya (orang beriman) bertanggung jawab atas hubungannya dengan kedua orang tuanya, sehingga dia bersikap dan berbuat baik kepada mereka. Allah Swt berfirman:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Isra ayat 23) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Orang tua juga hendaknya bertanggung jawab atas diri mereka dan bertanggung jawab atas anak-anak mereka, sehingga orang tua dapat mendidiknya dengan baik. Begitu juga seorang murid hendaknya bertanggung jawab atas dirinya di sekolah, sehingga ia dapat meningkatkan prestasinya. Begitu juga guru hendaknya bertanggung jawab atas murid-muridnya, apakah ia sudah ikhlas mendidik, mengajar, dan membimbing mereka? Dan Siapapun yang hidup di tanah negeri ini dan menikmatinya, hendaknya ia bertanya pada dirinya sendiri, upaya dan kontribusi apa yang telah ia lakukan terhadap stabilitas, kemajuan, dan kesejahteraan negeri ini? Dan apapun profesinya, hendaknya ia memiliki rasa tanggung jawab, agar dia dapat berbuat lebih banyak kebaikan, dengan mengingat Sang Pencipta-nya, karena Allah maha mengetahui atas segala rahasia dan yang nampak. Allah Swt berfirman: 

Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Yunus ayat 61) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Demikian khotbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh.

PENGAJIAN KMMI ABU DHABI 11/03/2023 SESI-1: SAFAR

SAFAR ATAU PERJALANAN

Semua perjalanan itu merupakan suatu kesulitan baik itu yang nampak atapun yang tidak. Yang nampak misalnya panjang perjalanan yang harus ditempuh, yang tidak nampak adalah harus berpisah dengan keluarga yang ditinggalkan. 

Perjalanan ada 2 (dua); pendek dan panjang. Di sini dikatakan pendek apabila jarak tempuhnya kurang dari 2 makala kira-kira 82 Kilometer (Km), dan dikatakan panjang bila jaraknya dari 82 Km dan lebih.

Dalam perjalanan panjang; pertama sholat bisa diringkas menjadi separuhnya, 4 (empat) rakaat bisa diperpendek menjadi 2 (dua) rakaat saja. Yang kedua bisa juga tidak berpuasa di Bulan Ramadan dengan syarat ketika maghrib tiba belum memasuki tujuan wilayah atau desanya, dan yang ketiga ketika berwudhu ketika bembasuh kaki bisa hanya dengan membasuh sepatunya saja tanpa membuka untuk membasuh kakinya, ini berlaku hanya dalam waktu 3 (tiga) hari pertama, atau huf. Dan juga, dalam suatu perjalanan panjang, orang dapat memakan sesuatu yang diharamkan apabila itu dalam keadaan darurat. 

Hukum Safar ada 5, yaitu; wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram

Yang perama adalah wajib. Safar menjadi wajib apabila ada tujuan akan melakukan sesuatu atau beribadah wajib yang harus dilakukan, misalnya berhaji, melakukan umrah, dan menuntut ilmu.

Yang kedua sunnah. Safar menjadi sunnah apabila ada tujuan melakukan sesuatu ataupun beribadah sunnah, misalnya; bersilaturrahmi, ziarah kubur Rasul SAW., berkunjung ke masjid; Haram, Nabawi dan Aqsa. Dasarnya adalah hadis yang berbunyi: jangan melakukan perjalanan kecuali ke masjid: Haram, Aqsa dan Nabawi. 

Jadi, boleh ziarah ke masjid , tetapi yang disunnahkan adalah 3 masjid di atas itu. 

Yang ketiga adalah Safar itu hukumnya mubah atau boleh atau bebas. Ini apabila suatu perjalanan untuk keuntungan individu misalnya perjalanan bisnis. 

Yang ke empat Safar hukumnya maktuh, apabila dikerjakan tidak mendapatkan dosa ataupun pahala, dan apabila tidak dikerjakan akan mendapatkan pahala. Contoh melakukan perjalanan untuk menjual kain kafan, karena memiliki harapan agar lebih banyak yang wafat, sehingga kain kafannya akan lebih banyak yang laku.

Haram, yaitu Safar apabila tidak dikerjakan mendapatkan pahala tetapi apabila dikerjakan mendapatkan dosa, misalnya perjalanan seorang istri tanpa ijin suaminya. 

Meringkas sholat. Dasarnya adalah QS Annisa' ayat 101.

"Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu mengqasar shalat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu"

Sedangkan berdsarkan Hadis adalah sebagai berikut:

Tidak ada dosa kalian bila mengqasar sholat bila khawater diserang orang kafir. Apabila itu dalam keadaan aman,  sabda Rasul, itu adalah sedakah dari Allah SWT, maka terimalah sedekah itu. 

Kasus, mengkosor sholat 4 rakaat menjadi 2 rakaan, atau disempurnakan tetap 4 rakaat, apabila sedang dalam perjalanan. Para ulama banyak yang sepakat bahwa, mengqosor sholat menjadi 2 rakaat lebih afdol daripada tidak mengqosor sholatnya karena  4 perkara. Yang pertama apabila jarak tempuh 123 Km, atau 3 makalah (1 makalah samadengan kira-kira 41 Km). Yang kedua, apabila mendapati seseorang tidak suka melakukan sholat qosor. Dan yang ketiga, apabila dia merasa ragu untuk mengqosor sholatnya, untuk menghilangkan rasa ragunya itu dia melakukan sholat qosor. Yang keempat, untuk orang-orang yang jadi panutan, publik figur misalnya sebagai taklim. Mengqosor sholat itu sebagai panutan. 

SYARAT MENGQOSOR SHOLAT

 Syarat yang pertama adalah, sholat yang dikerjakan untuk diqosor adalah 4 rakaat.  Syarat yang kedua adalah, dia harus mempunyai tujuan dari perjalanannya, apabila tidak mempunyai tujuan dalam perjalanannya, walaupun tujuan itu hanya arah. Syarat yang ketiga adalah, seorang melakukan safar yang diperbolehkan oleh sariah, bukan untuk bermaksiat, bila tujuan makruh juga tidak boleh mengqosor; pertama orang yang melakukan perjalanannya dengan tujuan maksiat hukumnya tidak boleh mengqosor kecuali di tengah perjalanannya dia bertobat dengan catatan masih ada sisa jarak perjalanannya paling tidak sejauh 2 makalah atau 82 Km. Kedua, orang yang dalam perjalanannya melakukan maksiat, awalnya penjalannya bertujuan baik, tetapi  di tengah perjalanannya melakukan maksiat. Ketiga, orang yang melakukan perjalanan berubah niat, pertama tujuan baik, lalu di tengah perjalanan tujuannya berubah untuk maksiat. walaupun sisa perjalanannya kurang dari 2.makalah. Keempat, bila perjalanannya 2 makalah, 82 Km. Yang kelima, qosor itu bukan dari rumah, syaratnya dia harus keluar dari wilayah daerahnya. Di Indonesia bila keluar dari Kabupaten. Di Abu Dhabi dibagi menjadi 3 wilayah; Abu Dhabi,  Alain, Aldafra. Jadi, untuk perjalan atau safar itu harus keluar dulu dari wilayahnya dan dari situ mulai dihitung perjalannya, apabila jarak tempuh ke tujuannya adalah 82 Km atau lebih, baru diperbolehkan untuk mengqosor sholatnya. Tetapi apabila belum keluar wilayahnya, itu bukan musafir. Mengqosor sholatnya setelah keluar wilayahnya

Syarat berikutnya harus mempunyai ilmu tentang mengqosor sholat. Kalau misalnya ada teman sedang mengqosor sholatnya, lalu ikut-ikutan, maka sholatnya tidak sah. Syarat selanjutnya, dia harus dalam keadaan musafir sampai dia menyelesaikan sholatnya. Misal dia dalam perjalanan di dalam kapal laut, keadaan qosor belum selesai lalu kapalnya sampai, maka harus disempurnakan. Syarat berikutnya, takbiratul ihram. 

Syarat berikutnya  tidak boleh bermakmum dengan imam sholat yang tidak mengqosor. Walaupun sudah tinggal sisa sholatnya 2 rakaat. Jadi, imam dan makmum harus sama-sama sholat qosor. 

Kalau ada imam yang sedang sholat dan ingin bermakmum tetapi ada rasa keraguan, maka diperbolehkan bagi makmum menggantungkan niat makmum mengqosor atau tidak mengqosor. Tetapi kalau mengetahui bahwa imam tidak sholat qosor, maka tidak boleh jadi makmum dengan sholat qosor. 

Apabila ada  perjalanan dan bisa memilih yang satu dengan perjalanan  jarak tempuh lebih panjang, yang lain dengan perjalanan jarak tempuh lebih pendek kurang dari 82 Km, orang yang memlih yang lebih panjang dengan tujuan yang dibenarkan, misalnya lebih aman, lebih lancar, maka boleh mengqosor sholatnya. Tetapi bila tidak, maka tidak boleh melakukan sholat qosor walaupun jaraknya memenuhi untuk melakukan sholat qosor. 

PERTANYAAN-PERTANYAAN

Tanya, apa boleh imam sholat qosor dan makmum tidak, boleh. Tp bila imam sholat lengkap, dan makmum sholat qosor, itu tidak boleh. Hitungan satu kali perjalanan, bukan bolak-balik, tetapi satu kali jalan sampai tujuan. 

Apakah safar dengan jarak dekat kemudian dia tinggal selama 3 hari boleh manjamak sholatnya, dia adalah musafir. Boleh mengkosor dan manjamak. Tetapi kalau menetapnya lebih dari 3 hari, maka tidak diperbolehkan menjamak atau mengqosor. 

Apabila dalam keadaan darurat, sehingga memaksa harus tinggal lebih lama lagi, maka dia boleh mengqosor dan atau menjamak sholatnya sampai 18 hari. 

Walaupun suatu perjalanan dapat ditempuh dalam waktu sekejab, yang dihitung yang ditempuh panjang perjalanannya. 

Suatu perjalanan dengan pesawat sebelum waktu subuh tiba. Sholat itu wajib dilakukan apapun keadaannya dan harus sesuaii waktunya, "Assholaatu bihormatilwaqti". 

Orang yang paling berhak menjadi imam adalah; penguasa, tuan rumah, kecuali orang yang menyewakan rumahnya, yang memiliki rumah adalah yang menyewa, pemiliknya belakangan, seorang tuan, imam yang sudah ditunjuk oleh penguasa, orang yang paling tau hukum sariat. Apabila ada 2 orang sama bagus sariatnya, lalu mana yang paling baik untuk menjadi imam, maka lihatlah yang paling berhati-hati dalam muamalatnya, mana yang lebih dulu hijrahnya, mana yang paling bagus nasabnya, mana yang lebih bersih pakaiannya, mana yang lebih baik akhlaknya, mana yang lebin tampan rupanya, lalu terakhir diundi. 

Apabila sedang naik pesawat terbang dan tidak mengetahui tentang apakah waktu sholat subuh sudah tiba atau tidak, maka bisa dikira-kira saja waktunya. 

Tujuan jalan-jalan saja tetapi yang diperbolehkan oleh sariat, maka itu hukumnya makruh, sehingga boleh melakukan sholat qosor. 

Hitungnya perjalanan dari perbatasan suatu wilayah, dari pigora. 

Di dalam pesawat terbang apakah boleh melakukan tayammum. Tayammum harus ada debu, abapila  tidak ada debu, maka langsung saja sholat, Assolatu bihormatil waqt. Lalu Setelah sampai nanti sholatnya di ulang. 

END

Sunday, March 26, 2023

PENGAJIAN KMMI ABU DHABI 11/03/2023 SESI-2: UMROH

Melakukan Umroh di Bulan Ramadan pahalanya sama dengan melakukan Haji bersama Rosulullah SAW.

Statemen terkenal di atas  berdasarkan sebuah hadist dari sahabat Talha yang menceritakan; di mana Rasululloh  SAW bertanya  kepada Talha mengapa dia tidak ikut berhaji bersama beliau SAW . Sahabat itu menjawab dengan alasan tidak memiliki transportasi. Lalu Rasul SAW memakluminya dan menyarankan untuk menggantinya melakukan ibadah Umroh di Bulan Ramadan. Ini berarti Umroh di Bulan Ramadan akan memiliki pahala sama dengan melaksanakan ibadah Haji bersama Rasululloh SAW.

Jadi, besarnya pahala itu juga tergantung tempat, waktu dan kesulitan ibadah. Sholat di Masjid Haram pahalanya lebih besar daripada sholat di Masjid Nabawi. Sholat di Masjid Nabawi pahalanya akan lebih besar dibandingkan sholat di masjid-masjin yang lain. Ternyata di dalam Islam itu dikenal bahwa ada derajat-derajat pahala. Sehingga ketika melakukan umrah di Bulan Ramadan pahalanya akan lebih besar dibandingkan jika umrah di luar Bulan Ramadan. 

Melakukan Umroh di Bulan Ramadan memiliki beban yang lebih berat daipada di luar Ramadhan. Harga-harga biasanya menjadi naik, jumlah orang yang melakukan umroh lebih banyak, sehingga lebih menguras tenaga karena berdesakan. Artinya ada beban yang bertambah baik harta, mental, dan juga tubuh.

Di Bulan Ramadan tubuh lebih lemah karena berpuasa. Orang Indonesia lebih lemah tubuhnya jika dibanding dengan orang Mesir. Besar-kecilnya pahala dalam beribadah akan tergantung dari kesulitan suatu ibadah itu dicapai. Semakin sulit dilaksanakan untuk ibadah yang sama, maka pahala yang didapat akan semakin besar. 

Misalnya sholat di kantor dibandingkan dengan sholat ke masjid. Tentu sholat di masjid akan mendapatkan pahala lebih besar karena lebih sulit untuk dilaksanakan.

Umroh di Bulan Ramadan juga lebih sulit, makanya pahalanya lebih besar. Untuk itu Rasul SAW bersabda bahwa Umroh di Bulan Ramadan pahalanya sama dengan menunaikan Haji bersama beliau SAW. Itu keutamaannya, akan tetapi hukum Haji bukan berarti gugur setelah melaksanakan Umroh di Bulan Ramadan. Hukum Haji tetap wajib untuk dilaksanakan jika masih mampu.

Melakukan iktikaf di Masjid lalu sholat sunnah 2 rakaat pahalanya sama dengan melakukan ibadah Umroh.

Judul ceramah ini adalah, apa esensi Umroh, apa intisari Umroh diwaktu puasa 30 hari di Bulan Ramadan. 

Apa esensinya? 

Inilah yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahih AS. Ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk meninggalkan keluarganya di lembah Bakka (sekarang Makkah), di tengah padang pasir tanpa tumbuhan, tanpa hewan, tanpa makanan dan tanpa air. Mungkinkan kita dapat melaksanakan perintah itu? Inilah arti seorang hamba. Sebagai seorang hamba tidak ada alasan untuk menolak perintah Tuannya, Allah SWT. Dan itulah Nabi Ibrahim AS sebahai seorang hamba yang mendapatkan perintah dari Allah SWT sebagai ujian baginya. 

Kita tidak diberi ujian seperti itu, sebagai gantinya kita diminta untuk melaksanakan ibadah umroh dengan meninggalkan keluarga di kampung halaman menuju Lembah Bekka.

Yang kedua ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail AS putranya. Sebelum disembelih Nabi Ibrahim AS bertanya terlebih dahulu perihal perintah Allah SWT itu kepada putranya. Ismail AS lalu menyetujui permintaan Ayahnya itu. Itulah karena Ismail AS adalah seorang Nabi juga. Untuk itu Nabi Ibrahim AS diberi gelar Khalilullah, kekasih atau kesayangan Allah sebagai orang yang ikhlas berserah diri kepada Allah dan berbuat baik. Nabi Ibahim AS juga sebagai Bapak Para Nabi.

Apa yang kita lihat sekarang di Makkah adalah tidak lain merupakan doa-doa Nabi Ibrahim AS yang telah terkabulkan, doa itu seperti yang tertulida di dalam Alqur'an (QS. Ibrahim: 37):

Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” 

(QS: Al-Baqarah [2]: 126), adalah:

“Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,”.

Doa2 Nabi Ibrahim AS dapat dirasakan setelah 3000 tahun beliau AS wafat.

Doa lain dari Nabi Ibrahim AS seperti yang tertera di dalam QS Ibarahim ayat 40 adalah:

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
Keturunan Nabi Ibrahim AS banyak yang menjadi Nabi termasuk Ishaq AS dan Ismail AS. Mulai dari Nabi Suaib AS,  Nabi Ya'kub AS, Nabi Ilyas AS sampai  Nabi Isa AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW.

Doa Nabi Ibrahim AS sebanyak 40 buah doa yang diqabulkan Allah SWT, akan tetapi yang paling dahsyat atau masyhur apa yang ada di dalam Alqur"an. 

Kita naik mobil ke sini apakah mobil kita itu adalah milik kita?. Itu mobil adalah milik Allah SWT. Sejak kita terlahir masih bayi sampai sekarang semua itu adalah milik Allah SWT. 

Jadi, apa yang diperintah Allah SWT harus dilaksanakan karena kita adalah milik-Nya. Jadi, melakukan ibadah umroh itu bukan karena apa, itu karena ketaatan terhadap si Pemilik kita, bukan karena melihat orang lain melakukan umroh lalu kita ikut-ikutan melakukan umroh. 

Dulu umroh  dan  Haji jadi satu, sekarang bisa dipisah. 

Umroh untuk ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena untuk bikin yang lain, seperti konten, karena politik. 

HP (telepon genggam) ini adalah sumber keriyakan. Misalnya live sedang berangkat dari Abu Dhabi, sudah sampai Jeddah, sudah di Madinah dst. Jadi, hati-hati, sumber yang merusak ibadah kita itu banyak. Ketaatan saja yang dipegang. 

Berdoalah sebelum melaksanakan umroh, pada prinsipnya agar umroh diterima oleh Allah SWT. 

Itu yang pertama. 

Paksanaan Umroh. 

Bagaimana meluruskan niat umroh tidak bisa dilihat di YouTube. Di majlis ilmu yang bisa.  

Klok umroh hanya sebagian dari bulan Ramadan, maka Allah SWT yang menentukan pahalanya. Ibadah tergantung niatnya, bisa jadi kecil bisa jadi eesar pahalanya. 

(Ada peristiwa. Rosul.  Saya punya harta sedikit. Itu Hak Allah untuk memberi pahala) yang ini kurang jelas. 

Kita sudah selesai umroh, lalu ada kelebihan waktu, apakah boleh umrah berulang-ulang daripada sholat 2 rakaat, baca Quran, itikaf di masjid, maka karena tujuan utama ke Makkah untuk umroh, melaksanakan umroh lebih besar pahalanya daripada melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang lain, karena umroh sudah termasuk membaca Alqur'an, berzikir dan berdoa, semuanya suda ada. 

Membunub diri sendiri adalah perbuatan dosa, misal ibadah umroh membahayakan, maka umroh jangan dilaksanakan. 

Manasik nanti saja. 

Sunday, January 22, 2023

KHOTBAH JU'M'AT: Nikmat Persatuan Emirates Arab

 Khotbah Jum’at, 08 Jumadil Ula 1444 H / 02 Desember 2022 M

Nikmat Persatuan Emirates Arab

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، يُحِبُّ عِبَادَهُ الْمُتَّحِدِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَمَرَ بِالتَّعَاوُنِ وَالِاتِّحَادِ فِي كِتَابِهِ الْمُبِينِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، حَثَّ عَلَى التَّرَاحُمِ بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ، حَتَّى يَكُونُوا كَالْجَسَدِ الْوَاحِدِ مُتَوَادِّينَ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

 

Aku berwasiat kepada kalian -wahai hamba Allah- dan kepada diriku agar bertakwa kepada Allah, Dia berfirman :

 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa” (Al Maidah 5 : 2). Hamba Allah yang mulia : Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ ‌رَبِّكَ ‌فَحَدِّثْ

 

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)” (Ad Dhuha 93 : 11). Dan di antara nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita adalah nikmat persatuan Negara Emirat Arab yang setiap tahun kita peringati dan wajib disyukuri, sebuah peringatan yang memenuhi hati kita dengan keceriaan dan kebahagiaan, kebanggaan dan kemuliaan pada peringatan Hari Nasional yang ke 51 ini, nilai-nilainya mengantarkan kita pada 50 tahun ke depan, para pendiri negara ini telah meletakkan pondasi kuat keimanan, akhlak mulia, nilai-nilai kemanusiaan dan ilmu kebudayaan, sehingga persatuan ini menjadi contoh utama di bidang toleransi, hidup berdampingan dengan sesama, menyebarkan perdamaian dan kebaikan di dunia, sehingga kita bisa menikmati keutamaan dan kebaikannya, Syaikh Zayed dan para pemimpin pendiri persatuan ini telah menempuh jalan kebajikan dan perbuatan baik, dengan berlandaskan pada firman Allah :

 

 

‌وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

“Dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (Al Hajj 22 : 77). Sehingga mereka beruntung dan sukses dalam membangun negara ini, dan semua masyarakat Emirat terus berusaha mengamalkan ajaran agama yang lurus dengan pemahaman yang moderat, serta berpegang teguh dengan warisan budayanya, adat istiadat dan kebiasaan mulia, serta nilai-nilainya yang orisinil, dengan berhiaskan akhlak dan sifat yang mulia, Rasulullah Saw bersabda  :

 

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ ‌أَحَاسِنَكُمْ ‌أَخْلَاقًا

 

“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (Muslim 2321)

 

Saudara-saudaraku yang mencintai Emirat : para pemimpin yang bijak, para pembangun persatuan telah memfokuskan pada pilar ilmu pengetahuan yang maju, karena di dalamnya terdapat sebab kekuatan dan kemajuan, Allah Swt berfirman :

 

‌يَرْفَعِ ‌اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

 

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Al Mujadilah 58 : 11), mereka bergegas membangun Sumber Daya Nasional, dengan membekali mereka dengan beragam ilmu pengetahuan dan memberdayakan mereka agar bisa mengangkat nama negara mereka, kini mereka bergerak menjelajahi bumi dan cakrawala ruang angkasa, mereka memasuki sejarah hingga mencapai Mars :

 

‌فَلِلَّهِ ‌الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَوَاتِ وَرَبِّ الْأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

 

“Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam” (Al Jatsiyah 45 : 36).

 

Ya Allah lindungilah kemanan dan ketentraman Negara Persatuan Emirat Arab,  langgengkanlah kemakmuran dan kemajuannya, berkahilah kebaikan dan para pemimpinnya dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu,  mentaati rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan agar ditaati, sebagai pengamalan atas firman-Mu : “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59)

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالِاتِّحَادِ وَالِاسْتِقْرَارِ، وَالرَّخَاءِ وَالِازْدِهَارِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِهِ وَعَبْدِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

 

Saudara-saudaraku yang rajin bersyukur : Allah Azza wa Jalla berfirman :

 

لَئِنْ ‌شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

 

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (Ibrahim 14 : 7). Kesempurnaan syukur kepada Allah atas nikmat Emirat adalah dengan menjaga pencapaiannya, berakhlak mulia, toleransi dalam interaksi, sehingga kita menjadi teladan yang diikuti oleh semua di segala bidang, marilah kita terus berusaha untuk memperkuat keunggulan Emirat, mendukung kemajuannya dan mengerahkan seluruh tenaga agar benderanya tetap berkibar, serta menanamkan pada anak-anak kita cinta negara dan kesetiaan kepada para pemimpinnya, serta memperkuat ruh persatuan dan menghargai pengobanan dan upaya-upaya demi kelanggengan keluhuran dan kemajuan negara ini pada jiwa mereka.

 

 

 

هَذَا وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.  اللَّهُمَّ أَدِمْ اتِّحَادَ الْإِمَارَاتِ، وَاحْفَظْ عِزَّهَا وَمَجْدَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيْخ مُحَمَّد بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيخ راشد، وَالْقَادَةَ الْمُؤَسِّسِينَ، وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَالشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَضَاعِفْ أَجْرَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ، وَشَفِّعْهُمْ فِي أَهْلِهِمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ