Saturday, November 08, 2014

Khotbah Jum'at 33

Khutbah Jumat, 08 Sya’ban 1435 H / 06 Juni 2014
Surga
Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، سبحانَهُ جعلَ الْجَنَّةَ دارًا للمتقينَ، ومثوًى للمؤمنينَ، وجائزةً للفائزينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَلِيُّ الصالحينَ؛ أعدَّ لهُمْ جنةَ النعيمِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، الصادقُ الأمينُ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تعالَى، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ[([1])

Kaum muslimin : sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar mereka beribadah kepada-Nya dan mentaati-Nya, maka barang siapa yang taat kepada Allah dan bertakwa, ia akan mendapatkan ridha-Nya, dimasukkannya ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, kenikmatannya kekal dan kebaikannya sangat melimpah, Allah Swt berfirman :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”( Ali Imran 3 : 133).
Para penghuni surga akan mendapatkan minuman khamar yang segar, tidak ada ketakutan, semua bentuk kesenangan akan dinikmati oleh mereka, di dalamnya terdapat segala sesuatu yang dikehendakinya, mereka dapat memandang wajah Allah, kenikmatan di dalamnya tidak akan pernah sirna, mereka akan dilayani oleh para pemuda yang abadi, mereka bagaikan mutiara, semua itu sebagai balasan atas perbuatan mereka, dan penghuni surga dapat memasukinya satu persatu atau berkelompok, mereka memiliki cahaya, Rasulullah Saw menjelaskan dalam sabdanya :
أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالَّذِينَ عَلَى آثَارِهِمْ كَأَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُرِّىٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً، قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، لاَ تَبَاغُضَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَحَاسُدَ
“Rombongan  pertama yang masuk surga bagaikan rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang di langit yang paling cemerlang cahayanya, hati mereka satu, tidak ada kebencian dan kedengkian diantara mereka" (Bukhari 3245)

Orang yang memasuki surga akan mendapatkan sambutan dari malaikat, kekelan dan nikmat yang tidak berkesudahan ada di dalamnya, Allah Swt berfirman :
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya” (Az Zumar 39 : 73) Seorang penyeru menyeru dengan suara yang indah, memberi ketenangan pada mereka bahwasanya tidak ada kematian bagi mereka dan tidak ada kesakitan, tidak ada ketakutan dan tidak ada sakit di dalamnya, dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah RA dari Nabi Saw bersabda :
يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلاَ تَسْقَمُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلاَ تَمُوتُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلاَ تَهْرَمُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلاَ تَبْتَئِسُوا أَبَدا
"Seorang menyeru : sesungguhnya kalian tetap sehat dan tidak akan sakit selamanya, sesungguhnya kalian akan tetap hidup dan tidak ada kematian selamanya, sesungguhnya kalian akan tetap muda dan tidak akan menjadi tua selamanya dan sesungguhnya kalian akan tetap mendapatkan kenikmatan dan tidak ada kesusahan selamanya"  oleh karena itu Allah Swt berfirman :
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan" (Al A'raf 7 : 43)" (Muslim 2837). Bila mereka melihat surga dan sekitarnya, maka betapa indahnya rumah tersebut, bangunan yang dibangun oleh Dzat Yang Maha Pengampun, dinding-dindingnya terbuat dari batu perak dan emas, rumputnya za'faran, kerikilnya dari permata, dan bangunannya bertingkat-tingkat, Allah Swt berfirman :
لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَاد
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya” (Az-Zumar 39 : 20)

Beruntunglah orang yang bertakwa dan berbahagialah orang yang taat, dari Abu Musa Al Asy’ari RA dari Nabi Saw bersabda :
إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِي الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ، طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ، فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضاً
“Sesungguhnya bagi orang mukmin sebuah kemah dari permata yang berlubang,  panjangnya enam puluh mil diperuntukkan bagi seorang mukmin, didalamnya terdapat keluarga yang akan dikunjungi oleh seorang mukmin dan mereka tidak pernah melihat sebagian yang lain" (Muslim 2838)

Betapa bahagianya seorang mukmin ketika mereka dimasukkan surga bersama keluarganya, Allah Swt berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ* ادْخُلُوا الجَنَّةَ أَنتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan” (Az Zukhruf 43 : 69-70) artinya mereka mendapatkan kebahagiaan dan mendapatkan kebahagiaan (Tafsir Ibnu Katsir 7/238)

Hamba Allah : sedangkan sungai-sungai surga sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya :
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka” (Muhammad 47 : 15). Beruntunglah orang yang menahan dahaganya pada siang hari dengan berpuasa, dan bangun malam untuk menunaikan shalat, kemudian ia dimasukkan ke dalam surga dengan damai, ia meminum dari sungai-sungainya, mendapatkan kenikmatan dari kebaikannya dan kebaikannya sangat banyak dan melimpah.

Makanan penghuni surga adalah disebutkan dalam firman Allah :
وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ* وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
"dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan" (Al Waqi'ah 56 : 20-21)
Dan firman-Nya :
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ* لاَ مَقْطُوعَةٍ وَلاَ مَمْنُوعَةٍ
"dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya" (Al Waqi'ah 56 : 32-33) Artinya tersedia sepanjang musim.

Sedangkan minuman penghuni surga seperti disebutkan dalam firman Allah, adalah :
إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا
"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur" (Al Insan 76 : 5)
Dan firman-Nya :
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْساً كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلاً
"Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe" (Al Insan 76 : 17)
Dan firman-Nya :
وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَاباً طَهُوراً
"dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih"(Al Insan 76 : 21)

Pakaian dan perhiasan yang dikenakan oleh mereka adalah :
يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera" (Al Hajj 22 : 23), disebutkan dalam firman Allah :
يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
"dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah " (Al Kahf  18 : 31)

Bila Anda mendapatkan surga wahai hamba Allah, berarti Anda telah mendapatkan kemulyaan yang paling agung dari Tuhan semesta alam, yaitu dengan menikmati kelezatan memandang wajah-Nya, karena penduduk surga bila telah memasukinya mereka mendengar suara yang menggelegar yang memanggil, mereka menoleh dan menghadap ke suara tersebut, dan Allah berfirman :
تُرِيدُونَ شَيْئاً أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوا شَيْئاً أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلّ
 “Wahai penduduk syurga, kalian menginginkan tambahan dari-Ku ? mereka menjawab : Tidakkah Engkau putihkan wajah kami ?  Tidakkah telah Engkau masukkan kami ke dalam surga? Tidakkah telah Engkau selamatkan kami dari neraka?  Lalu Dia menyingkap tirai hijab-Nya, dan mereka tidak diberikan sesuatu yang lebih mereka cintai melebih memandangi wajah Tuha mereka" (Muslim 297) Rasulullah Saw kemudian membaca firman Allah :
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya" (Yunus 10 : 26)" (Musnad Ahmad 19449)

Ya Allah sampaikan kami ke surga, berilah rezeki pada kami untuk menikmati kelezatan memandang wajah-Mu,  jadikanlah kami orang-orang mukmin yang beramal, jadikanlah kami pewaris surga, ampunilah kami wahai Dzat yang Maha Dermawan,  berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صلى الله عليه وسلم
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Swt telah menjanjikan surga untuk hamba-hamba-Nya yang shaleh, surga yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbesit oleh hati manusia. Penghuni surga memiliki ciri-ciri tertentu, diantaranya adalah takwa, menjauh dari kemaksiatan, menyalahi hawa nafsu dan berakhlak baik, maka beruntunglah orang yang memiliki akhlak baik, baik jati dirinya dan baik batinnya, sehingga ia dapat berlaku baik termasuk terhadap binatang, dari Abu Hurairah RA : sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :
بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَنَزَلَ بِئْراً فَشَرِبَ مِنْهَا، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ، يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ، فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي، فَمَلأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ، ثُمَّ رَقِىَ، فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ
 “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan-jalan, tiba-tiba ia merasakan sangat haus sekali. Kemudian ia menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar (dari sumur) kemudian datang seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing sangat haus sebagaimana aku, kemudian ia masuk ke dalam sumur lagi dan ia memenuhi sepatunya (dengan air) kemudian (ia naik lagi) sambil menggigit sepatunya dan ia memberi minum anjing itu kemudian Allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya. Sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah kita mendapat pahala karena menolong hewan? Nabi menjawab : pada setiap yang mempunyai limpa hidup ada pahalanya”
Jagalah wahai hamba Allah untuk selalu berbuat baik agar Anda mendapatkan pahala dari Tuhan pemilik bumi dan langit, gunakan bulan Sya’ban ini untuk melakukan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, karena ia termasuk bulan yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw :
هُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Ia adalah bulan tempat diangkatnya amalan menuju Tuhan semesta alam, maka aku senang bila amalanku diangkat dan aku dalam keadaan berpuasa” (An Nasa’i 2357)
Sebagian ulama memakruhkan puasa pada pertengahan bulan Sya’ban bagi orang yang tidak terbiasa berpuasa pada hari-hari sebelumnya.
هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
اللَّهُمَّ بارِكْ لنَا فِي شعبانَ وبلِّغْنَا رمضانَ بسلامٍ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([4]).
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=2293


Khutbah Jumat, 15 Sya’ban 1435 H / 13 Juni 2014
Jalan Ampunan
Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْمُتفضِّلِ بالعطاءِ، سبحانَهُ لاَ تنفَعُهُ طاعَةُ مَنْ عَبَدَ، وَلاَ يَضُرُّهُ عِصيانُ مَنْ جَحَدَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، خاتَمُ النبيينَ، وإمامُ المرسلينَ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْغُرِّ الميامينِ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بعدُ: فأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى وطاعتِهِ، يقولُ اللهُ عزَّ وجلَّ:] وَاتَّقُوا يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ[([1]).
Kaum muslimin : Allah telah memberikan kita hidayah sehingga kita memeluk agam Islam, memakmurkan kita dengan perbuatan baik, mengampuni pelaku keburukan bila ia bertaubat dari keburukan dan kemaksiatan yang dilakukannya, Dia yang Maha Mengetahui perihal hamba-hamba-Nya, Dia telah menciptakan mereka dan mengetahui kelemahan mereka, Dia menutupi mereka saat mereka melakukan perbuatan dosa, mengampuni dosa-dosa mereka bila mereka memohon ampunan kepada-Nya, Dia berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semua, sungguh Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az Zumar ayat 53). Barang siapa bertaubat dan meminta ampun dan barang siapa kembali dan berdzikir, maka Allah akan didapati menerima dan mengampuni kesalahan orang tersebut, Allah Swt berfirman :
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” (As Syura ayat 25). Allah menyediakan musim ketaatan pada hamba-hamba-Nya, yang di dalamnya dipenuhi oleh ampunan dari segala keburukan, mereka dibekali oleh dzikir yang dapat menurunkan ampunan pada mereka, mereka dibekali amalan yang dapat menghapus dosa mereka, dan perbuatan yang paling utama adalah meminta ampun dan meminta ditutup dari segala aib dan cela, serta meminta kekuatan agar dapat menjalankan shalat, Allah Swt berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفاً مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam, sesungguhnya perbuatan baik itu menghapuskan  (dosa) kesalahan-kesalahan, itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)” (Hud 114)

Shalat adalah ladang seorang muslim untuk menggugurkan kesalahan dan keburukannya, Rasulullah Saw bersabda :
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْراً بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ؟». قَالُوا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالَ:« فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
“Apakah pendapat kalian, jika sebuah sungai berada di depan pintu salah seorang dari kalian, setiap hari ia mandi darinya lima kali, apakah akan tersisa daki (kotoran) pada badannya ? Mereka menjawab : tidak sedikit pun daki tersisa pada badannya, Beliau bersabda : itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan” (Muttafaq ‘alaih)

Hamba Allah : barang siapa ruku’ dan sujud hanya kepada Allah serta melakukan kebaikan pada setiap kesalahan yang dilakukan, maka Allah akan memberinya rahmat dan menghapus darinya segala keburukannya, Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, ruku’lah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung” (Al Hajj 77)
Rasulullah Saw bersabda :
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya” (At Tirmidzi 1987). Ketika Anda mendengar Adzan berkumandang dari setiap rumah-rumah Allah, datanglah bersegera menuju rumah-Nya, barang siapa bersegera menuju rumah-Nya ia akan mendapatkan pemberian dari-Nya, barang siap berdzikir dengan khusu’ kepada-Nya, ia akan mendapatkan keselamatan dari-Nya dan akan terwujudkan permintaan dan cita-citanya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً، وَبِالإِسْلاَمِ دِيناً. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
 “Barang siapa berdoa setelah mendengar adzan : aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu baginya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama, maka ia akan diampuni dosanya” (Muslim 386)

Ketahuilah wahai hamba Allah, setiap kali Anda berada di dalam masjid menunaikan shalat, berdzikir dan bertaubat, maka perjalanan pulang pergi ke masjid termasuk dalam perjalanan rahmat dan ampunan, Rasulullah Saw bersabda :
أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟». قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ:« إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
“Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus kesalahan dan mengangkat derajat ? mereka menjawab : tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda : menyempurnakan wudlu pada masa-masa yang sulit, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka yang demikian itu disebut ar ribath (pengikat di jalan Allah)” (Muslim 251)

Barang siap berbaris untuk menunaikan shalat berjamaah, kemudian ia menunaikannya dengan tidak mendahului gerakan imam dalam sujud dan ruku’nya, ucapan aminnya berbarengan dengan aminnya para malaikat di langit, maka ia akan mendapatkan ampunan dari Allah Saw, Rasulullah Saw bersabda :
إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ: آمِينَ. وَقَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ فِي السَّمَاءِ: آمِينَ. فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الأُخْرَى، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Bila salah satu dari kalian berkata : amin. Dan malaikat di langit berkata : amin. Dan salah satu dari keduanya bersamaan ucapan aminnya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”(Bukhari 781)
Selesai menunaikan shalat, seorang yang shalat akan tetap berada di dalam taman ampunan, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ، وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ، وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ، فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ. غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانْتَ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali dan bertakbir tiga puluh tiga kali, semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, dan melengkapinya bilangan seratus dengan : tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu, diampuni kesalahannya walaupun sebanyak buih lautan" (Muslim 597)
Barang siapa memperbanyak dzikir kepada Allah, maka Allah akan memperbanyak ampunan dan rahmat yang dilimpahkan padanya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ. فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa membaca Subhanallah wa bihamdihi dalam sehari sebanyak seratus kali, digugurkan kesalahannya walaupun sebanyak buih lautan”(Bukhari 6405)

Kaum muslimin : Allah menciptakan ciptaan-Nya untuk diampuni bukan untuk disiksa, Allah Swt berfirman :
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِراً عَلِيماً
“Allah tidak menyiksamu, jika kau bersyukur dan beriman ? dan Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui” (An Nisa’ 147). Seorang ulama berpendapat : jika mereka berbuat bajik dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya.

Barang siapa beramal baik dan bertaubat kepada Allah, dan barang siapa bersuci dan menunaikan shalat mengakui keteledoran dan kekuarangannya, maka Allah akan memberikannya ampunan, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
“Barang siapa berwudlu dan melakukan wudlunya dengan baik, maka kesalahannya akan keluar dari tubuhnya hingga kesalahan tersebut keluar dari bawah kukunya” (Muslim 245) dan sabdanya :
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْباً فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
“Tidaklah ada seorang hamba  yang melakukan perbuatan dosa, kemudian ia berwudlu dengan baik, bangkit mendirikan shalat dua raka’at lalu meminta ampun pada Allah, kecuali Allah memberikan ampunan padanya” (Abu Daud 1521)

Ketahuilah wahai hamba Allah bahwa kita sekarang sedang berada pada hari-hari yang dipenuhi kemulyaan dan malam-malam yang disesaki oleh keutamaan yaitu hari-hari bulan Sya’ban, bulan yang sangat dekat dengan bulan Ramadhan, bulan yang dipenuhi kebaikan dan kebajikan, maka berbuat baiklah kalian terhadap diri kalian dengan memperbanyak kebajikan pada Tuhan kalian, mintalah kalian ampunan-Nya atas segala keburukan yang pernah kalian lakukan, karena dibelakang hari-hari ini ada hari-hari agung yang akan dijelang, yaitu hari-hari di bulan Ramadhan, bersiaplah kalian dengan berpuasa dan shalat malam, barang siapa yang memiliki kesiapan yang tinggi, kepercayaan, keikhlasan dan rasa syukur, maka Allah akan memberinya taubat dan ampunan kepadanya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka ia akan diampuni dosanya yang terdahulu” (Muttafaq ‘alaih), dan jangan lupa untuk selalu shalat malam dan jangan disibukkan oleh perkara selainnya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa shalat malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka ia akan diampuni dosanya yang terdahulu” (Muttafaq ‘alaih)

Ya Allah terimalah taubat kami wahai Dzat Yang Maha Penerima Taubat, jadikanlah kami termasuk orang yang ruku’, meminta ampun dan kembali pada-Mu, dan berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صلى الله عليه وسلم
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah pada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi dalam keramaian dan kesendirian dan ketahuilah bahwa salah satu pintu kerja sama antara anggota masyarakat adalah melalui donor darah, di dalamnyat terdapat kemanfaatan bagi orang yang sehat dan bagi orang yang sakit, ia dapat memberikan semangat pada raga dan memperbaharui peredaran darah, sebagaimana ia dapat menjadi penyelamat bagi orang yang sakit dan orang-orang yang terkena musibah, barang siapa mendonor darahnya maka itu berarti menyelamatkan nyawa seseorang, dan pahalanya bagaikan orang yang menyelamatkan kehidupan semua manusia, Allah Swt berfirman :
وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً
“Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia” (Al Maidah 5 : 32). Dan kewajiban kita terhadap masyarakat adalah untuk ikut andil dalam kampanye donor darah untuk menyelamatkan hidup orang yang sakit dan orang-orang yang membutuhkannya.

هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([4]).
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=2301


Khutbah Jumat, 22 Sya’ban 1435 H / 20 Juni 2014
Narkoba
Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي مَيَّزَنَا بالعَقْلِ عَلَى سائرِ المخلوقاتِ، وأَحَلَّ لنَا الطَّيِّبَاتِ، وحرَّمَ علينَا الْخَبَائِثَ، نحمدُهُ سُبْحَانَهُ حمدًا يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، وصفيُّهُ مِنْ خلقِهِ وخليلُهُ، القائلُ r:« مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ»([1]) صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ تَعَالَى، قَالَ عَزَّ وَجَلَّ :] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ[([2])
         
Kaum muslimin : sesungguhnya Allah swt telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya penciptaan, memberinya petunjuk, memberinya rezeki, memberinya segala yang baik dan menganjurkannya agar mensyukuri semua itu dengan ketaatan, Allah Swt berfirman :
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالاً طَيِّباً وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah” (An Nahl 16:114).  Seorang muslim hendaknya berhati-hati dalam : makanan, minuman, pakaian dan jalannya, begitulah yang dilakukan oleh Nabi Saw, Allah Swt berfirman :
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (Al A'raf  7:157). Menurut pendapat ulama bahwa segala yang baik adalah semua yang dihalalkan oleh Allah, yang baik dan bermanfaat bagi tubuh dan agamanya, dan semua yang diharamkan oleh Allah adalah segala yang buruk bagi badan dan agama” (Tafsir Ibnu Katsir 3/488). Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالاً طَيِّباً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Al Baqarah  2 :168). Pada ayat diatas Allah Swt memerintahkan semua hamba-Nya untuk memakan dari rezeki kebaikan yang dikeluarkan oleh bumi dengan halal dan baik artinya baik bagi dirinya, tidak membahayakan badannya dan akalnya, dan mereka dilarang untuk mengikuti langkah-langkah syetan.

Hamba Allah : sesungguhnya usaha syetan yang paling utama adalah untuk menyesatkan manusia dan menjauhkannya dari jalan Allah, menjauhkannya dari semua kebaikan dan menggantikannya dengan barang-barang yang memabukkan, melemahkan dan dapat merusak seperti narkoba, agar akalnya melayang, karena akal merupakan kemulyaannya yang membedakannya dari ciptaan lainnya, agama Islam datang dengan membawa larangan semua yang dapat membahayakan akal dan melemahkannya, dari Umm Salamah RA berkata :
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ r عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ وَمُفَتِّرٍ
"Rasulullah Saw melarang dari setiap yang memabukkan dan melemahkan” (Abu Daud 3638). Karena nikmat akal wahai hamba Allah merupakan pemberian Allah yang sangat agung yang diperuntukkan untuk hamba-Nya, dengannya ia dapat membedakan, dengannya ia dapat membangun negaranya, kenapa tidak ? ia yang menjadi inti pembebanan (taklif), inti kemulyaan, dengannya seorang manusia dapat menghadap Tuhannya dengan ibadah, ia dapat hidup dengan sesamanya dalam keadaan berpengetahuan, Umar bin Khattab RA berkata : asal seseorang adalah akalnya, kemulyaannya adalah agamanya dan kewibaannya adalah akhlaknya" (Adab Ad Dunya wad din karangan Al Mawardi 1/3)

Allah mengancam setiap orang yang menjatuhkan dirinya dan akalnya pada kerusakan seperti dengan mengkonsumsi narkoba dan barang-barang yang memabukkan dengan cairan kotor penghuni  neraka sebagai balasan dan siksaan bagi mereka, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَهْداً لِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ». قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ :« عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ، أَوْ عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ
“Sesungguhnya Allah Swt  memiliki janji untuk orang yang meminum minuman keras, akan memberinya minum dari thinatul khabal.  Mereka bertanya : wahai Rasulullah, apakah thinatul khabal itu? Beliau menjawab :  peluh penduduk neraka atau cairan kotor (yang keluar dari tubuh) penghuni neraka" (Muslim 2002)

Barang siapa hilang akal sehatnya maka hilang pula kebijaksaannya, sehingga ia terjebak dalam kelemahan dan membuat dirinya terjerembab dalam kehancuran dan kenistaan.
         
Ketahuilah wahai hamba Allah bahwa nyawa hamba-hamba-Nya milik Allah, tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk memperlakukannya sesukanya, karena nyawa manusia tergantung pada Penciptanya, Allah Swt berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Al An'am  6:162). Bahkan Allah dengan keras memperingatkan semua orang yang menyakiti dirinya atau menyakiti orang lain dengan ancaman yang sangat pedih, Allah Swt berfirman :
وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً* وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka” (An Nisa’  4:29-30). Artinya : barang siapa mengkonsumsi barang yang dilarang oleh Allah berarti ia telah melakukan kedzaliman pada dirinya, padahal ia mengetahui bahwa itu diharamkan tetapi tetap melanggarnya, maka ia akan mendapatkan siksa api neraka (Tafsir Ibnu Katsir 2/270). Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ تَحَسَّى سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَسَمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِداً مُخَلَّداً فِيهَا أَبَداً
“Dan barang siapa menenggak racun lantas mati karenanya, maka di neraka Jahannam ia akan menenggak racun dengan tangannya selama-lamanya” (Muttafaq ‘alaih)

Kaum muslimin : sesungguhnya diantara bencana yang ditimbulkan oleh narkoba terhadap pelakunya adalah berbentuk penghamburan harta yang telah diberikan oleh Allah pada mereka, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثاً: قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ
“Sesungguhnya Allah membenci pada kalian tiga perkara, pembicaraan sia-sia (katanya-katanya), menyia-nyikan harta  dan banyak meminta” (Muttafaq ‘alaih). Begitu juga akan berakibat pada pengabaian keluarga bahkan menghancurkannya, dan ini termasuk dosa besar dan keburukan yang tidak terhingga, Rasulullah Saw bersabda :
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْماً أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَعُولُ
“Cukuplah seseorang berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya” (Abu Daud 1692 dan Al Humaidi 624). Dan sabda Nabi Saw :
إِنَّ اللَّهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ، أَحَفَظَ أَمْ ضَيَّعَ، حَتَّى يَسْأَلَ الرَّجُلَ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
“Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggung jawaban setiap pemimpin atas kepemimpinannya, apakah ia menjaganya atau menyia-nyiakannya, sehingga seorang suami dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya” (An Nasa’i 9174 dan Ibnu Majah 4492)

Ketahuilah wahai hamba Allah bahwa sesungguhnya tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit dan bencana yang mematikan ini,  berada di pundak setiap kita, semua dituntut untuk melakukan peran aktif dan positif untuk melindungi masyarakat dari penyakit yang sangat bahaya ini, orang tua dituntut berperan mengawasi dan mengarahkan anak-anak mereka agar menjauh dari sahabat yang buruk, karena sahabat itu dapat menarik dan menjerumuskan, seorang itu tergantung pada keyakinan temannya, kalian bertanggung jawab dan kalian akan dimintai pertanggung jawabannya, para guru dituntut untuk mengarahkan, mengajar dan mengambil peran pentingnya yang aktif untuk menjauhkan para pelajar dari bahaya besar dan keburukan tersebut. 

Ya Allah lindungilah kami, lindungilah para pemuda kami dari segala keburukan dan penyakit, berkahilah umur kami, waktu kami dan kekuatan kami selama hidup kami, dan berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صلى الله عليه وسلم
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi dalam keramaian dan kesendirian dan ketahuilah bahwa kita akan jelang liburan musim panas setelah anak-anak kita menyelesaikan tugas ujian mereka, kami mohon kepada Allah semoga mereka diberikan kesuksesan dan nilai yang bagus, dan tugas kita pada liburan ini adalah mengawasi anak-anak kita, menganjurkan mereka mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, yaitu dengan meningkatkan keilmuan dan kebudayaan mereka dengan ikut aktif menghapal Quran di pusat-pusat pelatihan hapalan Quran, atau mengikuti kerja part time seperti yang diprakarsai oleh “Absher” sebuah bentuk penguatan sumber daya manusia nasional agar ikut andil di pasar kerja, karena waktu sangat berharga maka barang siapa mampu menginvestasikan waktunya maka ia akan mendapatkan kebaikan yang berlimpah, dan barang siapa yang tidak peduli maka ia merugi, Rasulullah Saw bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (Bukhari 6412)


هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([3]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([4])
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([5]). اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([6])
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=2307


Khutbah Jumat, 29 Sya’ban 1435 H / 27 Juni 2014
Menyambut Bulan Ramadhan
Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جعَلَ لعبادِهِ مواسمَ للخيراتِ, وخَصَّ رمضانَ بِمَزيدِ الفضلِ والبركاتِ, وحثَّنَا فيهِ علَى عملِ الطاعاتِ, والإكثارِ مِنَ القُرباتِ وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ مَنْ صلَّى وصامَ، وتزكَّى ووصلَ الأرحامَ، صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى وطاعتِهِ، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ)([1])
Kaum mukminin : hari-hari berlalu dan bulan-bulan berganti begitu cepatnya, dan Al Quran menganjurkan kita untuk selalu mengingat hari-hari tersebut, Allah Swt berfirman :
وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآياتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
"Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah, sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur" (Ibrahim : 5). Artinya seperti dijelaskan dalam sabda Nabi Saw :
 بِنِعَمِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
"Dengan nikmat-nikmat Allah Swt" (Ahmad 21726). Nikmat Allah datang silih berganti, mulai dari nikmat Islam, nikmat keimanan dan Allah telah memberikan kebaikan dari yang dikeluarkan bumi, melimpahkan kita berbagai rezeki dan memberikan kita pemimpin yang adil yang melindungi kita, segala puji bagi Allah yang telah memilihkannya buat  kita dan memberikan kita petunjuk, dan pada hari-hari menjelang bulan Ramadhan ini, hari yang akan menjadi tamu agung kita, yaitu bulan Ramadhan, dan Nabi Saw pada setiap kali bulan Ramadhan mendekat, beliau mengumpulkan para sahabatnya dan mengingatkan mereka dengan keaguangannya, Rasulullah Saw bersabda :
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, di mana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian, pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan durhaka dibelenggu. Di bulan itu terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah terhalangi" (An Nasa'i  2106)

Hamba Allah : kalian sekarang berada di ambang pintu sebuah bulan dimana amalannya didalamnya dibalas langsung oleh Allah, Allah berfirman  dalam hadits Qudsi :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Semua amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena dia itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya" (Muttafaq 'alaih). Sambutlah kedatangannya dengan dzikir dan syukur atas segala keutamaan yang ada pada bulan tersebut seperti diturunkannya Al Quran, Allah Swt berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" (Al Baqarah 2 : 185). Perbanyaklah membaca Al Quran pada bulan Ramadhan, makmurkan hati kalian dengan menghayati Al Quran, penuhilah pendengaran kalian dengan menyimaknya dan mempelajari tafsirnya, para sahabat beri'tikaf dan membaca Al Quran, lisan mereka dipenuhi oleh dzikir, mereka hanya mengharapkan pahala dan ampunan atas dosa-dosa mereka, mereka memohon agar hati mereka menjadi bersih dan jernih, Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" (Yunus 10 : 57)
Al Quran merupakan teman Ramadhan dalam memberikan syafaat dan ampunan, Rasulullah Saw bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ. قَالَ: فَيُشَفَّعَانِ
"Puasa dan al-Quran memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari Kiamat. Puasa berkata: Ya Rabbi, aku menghalanginya makan dan syahwatnya, maka berikan syafaat untukku kepadanya. Al-Quran berkata: aku menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berikan syafaat untukku kepadanya. (Allah) berfirman: Mereka berdua diberikan syafaatKu" (Ahmad 6785). Gunakanlah kesempatan ini wahai hamba Allah untuk berdoa pada Tuhan kalian, karena doa merupakan buah dari ibadah, bahkan ia merupakan inti ibadah tersebut, Rasulullah Saw bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
"Doa adalah ibadah" (Abu Daud 1479). Doa disebutkan bergandengan dengan ayat-ayat puasa, Allah Swt berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (Al Baqarah 2 : 186). Perbanyaklah berdoa untuk diri kalian, keluarga kalian yang masih hidup ataupun yang sudah tiada, berdoa untuk kebaikan negera kalian dan para pemimpin kalian.

Beruntunglah orang dibukakan hatinya untuk berdzikir kepada Allah, sehingga ia mampu berfikir, mengambil pelajaran, mengingat dan memohon ampunan, Rasulullah Saw bersabda :
مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ عَمَلاً قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
"Tidak ada amalan Anak Adam yang lebih menyelematkannya dari siksa Allah melebihi berdzikir kepada Allah" (At Tirmidzi 3377 dan Malik 493 hadits mauquf dan Ahmad  22730 hadits marfu'). Berdzikirlah kepada Allah di waktu malam dan siang hari, bertasbihlah pada pagi dan sore hari, sesungguhnya allah akan meridhai seorang hamba yang berdzikir pada-Nya, bila ia makan atau minum, bila ia melakukan kesalahan dan lupa, disebutkan dalam sebuah hadits :
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah meridhai seorang hamba  yang mengucapkan tahmid setiap kali selesai makan atau minum” (Muslim 2734). Dengan sering berdzikir maka Allah akan mengingat kalian dan dengan sering bersyukur maka Allah akan memberikan kelebihan pada kalian.

Kaum muslimin : hendaknya kita menggunakan hari-hari selanjutnya untuk bertaubat dan beristighfar dengan lebih banyak menghadapkan diri pada Allah yang Maha Pengasih, karena taubat dan istighfar merupakan sebaik-baiknya persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan, Allah Swt berfirman :
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (An Nur : 31). Seorang mukmin sangat membutuhkan pahala taubat, serta mengingat kembali perbuatan yang telah dilupakannya atau dilalaikannya dengan cara berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah Saw :
رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطَايَايَ وَعَمْدِي، وَجَهْلِي وَهَزْلِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
"Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang akan datang, dosa yang aku sembunyikan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Muttafaq 'alaih)

Hamba Allah : sesungguhnya bulan Ramadhan merupakan bulan yang dipenuhi oleh kesenangan dan kebaikan, bulan ampunan dan kebajikan, karenanya tempuhlah jalan kebaikan menuju Allah dengan memperbanyak memberi, bersedekah dan mengeluarkan zakat, hal tersebut dapat membantu para fakir miskin menunaikan puasa dan melakukan ketaatan dengan lebih baik, keluarkanlah zakat melalui  zakat fund, bayarkanlah sedekah kalian melalui yayasan amal yang terpercaya di negara ini, karena hal tersebut lebih meyakinkan akan sampai pada yang berhak, dan perbanyaklah memberikan buka puasa pada bulan mulya ini, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئاً

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka pada seorang yang berpuasa,  maka baginya  pahala seperti pahalanya, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (At Tirmidzi 807).
Berakhlak baik pada sesama terutama pada bulan Ramadhan, karena puasa merupakan penghalang dan penjauh seseorang dari keburukan, Nabi Saw berwasiat untuk berlaku sabar dan berakhlak baik, disebutkan dalam sabdanya :
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Jika salah seorang di antara kalian melaksanakan ibadah puasa, maka janganlah ia mengucapkan perkataan kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ia dicaci oleh orang atau hendak diajak berkelahi, maka hendaknya ia mengatakan aku ku sedang puasa” (Bukhari 1904). Tampakkan dan buktikan makna positif dari puasa kita dalam interaksi dengan sesama, seperti berbagi keramahan pada sesama, menunaikan tugas dengan baik, kembalilah pada Tuhan kalian dengan selalu berbuat ketaatan, barang siapa belas kasihan pada sesama selama bulan Ramadhan maka ia akan mendapatkan kasih sayang kelak, dan barang siapa terhalangi dari kebaikannya maka ia telah terhalangi dari kebaikan dan barang siapa tidak membekali diri untuk hari kiamat maka ia telah terhinakan.

Ya Allah sampaikan kami ke bulan Ramadhan, berkahilah kami didalamnya, terimalah puas kami, dan berilah kami taufiq untuk selalu mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ صلى الله عليه وسلم
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, merasalah diawasi dalam kesendirian dan keramaian dan ketahuilah bahwa mempersiapkan diri menyambut bulan mulya ini dengan menggunakan waktu untuk melakukan ketaatan, dan bukan dengan membeli bahan makanan dan minuman dan menumpuknya tanpa alasan yang masuk akal, agama kita telah mengajarkan budaya konsumsi, sebuah anjuran moderat dalam mengkonsumsi makanan dan minuman dan tidak berlebih-lebihan dan cukuplah membeli sesuai untuk kebutuhan pribadi dan keluarganya, Allah Swt berfirman :
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" (Al A'raf : 31). Makanan merupakan nikmat yang sangat berharga, untuk membantu kehidupan manusia, karenanya ia harus dihargai dan dijaga, Rasulullah Saw bersabda :
إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى وَلْيَأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ
"Jika satu suap makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah, lalu bersihkan kotorannya dan makanlah dan  jangan biarkan untuk setan" (Muslim 2033). Oleh karena itu dilarang membuang makanan yang masih layak makan, akan tetapi sebaiknya kita berikan kelebihan tersebut pada orang yang membutuhkan, Rasulullah Saw bersabda :
"Barangsiapa yang memiliki kelebihan bekal, maka hendaknya ia memberi kepada yang tidak memiliki beka" (Muslim 1728). Jagalah nikmat tersebut dan bersyukurlah serta tunaikan hak-hak Allah yang ada didalamnya.

هَذَا وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَيْهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابِةِ الأَكْرَمِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ لَنَا وَلِوَالدينَا، وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا، وَلِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ مَرِيضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ مَيِّتًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدَّوْلَةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد، وَأَدِمْ عَلَيْهِ مَوْفُورَ الصِّحْةِ وَالْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْهُ يَا رَبَّنَا فِي حِفْظِكَ وَعِنَايَتِكَ، وَوَفِّقِ اللَّهُمَّ نَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ. اللَّهُمَّ اغفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، وَالشَّيْخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلِ اللَّهُمَّ فِي عَفْوِكَ وَغُفْرَانِكَ وَرَحْمَتِكَ آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَمِيعَ أَرْحَامِنَا وَمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا. اللَّهُمَّ احْفَظْ دَوْلَةَ الإِمَارَاتِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَأَدِمْ عَلَيْهَا الأَمْنَ وَالأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْعَالَمِينَ([4]). اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ] وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5])
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=2315

No comments: