Khutbah Jumat
20 Dzul Qa’dah 1436 H / 04 September 2015 M
Bantuan Anda untuk Yaman
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَجْزَلَ الْعَطَاءَ
لِلْمُحْسِنِينَ، وَضَاعَفَ الثَّوَابَ لِلْمُنْفِقِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ،
أَمَرَ بِالْبَذْلِ وَالْعَطَاءِ، وَحَثَّ عَلَى الْجُودِ وَالسَّخَاءِ، فَاللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا
بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ، قَالَ
سُبْحَانَهُ:( فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا
وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لأَنْفُسِكُمْ)([1]). وَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ:( فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ
أَحْسَنَهُ)([2]).
Kaum muslimin :
Nabi Saw pernah berdoa untuk kebaikan dan keberkahan Yaman, doa itu berbunyi :
اللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَا فِي يَمَنِنَا
“Ya Allah
berilah keberkahan pada kami pada Yaman kami”(Bukhari 7094). Sebagaimana
pujian Nabi Saw pernah dialamatkan pada penduduk Yaman, yang terkenal dengan
kelembutan hati dan perasaan penduduknya, Nabi Saw bersabda :
أَتَاكُمْ أَهْلُ
الْيَمَنِ، هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً، وَأَلْيَنُ قُلُوبًا، الإِيمَانُ يَمَانٍ، وَالْحِكْمَةُ
يَمَانِيَةٌ
“Telah datang
pada kalian penduduk Yaman, mereka sangat halus perasaan dan sangat lembut hatinya,
keimanan itu ada di Yaman dan hikmah itu dari Yaman” (Muttafaq ‘alaih). Dari Jubair Bin
Muth’im RA berkata : ketika kami bersama Rasulullah Saw dalam perjalanan menuju
Makkah, beliau bersabda :
يَطْلُعُ عَلَيْكُمْ
أَهْلُ الْيَمَنِ كَأَنَّهُمُ السَّحَابُ، هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الْأَرْضِ
“Penduduk Yaman menyaksikan kalian, mereka bagaikan awan,
mereka manusia pilihan di muka bumi” (Musnad Imam Ahmad 27/335)
Para jamaah
shalat : sesungguhnya kedudukan Yaman di hati masyarakat Emirates sangatlah
mulia, hubungan persaudaran antara kedua negara sangat kuat, dan penduduk Yaman
kini sedang mendapatkan cobaan besar dan mereka hidup dalam kondisi yang sangat
tidak manusiawi, mereka kekurangan bahan makan dan anak-anak kekurangan gizi,
hal itu sangat menyentuh hati. Berapa banyak anak-anak yang menjadi yatim,
isteri-isteri menjadi janda, keluarga terpisahkan, para jompo dan orang-orang
yang sakit tidak mendapatkan obat dan pengobatan, rumah-rumah dan fasilitas
umum hancur berantakan,
ketentraman lenyap, dan kehidupan jutaan penduduk terancam, sungguh merupakan
tugas kita untuk membantu dan menolong mereka sehingga mereka mampu keluar dari
penderitaan ini, Rasulullah Saw bersabda :
وَاللَّهُ فِي
عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Dan Allah akan menolong seorang hamba,
selama hamba itu menolong saudaranya”(Muslim 2699). Maksudnya barang siapa
berusaha membantu memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan mempermudah
urusannya dan menjauhkan keburukan darinya.
Hamba Allah :
sesungguhnya kaum muslimin itu memiliki
sifat saling mengasihi, saling membantu, merasa pedih melihat penderitaan
sesamanya, berusaha keras untuk membantu dan memberikan jalan keluar pada sesamanya,
Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ نَفَّسَ
عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ
كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ
فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ
“Barang siapa
melapangkan satu kesusahan dunia seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan
salah satu kesusahannya pada hari kiamat, barang siapa memudahkan kesulitan
(hutang) seseorang, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat,
barang siapa menutup (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aibnya) di
dunia dan akhirat” (Muslim 2699).
Sesungguhnya
salah satu bentuk bantuan untuk warga kami di Yaman adalah dengan bersegera
membantu memenuhi kebutuhan mereka, sebagai pengamalan atas sabda Rasulullah
Saw :
مَنْ كَانَ لَهُ
فَضْلٌ مِنْ زَادٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا زَادَ لَهُ
“Barang siapa
memiliki kelebihan bekal, maka bantulah orang yang tidak memiliki bekal” Perawi
berkata : maka disebutkan diantara
beberapa jenis harta sehingga kami melihat bahwa tidak ada lagi dari kami yang
berhak mendapatkan kelebihan harta” (Muslim 1728). Maksudnya kelebihan atas kebutuhannya, sebagian ulama
berkata : hukum ini berkelanjutan hingga hari kiamat, maka kapan didapatkan kebutuhan
maka wajib membantu orang-orang yang membutuhkan (Al Mufhim lima Asykala min
Talkhisi kitab Muslim 5/202) dan orang- orang yang berduka dan tertimpa
bencana, Nabi Saw bersabda :
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ
الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ
“Bukan seorang mukmin, yang ia kenyang sementara
tetangganya kelaparan” (Bukhari dalam kitab Al Adab Al Mufrid 1/52). Barang siapa membantu orang yang tertimpa musibah, memberikan
pertolongan, memenuhi kebutuhannya dan mengenyangkan perutnya, maka ia akan
mendapatkan balasannya yang melimpah di sisi Allah, Allah Swt berfirman :
وَمَا تُقَدِّمُوا
لأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu,
niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi Allah sebagai balasan yang paling
baik dan yang paling besar pahalanya” (Al Muzzammil 37 : 20)
Rasulullah
Saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي. قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ
أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ
عَبْدِي فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ
ذَلِكَ عِنْدِي، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي. قَالَ: يَا رَبِّ
كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلاَنٌ
فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي
“Sesungguhnya
Allah berfirman pada hari kiamat : hai, anak Adam! Aku minta makan kepadamu, tapi
kamu tidak memberi-Ku makan. Ia menjawab
: Wahai Rabbku, Bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan, padahal Engkau Tuhan
semesta alam? Allah berfirman: tidakkah kamu tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan
minta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan, tidakkah kau tahu
seandainya kamu memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku. Hai,
anak Adam! Aku minta minum kepadamu, akan tetapi kamu tidak memberi-Ku minum. Ia berkata : Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin
aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan semesta alam? Allah menjawab:
Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum. Seandainya
kamu memberinya minum, niscaya kamu mendapatkannya di sisi-Ku” (Muslim 2569)
Berbahagialah
orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah untuk meringankan beban orang-orang
yang tertimpa bencana, mengembalikan senyum pada wajah orang-orang yang
bersedih hati, Rasulullah Saw bersabda :
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ
وَلَا يُسْلِمُهُ
“Seorang muslim
saudara muslim lainnya, tidak boleh mendzalimi dan tidak boleh membiarkannya”(Muttafaq
‘alaih). Maksudnya tidak
boleh membiarkannya dalam bencana akan tetapi hendaknya ia menghiburnya,
memberinya bantuan sesuai dengan kemampuannya, karena tidak boleh
meninggalkannya tanpa memberikan pertolongan sedangkan ia mampu melakukan itu.
Hamba Allah :
jadilah kalian salah satu penolong warga Yaman, berkontribusilah kalian dengan
mendermakan harta kalian, semoga Allah membalas amalan kalian dan
melipatgandakan balasan harta yang kalian keluarkan, dan semoga kalian selalu
mendapatkan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi, Allah Swt berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ
وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada
kekhawatiran terhdap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Al Baqarah
2 : 274).
Nabi Saw bersabda :
مَنْ أَنْفَقَ
نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
“Barang siapa memberi
nafkah di jalan Allah, maka ditulis
baginya tujuh ratus kali lipat” (At Tirmidzi 1625 dan An Nasa’i 3186)
Ya Allah berilah
kami taufiq agar berbuat kebaikan, memenuhi kebutuhan sesama kami, ya Allah
bantulah warga Yaman, berilah jalan keluar pada mereka, berilah rasa aman pada
mereka, jauhkanlah mereka dari marabahaya, dan jadikanlah kami sebaik-baiknya
penolong bagi mereka, dan berilah kami semua taufiq untuk selalu mentaati-Mu,
mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan
kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ
الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ
الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah
kepada Allah wahai hamba Allah dg sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi
oleh-Nya dalam kesunyian dan keramaian dan ketahuilah bahwa Rasulullah Saw
menganjurkan untuk berbagi dan berderma pada orang-orang yang membutuhkan dan
orang-orang yang tertimpa musibah,
فَلَمَّا جَاءَهُ
قَوْمٌ حُفَاةٌ عُرَاةٌ تَمَعَّرَ وَجْهُهُ r لِمَا رَأَى بِهِمْ
مِنَ الْفَاقَةِ، فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ، فَأَمَرَ بِلاَلاً فَأَذَّنَ وَأَقَامَ فَصَلَّى،
ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ:«( يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ( إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً)([3]) وَالآيَةَ الَّتِي فِي الْحَشْرِ( اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ)([4]) تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِنْ دِينَارِهِ، مِنْ دِرْهَمِهِ، مِنْ
ثَوْبِهِ، مِنْ صَاعِ بُرِّهِ، مِنْ صَاعِ تَمْرِهِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ». فَجَاءَ
رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ بِصُرَّةٍ كَادَتْ كَفُّهُ تَعْجِزُ عَنْهَا، بَلْ قَدْ عَجَزَتْ،
ثُمَّ تَتَابَعَ النَّاسُ حَتَّى رَأَيْتُ كَوْمَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَثِيَابٍ، حَتَّى
رَأَيْتُ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ r يَتَهَلَّلُ كَأَنَّهُ
مُذْهَبَةٌ([5]).
“Ketika
sekelompok orang yang setengah telanjang datang padanya, maka berubahlah raut
wajah Nabi Saw, dan ketika melihat kemiskinan mereka, beliau masuk dan keluar,
lalu memerintahkan Bilal untuk adzan dan iqomat, lalu beliapun shalat, lalu
berdiri berkhutbah. Beliau berkata: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan
kalian yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa” hingga akhir ayat tersebut “Sesungguhnya Allah
Maha Mengawasi kalian” (An Nisa’ 4 : 1)
Lalu membaca ayat surat al-Hasyr “bertakwalah kalian kepada Allah, dan
hendaknya sebuah jiwa melihat apa yang telah ia kerjakan untuk esok hari”(Al
Hasyr 59 : 18). Hendaknya seseorang mensedekahkan dari dinarnya, atau dari
dirhamnya, dari bajunya, dari gandumnya, dari kurmanya dan walaupun dengan
sepenggal butir kurma” Lalu datanglah seorang lelaki dari kaum Anshar dengan
membawa sebuah kantong yang hampir-hampir tangannya tidak kuat untuk mengangkat
kantong tersebut, bahkan memang tidak kuat. Lalu setelah itu orang-orangpun
ikut bersedekah, hingga aku melihat dua kantong besar makanan dan pakaian,
hingga aku melihat wajah Nabi Saw bersinar keemasan” (Muslim 1017). (warna
wajah beliau seperti warna emas karena begitu bahagianya)(Kasyful Musykil min
hadits shahihain 1/434)
Berteladan pada
petunjuk Nabi Saw dan sesuai arahan kepala Negara Persatuan Emirates Arab
Syaikh Khalifah bin Zayed Al Nahyan, otoritas bulan sabit merah Persatuan
Emirates Arab meluncurkan kampanye besar-besaran untuk membantu saudara-saudara
kita di Yaman “Bantuan Anda untuk Yaman”, hendaknya kita dengan sekuat tenaga berkontribusi,
membantu dan menghibur mereka sesuai dengan kemampuan kita.
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ
أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ تَعَالَى:( إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا)([6]). وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([7]). وَقَالَ
r:« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([8]).
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ
امْنُنْ عَلَى أَشِقَّائِنَا فِي الْيَمَنِ بِالاِسْتِقْرَارِ وَالرَّخَاءِ، وَارْفَعْ
عَنْهُمُ الْكَرْبَ وَالْعَنَاءَ، وَأَعِنَّا عَلَى الْقِيَامِ بِحَقِّهِمْ، وَالتَّخْفِيفِ
مِنْ آلاَمِهِمْ، وَتَقْدِيمِ الْعَوْنِ لَهُمْ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ
لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ
دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ
رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ،
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ
بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ
أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ
وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ
الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ،
وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ،
وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ
ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا
إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ
آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ
ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ
دَرَجَاتِهِمْ فِي عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، يَا عَزِيزُ يَا
غَفَّارُ.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ
والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ
فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا
يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا،
وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ فِيْنَا
وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا. اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ
مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ
يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([9]).
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([10])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى
عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُونَ)([11]).
_______________________________________________________________
Khutbah
Jumat
27
Dzul Qa’dah 1436 H / 11 September 2015 M
Para
syuhada' Nasional
Khutbah
Pertama
الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، رَفَعَ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ، وَوَعَدَهُمْ
بِأَعْظَمِ الْجَزَاءِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ مَنْ دَافَعَ عَنِ الأَوْطَانِ، سَيِّدُ الْمُجَاهِدِينَ، وَإِمَامُ
الصَّابِرِينَ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى
مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ
اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ، قَالَ سُبْحَانَهُ:( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ)([1]).
Kaum
muslimin : Negara Persatuan Emirates Arab telah mendermakan buah hati mereka
untuk membela kebenaran dan keadilan, membantu orang yang terdzalimi, dan menolong
penduduk Yaman, mereka para tentara yang lahir dari keaslian, mereka
mempersembahkan darah mereka, sehingga ruh mereka terangkat, atas dasar cinta
dan kesetiaan pada Negara Persatuan Emirates Arab dan untuk bangsa Arab dan
umat Islam, dan sesungguhnya penduduk Emirates bagaikan satu keluarga, pendapat
mereka satu, mereka berbaris dibelakang pemimpin mereka, mereka bangga dengan
para syuhada mereka, mereka berhak menyandang kemuliaan dan kebanggaan, karena
mereka menjual diri mereka karena Allah Swt agar mendapatkan surga yang luasnya
seluas langit dan bumi, Allah Swt berfirman :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ
وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ
وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ
وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ
بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka, dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (itulah telah
menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah ? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar” (At Taubah 9 : 111). Mereka
mendapatkan kemuliaan mati syahid, mereka mendapatkan kebahagiaan surga dan
selebihnya, mereka bahagia dan mendapatkan kenikmatan didalamnya, Jabir bin
Abdullah berkata :
لَقِيَنِي رَسُولُ اللَّهِ
r فَقَالَ لِي: يَا
جَابِرُ مَا لِي أَرَاكَ مُنْكَسِرًا؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ اسْتُشْهِدَ أَبِي، وَتَرَكَ عِيَالاً وَدَيْنًا. قَالَ: أَفَلاَ أُبَشِّرُكَ
بِمَا لَقِيَ اللَّهُ بِهِ أَبَاكَ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: مَا
كَلَّمَ اللَّهُ أَحَدًا قَطُّ إِلاَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ، وَأَحْيَا أَبَاكَ فَكَلَّمَهُ
كِفَاحًا- أَيْ: مِنْ دُونِ حِجَابٍ- فَقَالَ: يَا
عَبْدِي تَمَنَّ عَلَيَّ أُعْطِكَ. قَالَ: يَا رَبِّ تُحْيِينِي فَأُقْتَلَ فِيكَ ثَانِيَةً.
قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّهُ قَدْ سَبَقَ مِنِّي أَنَّهُمْ إِلَيْهَا لاَ
يُرْجَعُونَ. قَالَ: وَأُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ:( وَلاَ تَحْسَبَنَّ
الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ
يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
Rasulullah
Saw berjumpa denganku dan berkata padaku : wahai Jabir, kenapa Aku melihatmu
tampak lesu ?
Aku
menjawab : Wahai Rasulullah, ayahku mati syahid, dan meninggalkan anak-anak dan
utang. Beliau bersabda: “Maukah engkau aku beri kabar gembira tentang bagaimana
Allah berjumpa dengan ayahmu? Aku menjawab: Tentu wahai Rasulullah.
Beliau bersabda: Tiada seorangpun yang Allah ajak bicara kecuali dari balik
tabir. Dan Allah menghidupkan ayahmu lalu mengajaknya bicara secara langsung tanpa
tabir, seraya berfirman: Wahai hamba-Ku, mintalah sesuatu pada-Ku niscaya Aku
berikan. Dia menjawab: Wahai Rabbku, saya minta agar Engkau menghidupkan diriku
lalu saya terbunuh di jalan-Mu kali yang kedua. Rabb berfirman: Sungguh telah
berlalu ketetapan dari-Ku bahwasanya mereka tidak akan dikembalikan ke dunia.
Dan ayat ini diturunkan: “Dan janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur
di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah
kepadanya” (Ali Imran 3 : 169-170). Nabi Saw
bersabda :
أَرْوَاحُهُمْ فِي جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ، لَهَا
قَنَادِيلُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، تَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ، ثُمَّ
تَأْوِي إِلَى تِلْكَ الْقَنَادِيلِ، فَاطَّلَعَ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمُ اطِّلاَعَةً
فَقَالَ: هَلْ تَشْتَهُونَ شَيْئاً؟ قَالُوا: أَيَّ شَيْءٍ نَشْتَهِي وَنَحْنُ نَسْرَحُ
مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شِئْنَا. فَفَعَلَ ذَلِكَ بِهِمْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَلَمَّا
رَأَوْا أَنَّهُمْ لَنْ يُتْرَكُوا مِنْ أَنْ يُسْأَلُوا قَالُوا: يَا رَبِّ نُرِيدُ
أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا فِي أَجْسَادِنَا حَتَّى نُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مَرَّةً
أُخْرَى. فَلَمَّا رَأَى أَنْ لَيْسَ لَهُمْ حَاجَةٌ تُرِكُوا
“Ruh-ruh mereka
berada dalam tembolok burung berwarna hijau, burung itu mempunyai sarang yang
bergelantungan pada ‘Arsy Allah, ia terbang dari surga sekendaknya, kemudian ia
kembali ke sarang tersebut. Allah memperhatikan mereka dan berfirman : Apakah
kalian menginginkan sesuatu? Mereka menjawab : Apa lagi yang kami inginkan
sedangkan kami telah terbang di surga sekendak kami. Allah mengulangi sampai
tiga kali, ketika mereka melihat bahwa mereka tidak akan dibiarkan sampai
meminta sesuatu, mereka pun berkata, ‘Ya Rabb-ku, kami ingin agar Engkau
mengembalikan ruh kami ke jasad-jasad kami hingga kami dapat terbunuh kembali
di jalan-Mu. Ketika Allah melihat mereka tidak membutuhkan apa-apa lagi, mereka
ditinggalkan” (Muslim 1887). Beruntunglah ruh-ruh suci para syuhada
kami dengan ampunan dan rahmat Allah, Allah Swt berfirman :
وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا
يَجْمَعُونَ
“Dan sungguhh
sekiranya kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan
rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari apa yang mereka kumpulkan” (Ali Imran 3 :
157). Para
mufassir : sesungguhnya berperang di jalan Allah merupakan perantara untuk mendapatkan
rahmat Allah, ampunan dan ridha-Nya, dan itu lebih baik daripada kekal di muka
bumi dan mengumpulkan serpihannya yang fana” (Tafsir Ibnu Katsir 2/147)
Hamba
Allah : sesungguhnya para syuhada kami yang mulia, mereka menyambut panggilan
kewajiban, untuk mewujudkan kebenaran, menolak kebatilan, menghalau permusuhan,
menegakkan kemuliaan dan kehormatan, meninggikan lambang negara dan mentaati
pimpinan, sehingga nama mereka terukir dalam barisan para syuhada, mereka mendapatkan
tempat mulia bersama para nabi, Allah Swt berfirman :
فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ
رَفِيقًا
“Maka mereka itu bersama-sama dengan orang-orang yang diberikan
nikmat oleh Allah, (yaitu) para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan
orang-orang shaleh, mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (An Nisa’ 4 : 69).
Berbahagialah
wahai para keluarga syuhada, bergembiralah atas kedudukan mulia untuk anak-anak
kalian yang diberikan Allah pada mereka, dari Anas bin Malik RA berkata :
sesungguhnya Umm Haritsah bin Suraqah,
يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَلاَ تُحَدِّثُنِي عَنْ حَارِثَةَ؟
وَكَانَ قُتِلَ يَوْمَ بَدْرٍ أَصَابَهُ سَهْمٌ غَرْبٌ، فَإِنْ كَانَ فِي الْجَنَّةِ
صَبَرْتُ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ اجْتَهَدْتُ عَلَيْهِ فِي الْبُكَاءِ. قَالَ:«
يَا أُمَّ حَارِثَةَ، إِنَّهَا جِنَانٌ فِي الْجَنَّةِ، وَإِنَّ ابْنَكِ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ
الأَعْلَى
"Wahai Nabi Allah, maukah engkau menceritakan tentang anakku
Haritsah? Ia terbunuh pada peperangan Badar, terkena panah yang tidak ketahuan
pelakunya, jika sekiranya ia di surga maka aku bersabar, kalau di selain itu
maka biarkan aku menangis. Maka Nabi Saw bersabda: "Wahai Ummu Haritsah,
sesungguhnya surga itu banyak, dan sesungguhnya anakmu berada di surga Firdaus
yang tinggi" (Bukhari 2809). Terimalah kabar gembira itu dan
hendaknya kita bersabar atas perpisahan ini, karena balasan orang yang bersabar
sangat besar, Allah Swt berfirman :
إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas" (Az Zumar 39 : 10). Dan hendaknya
kita tetap pada kebenaran, Allah Swt berfirman :
وَمَا أَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan apa yang menimpa kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara
dua pasukan itu adalah dengan izin
(takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui secara jelas siapa orang-orang yang
beriman" (Ali Imran 3 : 166). Tidak diragukan bahwa kematian itu akan
datang, tidak dapat dimajukan dan diundur, Allah Swt berfirman :
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila
waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan" (Al Munafiqun 63 : 11). Betapa indahnya bila kita mampu bersabar
atas cobaan dan rela dengan ketentuan Allah, karena Allah telah memilih mereka
untuk menjadi syuhada', Allah Swt berfirman :
وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
"Dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai)
syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim" (Ali Imran 3:140).
Kenangan
manis di dunia, kebahagiaan dan cahaya di akhirat merupakan bagian mereka atas
kematian syahid mereka, Allah Swt berfirman :
وَالشُّهَدَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ
وَنُورُهُمْ
"Dan para syuhada di sisi Tuhan mereka, berhak mendapat
pahala dan cahaya" (Al Hadid 57 : 11). Keluarga syuhada berhak angkat
kepala merasa bangga, bangga atas persembahan mereka pada negara dan ummat
mereka, mereka telah memberikan pejuang yang pantas dijadikan panutan oleh
generasi berikutnya.
Ya Allah terimalah
para syuhada kami yang suci, angkatlah derajat mereka, kumpulkan mereka dengan
orang-orang baik, ya Allah berilah kami semua taufiq untuk selalu mentaati-Mu,
mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan
kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ،
وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah
Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ
أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah
kepada Allah wahai hamba Allah dg sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi
oleh-Nya dalam kesunyian dan keramaian dan ketahuilah bahwa kejadian ini tidak
menambah kecuali kekuatan kami pada kebenaran, keberpihakan kita dengan
pemimpin kami, kekuatan dan tekad kuat untuk terus mendapatkan kemenangan, dan
negara ini memiliki spirit baru, spirit yang dipenuhi oleh loyalitas untuk
negara dan pemimpin, spirit yang dipenuhi oleh pengorbanan para syuhada dan
perjuangan para angkatan bersenjata kami, marilah semua berdoa kepada Allah
semoga Allah menjaga, melindungi dan menolong mereka, dan sesungguhnya pemimpin
dan penduduk Negara Persatuan Emirates Arab mengucapkan terima kasih atas
pengorbanan mereka yang abadi sebagaimana kami sampaikan ucapan bela sungkawa
kami yang tulus pada keluarga mereka.
هَذَا
وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ،
قَالَ تَعَالَى:( إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)([2]). وَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]). وَقَالَ r:«
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).
اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَ وَطَنِنَا الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ
مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ
وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مُسْتَقَرَّهُمْ مَعَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ، وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا، اللَّهُمَّ ارْبِطْ عَلَى
قُلُوبِ أُسَرِهِمْ، وَاجْزِهْمِ خَيْرَ الْجَزَاءِ عَلَى مَا قَدَّمُوا لِوَطَنِهِمْ
مِنْ فِلْذَاتِ أَكْبَادِهِمْ، وَأَذْهِبْ حُزْنَهُمْ، وَاجْبُرْ مُصِيبَتَهُمْ، وَثَبِّتْ
أَفْئِدَتَهُمْ، اللَّهُمَّ انْصُرْ جُنُودَ الإِمَارَاتِ وَقُوَّاتِهَا الْمُسَلَّحَةَ،
وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لَهُمُ الأَبْوَابَ، وَذَلِّلْ لَهُمُ الصِّعَابَ،
وَقَوِّهِمْ بِقُوَّتِكَ، وَأَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيدِكَ، وَتَوَلَّهُمْ بِعِنَايَتِكَ،
وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَأَنْتَ خَيْرُ الْحَافِظِينَ.
اللَّهُمَّ
لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ
دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ
رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ،
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.
اللَّهُمَّ
ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ،
وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ
بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ
أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ
وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ
الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ،
وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ،
وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ
ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا
إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ
آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ
إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ،
وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ
مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ
اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ
تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ
احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ
عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([5]).
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([6])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى
عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُونَ)([7]).
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=4753________________________________________________________________
Khutbah Jumat, 04 Dzul Hijjah 1436 H / 18 September 2015
Keutamaan Sepuluh hari Dzul Hijjah
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ،
أَمَرَ عِبَادَهُ بِذِكْرِهِ، وَوَعَدَهُمْ بِعَظِيمِ فَضْلِهِ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ،
يَقْبَلُ التَّائِبِينَ، وَيُعْطِي السَّائِلِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، سَيِّدُ الْبَشَرِ، خَيْرُ مَنْ ذَكَرَ رَبَّهُ وَشَكَرَ،
وَحَجَّ الْبَيْتَ وَاعْتَمَرَ،
فَاللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ، قَالَ سُبْحَانَهُ:(
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ)([1]).
Kaum
muslimin : Allah memberikan keutamaan pada sebagian hari-hari tertentu,
diantaranya sepuluh hari di awal bulan Dzul Hijjah, ia merupakan hari
yang paling utama
di dunia, Rasulullah Saw bersabda :
أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيا أَيَّامُ الْعَشْرِ
“Sebaik-baiknya
hari dunia adalah sepuluh awal bulan Dzul Hijjah” (Al Bazzar, seperti
disebutkan dalam kitab Kasyful Astar : 2/28).
Allah
bersumpah dengan hari-hari tersebut, sebagai pertanda atas keagungan
dan kedudukan hari tersebut, disebutkan dalam firmanya :
وَالْفَجْرِ* وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar dan malam yang sepuluh” (Al Fajr 89 : 1-2)Yaitu
sepuluh hari Dzul Hijjah
(Tafsir Ibnu Katsir 8/390), ia merupakan hari-hari yang paling utama
sepanjang tahun, karena didalamnya terkumpul beberapa ibadah penting
(Fathul Bari 2/460), Allah mensyariatkan haji pada hari itu dan
melipatgandakan pahala dan balasan perbuatan shaleh di
dalamnya, Nabi Saw bersabda :
مَا
العَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ؟». قَالُوا : وَلاَ
الجِهَادُ؟ قَالَ:« وَلاَ الجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ
بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ
بِشَيْءٍ
“Tidak
ada amal yang lebih utama dibanding amal pada hari-hari ini ? mereka
bertanya : tidak juga jihad ? Beliau menjawab : tidak pula jihad,
kecuali seseorang yang
keluar mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan
sesuatu apa pun” (Bukhari 969)
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” (Al Hajj 22 : 28).
Yaitu
pada hari-hari sepuluh Dzul Hijjah (Tafsir Ibnu Katsir 5/415).
Berdzikir kepada Allah termasuk ibadah dan ketaatan yang paling mulia
dan agung, Nabi Saw bersabda :
أَلاَ
أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ،
وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ
الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٌ
لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ
وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟». قَالُوا: بَلَى. قَالَ:« ذِكْرُ اللَّهِ
تَعَالَى». وَقَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا شَيْءٌ
أَنْجَى مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Maukah
aku beritahukan sebaik-baik amal kalian, yang terbersih di sisi raja
kalian, tertinggi pada derajat kalian lebih baik dari berinfak emas dan
perak, dan lebih
baik dari kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan
mereka memenggal kepala kalian? Mereka menjawab : Ya. lalu Rasulullah
menjawab : berdzikir pada Allah”.
Mu’adz bin Jabal RA berkata :
“Tidak ada satupun yang lebih menyelamatkan dari azab Allah melebihi
berdzikir kepada Allah” (At Tirmidzi 3377 dan Ibnu Majah 3791). Dzikir kepada Allah adalah bekal seorang mukmin dalam setiap keadaan, Nabi Saw bersabda :
مَنْ
عَجَزَ مِنْكُمْ عَنِ اللَّيْلِ أَنْ يُكَابِدَهُ، وَبَخِلَ بِالْمَالِ
أَنْ يُنْفِقَهُ، وَجَبُنَ عَنِ الْعَدُوِّ أَنْ يُجَاهِدَهُ فَلْيُكْثِرْ
مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Barang
siapa yang tidak mampu bangun malam untuk beribadah, pelit mengeluarkan
hartanya untuk berinfaq dan takut berjihad melawan musuh, maka
perbanyaklah berdzikir
pada Allah” (Syu’bul Iman karangan Al Baihaqi 1/390)Allah memerintahkan untuk memperbanyak dzikir saat dalam kesusahan dan kesedihan, disebutkan dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu pasukan (musuh) maka
berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung” (Al
Anfal 8 : 45). Dzikir
dapat meneguhkan hati pada saat-saat susah dan saat tertimpa musibah
sebagaimana dzikir dapat menyegarkan hati dan menghilangkan rasa gundah
dan sedih, mendatangkan
ketenangan dan kebahagiaan hati, Allah Swt berfirman :
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu)
orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentrama”
(Ar Ra’d 13
: 28). Berdzikir kepada Allah merupakan nutrisi jiwa dan pembangkit hati, Nabi Saw bersabda :
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan
orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingat Tuhannya,
seperti orang yang hidup dan mati” (Bukhari 6407). Allah menjanjikan pemberian
dan sebaik-baiknya balasan bagi orang yang rajin berdzikir, Allah Swt berfirman :
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan
bagi mereka ampunan dan pahala yang besar” (Al Ahzab 33 : 35).
Diantara balasan berdzikir adalah bahwa Allah akan mengingat orang yang berdzikir, Allah berfirman :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu” (Al Baqarah 2 : 152).
Orang
yang berbahagia adalah orang yang mendapatkan taufiq dari Allah untuk
mengerjakan ketaatan pada hari-hari yang penuh berkah ini, kemudian ia
mengisi waktunya dengan perbuatan
shaleh, Allah Swt berfirman :
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
“Tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya disi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (Al Kahf 18 : 46).
Yang dimaksud dengan amalan shaleh yang kekal adalah :
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ،
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
(Al Muwattha’ 492, Said bin Al Musayyab, lihat Tafsir Ibnu Katsir 5/161)Hamba Allah : sesungguhnya Allah menganjurkan kita untuk memperbanyak berdzikir kepada-Nya, disebutkan dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيرًا* وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
“Wahai
orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan menyebut
(nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada watku
pagi dan petang” (Al
Ahzab 33 : 41-42). Dianjurkan
untuk berdzikir setelah menunaikan ibadah agar menjadi penutup yang
baik, seperti ditegaskan saat ibadah haji, firman Allah :
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا
“Apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan
menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan)
nenek moyangmu atau
(bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu” (Al Baqarah 2 : 200). Pada ayat mengenai puasa juga disebutkan :
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al
Baqarah 2 :
185). Takbir termasuk bagian dari dzikir, dan shalat juga diwajibkan untuk berdzikir, Allah Swt berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Dan laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku” (Thaha 20
: 14). Shalat
adalah ketundukan kepada Allah, dan bentuk penghadapan kepada-Nya,
Allah menamakan shalat sebagai dzikir didalam firman-Nya :
فَاسْعَوْا إِلى ذِكْرِ اللَّهِ
“Maka segeralah kamu mengingat Allah”
(Al Jumuah 62 : 9). Shalat adalah dzikir
(Lihat Tafsir Al Qurthubi 11/177)Para jamaah shalat : dalam beberapa hari kedepan, akan datang hari yang agung, hari yang diagungkan oleh Allah dan ditegaskan oleh sumpah dalam firman-Nya :
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ* وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ* وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
“Demi langit yang memiliki gugusan bintang, dan demi hari yang dijanjikan, demi yang menyaksikan dan yang disaksikan” (Al Buruj
85 : 1-3). Dan hari yang disaksikan Yaitu hari Arafah (At Tirmidzi 3339).
Allah bersumpah dengan hari Arafah karena keagungan dan kemuliannya dan
karena kaum muslimin berkumpul di dataran Arafat, mereka berkumpul
untuk memperbaharui hubungan mereka dengan Tuhan mereka, mereka seakan
merasakan pertemuan di padang mahsyar, mereka
berdzikir kepada Allah dengan penuh ketundukan, mereka mengharap
rahmat-Nya dan takut dari adzab-Nya.
Berdoa pada hari tersebut termasuk doa yang paling utama, RAsulullah Saw bersabda : “Sebaik-baiknya doa adalah doa pada hari Arafah, dan sebaik-baiknya yang Aku ucapkan dan para nabi sebelumku adalah : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” (Muwattha’ Malik 2/300, At Tirmidzi 3585).
إِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ
إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ
“Sesungguhnya
Allah Maha Pemalu
Maha Pemurah, Dia malu jika seseorang mengangkat kedua tangan
kepada-Nya untuk mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan kosong dan
merugi”
(Abu Daud 1488, Alt Tirmidzi 3556 dan Ibnu Majah 3865).
Marilah berdoa untuk tentara kita semoga mendapatkan kemenangan,
kemuliaan dan pertolongan. Berdoa untuk pemimpin
kita semoga mendapatkan taufiq dan jalan lurus, berdoa untuk anak-anak
kita semoga mendapatkan hidayah, kebaikan dan kesuksesan, berdoa untuk
orang-orang yang telah mendahului kita dan para syuhada, semoga mereka
mendapatkan ampunan dan derajat yang tinggi,
berdoa untuk orang-orang yang sakit semoga diberikan kesembuhan. Ya
Allah, tempat sebaik-baiknya meminta, sebaiknya yang memberi, kami mohon
semua kebaikan untuk kami dan keluarga kami, untuk negara Emirat dan
pemimpin kami, Ya Allah ampunilah kami, perbaikilah
kondisi kami, persatukan hati kami, berilah kemenangan pada kami atas
musuh kami, dan berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati
Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada
kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas
firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى
التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi oleh-Nya dalam keramaian dan kesendirian dan ketahuilah bahwa sesungguhnya pintu-pintu rahmat terbuka, dan jalan menujunya sangatlah mudah yaitu dengan berinvestasi dalam ketaatan di hari Arafah, dalam bentuk puasa sunnah bagi yang tidak melakukan ibadah haji, sehingga hari-harinya dipenuhi oleh ketaatan dan ibadah, dosanya diampuni dan kesalahannya digugurkan, Rasulullah Saw bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
“Puasa
di hari Arafah terhitung pahalanya di sisi Allah dapat menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya”(Muslim 1162).
Hari
Arafah, hari penuh anugerah, hari tajalli, dimana Allah mengampuni
hamba-hamba-Nya dan mengangkat derajat mereka, sungguh indah bila kita
memperbanyak dzikir kepada
Allah Swt, karena inilah yang paling utama bagi seseorang dalam mengisi
waktu luangnya, inilah ucapan yang paling jujur yang dikeluarkan oleh
kedua bibirnya, inilah tanda keselamatan hati seseorang, inilah tanda
cintanya pada Yang Maha Mengetahui hal yang
gaib, ucapan adalah media hati, setiap hati yang dipenuhi oleh cinta
pada Allah dan syukur pada-Nya, maka ia akan selalu senang, rindu dan
mengucapkan dzikir. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan
orang-orang yang selalu berdzikir kepada-Mu.
هَذَا
وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ
عَلَيْهِ، قَالَ تَعَالَى:(
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)([2]).
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:«
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]).
وَقَالَ r:«
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).
اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ الأَبْرَارَ،
وَأَنْزِلْهُمْ مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي
عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، يَا عَزِيزُ يَا
غَفَّارُ.
اللَّهُمَّ
اجْزِ خَيْرَ الْجَزَاءِ أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ وَآبَاءَهُمْ
وَزَوْجَاتِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ جَمِيعًا، وَأَلْهِمْهُمُ الصَّبْرَ
وَالسُّلْوَانَ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ
شُهَدَاءَ الإِمَارَاتِ وَالسُّعُودِيَّةِ وَالْبَحْرِين وَالْمَغْرِبِ
فِي
عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، اللَّهُمَّ انْصُرْ
قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، الَّذِينَ تَحَالَفُوا عَلَى رَدِّ
الْحَقِّ إِلَى أَصْحَابِهِ،
اللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَأَيِّدْهُمْ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ أَهْلَ
الْيَمَنِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْمَعْهُمْ عَلَى كَلِمَةِ الْحَقِّ
وَالشَّرْعِيَّةِ، وَارْزُقْهُمُ الرَّخَاءَ وَالاِسْتِقْرَارَ يَا
أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ
لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ
فَرَّجْتَهُ، وَلاَ
دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ
مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا
وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ،
وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ
عَمَلٍ، وَنَعُوذُ
بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ
لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ
وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ
مَوْفُورَ الصِّحَّةِ
وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ،
وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا
تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ
ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ
الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي
عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ
أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ
إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا
الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ،
وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ
لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا
مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ
عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([5]).
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([6])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ
تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ)([7]).
________________________________________________________________
Khutbah
Jumat, 16 Muharram 1437 H / 30 Oktober 2015
Surah
Al Kahf
Khutbah
Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا،
وَجَعَلَ لِمَنِ اتَّقَاهُ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ الْقُرْآنَ هِدَايَةً وَنُورًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ،
وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى:(
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ)([1]).
Kaum muslimin : sesungguhnya surah-surah dalam Al
Quran dipenuhi oleh peringatan dan pelajaran dan setiap surah memiliki
keindahan dan keagungannya tersendiri, diataranya adalah surah Al Kahf, surah
mulia ini memiliki kedudukan yang agung yang selalu dibaca oleh muslim pada
hari Jumat, dengan harapan mendapatkan pahala dan keutamaan, agar ia
mendapatkan cahaya yang mampu menerangi pembacanya antara kedua Jumat,
Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَرَأَ
سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa membaca surah Al Kahf pada hari Jumat,
ia akan disinari oleh cahaya antara dua Jumat” (Al Baihaqi dalam kitab As Sunan
Al Kubra 3/249). Karena dengan membacanya akan mendatangkan
banyak keutamaan dan keagungan, dan barang siapa menghapal dan menghayatinya
serta mengamalkannya maka Allah akan melindunginya dari fitnah, Rasulullah Saw
bersabda :
مَنْ حَفِظَ
عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ- وَفِي رِوَايَةٍ: مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ([2])- عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barang siapa menghapal sepuluh ayat dari awal surah
Al Kahf –dan dalam satu riwayat- dari akhir surah Al Kahf (Abu Daud 4323), maka
ia akan dilindungi dari Dajjal” (Muslim 809)
Dinamakan surah Al Kahf karena didalamnya terdapat
kisah Ashabul Kahf dan kondisi mereka, dimana didalamnya terkandung banyak
pelajaran dan makna yang sangat dibutuhkan oleh manusia agar ia kembali sadar
dan memperaktekkannya. Surah ini dimulai dengan peringatan pada orang-orang
yang berpaling dan sebagai pemberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin, Allah
Swt berfirman :
لِيُنْذِرَ بَأْسًا
شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ
“Untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari
sisi-Nya dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman” (Al Kahf 18
: 2)
Surah ini ditutup dengan balasan kedua kelompok :
yaitu orang-orang yang merugi dan
orang-orang yang berbuat amal shaleh dan balasannya, kedua kelompok itu adalah
: yang pertama taat pada Allah sehingga
ia menerima ridha-Nya dan mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Dan kelompok
kedua yaitu kelompok yang berpaling dan ia menerima murka Allah dan di akhirat
ia tergolong pada golongan orang-orang yang merugi.
Surah ini mengingatkan pentingnya kata, konsekuensinya
dan dampaknya pada individu dan masyarakat, Allah Swt berfirman :
كَبُرَتْ كَلِمَةً
تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ
“Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut
mereka” (Al Kahf 18 : 5).
Mengungkapkan kata tanpa bukti, pertimbangan dan tanpa melihat akibat dan
konsekuensinya, maka akan mengakibatkan
kehancuran dan kecelakaan pada pelakunya, dan juga akan menimbulkan
fitnah di masyarakat, karenanya berhati-hatilah dalam berkata apalagi tanpa
ilmu dan bukti, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ الْعَبْدَ
لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ
أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan satu
perkataan yang tidak dipikirkan dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam
neraka yang dalamnya berjarak antara timur dan barat” (Muttafaq ‘alaih)
Para jamaah shalat : surah Al Kahf mengajak kita untuk
mewujudkan keseimbangan dalam mencari dunia dan akhirat, yaitu dengan bekerja
memakmurkan dunia dan bersungguh-sungguh dalam menggapai keberuntungan di
akhirat, Allah Swt berfirman :
وَاضْرِبْ لَهُمْ
مَثَلًا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا
بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا
“Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah
perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya
(yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan
pohon-pohon kurma dan diantara kedua kebun itu Kami buatkan ladang” (Al Kahf 18
: 32). Cinta dunia menguasai hati dari keduanya, dan
ia meragukan adanya hari kiamat, Allah Swt berfirman :
وَمَا أَظُنُّ
السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا
مُنْقَلَبًا
“Dan aku kira hari kiamat itu tidak akan datang, dan
jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik daripada ini” (Al Kahf 18 : 36). Sementara yang lain keimanannya pada Allah sangat
kuat, disebutkan dalam firma-Nya :
لَكِنَّاْ هُوَ
اللَّهُ رَبِّي وَلاَ أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَداً
“Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku dan
aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun” (Al Kahf 18 : 38). Ia mengingatkan sahabatnya dengan lemah lembut,
mengingatkan tentang nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya, disebutkan
dalam firman Allah :
وَلَوْلاَ
إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak
mengucapkan (sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)” (Al Kahf 18 : 39). Betapa indahnya ketika
seseorang merasakan keutamaan Allah atas dirinya, sehingga ia bersyukur atas
semua yang telah diberikan padanya.
Wahai para pembaca surah Al Kahf : sesungguhnya Allah
Swt telah menyediakan untuk manusia semua sebab kehidupan dan kehidupan yang
baik di muka bumi agar ia beribadah kepada Tuhannya, berbuat baik pada
sesamanya, melakukan kebaikan dan kebajikan, menyebarkan perdamaian dan keharmonisan,
sebagaimana diingatkan padanya bahwa ia akan dimintai pertanggung jawaban atas
perbuatannya, dan bahwa perbuatannya tersimpan di sebuah buku yang tidak
tertinggal baik dosa kecil ataupun besar, melainkan semuanya dicatat, Allah Swt
berfirman :
وَيَقُولُونَ
يَا وَيْلَتَنَا مَا لِهَذَا الْكِتَابِ لاَ يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلاَ كَبِيرَةً إِلاَّ
أَحْصَاهَا
“Dan mereka berkata : Betapa celaka kami, kitab apakah
ini, tidak ada yang tertinggal, (dosa) yang kecil dan yang besar melainkan
tercatat semuanya, dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan
(tertulis). Dan Tuhanmu tidak mendzalimi seorang jua pun” (Al Kahf 18 : 49). Dalam surah Qaf disebutkan :
مَا يَلْفِظُ
مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya
malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)” (Qaf 50 : 18). Jadi balasan di akhirat sesuai dengan perbuatannya di dunia, barang
siapa bersungguh-sungguh di dunianya, bertakwa pada Tuhannya, maka ia
mendapatkan derajat yang paling tinggi di akhirat, Allah Swt berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا*
أُولَئِكَ
لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ
أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ
مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
“Sungguh, mereka yang berimanC:\Users\encangirul\Documents\Islamic Corner\Tafsir Al
Qur'an (baru)\ - _ftn36_5571 dan beramal shaleh, Kami benar-benar tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
Mereka itulah yang memperoleh surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan dengan gelang emas dan
mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka
duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik
pahala, dan tempat istirahat yang indah” (Al Kahf 18 : 30-31)
Kaum muslimin : surah Al Kahf mengajarkan kita bagaimana
cara bersabar dalam mencari dan mendapatkan ilmu, melalui kisah Musa AS bersama
Khidr, ketika ia mengunjunginya agar dapat menimba ilmu darinya, disebutkan
dalam firman Allah :
قَالَ لَهُ مُوسَى
هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْداً
“Musa berkata kepada Khidr : bolehkah aku mengikutimu
supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu (untuk
menjadi) petunjuk” (Al Kahf 18 : 66). Ia adalah seorang guru yang paling baik, yang
beradab, dan sebaik-baiknya contoh dalam ketundukan dan ketawadhuan :
قَالَ سَتَجِدُنِي
إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلاَ أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
“Musa berkata : Insya Allah akan engkau dapati aku
orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun” (Al Kahf
18 : 69). Seorang yang menuntut ilmu hendaknya
memilik sifat kehati-hatian dan kesabaran, bahkan bersabar dan tangguh atas
kepenatan proses menuntut ilmu, tunduk pada guru sehingga ia mendapatkan ilmu
dan manfaat, karena sesungguhya ilmu itu akan melindunginya dari fitnah dan
kesesatan. Dan Allah telah mengingatkan kita di dalam surah Al Kahf dari pelaku
kebatilan dan fitnah, dimana mereka melakukan kerusakan di muka bumi dan mereka
mengira bahwa mereka telah berbuat kebajikan, dan ini berlaku untuk para
ekstrimis, dimana mereka mengangkat slogan-slogan dan ungkapan indah, mereka mengira bahwa mereka
telah melakukan perbuatan baik, Allah Swt berfirman :
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ
بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا* الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
“Katakanlah (Muhammad), apakah perlu Kami beritahukan
kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya ?. (yaitu) orang yang
sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah
berbuat sebaik-baiknya” (Al Kahf 18 : 103-104).
Ya Allah ajarkanlah kepada kami ilmu yang
bermanfaat, berilah manfaat kepada kami dengan ilmu yang telah Engkau ajarkan
pada kami, berilah kami rezeki untuk menghayati Quran-Mu dan terus menerus membaca surah Al Kahf, dan berilah kami taufiq untuk
selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang
Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas
firman-Mu :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ،
وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ
أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan
sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi oleh-Nya dalam keramaian dan
kesendirian dan ketahuilah bahwa kisah Dzul Qarnain merupakan contoh bagi
seorang pemimpin yang diberikan tempat oleh Allah di muka bumi, dimana ia
menyebarkan keamanan, menegakkan keadilan, menyingkirkan kedzaliman, menolong
orang-orang lemah yang meminta pertolongan padanya, Allah Swt berfirman
menerangkan kisah mereka :
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ
يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى
أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Mereka berkata : wahai Dzul
Qarnain ! sungguh Ya’juj dan Ma’juj itu (sekelompok manusia) yang berbuat
kerusakan di bumi, maka bolehkan kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan
dinding penghalang antara kami dan mereka” (Al Kahf 18 : 94). Ia mendengarkan panggilan mereka
dan bergerak cepat menolong mereka tanpa ragu-ragu dan tanpa menunda-nunda,
disebutkan dalam firman-Nya :
مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي
بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا
“Maka bantulah aku dengan kekuatan
(manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara
kamu dan mereka” (Al
Kahf 18 : 95). Membantu orang
yang terdzalimi merupakan kewajiban, menolongnya adalah tugas agar para perusak
mampu diberantas, dan agar agama, bumi dan kehormatan terlindungi, dan dalam
konteks ini, pemerintah kita selalu berusaha untuk berdiri bangkit menolong
orang-orang yang terdzalimi, mengembalikan hak pada pemiliknya, sebagaimana
yang dilakukan untuk membantu para saudara kita di Yaman serta dukungan besar
untuk mereka.
هَذَا
وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ،
قَالَ تَعَالَى:( إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)([3]). اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ
اجْعَلْنَا بِكِتَابِكَ مُتَمَسِّكِينَ، وَلَهُ تَالِينَ، وَلآيَاتِهِ مُتَدَبِّرِينَ،
وَلِعِبَرِهِ وَعِظَاتِهِ مُتَأَمِّلِينَ، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً وَنُورًا يَا
رَبَّ الْعَالَمِينَ.
اللَّهُمَّ
ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وقُوَّاتِ التَّحَالُفِ الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ
مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. اللَّهُمَّ اجْزِ خَيْرَ الْجَزَاءِ أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ وَآبَاءَهُمْ وَزَوْجَاتِهِمْ
وَأَهْلِيهِمْ جَمِيعًا، اللَّهُمَّ انْصُرْ قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، الَّذِينَ
تَحَالَفُوا عَلَى رَدِّ الْحَقِّ إِلَى أَصْحَابِهِ، اللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَأَيِّدْهُمْ،
اللَّهُمَّ وَفِّقْ أَهْلَ الْيَمَنِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْمَعْهُمْ عَلَى كَلِمَةِ
الْحَقِّ وَالشَّرْعِيَّةِ، وَارْزُقْهُمُ الرَّخَاءَ وَالاِسْتِقْرَارَ يَا أَكْرَمَ
الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا
إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ،
وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً
إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ:
أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ
عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ
عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ،
الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ
يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ
عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ
مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ
اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ
أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ
والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ
فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا
يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا
مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ
تَدَعْ فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ
مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ
يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([4]).
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([5])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى
عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُونَ)([6]).
No comments:
Post a Comment