Saturday, May 18, 2013

Khotbah Jum'at 25



 
Khutbah Jumat, 10 Jumadil Ula 1434 H / 22 Maret 2013 M
Beriman Pada Hari Akhir
Khutbah Pertama
 
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ, أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ أَحْكَمُ الحَاكِمِينَ وَهُوَ أَسْرَعُ الحَاسِبِينَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وصفيُّهُ مِنْ خلقِهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعلاَ وبالعملِ ليومِ القيامةِ امتثالاً لقَولِهِ تعالَى:] يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَّ يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ[([1])
 
Kaum muslimin ;
الإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ، وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ
Nabi Saw suatu hari pernah berada dihadapan manusia, lalu datang padanya malaikat Jibril dan bertanya : apa itu iman ? beliau menjawab : iman adalah kamu percaya pada Allah, malaikat, berjumpa dengan-Nya, rasul-Nya dan percaya pada hari berbangkit" (Muttafaq 'alaih) Beriman pada hari akhir dan meyakininya merupakan salah satu rukun dari rukun iman, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالاً بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (An Nisa' 4 : 136)
Termasuk salah satu nama-nama hari akhir adalah hari kiamat, hari berbangkit, hari mahsyar, hari pembalasan dan orang yang mempercayainya akan menambah ketinggian akhlak dan kebaikan dalam berinteraksi dengan sesama, seorang muslim hendaknya memikirkan perbuatannya, karena pada akhirnya ia akan berdiri dihadapan Allah dan ia akan ditanya apa yang telah dilakukan dan apa yang telah diperbuat, Allah telah memerintahkan kita untuk membaca setiap rakaat shalat kita :
مالك يوم الدين
Yang menguasai hari pembalasan  (Al Fatihah 1 :4)
agar setiap kita merasakan bahwa kita mempunyai Tuhan dan Pencipta yang akan menghisab setiap hamba-Nya pada hari kiamat atas segala perbuatannya.
Sebuah syair menegaskan :
Hasil yang kau tuai hari ini adalah yang telah tanam
Dan sesungguhnya seseorang mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatannya
 
Pada hari akhir akan tampak kesempurnaan keadilan Allah saat menghisab para hamba-Nya, karena tidak ada perbuatan seorangpun yang terbuang sia-sia dan tidak sama kedudukan orang yang taat dengan orang yang bermaksiat, Allah berfirman :
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Al Jatsiyah 45 : 21)
 
Hamba Allah : karena pentingnya hari tersebut, Allah telah menjelaskan kepada kita didalam Al Quran mengenai situasi hari kiamat agar kita tidak lupa, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ* يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (Al Hajj 22 : 1-2)
Dan firman-Nya :
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ* يَوْمَ يَفِرُّ المَرْءُ مِنْ أَخِيهِ* وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ*وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ* لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Abasa 80 : 33-37).
Nabi Saw telah menjelaskan sebagian kondisi manusia pada hari tersebut, sabdanya :
 
إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ، وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا فَيَقُولُ نَعَمْ أَىْ رَبِّ. حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِى الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ. فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ، وَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُونَ فَيَقُولُ الأَشْهَادُ: هَؤُلاَءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ، أَلاَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
"Sesungguhnya Allah mendekat pada seorang mukmin dan meletakkan perlindungan-Nya diatasnya kemudian menutupinya lalu berfirman : tahukah kau dosa ini, dan tahukah dosa ini, ia menjawab :iya Tuhanku. Sehingga ketika ia mengakui dosa-dosanya dan ia melihat pada dirinya bahwa ia telah hancur, Dia berfirman : Aku telah menutupimu di dunia, dan Aku telah mengampuninya untukmu sekarang. Lalu diberikan buku kebaikannya, sedangkan orang-orang kafir dan munafik, para saksi berkata : sesungguhnya mereka telah berdusta terhadap tuhan mereka, maka sesungguhnya laknat Allah ditimpakan pada orang-orang yang dzalim” (Muttafaq ‘alaih)
 
Kaum mukminin : sesungguhnya mengingat akhirat dapat menggerakan hati dan menenangkan jiwa, serta mendorong seseorang untuk berlaku baik, seorang anak berbakti kepada kedua orang tuanya, tetangga berbuat baik terhadap tetanggganya, seorang pegawai bekerja dengan amanah, seorang pekerja bekerja dengan tekun, seorang bos menunaikan hak-hak pekerjanya, orang dewasa mengasihi anak kecil, orang yang kaya menyantuni orang fakir, dan semua itu dilakukan untuk mendapatkan ridha Allah dan takut akan bencana hari kiamat, Allah telah memberikan khabar gembira bagi orang-orang yang berlaku baik di dunia dengan keselamatan di akhirat, karena mereka telah mengerjakan amalan yang lurus, ucapan yang tepat dan semua itu akan menjadi penyebab keberuntungan mereka pada hari kiamat, Allah berfirman :
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِيناً وَيَتِيماً وَأَسِيراً* إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلا شُكُوراً* إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْماً عَبُوساً قَمْطَرِيراً* فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُوراً
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al Insan 76 : 8-11)
 
Tentu, hari akhir adalah hari dimana hati menjadi berbolak-balik, bencana sangat mengerikan, dengan mengetahui hal tersebut seorang mukmin harus mempersiapkan dirinya, dengan segala kesungguhannya bersujud dan beribadah, melakukan shalat dengan langgeng, menunaikan zakat, memberikan hartanya kepada yang berhak, merindukan perjumpaan dengan Tuhannya, menjauh dari segala kesia-siaan, semuanya dilakukan dengan penuh harapan dan perasaan takut karena pada hari itu tidak ada ibadah yang ditunaikan dan amalan yang dikerjakan, Allah berfirman :
رِجَالٌ لاَّ تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلاَ بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْماً تَتَقَلَّبُ فِيهِ القُلُوبُ وَالأَبْصَارُ
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang” (An Nur 24 : 37). Beruntunglah orang yang beristiqamah dan bertaubat, mempersiapkan diri untuk hari pembalasan, menundukkan semua anggota badannya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan, agar semuanya menjadi saksi atas segala perbuatannya dihadapan Allah Swt.
 
Ya Allah jadikan kami termasuk golongan orang yang mendengarkan ucapan dan mengikuti yang terbaik darinya, dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).
 
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
 
 
 
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرِينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعِينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah, dan ketahuilah bahwa keselamatan itu terdapat pada mengikuti hidayah Islam, kebersihan hati dari segala dengki dan dosa, berakhlak dan bergaul baik dengan sesama, Allah berfirman :
يَوْمَ لاَ يَنفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ* إِلاَّ مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (As Syu'ara' 26 : 88-89)
 
Dari Ali RA berkata :
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ
 Dunia ini akan berlalu, sementara akhirat datang mendekat, dan setiap keduanya mempunyai anak, maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak dunia, karena pada hari ini adalah hari beramal tanpa hisab, esok adalah hisab tanpa amal" (Bukhari kitab Ar Raqaiq bab 4)
 
 
عبادَ اللهِ: إنَّ اللهَ أمرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فيهِ بنفْسِهِ وَثَنَّى فيهِ بملائكَتِهِ فقَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وقَلْبًا خاشعاً، وَلِسَانًا ذَاكِرًا، ورِزْقًا طَيِّبًا واسعاً، وَعَمَلاً صالحاً مُتَقَبَّلاً، وعافيةً فِي البدنِ، وبركةً فِي العمرِ والذريةِ، اللَّهُمَّ علِّمْنَا مَا ينفَعُنَا، وانفَعْنَا بِمَا علَّمْتَنَا، وزِدْنَا علماً، اللَّهُمَّ آتِ نفوسَنَا تقوَاهَا، وزَكِّهَا أَنْتَ خيرُ مَنْ زكَّاهَا، أنتَ وَلِيُّهَا ومولاَهَا، وأَحْسِنْ عاقبتَنَا فِي الأُمورِ كُلِّهَا، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).
 
 
 
 


([1]) لقمان : 33.
([2]الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]العنكبوت :45.


 
Khutbah Jumat, 17 Jumadil Ula 1434 H / 29 Maret 2013 M
Keluarga adalah tiang masyarakat
Khutbah Pertama
 
الحمدُ للهِ الذِي خَلَقَ فَسَوَّى، وقَدَّرَ فهَدَى، وخَلَقَ الزوجَيْنِ الذكَرَ والأُنْثَى، وأَشهدُ أنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وحدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ، جعلَ للناسِ مِنْ أنفسِهِمْ أزواجاً ليسكنُوا إليهَا، وجعَلَ بينَهُمْ مودةً ورحمةً، وأَشهدُ أنَّ سيِّدَنَا محمداً عَبدُ اللهِ ورسولُهُ وصفِيُّهُ مِنْ خلقِهِ وخليلُهُ خيرُ الأزواجِ للزوجاتِ، وأرحَمُ الناسِ بالبنينَ والبناتِ، اللَّهُمَّ صَلِّ
وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ عزَّ وجلَّ، قالَ تعالَى:] يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً[([1]).
 
Kaum mukminin : sesungguhnya diantara penyempurnaan rahmat Allah yang diberikan kepada anak Adam adalah dengan dijadikan bagi mereka pasangan dari jenis mereka, Allah berfirman :
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri" (An Nahl 16 : 72).Dengannya ketenangan dan ketentraman datang, dengannya terbangun hubungan antara kedua pasangan berdasarkan pondasi yang kuat, agar terwujud kebahagiaan dan ketentraman, agar keluarga terlindungi dari keterceraiberaian dan keterpurukan, dan dasar utamanya adalah merasa saling melengkapi antara kedua pasangan suami isteri, Allah berfirman :
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مّن نَّفْسٍ واحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya ". (Al A'raf 7 : 189), agar suami merasa tentram disampingnya, dan setiap pasangan menjadi pelipur pasangannya, penyempurna tugas lainnya, keduanya dikumpulkan dalam kesatuan rasa karena keduanya saling melengkapi, Allah berfirman :
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
“mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka”(Al Baqarah 2 : 187)
 
Hamba Allah : sesungguhnya rasa saling melengkapi dan menyempurnakan antara kedua pasangan suami isteri mempunyai dampak positif dimana suami tidak boleh merasa lebih tinggi dibandingkan isterinya, isteri tidak boleh mengurangi derajat suaminya, akan tetapi keduanya harus berinteraksi atas dasar cinta dan kasih sayang, Allah berfirman :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang” (Ar Rum 30 : 21)
 
Dengan saling mencintai dan saling mengasihi antara suami isteri dibarengi dengan kelemah lembutan, maka akan semakin luas terwujudnya ketenangan antara keduanya, sang suami mengasih isterinya walaupun ia tidak menunaikan tugasnya dengan sempurna, sang isteri mengasihi suaminya walaupun ia mempunyai kekurangan dan keteledoran.
 
Cinta dan kasih sayang akan menjaga ketentraman keluarga dan mampu membantu menyelesaikan masalah yang menimpanya, karena terkadang terjadi perselisihan antara pasangan suami istri, disebabkan perbedaan etika dan budaya, pada kondisi seperti ini, hendaknya kita mengingat kebaikan dan kebajikan dan menutup rapat-rapat semua kekurangan dan keteledoran, Rasulullah Saw bersabda :
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقاً رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ
 “Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Apabila ia membencinya karena ada satu perangai yang buruk, pastilah ada perangai baik yang ia sukai” (Muslim 1469). Artinya : ia tidak boleh membenci keseluruhannya yang akan berakibat perceraian, akan tetapi menghindari sesuatu yang dibencinya demi sesuatu yang dicintainya, Allah berfirman :
فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيرا
 “Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”(An Nisa’ 4 : 19). Artinya : bila kalian membencinya disebabkan aib atau kekurangannya maka bersabarlah dan jangan tergesa-gesa, bisa jadi seorang isteri yang tidak disenangi, yang membuatnya bosan atau isteri yang hendak diceraikannya, ternyata ia mampu memberikan keturunan yang pintar yang membuat senang. Ibnu Umar RA berkata : Sesungguhnya seorang pria dianjurkan beristikharah kepada Allah, lalu Allah memberikan pilihan padanya, sebelum ia mampu melihat hasilnya ternyata ia telah mendapatkan pilihannya. (Tafsir At Thabari 5/98)
 
Kaum muslimin : sesungguhnya kebahagiaan rumah tangga tidak akan sempurna kecuali dengan adanya anak dan keturunan yang istiqomah, karenanya nabi Ibrahim memohon pada Tuhannya, seperti tersebut dalam doanya :
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Ibrahim 14 : 40)
Disebutkan juga dalam doa nabi Zakaria AS :
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
 "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa" (Ali Imran 3 : 38)
 
Dan dalam doa orang-orang shaleh yang dipanjatkan :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (Al Furqan 25 : 74). Keturunan yang baik sangat dibanggakan oleh Rasulullah pada hari kiamat, sebagai tersebut dalam sabdanya :
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
 “Menikahlah kalian dengan wanita yang penyayang lagi subur, karena (pada hari kiamat nanti) aku membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain” (Abu Daud 2050). Keturunan yang baik membutuhkan perawatan, pendidikan dan pengawasan moral, dan tanggung jawab ini dibebankan kepada kedua orang tua seperti tersebut di dalam Al Quran :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (At Tahrim 66 : 6).Abdullah bin Abbas Ra dalam tafsir ayat ini berkata : "berbuatlah dalam ketaatan pada Allah, menjauhlah dari kemaksiatan dan perintahkanlah keluarga kalian berdzikir agar Allah menyelamatkan kalian dari api neraka" (Tafsir At Thabari 23/491). Hendaknya kedua orang tua tersadarkan akan pentingnya perhatian terhadap buah hati mereka dan jangan sampai tidak memperhatikan pendidikan mereka, Rasulullah Saw bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian yang terbaik bagi keluarganya dan Aku yang terbaik bagi keluargaku” (At Tirmidzi 3895)
 
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa dan berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Rasul-Mu dan mentaati orang yang kau perintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).
 
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ
 
 
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah wahai hamba Allah dan ketahuilah bahwa hal yang dapat membantu terwujudnya ketentraman keluarga menekan biaya pernikahan dan tidak memahalkan mahar, karena diantara bentuk keberkahan seorang wanita adalah maharnya yang murah, dari Aisyah RA bahwa Rasulullah Saw bersabda :
مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَسْهِيلُ أَمْرِهَا، وَقِلَّةُ صَدَاقِهَا
"Diantara keberkahan seorang wanita adalah kemudahan masalahnya dan kemurahan maharnya" (Shahih Ibnu Hibbab 9/405)
Dan demi tujuan ketentraman keluarga masyarakat Emirat, negara mendirikan Marriage Fund, untuk meringankan beban biaya pada seluruh warga negara UAE, mengikatkan mereka dengan adat istiadat, etika dan nilai-nilai masyarakat mereka, sehingga ini menjadi langkah maju penuh berkah, contoh yang baik, perbuatan yang terpuji serta kebiasaan yang mulya. Marriage Fund telah melaksanakan nikah massal yang berkontribusi aktif dalam menikahkan ratusan pemuda pemudi bangsa, dan kita sebagai orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak kita yang akan segera menikah agar mereka meniadakan segala bentuk penghambur-hamburan dalam walimah agar sang suami terjauhkan dari hutang, sehingga ia siap dan mampu membangun keluarga baru yang tidak mempunyai tanggungan hutang, dan tentunya hutang ini akan ditanggung oleh kedua pasangan suami isteri, semoga ada telinga yang mau mendengarkan ajakan agar mengurangi penghamburan ini
 
 
 
عبادَ اللهِ: إنَّ اللهَ أمرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فيهِ بنفْسِهِ وَثَنَّى فيهِ بملائكَتِهِ فقَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وقَلْبًا خاشعاً، وَلِسَانًا ذَاكِرًا، ورِزْقًا طَيِّبًا واسعاً، وَعَمَلاً صالحاً مُتَقَبَّلاً، وعافيةً فِي البدنِ، وبركةً فِي العمرِ والذريةِ، اللَّهُمَّ علِّمْنَا مَا ينفَعُنَا، وانفَعْنَا بِمَا علَّمْتَنَا، وزِدْنَا علماً، اللَّهُمَّ آتِ نفوسَنَا تقوَاهَا، وزَكِّهَا أَنْتَ خيرُ مَنْ زكَّاهَا، أنتَ وَلِيُّهَا ومولاَهَا، وأَحْسِنْ عاقبتَنَا فِي الأُمورِ كُلِّهَا، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).
http://www.awqaf.gov.ae/Jumaa.aspx?SectionID=5&RefID=1920
 
 


([1]النساء : 1.
([2]الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]العنكبوت :45.
- مركز الفتوى الرسمي بالدولة  باللغات (العربية ، والإنجليزية ، والأوردو) للإجابة على الأسئلة الشرعية وقسم الرد على النساء         22 24  800
من الثامنة صباحا حتى الثامنة مساء عدا أيام العطل الرسمية
- خدمة الفتوى عبر الرسائل النصية sms على الرقم         2535

No comments: