Friday, January 07, 2022

KHHOTBAH JUM-AT:: Hijrah Nabi dan Nilai-Nilai

Khotbah Jum’at, 27 Dzul Hijjah 1442 H / 06 Agustus Juli 2021 M

Hijrah Nabi dan Nilai-Nilai

 

Khotbah Pertama

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتِ، جَعَلَ مِنَ الْهِجْرَةِ النَّبَوِيَّةِ تَارِيخًا وعِبَرًا وَعِظَاتٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا ‌مَعَ ‌الصَّادِقِينَ)().

Kaum mukminin yang mulia : kami mengucapkan selamat Tahun Baru Hijriyah penuh berkah untuk kalian semua, kesempatan ini sebagai pengingat tentang hijrah Nabi Saw dari Makkah ke Madinah, yang merupakan awal peradaban manusia, karena didalamnya terkandung nilai-nilai keimanan, moral dan kemanusiaan, dan diantara nilai-nilai keimanan tersebut adalah peneguhan keyakinan, berbaik sangka kepada Allah dan berpegang teguh kepada agama-Nya, hal tersebut tergambar ketika :

قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا؛ قَالَ لَهُ صلى الله عليه وسلم : مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا

Abu Bakar Siddiq berkata kepada Nabi Saw : Andaikan salah satu dari mereka melihat ke arah kedua kakinya, pasti mereka melihat kita. Nabi Saw berkata kepadanya : apa yang kau sangka wahai Abu Bakar dengan dua orang, maka Allah adalah yang ketiga (Muttafaq Alaih). 

Contoh nilai-nilai moral yang tampak pada peristiwa hijrah adalah nilai amanah dan mengembalikan hak kepada pemiliknya, Nabi Saw telah dikenal dengan keamanahannya, dimana penduduk Makkah menitipkan amanah mereka kepada beliau, maka ketika beliau hendak berhijrah, beliau memerintahkan Ali RA untuk mengembalikannya. Al Quran menegaskan dalam sebuah ayat tentang pemeliharaan amanah: 

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا ‌الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya (An Nisa 4: 58). Tanpa memandang kepada agama dan keyakinan pemberi amanah, seorang ulama berpendapat : 3 hal dapat menunjukkan kepada kebaikan dan lainnya : amanah, janji dan silaturrahim (Tafsir Ar Razi 10/109)

Sebagaimana hijrah nabi menetapkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan menegaskan arti toleransi kepada non muslim, tercermin ketika :

اسْتَأْجَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبُو بَكْرٍ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُرَيْقِطٍ؛ لِأَمَانَتِهِ وَمَهَارَتِهِ؛ لِيَدُلَّهُمَا عَلَى الطَّرِيقِ، وَكَانَ مِنْ غَيْرِ الْمُسْلِمِينَ

 “Rasulullah Saw dan Abu Bakar RA menyewa Abdullah bin Uraiqidh karena keamanahan dan kepandaiannya, agar ia menjadi penunjuk jalan, walaupun ia seorang non muslim” (Bukhari 2263)

Jadi, hijrah nabi merupakan cikal bakal sebuah masyarakat baru yang produktif, yang berlandaskan dasar-dasar keimanan, nilai-nilai moral dan partisipasi dalam kemanusiaan.

Ya Allah, jadikanlah tahun ini sebagai tahun kebaikan dan kebahagiaan, tahun kemakmuran dan pertumbuhan, tahun kesehatan dan keselamatan.

 

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ

Kaum mukminin yang mulia : Nabi Saw telah menanamkan nilai-nilai pemaafan dan toleransi, kasih sayang dan hidup rukun dalam masyarakat Madinah Al Munawwarah, dan perdamaian merupakan ajakan pertama yang dikumandangkan oleh Rasulullah Saw, disebutkan dalam sabdanya : 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ

“Wahai manusia tebarkan salam” (At Tirmidzi 2485 dan Ibnu Majah 1334).

Beliau menganjurkan pada persatuan dan kesatuan sehingga Allah menyatukan jiwa penduduk Madinah hingga tersebarlah perdamaian pada masyarakat: 

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)” (Al Anfal 8 : 63). Nilai-nilai pemaafan, cinta dan kasih sayang menyebar luas, sehingga masyarakat menjadi satu barisan, ibarat sebuah bangunan yang kokoh, hal ini sebagai bentuk pewujudan sabda Rasulullah Saw : 

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

“Muslim yang sempurna adalah yang manusia lainnya selamat dari ucapan dan perbuatannya dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah” (Muttafaq ‘Alaih, lafal Ahmad 7285)

 

هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا. اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ: الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ.اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ؛ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

No comments: