Friday, February 19, 2016

KHOTBAH JUM'AT NOPEMBER 2015



Khutbah Jumat, 23 Muharram 1437 H / 06 November 2015

Pemuda harapan masa depan

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَهُ الْحَمْدُ الْحَسَنُ
وَالثَّنَاءُ الْجَمِيلُ، أَجْزَلَ لِمَنْ نَشَأَ فِي طَاعَتِهِ الأَجْرَ
وَالثَّوَابَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى
اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى:( إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ
وَنَعِيمٍ)([1]). وَقَالَ سُبْحَانَهُ:( جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ* سَلاَمٌ
عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ)([2]).

Kaum muslimin : sesungguhnya generasi muda, laki-laki atau pun
perempuan, mereka adalah harapan dan masa depan bangsa, pelindung dan
perisai yang membentengi tanah airnya, pembangun kemuliaannya, dengan
pemikirannya yang terbuka dan ide-idenya yang cemerlang, dengan
hatinya yang bening, dengan kekuatan tenaga mudanya dan keimanannya
yang tulus, sehingga Allah memuji mereka para pemuda karena keimanan
mereka, seperti yang tertuang dalam firman-Nya :

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (Al Kahf 18 : 13). Islam
memberikan perhatian besar pada para pemuda, diantaranya dengan
perintah untuk mendidik dan memberikan perhatian yang baik pada
mereka, agar kelak mereka menjadi pemilik pemikiran yang cemerlang,
dan mereka istimewa karena ketinggian akhlak mereka, mereka berpegang
teguh dengan nilai-nilai agama mereka dan adat istiadat masyarakat
mereka, badan mereka sehat, mereka beriman kepada Tuhan mereka dan
mereka tersinari oleh ketaatan mereka pada Tuhan mereka, sehingga
mereka mendapatkan pahala yang besar dan kelak mereka mendapatkan
perlindungan di hari pembalasan, Nabi Saw bersabda :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ
ظِلُّهُ: الإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ،
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا
فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ
طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ
اللَّهَ. وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا
تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِياً فَفَاضَتْ
عَيْنَاهُ

“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya: Pemimpin yang adil. Pemuda yang
tumbuh di atas kebiasaan beribadah kepada Tuhannya. Lelaki yang
hatinya terpaut dengan masjid. Dua orang yang saling mencintai karena
Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali
karena Allah. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang
mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata : Aku takut kepada
Allah. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua
matanya basah karena menangis” (Muttafaq ‘alaih). Maksudnya : ia
tumbuh dalam cinta ibadah, selalu menunaikan ibadah dan hatinya
terpaut dengan shalat jamaah, ia bersifat iffah, lidahnya selalu
dibasahi oleh dzikir, dan merekalah yang akan dilindungi oleh ketataan
mereka pada Tuhan mereka, maka kelak Allah akan melindungi mereka pada
hari kiamat, maka beruntunglah orang dan terhormatlah mereka dengan
kedudukan mereka.


Kaum muslimin : sesungguhnya para pemuda yang besar dalam ketaatan
pada Allah, mereka akan selalu berusaha untuk menggunakan kesempatan
masa mudanya dan berbuat sesuai dengan wasiat Nabi Saw dalam sabdanya
:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ،
وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ
قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Jaga lima sebelum datangnya lima : masa mudamu sebelum datang tuamu,
sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang miskinmu,
waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu dan hidupmu sebelum datang
matimu,” (Al Mustadrak 4/306). Mereka para pemuda bersegera menuntut
ilmu, menginvestasikan energi mereka untuk mendapatkan mutiara
pemahaman dan kebijaksanaan, bersungguh-sungguh dalam mengembangkan
dan mempertajam keterampilan dan kemampuan mereka, sehingga mereka
mendapatkan ridha Tuhan mereka, dan mereka mendapatkan tempat yang
terhormat di masyarakat mereka, Allah Swt berfirman :

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ

“Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) kitab (Taurat) itu dengan
sungguh-sungguh” (Maryam 19 : 12). Maksudnya dengan sungguh-sungguh
dan tekun (Tafsir Al Qurthubi 11/86). Kemauan pemuda dan tekadnya yang
kuat dapat melampuai kesulitan, dari Zaid bin Tsabit RA –di masa
mudanya- berkata :

فَعَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- وَكَانَ شَابًّا-
قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ r :« أَتُحْسِنُ السُّرْيَانِيَّةَ؟».
قُلْتُ: لَا. قَالَفَتَعَلَّمْهَا فَإِنَّهُ تَأْتِينَا كُتُبٌ».
قَالَ: فَتَعَلَّمْتُهَا

Rasulullah Saw bertanya padaku : Apakah kamu menguasai bahasa Suryani
? Aku menjawab : tidak. Beliau bersabda : pelajarilah, karena
sesungguhnya banyak kitab yang datang pada kami dengan bahasa suryani.
Ia berkata : lalu aku mempelajarinya” (Ahmad 21587)



Hamba Allah : sesungguhnya para pemuda memiliki kelebihan kekuatan dan
energi, dimana mereka memenuhi kesempatan mereka dengan kesungguhan
dan kerja, dan betapa indahnya bila kemauan pemuda tersebut diilhami
oleh pengalaman para pendahulunya, caranya adalah pemuda hendaknya
duduk bersama para pendahulu mereka, menyimak dan belajar dari mereka,
belajar berujar dan bertindak, mempelajari adat istiadat asli yang
bersumber dari syariat Islam yang toleran, sehingga mereka kelak akan
menjadi generasi percontohan yang unik dalam membangun peradaban,
menciptakan prestasi dan memakmurkan bumi dengan cahaya ilmu mereka
yang berlandaskan pada petunjuk Tuhan mereka, agama mereka dan
informasi yang berasal dari sumber-sumber yang terpercaya dan benar,
karena agama Allah ini tidak dipelajari dan diambil dari jaringan
internet dan media sosial, tapi diambil dan dipelajari melalui lembaga
resmi yang diakui di negara ini, yang keilmuannya dapat dipertanggung
jawabkan, dimana semua itu sesuai dengan perintah Allah :

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui” (An Nahl 16 : 43). Muhammad bin Sirin berkata :
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa
kalian mengambil agama kalian” (Muqaddimah Shahih Muslim). Dan dengan
itu semua, pemuda menjadi cerminan budaya yang dapat membanggakan
negaranya, membahagiakan masyarakatnya dan dapat dijadikan teladan
oleh penerusnya.



Para jamaah shalat : sesungguhnya cita-cita dan harapan bangsa ada di
pundak para pemuda, yaitu ada pada kesungguhan dan kekuatan tekad
mereka, karena pemuda yang besar dalam ketaatan pada Tuhannya akan
memberi pengaruh besar pada masyarakatnya, memberikan manfaat pada
keluarga dan negerinya, dan inilah pemuda Emirates yang bangkit dengan
tugas besar di semua lapangan, mereka tidak segan untuk berperang
dibawah perintah pemimpin, mereka taat padanya, prinsip mereka adalah
ketaatan pada Tuhan mereka dan berteladan pada tuntunan Nabi mereka
dan untuk melindungi negara mereka, mereka mampu menciptakan
kemenangan, mereka rela berkorban, sebagian dari mereka mati syahid
agar ummat mereka hidup dalam kemuliaan dan ketangguhan, Allah Swt
berfirman :

وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ*
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ* وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ
عَرَّفَهَا لَهُمْ* يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا
اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan
amal mereka. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan
memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang
telah diperkenalkan-Nya kepada mereka. Wahai orang-orang beriman! Jika
kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu” (Muhammad 47 : 4-7). Sungguh mereka para
pemuda yang memiliki semangat yang tinggi, memiliki tujuan yang mulia,
mereka membela agama dan negara mereka dengan diri dan harta mereka,
mereka tidak tidur malam menjaga negara mereka, membawa senjata mereka
agar penduduk lainnya dapat tidur lelap, mereka rela berlelah agar
keluarga mereka dapat menikmati ketentraman dan mereka berjaga agar
masyarakat mereka menjadi tenang, oleh karena itu mereka berhak
mendapatkan kabar gembira yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw :

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ
اللَّهِ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang
menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga
di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di
jalan Allah” (At Tirmidzi 1639)



Ya Allah lindungilah para pemuda kami, berkahilah mereka dan berilah
kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw
dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar
ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ
نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.


Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ
الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ
لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya
takwa, merasalah diawasi oleh-Nya dalam keramaian dan kesendirian dan
ketahuilah bahwa negara kami yang penuh berkah ini menjadikan
perhatian besarnya pada penginvestasian pemuda, dengan dibentuknya
kementerian khusus yang menangani mereka, mengarahkan energi mereka,
mengorganisasikan program-program mereka dan melindungi kreatifitas
mereka. Dan juga pemerintah telah membuka pintu wajib militer untuk
para pemuda, ini merupakan lapangan dan tugas mulia untuk
berkontribusi dalam memperkuat loyalitas kebangsaan dan loyalitas pada
para pemimpin mereka, mengembangkan nilai-nilai disiplin dan
menghargai waktu, meningkatkan keterampilan individu dan kelompok,
menghargai pemimpin dan para pendahulu yang memiliki pengalaman luas,
melestarikan pencapaian generasi sebelumnya, dengannya juga para
pemuda mendapatkan kebugaran tubuh dan gaya hidup yang sehat,
mengajarkan mereka ketekunan, ketangguhan dan percaya diri, memberikan
peran serta pada pemuda Emirates untuk membela kebenaran dan
memberantas para musuh, hal itu terbukti dengan pengorbanan mulia
para prajurit angkatan bersenjata yang menjalankan tugas kewajiban
mereka, mereka merupakan contoh dan simbol pengorbanan dan
kedermawanan, sehingga Emirates kini menjadi yang terkuat dan
terkokoh. Allah akan memuliakan orang-orang yang berada dalam barisan
syuhada, dan rasa hormat kami untuk mereka dan mereka akan mendapatkan
rahmat dari Allah Swt, Allah Swt berfirman :

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مَنَ
اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Dan sungguh, sekiranya kamu gugur di jalan Allah atau meninggal,
tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari apa
yang mereka kumpulkan” (Ali Imran 3 : 157)


هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ
وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r :« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]).
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ
شَبَابَنَا وَسَدِّدْ خُطَاهُمْ، وَثَبِّتْهُمْ عَلَى طَرِيقِ الْحَقِّ
يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وقُوَّاتِ التَّحَالُفِ
الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ
دَرَجَاتِهِمْ فِي عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، يَا
عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. اللَّهُمَّ اجْزِ خَيْرَ الْجَزَاءِ أُمَّهَاتِ
الشُّهَدَاءِ وَآبَاءَهُمْ وَزَوْجَاتِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ جَمِيعًا،
اللَّهُمَّ انْصُرْ قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، الَّذِينَ
تَحَالَفُوا عَلَى رَدِّ الْحَقِّ إِلَى أَصْحَابِهِ، اللَّهُمَّ كُنْ
مَعَهُمْ وَأَيِّدْهُمْ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ أَهْلَ الْيَمَنِ إِلَى
كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْمَعْهُمْ عَلَى كَلِمَةِ الْحَقِّ وَالشَّرْعِيَّةِ،
وَارْزُقْهُمُ الرَّخَاءَ وَالاِسْتِقْرَارَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ
إِلاَّ أَنْتَ، وَاهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ، فَإِنَّهُ لاَ يَهْدِي
لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَا سَيِّئَهَا، فَإِنَّهُ لاَ
يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ
وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ
الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ
قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ
إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا،
وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد،
وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا
رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ
وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ
إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ
مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى
رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ
وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ
لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى
هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ
صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ
مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ
تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ
فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ يَا
رَبَّ الْعَالَمِينَ([4]).
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً،
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([5])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ
الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ)([6]).

http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=5855
_______________________________________________________________________

 

Khutbah Jumat, 01 Shafar 1437 H / 13 November 2015
Pengertian Darul Islam
Khutbah Pertama
                          
الْحَمْدُ لِلَّهِ تَعَالَى عَلَى نِعْمَةِ الإِسْلاَمِ، حَمْدًا بَاقِيًا عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، أُرْسِلَ بِالرَّحْمَةِ وَالسَّلاَمِ، وَالْحَقِّ وَالْوِئَامِ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى:( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)([1]). وَقَالَ تَعَالَى:( فَبَشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ)([2]).
 
Kaum muslimin : sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, karena peran besar mereka dalam memberi pencerahan pada manusia dengan maksud dari firman Tuhan mereka dan sunnah nabi-Nya,  mengoreksi pemahaman yang salah dan pemikiran yang melenceng, oleh karena itu kita diperintahkan oleh Allah Swt agar bertanya pada mereka, mengambil manfaat dari ilmu mereka serta mengamalkan nasehat mereka, Allah Swt berfirman :
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (An Nahl 16 : 43). Para ulama merupakan para penyampai maksud dan tujuan dari Allah dan rasul-Nya, mereka pembawa obor hidayah, mereka yang memperingatkan dari marabahaya, mereka yang mengarahkan masyarakat pada jalan yang benar dan lurus, karena sesungguhnya musibah besar itu disebabkan masyarakat menjauh dari para ulama, mengikuti orang-orang jahil yang berfatwa tidak berdasarkan ilmu, sehingga mereka jatuh pada kesesatan dan menyesatkan lainnya, mereka orang-orang yang jahil yang ekstrim yang tidak menghargai agama dan keutamaan lainnya, tapi tabiat dan kebiasaan mereka adalah ketidak adilan dan tindakan kriminal, pelecehan, pertumpahan darah, penjarahan dan syaitan menghiasi tindakan buruk mereka, Allah Swt berfirman :
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (Fathir 35 : 8)
 
Hamba Allah : diantara sebab utama tindakan kriminal dan pemikiran para ekstrimis yang melenceng adalah sumber-sumber rujukan mereka yang tercemar yang mereka ikuti, karena itulah yang sesuai dengan nafsu dan harapan mereka, mereka menganggap tindakan kriminal mereka sebagai jihad, sementara kebaikan orang lain dianggap keburukan. Allah Swt berfirman :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ* أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
“Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (Al Baqarah 2 : 11-12). Dan sesungguhnya para penyebar ideolgi radikal, mereka mencampur adukkan antara kebenaran dan kebatilan, mereka mengambil kesempatan cinta para pemuda pada agama mereka, kemudian mereka mencuci pemikiran mereka, menghasut mereka agar meninggalkan negara mereka, membelot keluar dari pemimpin mereka dan mengkafirkan masyarakat mereka, mereka menyangka bahwa mereka adalah muslim sejati, padahal Nabi Saw sudah membebaskan diri dari mereka, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ خَرَجَ عَلَى أُمَّتِي يَضْرِبُ بَرَّهَا وَفَاجِرَهَا، وَلاَ يَتَحَاشَ مِنْ مُؤْمِنِهَا، وَلاَ يَفِي لِذِي عَهْدٍ عَهْدَهُ فَلَيْسَ مِنِّي، وَلَسْتُ مِنْهُ
“Barangsiapa yang keluar memerangi umatku membunuh orang yang baik dan yang jahat dan tidak memilah mana mukmin dan mana yang bukan mukmin, dan ia tidak menepati perjanjian orang yang mempunyai janji, maka ia bukan golonganku dan aku pun bukan dari golongannya” (Muslim 1848). Hendaknya kita membebaskan diri kita dari mereka sebagaimana Nabi Saw membebaskan dirinya, karena mereka telah merubah agama yang datang sebagai rahmat bagi semesta alam, menjadi kesengsaraan dan penderitaan bagi seluruh manusia, mereka memikat para remaja untuk bergabung ke dalam kelompok mereka yang radikal, tapi sesampainya disana impian mereka menjadi sia-sia, harapan mereka menjadi hampa, bahkan mereka dikejutkan dengan impian buruk dan penjara yang tidak ada pernah ditemukan jalan keluarnya dan mereka mendapatkan perlakuan buruk, hingga tiada guna lagi penyesalan.
 
Para jamaah shalat : belakangan ini yang sering disebut oleh mereka mengenai pemahaman Darul Islam, dimana para ekstrimis berusaha menghancurkan pemahaman ini dan merubah kenyataannya dengan menggunakannya bukan pada tempatnya, dimana mereka berusaha mengkafirkan kaum muslimin dan melakukan peperangan di negeri mereka sendiri. Sesungguhnya Darul Islam sebagaimana disebutkan oleh para ulama : ia adalah negara yang berada dibawah salah satu kepemimpinan seorang muslim, atau yang dimaksud adalah bahwa negara tersebut berada dibawah kekuasaan kaum muslimin dan mereka hidup dalam keamanan didalamnya (Kassyaf Ishtilahat Al Funun 2/256 dan Syarah Al Kabir 1/1253). Pengertian ini berlaku pada negara-negara Islam, karena didalamnya dapat ditegakkan syiar-syiar agama, kaum muslimin merasa aman terhadap dirinya dan agamanya. Dan negara kami adalah negara Islam, agamanya agama Islam, pemimpinnya muslim, dan kami berlomba-lomba menunaikan kebajikan, keadilan ditegakkan, syiar-syiar agama dihormati, masjid-masjid dibangun, sehingga menara-menarnya menjadi mercusuar, pusat-pusat tahfidz Quran bertebaran di seantero negeri, mushaf-mushaf dibagikan dan buku-buku keislaman dengan berbagai bahasa dicetak agar peradaban Islam yang moderat ini menyebar luas.
 
Kaum muslimin : sesungguhnya negara-negara non Islam yang dikenal dalam istilah fiqh Islam dengan Diyar Mu’ahadah, dimana hubungan kita dengan mereka berdasarkan hubungan dan transaksi yang diatur oleh perjanjian dan piagam internasional, Al Quran mengajak kita untuk menepati janji dan melarang mengkhianatinya, Allah Swt berfirman :
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا
“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (Al Isra’ 17 : 34). Disebutkan dalam firman Allah mengenai kaum mukminin yang menepati janji :
الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلاَ يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian” (Ar Ra’d 13 : 20). Sebagaimana hubungan kita dengan mereka berdasarkan saling pengertian dan bekerja sama seperti yang tercantum dalam firman Allah :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” (Al Hujurat 49 : 13). Ini merupakan ajakan satu-satunya di dalam surah Al Hujurat yang dialamatkan pada seluruh manusia dan tidak diperuntukkan pada kaum mukminin semata, karena kaum muslimin hidup selama berabad-abad berinteraksi dengan negara dan bangsa lain, saling memenuhi kebutuhan, menunaikan tugas dan kewajiban, sehingga tergapai kebaikan bersama, dan kita saling berbagi ilmu, pengetahuan, kebudayaan dan pengalaman.

Ya Allah selamatkan negara, lindungilah para pemuda kami, jadikanlah mereka pemuda yang shaleh yang mampu membenahi dirinya, keluarganya dan negaranya, berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. 

Khutbah Kedua
 
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi oleh-Nya dalam keramaian dan kesendirian dan ketahuilah bahwa hendaknya kita saling menasehati dalam ketakwaan pada Allah, berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama kita yang toleran, mempererat hubungan kemasyarakatan kita, hidup berdampingan dengan damai, menghormati orang-orang yang diberikan kedudukan oleh Allah, mentaati pemimpin, bertanya pada ulama, mengajarkan anak-anak kita agar selalu merujuk para ulama agar mereka memiliki keseimbangan pemikiran yang sesuai syariat dan dapat memisahkan antara yang baik dan yang buruk, Allah Swt berfirman :
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu) (An Nisa’ 4 : 83)
 
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ تَعَالَى:( إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)([3]). اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ احْفَظْ أَوْطَانَنَا، وَأَدِمِ الْخَيْرَ عَلَى مُجْتَمَعَاتِنَا، وَارْزُقْنَا الْعِلْمَ النَّافِعَ وَوَفِّقْنَا لِلْعَمَلِ الْصَالِحِ، وَاجْعَلْنَا مَفَاتِيحَ خَيْرٍ وَرَحْمَةٍ لِعِبَادِكَ كَافَّةً يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وقُوَّاتِ التَّحَالُفِ الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. اللَّهُمَّ اجْزِ خَيْرَ الْجَزَاءِ أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ وَآبَاءَهُمْ وَزَوْجَاتِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ جَمِيعًا، اللَّهُمَّ انْصُرْ قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، الَّذِينَ تَحَالَفُوا عَلَى رَدِّ الْحَقِّ إِلَى أَصْحَابِهِ، اللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَأَيِّدْهُمْ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ أَهْلَ الْيَمَنِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْمَعْهُمْ عَلَى كَلِمَةِ الْحَقِّ وَالشَّرْعِيَّةِ، وَارْزُقْهُمُ الرَّخَاءَ وَالاِسْتِقْرَارَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، وَاهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فَإِنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فَإِنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. 
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([4]).
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([5])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ)([6]).

_________________________________________________________________

 
Khutbah Jumat, 08 Shafar 1437 H / 20 November 2015
Pemenuhan janji
Khutbah Pertama
 
الْحَمْدُ لِلَّهِ كَرِيمِ الْعَطَاءِ، جَمِيلِ الثَّنَاءِ، أَمَرَ عِبَادَهُ بِالْوَفَاءِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، قُدْوَةُ الأَوْفِيَاءِ، وَإِمَامُ الأَتْقِيَاءِ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى:( بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ)([1]).
Kaum muslimin : sesungguhnya pemenuhan janji termasuk sifat dan akhlak yang mulia, bahkan Allah menisbatkannya pada Dzat-Nya, disebutkan dalam firman-Nya :
وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ
“Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah” (At Taubah 9 : 111). Disebutkan pada surah lain untuk memenuhi janji Allah :
وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan penuhilah janji Allah, yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat” (Al An’am 6 : 152). Pemenuhan janji merupakan bukti kejujuran dan ketakwaan, Allah memuji orang-orang yang berlaku setia memenuhi janjinya, disebutkan dalam firman-Nya :
وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (Al Baqarah 2 : 177)
 
Pemenuhan janji merupakan akhlak para nabi dan orang yang bertakwa, Allah berfirman menceritakan nabi Ibrahim :
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى
“Dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji” (An Najm 53 : 37). Ia juga termasuk sifat orang-orang yang berakal dan memiliki hikmah dan memiliki kecerdasan, Allah جَلَّ شَأْنُهُ berfirman :
إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ* الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ
“Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. Yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian” (Ar Ra’d 13 : 19-20). Pemenuhan janji merupakan tanda sifat orang-orang pilihan, yang menunjukan tabiat asli mereka serta asal mereka yang terhormat, Rasulullah r bersabda :
خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُوفُونَ الْمُطَيِّبُونَ
“Sebaik-baiknya hamba Allah disisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang menepati janji dan orang-orang yang berbuat baik” (Ahmad 27066). Allah memberikan balasan besar bagi orang yang menepati janji, sebagai jaminan atas interaksi baiknya terhadap sesama manusia, Allah memerintahkan dalam firman-Nya :
وَأَوْفُواْ بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya” (Al Isra’ 17 : 34)
 
Para jamaah shalat : sesungguhnya pemenuhan janji dalam kehidupan kita memiliki beberapa gambaran dan dalam berbagai bidang, diantaranya yang paling utama adalah pemenuhan janji pada Allah dengan mentaati-Nya, dan kita telah berjanji pada Allah, disebutkan dalam firman-Nya :
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ* وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan ? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaknya kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus” (Yasiin 36 : 60). Dalam hal ini Rasulullah r memberikan teladan pada kita dalam menunaikan hak-hak Allah, yaitu dengan mentaati-Nya, mengakui keutamaan-Nya, bersyukur pada-Nya, menyampaikan dakwah dan beliau meninggalkan agama mulia ini bagi kita.
Pemenuhan janji pada Rasulullahr adalah dengan mencintainya, memperbanyak bershalawat padanya, mengikuti sunnahnya, menerapkan akhlaknya dalam ucapan dan perbuatan dan mengikuti hidayahnya, Allah berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” ( Al Ahzab 33 : 21)
 
Pemenuhan janji pada negara termasuk salah satu bentuk kesetiaan, yaitu dengan menjaga tanah airnya dan pencapaiannya, melindungi kehormatannya, menjaga kemampuannya, berbuat untuk berkhidmat padanya dan demi kemajuannya, karena ia dibesarkan dalam pelukannya dan ia tumbuh dari kebaikannya, dan Rasulullah r bila disebutkan mengenai negaranya, maka ia selalu merasa rindu padanya, itulah salah satu tanda orang-orang yang setia, Al Ashma’i berkata : Bila Anda ingin mengetahui kesetiaan seseorang dan pemenuhan janjinya, maka lihatlah kerinduannya pada nagaranya (Al Adab Asy Syar’iyah 4/275)
 
Bentuk kesetiaan yang tertinggi adalah setia pada pemerintah dan loyal padanya, dimana pemerintah sepanjang waktu berusaha sungguh-sungguh untuk membahagiakan rakyatnya, untuk ketentraman negaranya, sehingga negara berkembang pesat dan kebaikan merata, maka hendaknya mereka berdoa demi langgengnya taufiq padanya, Rasulullah r bersabda :
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ
“Sebaik-baiknya pemimpin kalian yaitu kalian mencintai mereka dan mereka dan mencintai kalian, mereka berdoa untuk kalian dan kalian berdoa untuk mereka” (Muslim 1855). Maksudnya saling mendoakan.
 
Setia pada kedua orang tua juga merupakan bentuk pemenuhan janji, yaitu dengan cara berbakti kepada keduanya, mendoakan keduanya, memenuhi janji pada keduanya, mengunjungi orang yang selalu dikunjungi keduanya, karena pernah Saad bin Ubadah bertanya pada Rasulullah mengenai nadzar ibunya, dimana ibunya wafat sebelum nadzarnya ditunaikan, Rasulullah r bersabda :
فَاقْضِهِ عَنْهَا
“Tunaikanlah nadzarnya olehmu” (Muttafaq ‘alaih). Dari Abdullah bin Umar bin Khattab; bahwa seorang Arab dijumpai di jalan menuju Makkah, Abdullah mengucapkan salam padanya, lalu ia membawanya diatas tunggangannya, ia memberikan sorbannya yang ada di kepalanya, kemudian ditanyakan kepadanya : kenapa engkau memberikan padanya ? Abdullah menjawab : sesungguhnya bapak ini adalah sahabat Umar bin Khattab, dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah r bersabda :
إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk bakti, adalah kunjungan seorang anak terhadap sahabat bapaknya” (Muslim 2552). Bentuk kesetiaan yang terindah adalah kesetiaan pasangan suami isteri, dan Rasulullah r telah mengajarkan kita hal tersebut, beliau mencontohkan kesetiaannya pada Khadijah semasa hidupnya dan setelah wafatnya, dimana Rasulullah selalu menceritakan kebaikannya dan memberikan hadiah pada  sahabat-sahabatnya, dari Aisyah berkata :
إِنْ كَانَ لَيَذْبَحُ الشَّاةَ ثُمَّ يُهْدِيهَا إِلَى خَلاَئِلِهَا
“Sesungguhnya beliau menyembelih seekor kambing lalu menghadiahkan pada sahabat-sahabatnya (Khadijah)” (Muttafaq ‘alaih)

Hamba Allah : kehidupan manusia tidak akan berjalan tanpa kesetiaan, karena mereka harus berinteraksi dan bekerja sama, dan kerja sama tidak akan terwujud tanpa pemenuhan janji dan kesetiaan, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji itu” (Al Maidah 5 : 1). Nabi sangat memperhatikan pemenuhan janji dalam transaksi dan interaksi, dan beliau menganjurkan untuk pelunasan hutang, beliau bersabda :
مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلَافَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ
“Barang siapa mengambil harta manusia (berhutang) dan ingin membayarnya, maka Allah akan menolong membayarnya, dan barang siapa mengambilnya dan ingin membinasakannya maka Allah akan membinasakannya” (Bukhari 2387). Hendaknya seorang muslim menerapkan sifat kesetiaan antara sesamanya dan bersama golongan lain dalam bentuk ucapan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam perdagangan, karena ini akan berdampak besar pada jiwa mereka, dan inilah yang telah membantu penyebaran Islam.
 
Ya Allah jadikanlah kami termasuk golongan hamba-hamba-Mu yang setia, berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Hamba Allah : sesungguhnya wasiat antara kaum muslimin yang paling utama adalah takwa kepada Allah dan berperangai setia, karena orang yang setia baginya balasan yang baik dari Allah dan pahala yang besar, Allah berfirman :
وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar” (Al Fath 48 : 10). Pemenuhan janji Allah termasuk salah satu sebab keberuntungan seseorang dalam memperoleh surga, kenikmatan dan ridha-Nya, Allah berfirman :
أَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ
“Penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi  janji-Ku kepadamu” (Al Baqarah 2 : 40). Kesetiaan memperkuat kepercayaan diri seseorang, memperkuat tali hubungan sosial dan kerja sama, dan mendorong semua untuk saling aktif berinteraksi di semua bidang kehidupan, maka barang siapa memiliki sifat dan akhlak kesetiaan berarti ia telah mentaati Tuhannya dan menteladani Rasul-Nya.

هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r :« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([2]). اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ، الْمُنْجِزِينَ لِلْوُعُودِ، وَارْزُقْنَا جَنَّةَ الْخُلُودِ يَا رَؤُوفُ يَا وَدُودُ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وقُوَّاتِ التَّحَالُفِ الأَبْرَارَ، وَأَنْزِلْهُمْ مَنَازِلَ الأَخْيَارِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي عِلِّيِّينَ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. اللَّهُمَّ اجْزِ خَيْرَ الْجَزَاءِ أُمَّهَاتِ الشُّهَدَاءِ وَآبَاءَهُمْ وَزَوْجَاتِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ جَمِيعًا، اللَّهُمَّ انْصُرْ قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، الَّذِينَ تَحَالَفُوا عَلَى رَدِّ الْحَقِّ إِلَى أَصْحَابِهِ، اللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَأَيِّدْهُمْ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ أَهْلَ الْيَمَنِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْمَعْهُمْ عَلَى كَلِمَةِ الْحَقِّ وَالشَّرْعِيَّةِ، وَارْزُقْهُمُ الرَّخَاءَ وَالاِسْتِقْرَارَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، وَاهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ، فَإِنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَا سَيِّئَهَا، فَإِنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلاَ تَدَعْ فِيْنَا وَلاَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلاَ مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ([3]).
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللَّهِ:( إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)([4])
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ)([5]).

_________________________________________________________________

 

No comments: