Friday, April 25, 2014

Khutbah Jum'at 38 HIJRAH KENABIAN

Khutbah Jumat
27 Dul hijjah 1434 H / 1 November 2013 M
Hijrah Kenabian
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ للهِ مُصَرِّفِ الأَيَّامِ والشُّهورِ، ومُجْرِي الأَعْوامِ والدُّهورِ، نحمدُهُ سبحانَهُ وتعالَى كمَا يُحبُّ ويرضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، وصفِيُّهُ مِنْ خلقِهِ وحبيبُهُ، اللهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وبارِكْ عَلَى سيِّدِنَا ونبيِّنَا محمدٍ وعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً* يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً[([1]).
Kaum muslimin : beberapa hari ke depan, kita akan menyambut tahun baru hijriyah, kita panjatkan permohonan kita kepada Allah, agar menjadikannya sebagai tahun yang melimpah kebahagiaan, kebaikan dan keberkahan pada negara kita, untuk pemimpin dan semua rakyatnya dan untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia.
Hamba Allah : kaum muslimin, menaruh perhatian penuh pada hijrah Nabi sepanjang sejarah mereka, mereka memilihnya sebagai peristiwa agung yang dapat dijadikan kalender, karena ia merupakan titik pemisah dan alamat jelas, dimana risalah Islam dibawa dengan kemurnian, prinsip-prinsipnya yang toleran, kalimatnya dipenuhi oleh petunjuk dan gambaran peradabannya, yang dibawa untuk seluruh manusia, Allah Swt berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (Al Anbiya' 21 : 107)
Karenanya, hijrah Nabi Saw di dalamnya terkandung keutamaan agama, kebaikan Islam, dimana manusia menjadi perhatian utamanya, serta kebahagiaan dalam seluruh kehidupannya, Nabi Saw telah meletakkan dasar-dasar agama sejak pertama kali sampai di Madinah Al Munawwarah, Beliau menjelaskan bahwa Islam adalah risalah ketentraman, kedamaian, pemberian, keharmonisan dan keterhubungan dan risalah shalat, Abdullah bin Salam RA berkata : ketika Rasulullah Saw datang ke Madinah, para penduduk menyambutnya dan mereka berkata : Rasulullah telah datang, Rasulullah telah datang, dan semua orang keluar, dan ketika aku melihat wajahnya, aku mengetahui bahwa wajah Beliau bukanlah wajah pendusta, dan ucapan yang pertama kali aku dengar darinya :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
"Wahai manusia, sebarkan salam, berilah makan, pererat tali silaturrahim dan shalatlah saat manusia terlelap tidur malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat" (At Tirmidi 2485 Ad Darimi 1512)
Betapa agung ucapan Nabi Saw tersebut, beliau datang membawa perdamaian pada saat manusia sangat membutuhkannya, dengan perdamaian maka cinta kasih akan menyebar pada seluruh kaum muslimin, harta dan kehormatan manusia terlindungi, toleransi dan hidup bersama antara kaum muslimin dan lainnya dapat terwujud, sehingga masyarakat terbangun dalam kekuatan, bersahaja dan jauh dari perpecahan yang membawa pada keterbengkalaian, Allah Swt berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُوا
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai" (Al Imran 3 : 102) Inilah tujuan utama yang diharapkan oleh masyarakat belakangan ini, dan hijrah nabi menjadi pewujud semua kemajuan yang diharapkan oleh maanusia, dimana Allah telah mempersatukan melalui kedua tangan nabi Saw di Madinah kalimat kabilah Aus dan Khazraj, sehingga terwujud gencatan senjata, pertumpahan darah tidak ada lagi, pada akhirnya terwujud persatuan melalui persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar, dan Allah memuji mereka dalam firman-Nya :
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung" (Al Hasyr 59 : 9)
Kaum muslimin : sesungguhnya diantara perinsip dasar Islam yang tersebar melalui hijrah nabi Saw, adalah perhatiannya terhadap ilmu, hijrah ini terfokus pada ilmu dan pengajaran, sebagai pengamalan atas wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Saw, Allah Swt berfirman :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ* خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ* اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ* الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ* عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (Al 'Alaq 96 : 1-5)
Dengan perintah mulya ini, yang diturunkan melalui wahyu ilahi, dengan ilmu ini kaum muslimin menjadi produktif dan menjadi pelopor peradaban kemanusiaan selama berabad-abad, baik dibidang ilmu syariah dan hukum, seperti imam Malik, Abu Hanifah, Syafii dan Ibnu Hanbal dan banyak lagi lainnya, dibidang ilmu keduniawiaan, sebut saja : Ibnu Sina dibidang kedokteran, Al Bairuni di bidang matematika, Ibnu Batutah dibidang geografi, Jabir bin Hayyan dibidang kimia, Ibnu Khaldun dibidang ilmu sejarah dan sosiologi, Abbas bin Farnas dibidang ilmu penerbangan dan banyak lagi lain yang telah menyumbangkan dan memberi pengaruh besar dalam ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.
Hamba Allah : perhatian Nabi Saw setelah hijrah tertuju pada anggota masyarakat dengan berbagai level serta kedudukan mereka, beliau memberikan perhatian lebih pada orang-orang lemah, menganjurkan masyarakat lainnya agar peduli pada mereka, memerintahkan mereka agar berbuat baik pada yang lemah, serta perhatikan perintah Allah Swt :
وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
"akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin" (Al Baqarah 2 : 177) Sebagaimana Nabi Saw berusaha mewujudkan solidaritas social antara anggota masyarakat, dengan penegasannya untuk berbakti pada kedua orang tua, anjuran untuk merawat anak yatim dan miskin, berlaku baik pada tetangga tanpa membedakan jenis kelamin dan agama, Allah Swt berfirman :
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي القُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي القُرْبَى وَالْجَارِ الجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat" (An Nisa' 4 : 36)
Semua itu merupakan tuntutan manusia dan bentuk peradaban yang dianjurkan oleh Islam dalam teks-teks keagamaan, dan manusia dianjurkan untuk melaksanakannya dengan berbagai media kemampuannya agar terwujud harapan dan cita-citanya.
Wanita mendapatkan kedudukan lebih dengan pemberian hak-haknya, setelah sejak lama ia terbelenggu, dimana pada waktu itu seorang bila melahirkan anak perempuan mereka seakan tertimpa kesedihan, Allah Swt berfirman mengisahkan kondisi itu :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ* يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu" (An Nahl 16 : 58-59)Al Quran turun menegaskan bahwa wanita mempunyai hak untuk hidup, seperti tersebut dalam firman-Nya :
وَإِذَا المَوْءُودَةُ سُئِلَتْ* بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ
apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh" (At Takwir 81 : 8-9). Agar seorang wanita selalu mengingat dan agar manusia juga mengetahui bahwa bagaimana nikmat agama Islam, dan bagaimana seorang wanita setelah hijrah nabi dan setelah menyebarnya hidayah Islam, Nabi Saw memberikan porsi waktu tertentu untuk mengajarkan kaum wanita, agar kedudukannya semakin tinggi sehingga ia mampu untuk bertugas dalam kehidupannya, menunaikan kewajibannya dan memikul tanggung jawabnya, dan kini, ia bekerja bersama kaum lelaki untuk membangun negaranya dan mengangkat derajat masyarakatnya.
Selama sepuluh tahun, Nabi Saw tinggal di Madinah, beliau mampu mewujudkan banyak hal dan mampu merubah jalannya sejarah. Dapat kita diambil pelajaran bahwa pencapaian dan prestasinyatidak dapat diukur oleh hitungan tahun
Semoga Allah membalas Nabi kami dengan balasan yang terbaik, dan semoga Allah memberikan kami pertolongan agar dapat berpegang teguh pada agama dan sunnah nabi kami Saw, dan semoga Allah memberikan kami taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati Nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِr أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, berusahalah dengan sungguh-sungguh menggapai ridha-Nya, dan ketahuilah bahwa Nabi Saw ketika berhijrah dari Makkah, beliau berdiri di tepian Makkah, memandangnya dan berkata :
عَلِمْتُ أَنَّكِ خَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ الأَرْضِ إِلَى اللَّهِ، وَلَوْلاَ أَنَّ أَهْلَكِ أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
"Aku memaklumi bahwa kau adalah sebaik-baiknya bumi Allah dan yang paling dicintai oleh Allah, dan andaikata penduduknya tidak mengusirku darimu, maka aku tidak akan keluar darinya" (Musnah Ahmad 17968). Sebuah perasaan rindu pada negaranya, yang telah dihuninya selama lima puluh tiga tahun, lahir diatas buminya, hidup di lingkungannya, sebagai anak kecil, pemuda dan tumbuh berkembang menjadi seorang lelaki dewasa, beliau memang meninggalkannya tapi cintanya tetap melekat tidak meninggalkannya, beliau meninggalkannya tapi pandangannya tidak pernah lepas darinya, itulah bentuk cinta pada negara yang tertanam pada jiwa manusia, negara adalah kebanggaan setiap manusia, karenanya jagalah negara kalian, di dalamnya terdapat banyak kebaikan yang melimpah, kita hidup di dalamnya dengan penuh kemakmuran dan kemewahan, maka hendaknya kalian tetap setiap pada pemimpin kalian, jagalah kredibilitasnya, dan marilah bersama membangun negara kita dengan menunaikan tugas masing-masing dengan sempurna, dengan harapan semoga Allah melimpahkan balasan yang setimpal, Allah Swt berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (An Nahl 16 : 97)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([5]).
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6])
 
Khutbah Jumat, 4 Muharram 1435 H / 8 November 2013
Nikmat adanya seorang pemimpin
KhutbahPertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الْكَرِيمِ الْمَنَّانِ، الذِي أَنْعَمَ علينَا بِوَطَنٍ مِنْ أَحْسَنِ الأَوْطَانِ، وأَكْرَمَنَا بِحُكَّامٍ قَامُوا فينَا بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ، نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا كَثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ كَمَا يُحِبُّ وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، وصفِيُّهُ مِنْ خلقِهِ وحبيبُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ ونَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تَعَالَى، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ:] فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا[ ([1]).
Kaum muslimin : sesungguhnya Allah Swt telah menciptakan manusia dan menyempurnakannya, menentukan rezekinya dan memberinya hidayah, Dia adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Mampu, Dia yang mengatur dengan sebaik-baiknya aturan, dan diantara bentuk pengaturannya bahwa Dia telah mensyariatkan agama untuk kemaslahatan kita, dan agar terwujud dengannya kebahagiaan kita, dan sebagai bentuk kasih sayang bagi kita di dunia dan di akhirat kita, Allah Swt berfirman :
إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia" (Al Baqarah 2 : 143)
Salah satu bentuk keluasan kasih sayang-Nya adalah adanya seorang pemimpin. Mengangkat pemimpin merupakan kewajiban, dan kewajiban ini telah ditentukan dengan kesepakatan para sahabat dan tabiin, agar manusia tidak terjatuh dalam ketidak beraturan. (Tarikh Ibnu Khaldun 1/191)
Tentu, adanya pemimpin merupakan nikmat, dengannya agama dapat terjaga, harta terlindungi, pertumpahan darah dapat dicegah, kehormatan dihargai, dan di bawah benderanya terbentuk kesatuan, sehingga negara menjadi makmur dan semua urusan kemaslahatan rakyat dapat diatur, pada akhirnya ketentraman, pertumbuhan dan keadilan dapat terwujudkan, dan Allah akan membalas semua pelaku perbuatan baik pada hari kiamat, Rasulullah Saw bersabda :
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَقْرَبُهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ
"Manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukan kepada-Nya adalah pemimpin yang adil"( At Tirmidzi 1329)
Rasulullah Saw bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: الإِمَامُ الْعَادِلُ
"Tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada saat tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya : pemimpin yang adil" (Muttafaq 'alaih). Dan keadilan yang dinikmati di negara Emirates ini adalah berkat adanya seorang pemimpin yang mengamalkan firman Allah :
وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
"Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil" (An Nisa 4 : 58)
Hamba Allah : di negara Persatuan Emirates Arab, pencapaian yang kita nikmati ini, disebabkan adanya seorang penguasa dan pemimpin yang cerdas, sehingga kedudukan UAE menjadi terpandang, Allah Swt berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُوا
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai" (Ali Imran 3 : 103). Agama terlindungi, sebagai pengamalan atas sabda Nabi Saw :
السُّلْطَانُ ظِلُّ اللَّهِ فِي الأَرْضِ
"Seorang pemimpin bagaikan bayangan Allah di muka bumi" (As Sunnah karangan Abi Ashim 2/492). Lalu kekuasan tersebut diinvestasikan untuk membangun manusia dan menghargainya sebagai bentuk pengamalan firman Allah :
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ
"Dan sesungguhnya telah Kami mulyakan anak-anak Adam" (Al Isra' 17 : 70). Urusan penduduk diletakkan sebagai prioritas, dan semua pendatang yang bertempat tinggal di negara ini dihargai, sehingga mereka seakan-akan menjadi penduduk Emirates, dan penduduk Emirates termasuk penduduk yang paling bahagia dibandingkan bangsa-bangsa lainnya, disebutkan dalam doa Rasulullah Saw:
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِىَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
"Ya Allah, barang siapa diberi kekuasaan untuk mengurus satu urusan ummatku, lalu ia berbuat lemah lembut pada mereka, maka kasihinilah ia dengannya" (Muslim 1828)
Uluran tangan dan bantuan negara ini telah dan dapat dinikmati oleh semua bangsa-bangsa, nama UAE terukir besar karena bantuan dan pertolongan yang diberikan serta perawatan anak-anak yatim dan orang yang kurang mampu tanpa diskriminasi dan tanpa mengharap apa-apa, Allah Swt berfirman
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لاَ نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلاَ شُكُوراً
"Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih" (Al Insan 76 : 9)
Kaum mukminin : Adalah menjadi kewajiban kita untuk bersyukur kepada Allah atas pemberian seorang pemimpin, dengan bersungguh-sungguh menjalankan perintahnya, memelihara nama baiknya dan Islam telah menganjurkan agar menghormati seorang pemimpin, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ أَكْرَمَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِى الدُّنْيَا أَكْرَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barang siapa menghargai kekuasaan Allah di dunia, maka Allah akan memberikan kehormatan padanya pada hari kiamat" (Musnad Ahmad 21035) Hal itu, karena dengan menghormati dan menghargai seorang pemimpin, itu berarti menghormati dan mengagungkan Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللَّهِ: إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ، وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَالْجَافِي عَنْهُ، وَإِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ
"Termasuk pengangungan Allah adalah dengan menghargai : orang tua yang muslim, orang yang hafal Quran yang tidak berlebihaan dan tidak mengurangi dalam bacaan tajwidnya, dan menghargai pemimpin yang adil" (Abu Daud 4843)
Dan diantara hak para pemimpin kita terhadap kita adalah perasaan yang tulus dalam mencintai mereka dan berusaha membantu mereka, Allah Swt berfirman :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa" (Al Maidah 5 : 2) Dan ini adalah kewajiban setiap penduduk negara ini untuk bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing, dan menunaikan tugasnya dengan penuh amanah dan ketekunan, serta dengan penuh efisien.
Dan ketahuilah wahai hamba Allah bahwa ketaatan pada pemimpin merupakan kewajiban dalam agama, disebutkan di dalam Al Quran berbarengan dengan ketaatan pada Tuhan semesta Allah dan ketaatan pada Nabi-Nya Saw, Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu" (An Nisa' 4 : 59)
Dan karena dampak dan pengaruh ketaatan pada seorang pemimpin terhadap individu dan masyarakat, maka Nabi Saw mewasiatkan pada para sahabatnya, seperti tersebut dalam sabdanya :
عَلَيْكَ السَّمْعَ وَالطَّاعَةَ فِي عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ، وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ، وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ
"Hendaknya kamu mendengar pada saat susah dan mudahmu, ketika kau semangat atau sedang tidak suka dan ketika kau mempunyai kepentingan" (Muslim 1836)
وقَالَ الْعِرْبَاضُ بْنُ سَارِيَةَ رضي الله عنه: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ r ذَاتَ يَوْمٍ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً، ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا؟ فَقَالَr : أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
Al Irbadh bin Sariyah RA berkata : suatu hari Rasulullah Saw shalat bersama kami, selesai shalat beliau menghadap kami dan memberikan peringatan yang serius, membuat berlinangan air mata dan menggetarkan hati, hingga ada yang bertanya : wahai Rasulullah, seakan-akan ini nasihat perpisahan, lalu apakah yang engkau wasiatkan kepada kami? Beliau bersabda: Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, serta mendengar dan taat kepada pemimpin" (Abu Daud 4607)
Ya Allah berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi-Mu dan mentaati para pemimpin kami.
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ وبهدي سيد المرسلين، أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ يغفر لكم.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan lakukan ketaatan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya ketaatan, bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat dan pemberian-Nya, dan ketahuilah bahwa diantara kewajiban kita terhadap para pemimpin kita adalah mendoakan untuk kebaikan dan taufiq mereka, dan agar mereka selalu berada di jalan yang lurus dan kita harus mendukung mereka. Rasulullah Saw bersabda :
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka" (Muslim 1855). Semoga Allah melindungi para pemimpin kami, meluruskan langkah mereka, dan semoga Allah memberikan kesehatan pada mereka.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ الله تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[ ([2])وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً» ([3])
وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ» ([4]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ ([5]).
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[ ([6])
Pemberitahuan
Hamba Allah : Rasulullah Saw : "Berobatlah wahai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali telah diturunkan untuknya kesembuhan kecuali penyakit tua (pikun)"
Pemeriksaan dini penyakit diabetes dan mengikuti cara makan yang sehat, melakukan olah raga dapat membantu menjauh dari penyakit tersebut, karenanya wahai hamba Allah dianjurkan bagi kita untuk mengikuti gaya hidup sehat, karena dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Dan insya Allah akan diadakan kegiatan : "Berjalanlah untuk kehidupan yang lebih baik" pada hari Jumat 15/11/2013 pada jam 3 Sore di Sirkuit Yas di Pulau Yas Abu Dhabi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memerangi diabetes dan undangan partisipasi ini untuk umum"

No comments: