Friday, April 25, 2014

Khutbah Jum'at 41, Berlindung dari kegundahan & Membantu Penduduk Suriah


Khutbah Jumat, 10 Shafar 1435 H / 13 Desember 2013 M
 
Berlindung dari kegundahan
 
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجاً، نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا، جَعَلَ سُبْحَانَهُ لِمَنِ اتَّقاهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، ومِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، صَلَى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تَعَالَى، فَقَدْ أَفْلَحَ مَنْ جَعَلَ التَّقْوَى هَمَّهُ، وَلاَزَمَهَا فِي جمَيِعِ أَمْرِهِ، فَإِنَّهَا فِي الضِّيقِ سِعَةٌ، وَفِي الْمَرَضِ عَافِيَةٌ، قَالَ عَزَّ وَجَلَّ:] وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا* وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ[P([1]).
Kaum mukminin : sesungguhnya Allah menjadikan dunia ini tidak kekal pada satu keadaan, dunia ini pasti berakhir dan bahwa ia adalah fana, kegundahan itu akan sirna sebagaimana kesenangannya juga akan berlalu, kesengsaraan dan kenikmatan akan hilang. Dan orang yang berakal akan menggunakan hari-harinya untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dan mencari ridha-Nya, hidup di dunia dan menjalaninya dengan penuh syukur kepada Allah dalam segala keadaannya, ia berbuat untuk akhiratnya dan tidak berlaku ceroboh dan teledor di dunianya dan ia selalu berdoa kepada Tuhannya dengan doa :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Al Baqarah 2 : 201).
Bila ia mendapatkan nikmat dari Allah, ia selalu bersyukur, dan bila tertimpa kesempitan dan kegundahan dalam hatinya, maka ia berlaku sabar dan penuh pengharapan pahala, dan ia berusaha mencari jalan keluar dengan segala sebab akibatnya dan tetap bertawakkal kepada Allah dalam menyelesaikan kegundahannya, dan inilah seharusnya yang dilakukan oleh seorang mukmin dalam melihat dunia dengan segala keseimbangan, ia selalu berkaca pada firman Allah :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu” (Al Qashash 28 : 77)
Karena sesungguhnya dunia ini, terkadang satu hari tangis menimpa kita, dan di lain hari tawa mendera, Allah Swt berfirman :
وَتِلْكَ الأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)" (Ali Imran 3 : 140). Artinya kesenangan dan kesedihan datang bergiliran pada manusia, pertemuan dan perpisahan, sebagaimana kesehatan dan sakit, begitu juga kemudahan dan kesusahan menimpanya, Allah Swt berfirman :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا* إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (As Syarh 94 : 5-6)
Ketika manusia melalaikan kenyataan ini, maka akan terjadi pada dirinya ketakutan dan kekhawatiran, kesedihan dan kesempitan, atau datang sesuatu yang membuat hatinya tersibukkan, sehingga ia sedih atas yang telah berlalu, dan datang kegundahan, dan inilah kegundahan yang tercela, dan Nabi Saw selalu meminta perlindungan dari kegundahan tersebut dalam doanya :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung pada-Mu, dari kegundahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan" (Bukhari 2893). Hendaknya kita meminta perlindungan kepada Allah dari segala kegundahan, baik yang besar atau yang kecil, dan kita memohon kepada Allah agar memberikan jalan keluar bagi orang-orang yang diliputi kegundahan dan penderitaan orang-orang yang sedang ditimpa musibah, sesungguhnya Dia Maha Dermawan dan Maha Pengasih dan Penyayang.
Hamba Allah : sesungguhnya kewajiban seorang muslim saat dalam kondisi gundah dan tertimpa marabahaya, maka ia hendaknya kembali kepada Allah dan bersabar, dan jangan lemah ketika menghadapi kesusahan dan kegundahan, ia harus menghadapinya dengan kuat dan tekad yang bulat, dengan berteladan pada Nabi Saw, pemimpin orang-orang yang sabar, Nabi Saw bersabda :
وَاعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْراً كَثِيراً، وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرا
"Dan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap sesuatu yang engkau benci terdapat banyak kebaikan, ketahuilah bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan, serta kemudahan itu (datang) setelah kesulitan” (Ahmad 2857)
Siapa saja yang sedang mengalami kegundahan, maka mintalah pertolongan pada Allah dan jangan lemah, bersabarlah atas musibah yang menimpamu, agar menjadi catatan baikmu, dan menjadi penghapus keburukanmu, dengan demikian kamu akan mendapatkan derajat kemulyaan di sisi Tuhanmu, Rasulullah Saw bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
"Sesungguhnya seorang mukmin, tidaklah ia terkena keletihan, rasa sakit, kesedihan, hingga kemurungan yang menimpanya kecuali Allah akan menghapus sebagian dari keburukan-keburukannya" (Muslim 2573)
Anda harus kembali pada Allah dengan doa, karena doa akan menghilangkan kegundahan dan kecemasan, memberi jalan keluar dari segala cobaan dan menjadi pewujud atas segala permintaan, Allah Swt berfirman :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)" (An Naml 27 : 62)
Anda harus mengambil cara yang tepat dan sebab akibat dalam menghapus kegundahan yang menimpa dan meminta pertolongan Allah agar Dia menunjukkan seseorang yang dapat membantumu, karena Allah terkadang memberikan jalan keluar dari kegundahanmu melalui seseorang makhluk-Nya dan ia menjadi penyebab jalan keluar tersebut.
Kaum muslimin : berusahalah terus menurus agar selalu dalam ridha Tuhan kalian, dan janganlah kalian menjadikan dunia sebagai tujuan terbesar kalian, tapi jadikanlah akhirat sebagai tujuan akhir kalian, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)" (Ibnu Majah 4105). Orang yang berbahagia adalah orang yang mengedepankan urusan akhirat atas kegundahan dunia fana ini, dan menjadikan usaha di dunianya sebagai bekal persiapan untuk akhiratnya, Allah Swt berfirman :
وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُوراً
"Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. (Al Isra’ 17 : 19). Beruntunglah seorang mukmin yang mengetahui Tuhannya dan memahami kehendak-Nya, sehingga ia menjadi tenang dan tentram, kemudian ia bergerak dan berusaha di dunia sesuai dengan perintah Tuhannya, yang pada akhirnya ia mendapatkan yang diinginkannya, dan ia terselamatkan dari segala kegundahannya. Karenanya jadikanlah tujuan utamamu –wahai hamba Allah- dalam setiap urusanmu adalah untuk menggapai ridha Tuhanmu, terutama dalam urusanmu dan urusan keluargamu, dalam urusan belajarmu dan pekerjaanmu, dalam jual belimu, dalam ucapan dan tindakanmu agar tergapai harapanmu di dunia, dan di akhirat terwujud tujuanmu.
Hamba Allah : yang menjadi tujuan Nabi Saw adalah mewujudkan ridha Tuhannya, menyampaikan risalah-Nya kepada manusia seluruhnya, berusaha agar mereka mendapatkan hidayah, dan agar manfaat duniawi dan ukhrawi tersampaikan pada mereka, Allah Swt berfirman :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (At Taubah 9 : 128)
Dan diantara kasih sayang dan kemurahan Rasulullah Saw adalah bahwa beliau merasa sedih atas ketidak berimanan mereka, beliau merasa sesak dadanya atas keengganan dan keberpalingan mereka, Allah firman-Nya :
لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ أَلا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
"Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman" (As Syu’ara’ 26:3). Yaitu : bisa jadi engkau membinasakan diri sendiri karena kesedihanmu atas mereka, tugas engkau adalah menyampaikan risalah Allah pada mereka, maka barang siapa mendapatkan petunjuk maka ia telah beruntung dan barang siapa yang sesat maka kesesatannya itu atas dirinya sendiri, dan janganlah engkau mengalami penderitaan sendiri, ini merupakan hiburan dari Allah Swt bagi Rasulullah Saw atas ketidak beriman orang yang belum beriman.
Sungguh merupakan tujuan mulya yang diemban oleh Rasulullah Saw dengan semangat yang tinggi, Beliau tidak meninggal dunia sehingga risalah tersampaikan, amanah tertunaikan, generasi terbentukkan, cita-cita terwujudkan, keadilah tertegakkan, masyarakat tersatukan, hati terpadukan dan kesempurnaan akhlak tersempurnakan, disebutkan dalam firman Allah sebagai penegas :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (Al Anbiya’ 21 : 107)
Ya Allah jadikanlah tujuan kami dalam ridha-Mu, dan janganlah kami disibukkan dari selain-Mu, dan berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ، وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم، أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وَعَلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi oleh-Nya dalam kesendirian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa negara Persatuan Emirates Arab telah dibangun, didirikan dan dipersatukan, dan inilah tujuan terpenting para pendirinya, dan sekarang seperti telah kalian lihat, ia telah menjadi oasis ketentraman dan kedamaian, di dalamnya semua hidup dalam kesenangan dan kedamaian, ketenangan dan kemakmuran, dan tujuan para pemimpin kami itu menjadi ketentraman bagi penduduk dan pendatang, dan para pemimpin kami terus berusaha membahagiakan mereka, mereka berjaga-jaga demi ketentraman mereka, sehingga penduduk Emirates termasuk salah satu bangsa yang terbahagia dan termakmur, dan semoga Allah memberikan balasan pada para pemimpin kami atas segala apa yang mereka lakukan untuk kami, dan inilah yang mendorong kami untuk setiap pada para pemimpin kami dan negara kami, dan kami berusaha untuk menjaga atas segala pencapaian dan terus membangun dan memakmurkan, dan hendaknya setiap kita mempunyai cita-cita dan tujuan yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan bermanfaat bagi orang lain, dan semoga Allah membalas semua dengan kebaikan dan semoga Allah memberikan keberkahan pada pria dan wanita atas usaha mereka, Allah Swt berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (An Nahl 16 : 97)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ. اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعالمينَ([5]).اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6])

Khutbah Jumat, 17 Shafar 1435 H / 20 Desember 2013 M
 
Membantu Penduduk Suriah
 
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَلِيِّ الْحَمِيدِ، يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَحْكُمُ مَا يُرِيدُ، سُبْحَانَهُ بِيَدِهِ الْمَنْعُ وَالْعَطَاءُ، وَالْمُعَافَاةُ وَالاِبْتِلاَءُ، نَحْمَدُهُ تَعَالَى فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، مَاضٍ فِينَا حُكْمُهُ، عَدْلٌ فِينَا قَضَاؤُهُ، وَهُوَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ، وَأَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، وَصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تَعَالَى وَطَاعَتِهِ، قَالَ عَزَّ وَجَلَّ:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ[([1])
Negara Syam mempunyai nilai dan kedudukan tersendiri bagi kaum muslimin, ia adalah bumi yg diberkahi oleh Allah seperti disebutkan di dalam Al Quran, keberkahan dan kemulyaannya semakin bertambah dengan kunjungan Rasulullah Saw dan doanya :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا
"Ya Allah berilah keberkahan pada negara Syam kami". Beruntunglah bagi Syam dan penduduknya, para malaikat merentangkan sayapnya untuk keberkahannya, di atas bumi itu hidup sebagian sahabat, yg turut menyebarkan kasih sayang dan ketenangan, mereka hidup dan berjuang menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai mulya, sehingga para penduduknya turut menikmati pemikiran mereka. Al Walid bin Muslim berkata : “Sepuluh ribu mata masuk ke negeri Syam dan semuanya menyaksikan Rasulullah (Ringkasan sejarah Syam karangan ibnu Mandhur 1/31). Mereka terbiasa melakukan perbuatan baik dan keutamaan, mereka selalu berusaha untuk mewujudkan kehormatan bagi manusia, bahkan disebutkan bahwa mereka menebarkan benih diatas bukit, agar tidak dikatakan bahwa seekor burung kelaparan di negara-negara Islam, sehingga Syam menjadi sumber kebudayaan Islam dan menyinari kemanusiaan.
Hamba Allah : dan sungguh menyakitkan hati, menyedihkan dan membuat air mata ini berlinang, musibah yg menimpa penduduk Syam, cobaan datang silih berganti dan bencana itu semakin berat, dimana jutaan penduduk hidup tanpa rumah, mereka lari dari negara mereka, dan berapa banyak istri menjadi janda, berapa banyak anak menjadi yatim, berapa banyak ibu kehilangan anak buah hatinya, dan kesengsaraan itu bertambah diasebabkan cuaca dingin yg ekstrem dan badai salju, anak-anak dan wanita banyak yg meninggal, juga para jompo, karena itu diwajibkan kepada seorang muslim untuk membantu mereka dan menolong mereka, Rasulullah Saw bersabda :
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
"Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, tidak mendzaliminya dan tidak meninggalkannya dalam musibah" (Muttafaq 'alaih). Artinya tidak meninggalkannya saat tertimpa musibah, akan tetapi menghiburnya dan membantunya dengan sekuat tenaga dan tidak boleh baginya untuk tidak membantunya, disaat ia mampu melakukan itu.
Wahai orang muslim, wahai Anda yang beriman kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul dan Nabi, berita dan gambar telah Anda saksikan, berita mengenai kondisi penduduk Syam, penderitaan yang dialami mereka, karenanya jadilah Anda bagian dari orang-orang yang ikut andil dalam membantu mereka, saksikan bagaimana kondisi anak Suriah yang menggigil kedinginan, dan bagaimana kalau itu terjadi pada anak Anda ! Bagaimana perasaan Anda ketika melihat darah anak itu membeku, cuaca dingin itu telah melenyapkan semangat dan keceriaannya, lalu bagaimana Anda dapat meninggalkannya dengan kondisi seperti ini, kedua bibirnya telah membiru, kedua matanya telah layu, dan kedua tangannya gemetar kedinginan dan ia terus berteriak meminta pertolongan : ayahku, berilah kehangatan pada tubuhku yang telanjang tanpa baju, salju dan dinginnya hampir membuatku mati, dan ketika Anda menoleh ke kiri dan ke kanan, Anda tidak mendapatkan hunian untuk buah hati Anda, ia memandang Anda dan menggantungkan hidupnya pada Anda, Anda menyaksikan bagaimana kematian itu datang mendekatinya, apakah Anda akan menyerah atau berjuang dan terus berjuang ? atau Anda meninggalkannya begitu saja dan kematian menjemputnya ?
Wahai hamba Allah, bayangkan sejenak bahwa seorang wanita yang terlihat melalui saluran TV di tenda-tenda pengungsian itu adalah kerabat Anda ! lalu apa tindakan Anda ketika Anda melihatnya menjerit, menangis, mengeluh dan meminta bantuan Anda : tutuplah auratku, berilah keamanan padaku, lindungilah aku dari cuaca dingin ini dan kelaparanku. Perhatikan pula orang tua itu yang sakit, ia meminta bantuan anaknya agar menyediakannya obat untuk menurunkan rasa sakitnya, ia meminta sesuap nasi untuk menutup rasa laparnya, ia meminta pakaian untuk menutup auratnya dan ia meminta selimut untuk melindunginya dari dingin yang menimpanya ! Sementara ia tidak mempunyai sesuatu untuk dimakan dan untuk pengobatannya, dan tidak mempunyai sesuatu untuk menghangatkan tubuhnya dan tidak mempunyai rumah untuk dihuninya. Tidakkah Anda mendengar wahai orang mukmin sabda Rasulullah Saw yang menyebutkan :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
"Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskannya dari kesusahan pada hari kiamat, dan barang siapa memudahkan orang yang kesusahan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat, dan barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutupinya di dunia dan di akhirat, dan Allah senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba-Nya suka menolong saudaranya". (Muslim 2699).
Jadilah kalian penolong bagi saudara-saudara kalian yang sedang ditimpa musibah, maka Allah akan memberikan pertolongan pada kalian, kasihanilah mereka, maka Allah akan mengasihi kalian, berilah jalan keluar dari kesusahan mereka, maka Allah akan memberikan kalian jalan keluar.
Hamba Allah : sesungguhnya Allah telah memberikan cobaan pada saudara kita, cobaan yang berbentuk ketakutan, kelaparan dan kekurangan harta dan buah-buahan, agar mereka bersabar, dan kalian telah diberikan nikmat yang sangat banyak agar kalian bersyukur, dan telah dibukakan pada kalian pintu-pintu untuk melakukan perbuatan baik, agar kebaikan kalian menjadi bertambah, karenanya bersegeralah untuk membantu mereka, dan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan mereka, memberikan makan orang yang kelaparan, karena orang yang membantu para korban, Allah akan memberikan kemulyaan pada mereka, dan mereka akan mendapatkan kebaikan itu ada pada buku catatan amal mereka pada hari kiamat, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ:يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي.قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي. قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي
“Sesungguhnya Allah berfirman : hai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberi-Ku makan. Ia bertanya : wahai Rabb-ku, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam ? Allah berfirman : tidakkah kamu ketahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan meminta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Tidakkah kamu ketahui seandainya kamu memberinya makan, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal tersebut berada di sisi-Ku. Hai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberi-Ku minum. Anak Adam menjawab : wahai Rabbku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam ? Allah berfirman : hamba-Ku yang bernama Fulan meminta minum kepadamu tetapi kamu tidak memberinya minum, tidakkah kamu ketahui, seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal tersebut berada di sisi-Ku” (Muslim 2569)
Tentu wahai hamba Allah, kalian akan mendapatkan pahala di sisi Allah, karena kalian telah berinfak karena mengharapkan ridha Tuhan kalian, dan Allah Swt akan mengganti apa yang telah kalian keluarkan, melipat gandakan apa yang telah kalian infakkan, dan kalian akan menyaksikan keberkahan pada harta kalian di dunia dan di akhirat kalian akan mendapatkan pahala pada buku catatan kalian, Allah Swt berfirman :
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (Al Baqarah 2 : 245)
Kaum mukminin : Rasulullah Saw menganjurkan untuk menyumbang orang-orang yang sedang membutuhkan atau orang yang sedang ditimpa bencana, datang beberapa orang badui kepada Rasulullah Saw, beliau melihat kondisi buruk mereka, lalu beliau menghimbau masyarakat agar bersedekah kepada mereka, lalu masyarakat berbondong-bondong bersedekah sehingga terlihat kebahagiaan pada wajah Rasulullah Saw (lihat shahih Muslim 1017) karena para sahabatnya melaksanakan ajakannya serta karena mereka berdiri disamping orang-orang yang tertimpa bencana
Ya Allah kami mohon kepada-Mu, berilah jalan keluar pada penduduk Syam, angkatlah bencana yang menimpa mereka, kabulkan kebutuhan mereka, kenyangkanlah lapar mereka, berilah hunian pada mereka yang terbengkalai, berilah pertolongan pada mereka dalam menghadapi cobaan mereka, Ya Allah berilah kami taufiq untuk membantu mereka, menolong mereka dan berdiri di samping mereka, berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ، وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم، أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi oleh-Nya dalam kesendirian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menyiapkan surga seluas langit dan bumi bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh, didalamnya terdapat sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan tidak terbayang oleh hati manusia, semua itu bisa didapat oleh seorang dermawan dengan memberi makan orang yang kelaparan, memberikan minum orang yang kehausan, atau memberikan pakaian untuk menghangatkan badan seseorang, Rasulullah Saw bersabda :
فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
"Pada setiap hati yang basah terdapat pahala" (Muttafaq 'alaih)
Bencana itu telah menimpa penduduk Syam, dan kalian memiliki pangan, sandang dan obat-obatan, maka bersegeralah untuk membantu mereka, dengan mengikuti panggilan kasih sayang hati kalian, karena sesungguhnya tidak ada halangan bagi orang yang mampu diantara kalian di hadapan Tuhan kalian, bila dengan kemampuan kalian tapi tidak melakukannya itu, dan barang siapa tidak memiliki kemampuan untuk membantu, maka minimal yang harus kalian lakukan adalah berdoa kepada Allah semoga Allah memberikan jalan keluar dari bencana yang menimpa mereka.
Negara ini dan penduduknya dikenal dengan kecepatannya dalam memenuhi kebutuhan orang lain, memberikan bantuan dan pertolongan pada orang-orang yang ditimpa bencana, merawat anak yatim dan orang-orang yang kurang beruntung serta dalam menyelamatkan para korban. Dan sekarang presiden negara ini dan putra mahkotanya, telah memerintahkan untuk melakukan kampanye amal kemanusiaan, untuk membantu penduduk Syam atas musibah yang menimpa mereka, mengulurkan tangan pada mereka dengan menyediakan berbagai kebutuhan mereka, serta membantu mencarikan jalan keluar bagi mereka, semoga Allah memberikan balasan padanya, karena beliau telah membuka pintu kebaikan buat kita semua, dan beliau merupakan teladan dalam menterjemahkan perintah agama kami.
Berdasarkan arahan itu, Bulan sabit merah Emirates mengadakan kampanya yang bertemakan : "Hati kami bersama penduduk Syam". Bulan sabit merah telah membuka pintu bersedekah dengan seluas-luasnya, ia juga telah mengirim utusan untuk melihat kondisi para korban di Negara tersebut, menentukan kebutuhan mereka, serta menyediakan keperluan mereka, mengirim bantuan pada mereka, ia adalah otoritas resmi yang terpercaya, dan kegiatan kemanusiaannya dapat disaksikan, serta sudah terkenal, para relawannya bekerja siang malam, sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, semua itu dilakukan untuk mengharap ridha Allah, oleh karena itu bersegeralah untuk menderma, bersedekalah dari sebagian harta kalian, semoga Allah melipat gandakan pahala kalian, memberikan keberkahan pada kalian dan memasukkan surga dengan amal kebaikan kalian, Allah Swt berfirman :
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar”(Al Hadid 57 : 7)
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2])وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّينِ.
اللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أَهْلِ الشَّامِ كُرُوبَهُمْ، وَنَفِّسْ عنْهُمْ مَا هُمْ فِيهِ، وارْزُقْهُمْ مِنَ الْخَيْرَاتِ، وَوَفِّقْنَا لإِعَانَتِهِمْ، وَتَقَبَّلْ مِنَّا بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا ربَّ العالمينَ. اللَّهُمَّ فَرِّجْ هَمَّ الْمَهْمُومِينَ، وَنَفِّسْ كَرْبَ الْمَكْرُوبِينَ، وَارْحَمِ الْمَرْضَى وَالْمَسَاكِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولا كَرْبًا إِلاَّ نَفَّسْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ حَزِينًا إِلاَّ أَسْعَدْتَهُ، ولاَ خَائِفًا إِلَّا أَمَّنْتَهُ، وَلاَ مُشَرَّدًا إِلَّا آوَيْتَهُ، وَلاَ جَائِعًا إِلَّا أَطْعَمْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتاً إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعالمينَ([4]).
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بِعَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ كَانَ لَهُ فَضْلٌ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])

No comments: