Saturday, May 18, 2013

Khotbah Jum'at 26



 
Khutbah Jumat, 24 Jumadil Ula 1434 H / 05 April 2013 M
Bacalah dengan nama Tuhanmu
Khutbah Pertama
 
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ سبحانَهُ ونستعينُهُ ونستهديهِ ونستغفرُهُ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، جاءَ علَى فترةٍ مِنَ الرُّسُلِ، فأنارَ اللهُ بهِ العقولَ، وهدَى بهِ الناسَ إلَى صراطٍ مستقيمٍ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ عزَّ وجلَّ، قالَ تعالَى:] وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ[([1])
 
Kaum mukminin ; Allah telah memberikan kita nikmat wujud, dan dijadikan kehidupan kita berkaitan erat dengan umur tertentu dan waktu terbatas, sepanjang apapun umur seseorang sebenarnya ia teramat pendek dan cepat, begitu pula dengan waktu, oleh karena itu Al Quran menganjurkan kita untuk menginvestasikan waktu kita dengan perbuatan baik, yang akan kembali pada kita dan negara kita dengan kebaikan dan pertumbuhan, dan dintara bentuk perbuatan baik itu adalah membaca, ia adalah penggunaan waktu dan penginvestasiannya yang paling bermanfaat, dan karena pentingnya membaca dalam kehidupan maka Allah menjadikannya sebagai perintah pertama pada Rasul-Nya dalam ayat pertama yang diturunkan, Allah berfirman :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ* خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ* اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ * الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ* عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakanDia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al 'alaq 96 : 1-5)
 
Hamba Allah ; membaca adalah kenikmatan bagi jiwa dan nutrisi akal, tentu membaca ilmu yang bermanfaat dan kitab yang bermanfaat, dan sebaik-baiknya kitab yang dibaca oleh seorang muslim adalah Al Quran, Allah berfirman :
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْآنِ
“Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an” (Al Muzzammil 73 : 20)dan Rasulullah Saw bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ
"Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat pada para pembacanya" (Muslim 804). Al Quran adalah kitab yang tertulis, agar dipahami apa yang telah diciptakan oleh Allah pada alam nyata ini, yang terdiri dari langit dan bumi, lingkungan dan udara dan orbit dan ruang angkasa, maka barang siapa yang membaca kitabullah serta menghayati artinya ia akan terbawa dalam lautan ayat-ayat-Nya yang akan menunjukkan pada pengetahuan akan adanya Pencipta dan kebesaran-Nya, keluasan ilmu dan hikmah-Nya, Allah berfirman :
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الحَقُّ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar”(Fusshilat 53 : 41)
 
Membaca hadits dan biografi  Nabi Saw, biografi para ulama dan orang-orang shalih, karena dengan membacanya akan didapati beragam pelajaran dan hikmah, Ibnu Al Mubarak ditanya : wahai abu Abdurrahman, bila Anda keluar Anda duduk bercengkrama dengan para sahabat Anda, ia berkata : sesungguhnya bila aku berada di rumah, maka aku duduk bersama para sahabat Rasulullah Saw" (Taqyiidul ilmi karangan Al Khatib Al Baghdadi 1/126). (maksudnya : membaca biography mereka)
 
Kaum muslimin ; sesungguhnya membaca adalah kunci ilmu, dengannya seorang mendapatkan pengetahuan dan keahlian, dengannya diketahui hukum-hukum agama, ilmu para pendahulu dan seterusnya, kondisi para pendahulu dan seterusnya, maka jangan terkejut bila membaca menjadi penyebab ketinggian derajat manusia saat hidupnya dan setelah kematiannya, Allah berfirman :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”(Al Mujadilah 58 : 11)
Hal yang dapat mendatangkan nilai dan pentingnya sebuah bacaan, serta ketinggian dan keagungannya, bahwa Al Quran telah menjelaskan dalam kisah para penghuni gua dan buku menjadi teman sejati mereka, firman Allah :
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَباً
"Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (Al Kahf 18 : 9)Ibnu Abbas RA berkata : raqim yang dimaksud disini adalah buku dimana syariat mereka ditulis didalamnya dan mereka berpegang teguh dengan syariat tersebut" (Tafsir Ibnu Athiyah 3/518)
 
Ini sebagai isyarat pentingnya membaca dan membawa buku baik saat menetap atau dalam perjalanan, sebagaimana dilakukan oleh kaum muslimin terdahulu, ketika mereka memahami pentingnya membaca, mereka berusaha sungguh-sungguh untuk menghapus buta huruf yang menimpa mereka, mereka belajar baca tulis, bahkan ada seseorang yang berwasiat pada sahabatnya saat hendak bepergian :
Dalam keterasingan bacalah buku, karena ia bagaikan lidah yang berbicara dan mata yang memandang tajam (Taqyiidul Ilmu karangan Al Khatib Al Baghdadi 1/124)
Pendiri ilmu arudh (ilmu yang membahas pola-pola syi'ir Arab) –Alkhalil bin Ahmad- berkata : Aku tidak mendengarkan sesuatu kecuali aku mencatatnya, dan tidak ada yang telah aku catat kecuali aku menghapalnya dan tidak ada yang aku hapal kecuali bermanfaat bagiku (Jami’ bayanul Ilmi wa fadhlihi 1/148).Beliau rajin membaca dan menelaah.
 
Wasiat seorang ulama pada sahabatnya : ketahuilah wahai kalian yang dirahmati Allah, sesungguhnya ilmu ini dapat menghilang dan lari seperti larinya unta, maka jadikanlah buku sebagai penjaganya dan pena sebagai pengembalanya.(Tarikh Dimasq 51/410). Perhatikan bagaimana bacaan mereka dapat menghasilkan ilmu yang bermanfaat, usaha mereka tidak sia-sia sehingga semua itu tercatat dalam buku-buku karangan mereka.
 
Kaum mukminin : seorang muslim hendaknya banyak membaca berbagai buku yang berisi ilmu pengetahuan dan manajemen, sekarang telah banyak buku-buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dari berbagai bahasa dunia, sehingga mudah bagi kita mendapatkan berbagai pengetahuan dengan bahasa arab, bahkan media membaca sudah banyak berkembang maju, sehingga tidak perlu membolak-balik tumpukan jilid buku atau majalah, cukup dengan menjelajah internet maka akan didapati disana pengetahuan yang dapat mengenyangkan akal dan ruh, sehingga semua fasilitas itu lebih mempermudah dan mempersingkat waktu dan tempat, dan selanjutnya kita diajak berpindah menuju era smart phone yang diciptakan oleh akal manusia yang telah sukses menginvestasikan bacaannya.
Karenanya bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah dalam membaca setiap ilmu yang bermanfaat, dan berilah semangat pada anak-anak kalian untuk membaca setiap hal yang bermanfaat, buatlah waktu-waktu untuk membaca, harian atau mingguan.
 
Ya Allah berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).
 
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
 
 
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ رب العالمين، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ .
 
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan ketahuilah bahwa ummat terangkat derajatnya dengan membaca dan ilmu, dan kehidupan ini tanpa membaca dan belajar tidak mempunyai arti apa-apa, karenanya Allah Swt bersumpah dengan media bacaan dan tulisan yaitu pena yang bertugas untuk menulis berbagai ilmu pengetahuan, Allah berfirman :
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis (Al Qalam 68 : 1). Ayat ini mengingatkan pentingnya menulis. Dan negara kita telah membangun beberapa sekolah dan universitas, didirikan institusi keilmuan dan perpustakaan, disediakan beragam media membaca seperti diadakannya pameran setiap tahun, dan hendaknya setiap kita menjadi teman akrab buku agar setiap kita mampu berkontribusi dalam pembangunan negara kita tercinta.
 
عبادَ اللهِ: إنَّ اللهَ أمرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فيهِ بنفْسِهِ وَثَنَّى فيهِ بملائكَتِهِ فقَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وقَلْبًا خاشعاً، وَلِسَانًا ذَاكِرًا، ورِزْقًا طَيِّبًا واسعاً، وَعَمَلاً صالحاً مُتَقَبَّلاً، وعافيةً فِي البدنِ، وبركةً فِي العمرِ والذريةِ، اللَّهُمَّ علِّمْنَا مَا ينفَعُنَا، وانفَعْنَا بِمَا علَّمْتَنَا، وزِدْنَا علماً، اللَّهُمَّ آتِ نفوسَنَا تقوَاهَا، وزَكِّهَا أَنْتَ خيرُ مَنْ زكَّاهَا، أنتَ وَلِيُّهَا ومولاَهَا، وأَحْسِنْ عاقبتَنَا فِي الأُمورِ كُلِّهَا، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).
 
 
 


([1]البقرة : 282.
([2]الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]العنكبوت :45.


 
Khutbah Jumat, 02 Jumadil Akhir 1434 H / 12 April 2013 M
Surga dan nikmat yang ada didalamnya
Khutbah Pertama
 
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عليهِ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ وعلَى مَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
أمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] وَاتَّقُوا يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ[([1]).
Kaum mukminin : surga adalah rumah orang-orang shaleh dan tempat kembalinya orang-orang yang bertakwa, Allah Swt berfirman :
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا
"Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa"(Maryam 19 : 63)
Orang yang masuk surga telah beruntung, dan barang siapa ditolak darinya maka ia telah merugi, Allah berfirman :
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الغُرُورِ
"Barang siapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung, kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (Ali Imran 3 : 186). Oleh karena itu, Allah menganjurkan hamba-hamba-Nya untuk selalu berlomba agar mendapatkan surga, Allah berfirman :
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الفَضْلِ العَظِيمِ
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disedikan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar"(Al Hadid 57 : 21). Sebagaimana Nabi Saw telah menganjurkan kita untuk selalu berdoa kepada Allah, tersebut dalam sabdanya :
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الْجَنَّةَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ الْجَنَّةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ. وَمَنِ اسْتَجَارَ مِنَ النَّارِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ النَّارُ: اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنَ النَّارِ
"Barang siapa yang memohon surga pada Allah tiga kali, surga berkata : Ya Allah masukkanlah ia ke dalam surga. Dan barang siapa memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, neraka berkata : Ya Allah lindungilah ia dari api neraka"  (At Tirmidzi 2572). Bahkan Rasulullah Saw menyebutkan beberapa derajat dan tingkatan surga, serta menganjurkan kita untuk selalu memohon surga firdaus karena ia merupakan tingkatan surga tertinggi, sabdanya :
فِي الْجَنَّةِ مِائَةُ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَالْفِرْدَوْسُ أَعْلاَهَا دَرَجَةً، وَمِنْهَا تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ الأَرْبَعَةُ، وَمِنْ فَوْقِهَا يَكُونُ الْعَرْشُ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ
"Di dalam surga terdapat seratus tingkatan, antara dua tingkatan berjarak antara langit dan bumi, dan surga firdaus berada tingkat yang paling tinggi, darinya dipancarkan empat sungai surga, dan diatasnya terdapat Al Arsy, maka bila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah surga firdaus" (At Tirmidzi 2531)
 
Hamba Allah : surga merupakan rumah yang dipenuhi karamah Allah, disiapkan didalamnya nikmat yang belum terlihat oleh pandangan mata manusia, belum terlintas dalam hati dan pikiran, setiap kenikmatan dunia yang terdiri dari ; harta, makanan dan minuman tidak sebanding sedikitpun dihadapan nikmat surga, Allah berfirman :
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَى وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً
Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. (An Nisa’ 77). Karena nikmat surga bersifat abadi dan tidak ada kematian setelah itu, tidak ada sakit dan kepenatan didalamnya, tidak ada tua dan  kesengsaraan, Rasulullah Saw bersabda :
يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلاَ تَسْقَمُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلاَ تَمُوتُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلاَ تَهْرَمُوا أَبَداً، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلاَ تَبْتَئِسُوا أَبَداً
"Seorang berseru : sesungguhnya untuk kalian kesehatan dan tidak akan terkena penyakit selamanya, sesunguhnya untuk kalian kehidupan dan tidak ada kematian selamanya, dan sesungguhnya kalian selalu muda dan tidak akan tua selamanya, dan sesungguhnya untuk kalian kenikmatan dan tidak ada kesusahan selamanya". Hal itu sesuai dengan firman Allah :
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Al A’raf  7 : 43)" (Muslim 2873)
 
Ya, seperti itulah surga, pintu-pintunya luas, semua penghuninya berebut masuk melalui pintu tersebut karena rindu yang tiada tertahankan, dan harapan yang kuat akan nikmat yang ada didalamnya, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ لِلْجَنَّةِ لَثَمَانِيَةَ أَبْوَابٍ، مَا مِنْهُمَا بَابَانِ إِلاَّ يَسِيرُ الرَّاكِبُ بَيْنَهُمَا سَبْعِينَ عَاماً
 "Sesungguhnya surga memiliki delapan pintu, dan jarak antara dua pintu sejauh perjalanan selama tujuh puluh tahun" (Ahmad 16635). Para penghuni surga itu dari golongan orang-orang bertakwa dan mereka dibawa ke surga sesuai dengan firman Allah :
وَسِيقَ الَذينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الجَنَّةِ زُمَراً حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِين
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (Az Zumar 39 : 73) Dan bila mereka telah memasukinya, berjalan diatas tanahnya, menghirup udara segarnya dan semerbak aromanya, bagaimana tidak ? karena tanahnya adalah zafaron dan bebatuannya terdiri dari permata dan batu yakut,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام عَنِ الجنةِ: مَا بِنَاؤُهَا؟ قَالَ:« لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ، وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، وَمِلاَطُهَا الْمِسْكُ الأَذْفَرُ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ، وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ
Rasulullah Saw ditanya mengenai surga : terbuat dari apa bangunannya ? beliau menjawab :  "Batu batanya dari perak, batu bata lainnya terbuat dari emas, perekatnya dari kasturi yang sangat wangi, bebatuannya dari mutiara dan permata dan tanahnya dari zafaron" (At Tirmidzi 2526). Lalu mereka bergegas menuju rumah dan istana masing-masing dan mereka mengenalnya sebagaimana mereka mengenal rumah-rumah mereka di dunia, Allah Swt berfirman :
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ* وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
"Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka"(Muhammad 47 : 5-6). Selanjutnya mereka mendapatkan nikmat didalamnya yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh mereka, semua itu sebagai balasan atas perbuatan mereka, Allah berfirman :
وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًا* وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا* عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا* إِنَّ هَذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاء وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًا
"Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan). (Al Insan 76 : 19-22)
 
Kaum mukminin : sesungguhnya nikmat surga seluruhnya tidak berkurang dan tidak berubah, Allah menyiapkannya bagi setiap orang yang beriman kepada-Nya, mengagungkan perintah-Nya, berjalan diatas hidayah-Nya, hingga orang yang mendapatkan derajat yang paling rendah di surga, ia juga termasuk nikmat yang kekal dan agung, Rasulullah Saw bersabda :
سَأَلَ مُوسَى رَبَّهُ: مَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ يَجِيءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ فَيُقَالُ: لَهُ ادْخُلِ الْجَنَّةَ. فَيَقُولُ: أَىْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ وَأَخَذُوا أَخَذَاتِهِمْ؟ فَيُقَالُ لَهُ: أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلْكِ مَلِكٍ مِنْ مُلُوكِ الدُّنْيَا؟ فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ. فَقَالَ فِي الْخَامِسَةِ: رَضِيتُ رَبِّ. فَيَقُولُ: هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنُكَ. فَيَقُولُ: رَضِيتُ رَبِّ. قَالَ: رَبِّ فَأَعْلاَهُمْ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: أُولَئِكَ الَّذِينَ أَرَدْتُ، غَرَسْتُ كَرَامَتَهُمْ بِيَدِي، وَخَتَمْتُ عَلَيْهَا، فَلَمْ تَرَ عَيْنٌ وَلَمْ تَسْمَعْ أُذُنٌ، وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. قَالَ: وَمِصْدَاقُهُ فِى كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ:( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
 "Musa bertanya kepada Tuhannya :apakah derajat terendah penghuni surga ? Dia berfirman : seseorang yang datang setelah para penghuni surga dimasukkan ke dalam surga, lalu dikatakan padanya : masuklah ke dalam surga. Ia bertanya : wahai Tuhanku bagaimana sedangkan manusia sudah menempati tempat mereka masing-masing dan telah mengambil bagian mereka masing-masing ? dikatakan padanya : relakah kamu diberikan seperti milik raja yang berkuasa pada kerajaan di dunia ? ia menjawab : aku rela wahai Tuhanku. Dia berfirman : bagimu seperti itu, semisalnya, semisalnya dan semisalnya. Dan pada kelima ia berkata ; aku rela wahai Tuhanku. Dia berfirman : ini untukmu dan sepuluh kali yang semisalnya dan bagimu segala yang disukai oleh jiwamu dan dinikmati oleh pandanganmu, ia berkata : Tuhanku, apa derajat yang tertinggi bagi mereka ? Dia berfirman : mereka adalah orang-orang yang Aku kehendaki, Aku tanamkan kemulyaan mereka dengan tangan-Ku dan Aku tutup diatasnya, ia belum pernah dilihat oleh mata dan belum didengar oleh telinga dan belum terlintas oleh hati manusia. Dia berfirman : hal ini sesuai dengan firman Allah :
فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
“Seorang pun tidak mengetahuinya apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata" (As Sajadah 17) (Muslim 312)
 
Beruntunglah orang yang menginginkan surga dan kenikmatannya, dan terus berusaha mendapatkanya dengan selalu menjaga shalat, ketaatan, menjauh dari segala kemaksiatan, perbuatan dan sesuatu yang diharamkan, mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak menunaikan amalan sunnah dan perbuatan bajik lainnya, agar ia mendapatkan penghormatan dari Tuhannya dalam bentuk surga yang tertinggi yaitu surga firdaus, Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal" (Al Kahf 18 : 107)
 
Semoga Allah memberikan hidayah pada kami untuk selalu melakukan perbuatan baik, dan memasukkan kami ke dalam surga dengan rahmat-Nya, dan semoga Allah memberikan kami taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati Rasul-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).
 
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
 
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah pada Allah wahai hamba Allah, dan ketauhilah bahwa nikmat yang paling agung di dalam surga adalah melihat wajah Allah, Rasulullah Saw bersabda :
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ فَيُرْفَعُ الْحِجَابُ فَيَنْظُرُونَ إِلَى وَجْهِ اللَّهِ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ» ثُمَّ تَلا: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَة
"Bila penghuni surga memasuki surga, Allah berfirman : Kalian menginginkan sesuatu yang ingin Aku tambahkan untuk kalian ? mereka menjawab : Tidakkah Engkau telah memurnikan wajah-wajah kami ? Tidakkah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka ? lalu hijab tersebut diangkat sehingga mereka dapat memandang wajah Allah, maka tidaklah ada sesuatu pemberian yang lebih mereka cintai melebihi memandang wajah Tuhan mereka" kemudian dibacakan :
 لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَة
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya"(Yunus 10 : 26)(Muslim 297 dan Ahmad 19449)
 
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2])
وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وترْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ،  ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّأَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).
 
 
 
 
 
 


([1]) البقرة :281.
([2]الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]العنكبوت :45.

No comments: