Khotbah Jum’at, 27 Dzul Hijjah 1442 H / 06 Agustus Juli 2021
M
Hijrah Nabi dan Nilai-Nilai
Khotbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتِ، جَعَلَ مِنَ الْهِجْرَةِ النَّبَوِيَّةِ
تَارِيخًا وعِبَرًا وَعِظَاتٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَأُوصِيكُمْ عِبادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي
عُلَاهُ: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)().
Kaum mukminin yang mulia : kami mengucapkan selamat Tahun
Baru Hijriyah penuh berkah untuk kalian semua, kesempatan ini sebagai pengingat
tentang hijrah Nabi Saw dari Makkah ke Madinah, yang merupakan awal peradaban
manusia, karena didalamnya terkandung nilai-nilai keimanan, moral dan
kemanusiaan, dan diantara nilai-nilai keimanan tersebut adalah peneguhan
keyakinan, berbaik sangka kepada Allah dan berpegang teguh kepada agama-Nya,
hal tersebut tergambar ketika :
قَالَ أَبُو بَكْرٍ
الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: لَوْ أَنَّ
أَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا؛ قَالَ لَهُ صلى الله عليه
وسلم : مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا
Abu Bakar Siddiq berkata kepada Nabi Saw : Andaikan salah
satu dari mereka melihat ke arah kedua kakinya, pasti mereka melihat kita. Nabi
Saw berkata kepadanya : apa yang kau sangka wahai Abu Bakar dengan dua orang,
maka Allah adalah yang ketiga (Muttafaq Alaih).
Contoh nilai-nilai moral yang tampak pada peristiwa hijrah
adalah nilai amanah dan mengembalikan hak kepada pemiliknya, Nabi Saw telah
dikenal dengan keamanahannya, dimana penduduk Makkah menitipkan amanah mereka
kepada beliau, maka ketika beliau hendak berhijrah, beliau memerintahkan Ali RA
untuk mengembalikannya. Al Quran menegaskan dalam sebuah ayat tentang
pemeliharaan amanah:
إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya (An Nisa 4: 58). Tanpa memandang kepada agama dan
keyakinan pemberi amanah, seorang ulama berpendapat : 3 hal dapat menunjukkan
kepada kebaikan dan lainnya : amanah, janji dan silaturrahim (Tafsir Ar Razi
10/109)
Sebagaimana hijrah nabi menetapkan prinsip-prinsip
kemanusiaan dan menegaskan arti toleransi kepada non muslim, tercermin ketika :
اسْتَأْجَرَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبُو بَكْرٍ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
أُرَيْقِطٍ؛ لِأَمَانَتِهِ وَمَهَارَتِهِ؛ لِيَدُلَّهُمَا عَلَى الطَّرِيقِ،
وَكَانَ مِنْ غَيْرِ الْمُسْلِمِينَ
“Rasulullah Saw dan Abu Bakar RA menyewa Abdullah bin
Uraiqidh karena keamanahan dan kepandaiannya, agar ia menjadi penunjuk jalan,
walaupun ia seorang non muslim” (Bukhari 2263)
Jadi, hijrah nabi merupakan cikal bakal sebuah masyarakat
baru yang produktif, yang berlandaskan dasar-dasar keimanan, nilai-nilai moral
dan partisipasi dalam kemanusiaan.
Ya Allah, jadikanlah tahun ini sebagai tahun kebaikan dan
kebahagiaan, tahun kemakmuran dan pertumbuhan, tahun kesehatan dan keselamatan.
أَقُولُ قَوْلِي
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khotbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ
وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي
بِتَقْوَى اللَّهِ
Kaum mukminin yang mulia : Nabi Saw telah menanamkan
nilai-nilai pemaafan dan toleransi, kasih sayang dan hidup rukun dalam
masyarakat Madinah Al Munawwarah, dan perdamaian merupakan ajakan pertama yang
dikumandangkan oleh Rasulullah Saw, disebutkan dalam sabdanya :
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ
“Wahai manusia tebarkan salam” (At Tirmidzi 2485 dan Ibnu
Majah 1334).
Beliau menganjurkan pada persatuan dan kesatuan sehingga
Allah menyatukan jiwa penduduk Madinah hingga tersebarlah perdamaian pada
masyarakat:
وَأَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوبِهِمْ
“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang
beriman)” (Al Anfal 8 : 63). Nilai-nilai pemaafan, cinta dan kasih sayang
menyebar luas, sehingga masyarakat menjadi satu barisan, ibarat sebuah bangunan
yang kokoh, hal ini sebagai bentuk pewujudan sabda Rasulullah Saw :
الْمُسْلِمُ مَنْ
سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى
اللَّهُ عَنْهُ
“Muslim yang sempurna adalah yang manusia lainnya selamat
dari ucapan dan perbuatannya dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan
apa yang dilarang oleh Allah” (Muttafaq ‘Alaih, lafal Ahmad 7285)
هَذَا وَصَلُّوا
وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى
دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ
الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ
الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ.
اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ
الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ
جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ. اللَّهُمَّ
ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ
وَالْأَمْوَاتَ.اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ،
وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ، يَا مُجِيبَ
الدُّعَاءِ
عِبَادَ اللَّهِ:
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ؛ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
No comments:
Post a Comment