Friday, August 27, 2021

KHOTBAH JUMAT: Hari Arafah

 Khotbah Jum’at, 06 Dzul Hijjah 1442 H / 16 Juli 2021 M

Hari Arafah

Khotbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ يَوْمَ عَرَفَةَ عَظِيمَ الْأَجْرِ، جَلِيلَ الْقَدْرِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ)([1]).

Kaum mukminin yang mulia : Allah Swt menurunkan pada hari Arafah ayat berikut ini :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلاَمَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (Al Maidah 5 : 3). Maksudnya bahwa Aku telah menyempurnakan kewajiban, hukum dan Aku terangkan padamu hukum halal haram (Tafsir At Thabari 8/80). Maka sempurnalah urusan agama dan sempurna pula dengannya kemuliaan akhlak, Nabi Saw bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” (Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad 273 dan Al Bazzar 8949)

Hamba Allah : sesungguhnya agama ini secara keseluruhan merupakan akhlak; berdzikir kepada Allah akan mewariskan pada manusia rasa takut dan merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia bersungguh-sungguh dan tekun dalam menunaikan tugasnya, menjalankan amanah, berbuat baik kepada keluarga, kerabat dan masyarakatnya. Mendirikan shalat tepat waktu akan membawa pelakunya pada perbuatan baik dan meninggalkan yang diharamkan, Allah Swt berfirman :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ ‌تَنْهَى ‌عَنِ ‌الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (Al Ankabut 29 : 45). Begitu pula ibadah puasa dapat menjadikan manusia menguasai ucapan dan menjaga anggota tubuhnya. Haji ke Baitullah, akan berdampak pada kebaikan agama seseorang, ketika seorang yang berhaji berdiri di dataran Arafat seraya bertalbiyah, berdoa pada Tuhan Yang Esa, saling mengasihi antar sesama dan saling tolong menolong dalam ketaatan pada Tuhan mereka, semua itu merupakan penerapan akhlak yang dibawa oleh agama ini dan sebagai bentuk pengagungan terhadap syiar-syiar Tuhan mereka, begitulah seorang mukmin belajar akhlak mulia dari syiar agamanya, sehingga ia menggapai kesempurnaan keimanan, Rasulullah Saw bersabda :

‌أَكْمَلُ ‌الْمُؤْمِنِينَ ‌إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya” (Abu Daud 4682).

Ya Allah, anugerahilah kami akhlak dan sifat yang terbaik, berilah kami taufik untuk menggunakan hari-hari yang penuh berkah ini, serta catatlah derajat tertinggi bagi kami

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ

Kaum mukminin yang mulia : sesungguhnya Allah memiliki sentuhan rahmat pada hari Arafah, dan Allah menjamin ampunan bagi orang yang menjaga anggota tubuhnya pada hari tersebut, dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya :

إِنَّ هَذَا يَوْمٌ مَنْ مَلَكَ فِيهِ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَلِسَانَهُ؛ غُفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya orang yang mampu menahan pendengaran, pandangan dan ucapannya pada hari ini, niscaya ia diampuni” (Musnad Ahmad 3097, Al Haithami berkata dalam kitab Mujma’ Az Zawaid 3/251 bahwa perawinya terpercaya, dan isnadnya dishahihkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wat Tarhib 2/131). Maka usahakanlah untuk berpuasa pada hari tersebut, karena ia dapat :

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

“Menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya” (Muslim 1162). Gunakan hari tersebut untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah, karena pada hari Arafah, rahmat Allah diturunkan dan Allah mengampuni dosa-dosa besar. Perbanyak pula berdzikir dan berdoa, Rasulullah Saw bersabda :

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik doa adaloh doa di hari Arafah. Dan sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan diucapkan juga oleh Nabi-Nabi sebelumku adalah kalimat: lâ-ilâha illallâhu wahdahû lâ syarïkalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syaiin Qodiir”(At Tirmidzi 3585). Marilah kita memperbanyak berdoa semoga Allah Swt memberikan kita ampunan, rahmat, pemaafan dan kesehatan, semoga Allah mengangkat wabah ini dari kita dan dunia, memberikan kesembuhan kepada orang-orang yang tertimpa penyakit ini dan penyakit lainnya, sesungguhnya Dia Maha Mengabulkan doa, doa kita harus disertai usaha dan ketaatan pada protokol kesehatan dan tindakan preventif terutama di hari Id.

وَصَلِّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ؛ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

 

https://www.awqaf.gov.ae/ar/Pages/FridaySermonDetail.aspx?did=7114



Friday, May 21, 2021

KHOTMAH JUMAT: Ketentraman Dalam Rumah Tangga

 Khutbah Jum’at, 09 Syawwal 1442 H / 21 Mei 2021 M

Ketentraman Dalam Rumah Tangga

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ، جَعَلَ السَّكِينَةَ سَبَبَ سَعَادَةِ الْأُسَرِ، وَرَاحَةِ قُلُوبِ الْبَشَرِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَعَلَى مَنِ اهْتَدَى بِهَدْيِهِ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِالتَّزَوُّدِ بِتَقْوَى اللَّهِ، (فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى)( )

Kaum mukminin yang mulia : Allah Swt berfirman : 

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya” (Al A’raf 7 : 189). Maksudnya agar merasa nyaman kepadanya, sehingga keduanya hidup dalam cinta dan saling melengkapi, kasih sayang dan kesepahaman, karena tak ada ketentraman yang lebih besar melebih ketentraman antara kedua pasangan suami isteri dan itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah pada ciptaan-Nya, Dia berfirman : 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ ‌مَوَدَّةً ‌وَرَحْمَةً

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang” (Ar Rum 30 : 21). Kebahagiaan dan kasih sayang dalam rumah tangga bisa terwujud dengan saling menghargai antara pasangan suami isteri, mengerti kedudukan masing-masing, menghargai jerih payahnya, memuji pemberian dan pengorbanannya terhadap keluarganya, dan hendaknya pasangan suami isteri mengingat akhlak dan pendirian baiknya masing-masing, semua itu akan mendorongnya untuk lebih banyak memberi, sehingga keduanya termasuk kedalam sabda Rasulullah Saw : 

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ

“Sebaik-baik kalian, yang terbaik bagi keluarganya” (At Tirmidzi 3895). Beberapa hal yang dapat menambah ketentraman dan kenyamanan rumah tangga adalah pasangan suami isteri menunaikan tugasnya terhadap anak-anaknya dengan memberi perhatian yang baik, sehingga anak-anak besar menjadi sumber kebahagiaan kedua orang tuanya dan kelak mereka bersungguh-sungguh dalam berbakti dan taat terhadap kedua orang tuanya serta memperlakukan keduanya dengan baik, hal itu karena mengamalkan firman Allah :

‌وَوَصَّيْنَا ‌الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya” (Al Ankabut 29 : 8). Kemudian mereka bersyukur kepada Allah Swt seraya berdoa :

رَبِّ ‌أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku” (Al Ahkaf 46 : 15).

 

فَاللَّهُمَّ زِدْ أُسَرَنَا سَكِينَةً وَمَوَدَّةً، وَأَدِمْ عَلَى مُجْتَمَعِنَا السَّعَادَةَ وَالْمَحَبَّةَ، وَبَارِكْ فِي بَنَاتِنَا وَأَبْنَائِنَا

Ya Allah, tambahkanlah ketentraman dan kasih sayang kepada keluarga kami, langgengkanlah kebahagiaan dan cinta kasih kepada masyarakat kami dan berkahilah putra-putri kami.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ

Kaum mukminin yang mulia : ketentraman dalam rumah tangga dapat berkembang dengan saling memahami dan dialog, dan ketentraman akan berlanjut dengan saling bekerja sama dan bermusyawarah, sehingga kedua pasangan suami isteri menikmati kebahagiaan keluarga, putra-putrinya tumbuh dalam kestabilan jiwa dan kerekatan sosial, sehingga mereka menjadi anak-anak istimewa yang bermanfaat bagi keluarga, dicintai oleh masyarakat dan menjadi kebanggaan Negaranya.

Ya Allah, penuhilah rumah kami dengan ketentraman, wujudkanlah kenyamanan dalam keluarga kami dan jadikanlah kami selalu bahagia.

 

وَصَلِّ يَا رَبَّنَا وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَأَدِمِ اللَّهُمَّ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ

وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

 

السكينة في البيوت (awqaf.gov.ae)

Saturday, May 01, 2021

KHOTBAH JUM'AT: Sepuluh Terakhir Bulan Ramadhan

 Khotbah Jum’at, 18 Ramadhan 1442 H / 30 April 2021 M

"Sepuluh Terakhir Bulan Ramadhan"

Khotbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِشَهْرِ رَمَضَانَ، وَجَعَلَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ فِيهِ مِنْ أَفْضَلِ الْأَزْمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Kaummukminin yang mulia : kita akan masuk pada 10 hari terakhir malam-malam yang mulia, dimana pahalanya sangat besar serta balasan amal shaleh didalamnya sangat banyak, yaitu sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dimana :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يَجْتَهِدُ فِيهَا مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهَا

Rasulullah Saw bersungguh-sungguh dalam beribadah tidak seperti pada hari lainnya” (Muslim 1775). Dengan menggunakan siang hari untuk berdzikir dan beribadah serta amal shaleh lainnya, sedangkan malam harinya digunakan untuk bersujud, bermunajat dan membaca Al Quran, Aisyah Ummul Mukminin RA berkata : 

كَانَ النَّبِيُّ r إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ؛ أَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Nabi Saw bila memasuki sepuluh terakhir, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” (Muttafaq ‘Alaih). Oleh karena itu pada sepuluh malam terakhir, dianjurkan memperbanyak ibadah dan menghidupkan malam-malamnya dengan shalat dan beragam jenis ibadah lainnya (Syarah An Nawawi atas hadits Muslim 8/71). Karena didalamnya terdapat Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan diantara petunjuk nabi Saw pada malam sepuluh terakhir adalah membangunkan keluarganya agar mereka ikut menunaikan shalat dan berdoa, Ali bin Abi Thalib RA berkata : 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يُوقِظُ أَهْلَهُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَكُلَّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ يُطِيقُ الصَّلَاةَ

“Rasulullah Saw membangunkan keluarganya pada sepuluh hari akhir dari bulan Ramadhan, dan semua anak kecil maupun dewasa yang mampu melakukan shalat” (At Tirmidzi 795 dan At Thabrani dalam kitab Al Mu’jam Al Awsath 7/253).

Mari kita gunakan hari-hari mulia ini, dengan mengikut sertakan anak dan keluarga kita dalam suasana penuh keimanan, menganjurkan mereka agar membaca Al Quran di bulan Ramadhan, karena Allah Swt berfirman : 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al Baqarah 2 : 185). Menganjurkan mereka agar berteladan kepada Rasulullah Saw, memerintahkan mereka untuk menunaikan shalat dan berdoa serta memperbanyak baca : 

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا

Dan hendaknya kita berdoa kepada Allah memohon kebaikan bagi diri, anak, keluarga, kedua orang tua dan seluruh kerabat kita, serta untuk semua kaum mukminin dan mukminat, tidak lupa kita berdoa untuk Negara dan Pemimpin kita, dan hendaknya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat Ramadhan dan malam-malamnya yang mulia serta atas semua nikmat yang dianugerahkan kepada kita.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 

 

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّينَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

Hamba Allah yang mulia : sesungguhnya standar amalan tergantung penutupnya, dan pada malam sepuluh terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan, maka hendaknya kita bersegera memperbanyak sedekah, bersegera mengeluarkan zakat bila sudah sampai nisabnya dan berlalu satu tahun, sebagai bentuk penteladanan kepada Rasulullah Saw, dimana beliau sangat dermawan dan rajin bersedekah di bulan Ramadhan. Dan marilah kita dukung amal baik dan amal kemanusiaan yang telah dibangun oleh orang tua dan pemimpin kita Syaikh / Zayed bin Sultan Al Nahyan -semoga Allah memberinya ketenangan- dengan berkontribusi menyalurkan kebaikan dan bekerja sama dengan Yayasan Amal sebagai bentuk pengamalan firman Allah : 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa” (Al Maidah 5 : 2). Negara Uni Emirat Arab dikenal dengan pengorbanan, kedermawanan, kemurahan hati, serta uluran tangannya yang menjangkau seluruh penjuru dunia untuk menebar kebaikan dan membangun pertumbuhan, jadi mari kita tanamkan nilai-nilai kemanusiaan ini dalam jiwa putra putri kita, sebagai bentuk kepatuhan kepada Tuhan kita serta penteladanan kepada Nabi kita Muhammad Saw, sebagai penggunaan waktu sepuluh hari terakhir bulan kita dan untuk mengikuti  jejak mulia bapak ibu kita.

 

هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَتَقَدُّمَهَا وَرِفْعَتَهَا، وَرَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ

اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، وَعَافِنَا بِفَضْلِكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ؛ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Saturday, April 24, 2021

KHOTBAH JUM'AT: Ramadhan: Bulan Al-Qur'an dan Bertindak

 

Khotbah Jum’at, 04 Ramadhan 1442 H / 16 April 2021 M

Ramadhan; Bulan Al Quran dan Berinfak

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ ‌ذِي ‌الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، مَنَّ عَلَيْنَا بِبُلُوغِ رَمَضَانَ، وَحَثَّنَا عَلَى الْإِنْفَاقِ فِيهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ ‌عَلَيْكُمُ ‌الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ)( ).

Kaum mukminin yang mulia : sesungguhnya bulan Ramadhan merupakan bulan Al Quran, dijelaskan dalam firman Allah : 

‌شَهْرُ ‌رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al Baqarah 2 : 185). Pada malam-malam Ramadhan, 

كَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَى النَّبِيَّ r فَيُدَارِسُهُ ‌الْقُرْآنَ

“Malaikat Jibril AS bertemu Nabi Saw dan ia membacakan Al Quran kepada beliau”  (Ahmad 3539). Ini merupakan dalil betapa agungnya keutamaan membaca Al Quran di bulan Ramadhan, sebagaimana ia termasuk ketaatan yang paling utama, ibadah yang paling mulia, yang paling banyak mendatangkan pahala dan paling besar balasannya. Telah dijalankan oleh para sahabat, para tabiin, para ulama dan orang-orang shaleh, ketika memasuki bulan Ramadhan, mereka mulai membaca Al Quran, dan memberikan perhatian lebih, dalam penghayatan dan pembelajaran, mereka menghayati arti, tujuan dan berakhlak dengan akhlak mulia yang terkandung didalamnya, seperti kejujuran, amanah, rasa malu, kasih sayang, kebajikan, silaturrahim, pemaafan, cinta dan saling tolong menolong dalam kebajikan, karena berakhlak dengan akhlak Al Quran merupakan tuntunan Nabi yang mulia; 

قَالَ سَعْدُ بْنُ هِشَامٍ: قُلْتُ لِأُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ r. قَالَتْ: أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ؟ قُلْتُ: بَلَى. قَالَتْ: فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللَّهِ r كَانَ الْقُرْآنَ

Saad bin Hisyam berkata ; aku bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah RA : ceritakanlah kepadaku mengenai akhlak Rasulullah Saw. Ia (Aisyah) menjawab : Bukankah engkau membaca Al Quran? Aku menjawab; benar. Ia (Aisyah) berkata; Sesungguhnya akhlak Rasulullah Saw adalah Al Quran” (Muslim 746). Maka mereka yang rajin membaca dan mengamalkan akhlak mulia yang terdapat didalam Al Quran, mereka adalah Ahlullah dan orang pilihan-Nya, Nabi Saw bersabda :

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ خَلْقِهِ. قَالُوا: وَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: ‌أَهْلُ ‌الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ ‌وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia. Para sahabatnya bertanya : siapakah mereka, wahai Rasulullah? Beliau menjawab : Ahlul Quran, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewa-Nya” (An Nasa’i dalam kitab Sunan Al Kubra 7977, Ibnu Majah 215 dan Ahmad 12292). Betapa indahnya bila kita gunakan sebaik-baiknya hari-hari mulia yang penuh berkah ini, untuk membaca Al Quran yang mulia dan mengajak putra-putri kita membaca bersama, sehingga rumah kita dipenuhi rahmat, hati kita diliputi ketentraman dan Allah membanggakan kita dihadapan para malaikat-Nya yang mulia.

 

فَاللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ، وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ، وَتَقَبَّلْ صَالِحَ أَعْمَالِنَا يَا رَحْمَنُ.

Ya Allah, berilah pertolongan kepada kami untuk berpuasa, shalat malam dan membaca Al Quran, serta terimalah amal shaleh kami, wahai Dzat Yang Maha Pengasih.

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَهَّابِ الْمَنَّانِ، أَكْرَمَنَا بِشَهْرِ الْقُرْآنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ مَنْ صَامَ وَقَامَ، وَتَدَارَسَ الْقُرْآنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ بِإِحْسَانٍ

Hamba Allah yang mulia : Allah Swt berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ ‌يَتْلُونَ ‌كِتَابَ ‌اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ* لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” (Fathir 35 : 29-30). Pada ayat mulia ini, Allah Swt memuji hamba-hamba-Nya yang rajin membaca Al Quran dan memperbanyak sedekah dan kebaikan, dengan mengharap ridha Tuhan semesta alam dan karena ingin membahagiakan hati orang-orang yang membutuhkannya. Az Zuhri rahimahullah berkata ; bila masuk bulan Ramadhan, maka itu berarti bulan membaca Al Quran dan memberi makan kepada sesama (At Tamhid, karangan Ibnul Barr 6/111). Dan berikut adalah kampanye (Seratus juta paket makanan) telah diluncurkan dari bumi anugerah, Persatuan Emirat Arab, untuk berkontribusi mengatasi masalah kelaparan di dunia, serta (kampanye Ramadhan) yang diluncurkan oleh Bulan Sabit Merah PEA, maka bergegaslah untuk mendukung inisiatif kebaikan ini, serta berpartisipasilah dalam konvoi kebajikan tersebut.

 

وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَتَقَدُّمَهَا وَرِفْعَتَهَا، وَرَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، وَعَافِنَا بِفَضْلِكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ؛ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

https://www.awqaf.gov.ae/ar/Pages/FridaySermonDetail.aspx?did=7086

Thursday, April 15, 2021

KHOTBAH JUM'AT: Amalan Pemberat Timbangan

 Khotbah Jum’at, 19 Sya’ban 1442 H / 2 April 2021 M

Amalan Pemberat Timbangan

 

Khotbah Pertama:

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، شَرَعَ مِنَ الْأَعْمَالِ مَا يُثَقِّلُ الْمَوَازِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (‌وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ)( ). 

Kaum mukminin yang mulia : Allah Swt berfirman :

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ* فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan” (Al Qari’ah 101 : 6-7). Maksudnya bahwa orang yang amal baiknya lebih berat, maka ia akan mendapatkan ridha Yang Maha Pengasih dan mendapatkan kenikmatan surga. Diantara amalan yang bisa memperberat timbangan adalah berdzikir kepada Tuhan semesta alam, disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw : 

خَمْسٌ مَا أَثْقَلَهُنَّ فِي الْمِيزَانِ، وَذَكَرَ مِنْهَا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ

“Lima hal yang dapat memberatkan timbangan, disebutkan diantaranya, adalah membaca : Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Maha Suci Allah, & segala puji bagi Allah” (Ahmad 15107). Berdzikir itu mudah diucapkan tapi pahalanya sangat besar, serta sangat dicintai oleh Allah, dengannya Allah akan mengangkat derajat orang yang berdzikir dan melipatgandakan pahalanya. Diantara dzikir yang paling utama adalah membaca; لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ seperti pesan nabi Nuh AS kepada kedua anaknya :

آمُرُكُمَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِمَا لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ، وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي الْكِفَّةِ الأُخْرَى؛ كَانَتْ أَرْجَحَ

 aku perintahkan kamu berdua membaca kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah”, karena sesungguhnya langit dan bumi serta semua yang ada didalamnya, jika diletakkan pada satu sisi timbangan, lalu sisi lainnya diletakkan kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah” tentulah kalimah itu lebih berat” (Ahmad 7101). Rasulullah Saw bersabda : 

لَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dibandingkan nama Allah” (Ahmad 6699 dan At Tirmidzi 2639)

 

Orang yang rajin berdzikir sepanjang waktu, terutama sebelum tidur dan setelah shalat, maka pahalanya akan melimpah dan timbangannya semakin berat, Nabi Saw menjelaskan :

خَصْلَتَانِ لَا يُحَافِظُ عَلَيْهِمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ، هُمَا يَسِيرٌ، وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ، يُسَبِّحُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا، وَيَحْمَدُ عَشْرًا، وَيُكَبِّرُ عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسُونَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ فِي الْمِيزَانِ، وَيُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ، وَيَحْمَدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَيُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَذَلِكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ فِي الْمِيزَانِ

“Ada 2 perbuatan, jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka ia akan masuk surga, keduanya mudah tapi sedikit yang mengamalkan. Yaitu (pertama) bertasbih setiap selepas shalat sebanyak 10x, bertahmid 10x, bertakbir 10x, semuanya berjumlah 150x dzikir lisan, sebanding dengan 1500x pada timbangan amalan. Dan (kedua) bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, semuanya berjumlah 100x dzikir lisan, sebanding dengan 1000x pada timbangan amalan” (Abu Daud 5065, An Nasa’i 1348, At Tirmidzi 3410 dan Ibnu Majah 926)

فَاللَّهُمَّ اجْعَلْ أَلْسِنَتَنَا رَطْبَةً بِذِكْرِكَ، وَقُلُوبَنَا عَامِرَةً بِشُكْرِكَ، وَثَقِّلْ مَوَازِينَنَا، وَارْزُقْنَا الْجَنَّةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Ya Allah, jadikanlah lidah kami selalu basah dengan dzikir, hati kami selalu dipenuhi syukur kepada-Mu, beratkanlah timbangan kebaikan kami serta limpahkanlah kami rezeki menikmati surga wahai Tuhan semesta alam.

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khotbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْبَرِّ الرَّحِيمِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا الْكَرِيمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Hamba Allah yang mulia : sesungguhnya diantara yang dapat memberatkan timbangan kebaikan adalah akhlak mulia, Nabi Saw bersabda : 

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

“Tidak ada yang lebih berat timbangannya diatas mizan melebihi akhlak baik” (Abu Daud 4799 dan At Tirmidzi 2003). Akhlak baik sangat dicintai oleh Rasulullah Saw serta dapat mendekatkan kepadanya, disebutkan dalam haditsnya : 

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ، وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ؛ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya diantara orang yang paling aku cintai dan yang paling dekat tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya” (At Tirmidzi 3054). Karena akhlak baik dapat menyatukan hati & memperkuat hubungan antar manusia. Salah satu contoh akhlak baik adalah memaafkan orang yang mendzaliminya dan berdamai dengan orang yang memusuhinya. Maka betapa indahnya bila kita selalu memperbanyak dzikir kepada Tuhan kita, memperbaiki akhlak kita, sehingga timbangan amal kita menjadi berat dan kelak kita mendapatkan surga dari Allah.

 

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَتَقَدُّمَهَا وَرِفْعَتَهَا، وَرَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

 

https://www.awqaf.gov.ae/ar/Pages/FridaySermonDetail.aspx?did=7082

KHOTBAH JUMAT: Puasa Ramadan dan Surga

 Khotbah Jum’at, 26 Sya’ban 1442 H / 9 April 2021 M

Puasa Ramadhan dan Surga

 

Khotbah Pertama:

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْجَنَّةَ ثَوَابًا لِلطَّائِعِينَ، وَفَتَحَ أَبْوَابَهَا لِلْعَابِدِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا ‌سَلَامٌ ‌عَلَيْكُمْ ‌طِبْتُمْ ‌فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ)( ). 

Kaum mukminin yang mulia : Rasulullah Saw bersabda : 

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ؛ فُتِحَتْ ‌أَبْوَابُ ‌الْجَنَّةِ

“Bila tiba bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka” (Muttafaq ‘Alaih).  Maka kami mengucapkan selamat atas keberkahan tibanya bulan mulia untuk kalian semua, dimana Allah membuka pintu-pintu surga-Nya, dengan segala keagungan dan keluasannya, dibuka pula untuk hamba-hamba-Nya pintu-pintu ketaatan dan semua jenis ibadah; yang dapat menjadi jalan mudah menuju surga (Syarah Al Bukhari, karangan Ibnu Bathal 4/20)

Dan diantara ibadah pembuka pintu surga bagi pelakunya adalah ibadah puasa, Nabi Saw bersabda : 

وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ؛ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ

“Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan” (Muttafaq ‘Alaih). Dalam hadits lainnya Rasulullah Saw menjelaskan : 

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا ‌أُغْلِقَ، ‌فَلَمْ ‌يَدْخُلْ ‌مِنْهُ ‌أَحَدٌ

“Sesungguhnya didalam surga ada pintu yang disebut Ar-Rayyan, sebagai pintu masuk orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, tidak seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Dikatakan kepada mereka; Mana orang-orang yang berpuasa ? maka mereka berdiri masuk, tidak seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka, bila mereka telah masuk semuanya, pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut” (Muttafaq ‘Alaih). Puasa melahirkan kebaikan yang besar dan dapat menghapus keburukan, Rasulullah Saw bersabda :

‌مَنْ ‌صَامَ ‌رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا؛ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya diampuni baginya dosa-dosanya yang terdahulu” (Muttafaq ‘Alaih). Dengan berpuasa, ampunan akan melahirkan ampunan, caranya dengan bangun shalat malam bulan Ramadhan, Rasulullah Saw bersabda : 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا؛ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang berdiri (shalat) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang terdahulu” (Muttafaq ‘Alaih). Sehingga ia termasuk golongan orang-orang yang beruntung mendapatkan surga.

فَاللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ طَاعَتِكَ، وَارْزُقْنَا دُخُولَ جَنَّتِكَ

Ya Allah, bukalah pintu-pintu ketaatan-Mu pada kami dan masukkanlah kami ke dalam surga-Mu

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْعَظِيمِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا الْكَرِيمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Hamba Allah yang bahagia; Allah Swt berfirman : 

وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي ‌الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya” (Hud 11 : 108). Maksudnya ; bahwa mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang sempurna dari Allah tanpa dikurangi sedikitpun (Tafsir Al Baghawi 4/201). Puasa ibarat pintu yang terbuka lagi mudah, oleh karena itu wahai hamba Allah; menjelang bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, marilah kita memohon kepada Allah agar kita diberikan kesempatan berpuasa di bulan Ramadhan, bulan mulia dan betapa baiknya bila kita gunakan waktu kita siang malam untuk menunaikan shalat fardhu, shalat tarawih dan membaca Al Quran, serta membiasakan seluruh anggota keluarga kita baik laki-laki ataupun perempuan untuk ikut hadir pada hidangan buka puasa dan sahur dan berkumpul dalam suasana kekeluargaan, sebagaimana hendaknya kita selalu berpegang teguh dengan nilai-nilai Ramadhan yang mulia, yang dapat menambah keeratan silaturrahim antara anggota masyarakat dan keluarga, sehingga tersebarlah kedamaian, saling berbagi makanan dan menjenguk orang sakit dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Semua itu dilakukan dengan niat menjalankan ketaatan kepada Allah dan agar dapat menambah pahala di bulan penuh berkah ini

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَتَقَدُّمَهَا وَرِفْعَتَهَا، وَرَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

 

https://www.awqaf.gov.ae/ar/Pages/FridaySermonDetail.aspx?did=7084

Saturday, April 03, 2021

KHOTBAH JUM'AT: Teruslah Membca

 Khutbah Jum’at, 21 Rajab 1442 H / 5 Maret 2021 M

Teruslah Membaca

 

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَثَّ عَلَى الْقِرَاءَةِ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ)( ).

 

Saudaraku seiman : sesungguhnya membaca merupakan salah satu cara terpenting dalam meraih ilmu pengetahuan, dengannya akal ternutrisikan, pikiran tercerahkan dan pandangan terluaskan. Oleh karena itu membaca mendapatkan perhatian khusus dari agama kita yang mulia ini, sehingga ia menjadi kalimat pertama yang terdapat dalam wahyu pertama:

اقْرأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ* خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ* اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah” (Al Alaq 96 : 1-3)

Sebagian ulama berpendapat bahwa : ayat-ayat Al Quran yang mulia ini diturunkan pertama, sebagai rahmat dan nikmat Allah yang pertama yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya (Tafsir Ibnu Katsir 8/473). Nabi Muhammad Saw sangat peduli untuk menyebarkan budaya baca; dengan mendorong para sahabatnya yang mulia untuk banyak membaca, dan ketika beliau menyaksikan keistimewaan Zaid bin Tsabit RA dalam membaca, maka ia ditugaskan untuk urusan besar, agar masyarakat dapat mengambil manfaat dari ilmunya, dan dengan membaca ilmu yang bermanfaat pondasi peradaban akan menjadi kokoh dan masyarakat akan berangsur maju dan itulah standar keunggulannya, Allah Swt berfirman : 

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Al Mujadilah 58 : 11). Maka jadikanlah budaya membaca sebagai kebiasaan baik kita, sebagai ciri utama kehidupan kita dan sebagai budaya asli masyarakat kita.

 

Hamba Allah yang mulia : keluarga memainkan peran utama dalam penguatan budaya membaca, dan ketika budaya membaca melekat pada setiap anggota keluarga, maka semua akan mendapatkan manfaat termasuk masyarakat sekitarnya. Tugas ibu bapak agar menjadi teladan  serta menanamkan cinta membaca bacaan yang bermanfaat kepada seluruh putra putrinya, dengan cara menyediakan waktu untuk membaca dan berdialog dengan mereka.

 

Ya Allah, berilah kami taufiq untuk membaca, berilah manfaat dari bacaan yang kami baca dan tambahlah ilmu yang bermanfaat bagi bagi wahai Tuhan semesta alam.

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khutbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ

 

Para jamaah shalat : membaca Al Quran Al Karim merupakan sebaik-baiknya waktu yang kita gunakan, Allah Swt berfirman : 

فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

“karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an)” (Al Muzzammil 73 : 20). 

 

Hendaknya setiap rumah tangga menyediakan waktu untuk membaca Al Quran, membaca buku-buku dan referensi yang bermanfaat dan berguna, sehingga waktu keluarga baik besar maupun kecil terisi dengan bacaan yang berguna, baik bacaan melalui  media electronik, karena kini ia menjadi perangkat mudah dan cepat serta menghemat waktu kita.

 

Di Negara Persatuan Emirate Arab, membaca memiliki tempat yang istimewa, dimana pemerintah menyediakan sarana dan prasana di setiap Lembaga dan Departemen, disediakan pula waktu untuk membaca di sela-sela waktu kerja, agar para pegawai mendapat manfaat, pandangannya lebih luas, keterampilannya meningkat, sehingga lebih produktif dan dapat membahagiakan orang di sekitarnya.

 

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

KHOTBAH JUM'AT: Agama Para Nabi Itu Satu

 Khutbah Jum’at, 28 Rajab 1442 H / 12 Maret 2021 M

Agama Para Nabi Itu Satu

 

Khutbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَكْرَمَ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا r بِالْعُرُوجِ إِلَى السَّمَوَاتِ الْعُلَى، وَأَوْحَى إِلَيْهِ مِنْ كَلَامِهِ مَا أَوْحَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، قَدَّرَ فَهَدَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ)( ).

Kaum mukminin yang mulia : Allah telah menganugerahkan nabi kita, nabi Muhammad sebuah perjalanan Isra’ dan Mi’raj, disebutkan dalam firman-Nya : 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa” (Al Isra’ 17 : 1). Disana beliau berjumpa dengan beberapa Nabi, dibawah atap satu masjid, dalam perjumpaan yang menggambarkan persaudaraan antara mereka, yang menunjukkan kesatuan risalah dan sebagai bukti kesempurnaan syariat mereka, ditegasakan dalam sabda Rasulullah Saw :

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ ‌لِعَلَّاتٍ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

“Para Nabi adalah bersaudara dari satu ayah, ibu mereka berbeda-beda, sedangkan agama mereka satu” (Bukhari 3443). Maksudnya adalah bahwa para nabi memiliki satu keimanan, Allah berfirman : 

مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ

“(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim” (Al Hajj 22 : 78), walaupun syariat mereka berbeda-beda.

 

Hamba Allah yang mulia : saat Mi’raj Nabi Muhammad Saw ke langit, beliau melihat : 

رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

“Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar” (An Najm 53 : 18). Beliau berjumpa dengan Adam bapak manusia, dan Ibrahim bapak para nabi Alaihimassalam, beliau juga berjumpa dengan saudaranya para nabi : Idris, Yusuf, Musa, Harun, Yahya dan Isa Alaihimussalam, mereka menyambut gembira kedatangannya, seraya berkata : 

مَرْحَبًا وَأَهْلًا، وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ

“Selamat datang, sebaik-baiknya orang yang datang” (Muttafaq ‘Alaih). Inilah penyambutan dan penghargaan, yang menunjukkan cinta kasih, kesempurnaan risalah, kesatuan nilai-nilai yang menyatukan mereka yaitu beribadah kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam firman Allah  : 

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku” (Al Anbiya’ 21 : 25). Dan sesungguhnya kesempurnaan beribadah kepada Allah dapat digapai dengan ; menjaga agama, jiwa, harta, akal, keturunan dan negara.

 

Ya Allah, jadikanlah kami hanya beribadah kepada-Mu dan berteladan kepada para nabi-Mu

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ.

Saudaraku seiman : ketika Nabi Muhammad Saw melewati bapak para nabi, yaitu Nabi Ibrahim AS, ia berkata : 

يَا مُحَمَّدُ، أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ

“Wahai Muhammad, sampaikan salamku pada umatmu” (At Tirmidzi  3462). Yang mengandung arti sebuah pesan cinta dan perdamaian yang diterima oleh nabi Muhammad, penutup para nabi dan rasul, agar disebarkan ke seluruh dunia dan antara sesama manusia. Dan ini merupakan penegasan cinta para nabi kepada kebajikan dan amal shaleh, serta ketekunan mereka dalam menyebarkan perdamaian antar sesama. Maka marilah kita berteladan kepada mereka, mengamalkan petunjuk mereka dan mengamalkan ajaran yang datang dari Tuhan mereka, sebagai bentuk pengamalan terhadap firman Allah :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya” (Al Kahf 18 : 110)

 

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا

اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ

اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

 

الأنبياء دينهم واحد (awqaf.gov.ae)

KHOTBAH JUMAT:: Neggara Adalah Amanah

Khutbah Jum’at, 05 Sya’ban 1442 H / 19 Maret 2021 M

Negara Adalah Amanah

 

Khutbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْكَرِيمِ الْمَنَّانِ، ذِي الْفَضْلِ وَالْإِحْسَانِ، حَبَانَا بِوَطَنٍ مِنْ خِيرَةِ الْأَوْطَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ المُتَّقِينَ)( ). 

Kaum muslimin yang berbahagia : Rasulullah Saw memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar ditanamkan dalam hatinya cinta negara : 

اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ، كَمَا حَبَّبْتَ إِلَيْنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ

“Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti kecintaan kami kepada Mekkah atau lebih” (Bukhari 6372). Karena negara adalah tempat berlabuh jiwa dan cinta dalam hati yang tidak bisa diungkap oleh kata-kata, Sebagian orang bijak ditanya : Dengan apa kau bisa mengetahui kesetiaan seseorang tanpa pengalaman dan ujian ? Ia menjawab : dengan kerinduannya pada negaranya. Karena negara adalah wadah tempat agama, harta dan kehormatan dilindungi, dan siapa pun yang tidak memiliki negara, maka ia takkan leluasa menunaikan agama, harta tak mungkin terjaga dan kehormatan tak terlindungi dan kehidupannya tiada terasa tentram. Allah telah menganugerahkan kita negara tercinta, dimana kehormatan dan hak-hak terlindungi, dan negara ini merupakan amanah yang dibebankan di pundak kita oleh para pendahulu, maka kita wajib menjaganya, yaitu dengan merawat keberhasilan, berkorban dengan harta yang paling berharga demi kemajuannya, memenuhi panggilannya, mempertahankan tanah dan udaranya, menjaga stabilitasnya, mendukung pengembangan keilmuan, pengetahuan dan produksinya, agar amanah mulia ini sampai pada generasi berikutnya tanpa kekurangan sedikit pun, sehingga kita benar-benar mewujudkan firman Allah berikut ini : 

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya” (Al Mu’minun 23 : 8). Diantara bentuk kesetiaan pada negara adalah dengan selalu mengingat keutamaannya, mencintainya dengan tulus dan berdoa untuknya, sebagaimana dilakukan oleh kekasih Allah, nabi Ibrahim AS ketika berdoa agar menjadikan Baitullah Al Haram sebagai negara yang aman, diabadikan didalam Al Quran : 

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman” (Ibrahim 14 : 35). Nabi Muhammad Saw berdoa untuk kemakmuran Madinah Al Munawwarah : 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا

“Ya Allah, berkahilah Madinah kami” (Muttafaq ‘Alaih, lafal Muslim)

فَاللَّهُمَّ احْفَظِ الْوَطَنَ، وَأَعِنَّا عَلَى أَدَاءِ أَمَانَتِهِ، بِقُدْرَتِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Ya Allah, lindungilah negara kami, berilah kami pertolongan untuk menunaikan amanah dengan kekuasaan-Mu wahai Tuhan semesta alam

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ.

Hamba Allah yang mulia : kemakmuran dan kemajuan yang dinikmati oleh Negara tercinta ini, merupakan anugerah dan karunia dari Allah, serta perjuangan dan jerih payah para nenek moyang dan orang tua kita, selanjutnya tugas kita hari ini adalah : berusaha sekuat tenaga untuk menjaga pencapaian mereka, dengan terus mengembangkan bangunan kebudayaan yang telah mereka dirikan, semoga Allah memberkahi langkah kita, menunjukkan arah kita dan membalas dengan pahala yang melimpah, Allah Swt berfirman : 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ

“Maka barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya” (Al Anbiya’ 21 : 94). Sesungguhnya mendidik putra putri kita cinta Negara, setia, melindungi tanah air dan menjaga amanah merupakan pendekatan mulia, yang perlu kita tanamkan dalam hati dan jiwa mereka

 

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَتَقَدُّمَهَا وَرِفْعَتَهَا، وَرَخَاءَهَا وَازْدِهَارَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ

اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

Friday, February 26, 2021

KHOTBAH JU'M'AT: Membaca Al Qur'an Dengan Khusuk

 Khutbah Jum’at, 14 Rajab 1442 H / 26 Februari 2021 M

Membaca Al Quran Dengan Khusuk

 

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، جَعَلَنَا مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ)( ).

Kaum mukminin yang mulia : 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ

Allah Swt berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” (Al Anfal 8 : 2). Begitulah bila seorang mukmin disebutkan nama Allah, maka hatinya menjadi khusu’, perintah-Nya dijalankan serta tunduk kepada keagungan-Nya, dijelaskan dalam firman-Nya : 

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah” (Az Zumar 39 : 23). Karena mereka terpengaruh oleh kalam Tuhan mereka, sehingga tampak kekhusu’an mereka saat mereka membacanya, Rasulullah Saw bersabda : 

إِنَّ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ صَوْتًا بِالْقُرْآنِ: الَّذِي إِذَا سَمِعْتُمُوهُ يَقْرَأُ حَسِبْتُمُوهُ يَخْشَى اللَّهَ

“Sesungguhnya manusia yang paling bagus suaranya dalam membaca Al Quran adalah orang yang jika mendengar dia membaca, kalian menyangkanya dia takut kepada Allah” (Ibnu Majah 1339).  Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak takut kepada Tuhannya dan khusu’ ketika menyimak ayat-ayat-Nya, sementara pegunungan yang kokoh pun ikut tunduk, seperti disebutkan dalam firman Allah : 

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ

“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah” (Al Hasyr 59 : 21). Nabi Muhammad Saw ketika menyimak kalam Tuhannya, hatinya menjadi khusu’ dan airmatanya berderai, suatu hari beliau berkata kepada Abdullah bin Mas’ud RA : 

«اقْرَأْ عَلَيَّ». قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: فَقَرَأْتُ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ قَوْلَهُ تَعَالَى: (فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا). رَفَعْتُ رَأْسِي، فَرَأَيْتُ دُمُوعَهُ r تَسِيلُ

“Bacakanlah Al Qur`an kepadaku. Ibnu Mas’ud berkata : maka aku membaca surat An Nisa’ hingga ayat: “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)” (An Nisa’ 4 : 41). Lalu aku mengangkat kepalaku dan aku melihat air matanya meleleh” (Muttafaq ‘Alaih)

Begitulah keadaan seorang mukmin dihadapan kalam Tuhannya dan ketika nama Penciptanya disebut, ia menjadi khusu’ dan tunduk, airmatanya berderai karena cinta dan rasa takut, Rasulullah Saw bersabda : 

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ» وَمِنْهُمْ: «وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Ada tujuh golongan yang Allah melindungi mereka dalam lindungan-Nya pada  hari ketika tiada perlindungan selain perlindungan-Nya, disebutkan diantaranya :  seseorang yang senantiasa mengingat Allah saat sendiri sehingga air matanya berlinang” (Muttafaq ‘Alaih)

 

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang membaca kitab-Mu, yang menghayati ayat-ayatnya, yang mengagungkan perintah-Mu dan yang rindu kekhusu’an kepada-Mu

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ

Hamba Allah yang mulia : Allah Swt berfirman : 

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا

“Dan  apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (Al Anfal 8 : 2). 

Ketika seorang mukmin menghayati ayat-ayat Al Quran Al Karim, maka hatinya akan khusu’ dan takut kepada maqam Tuhannya, keimanannya bertambah dan amalannya semakin membaik, ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya meningkat serta akhlaknya lebih mulia, sehingga kau akan mendapatinya lebih baik kepada keluarga dan tetangganya dan muamalahnya disertai kemuliaan akhlak. 

Mari kita selalu membaca Al Quran, menghayatinya dan berakhlak dengan kandungan akhlak didalamnya, karena padanya kebahagiaan manusia di dunia dan akhiratnya.

 

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ الْعَظِيمَ ‌رَبِيعَ ‌قُلُوبِنَا، وَشِفَاءَ صُدُورِنَا، وَسَائِقَنَا وَقَائِدَنَا إِلَيْكَ وَإِلَى جَنَّاتِكَ جَنَّاتِ النَّعِيمِ

اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا

اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصلاة