Thursday, September 03, 2020

Khutmbah Jum'at 37: PELAJARAN DARI HAJI WADA'

Khutbah Jumat, 06 Dzul Hijjah1434 H / 11 Oktober 2013 M

Pelajaran Dari Haji Wada'

Khutbah Pertama

الحمدُ للهِ ربِّ العالمينَ، أَتَمَّ النعمةَ علَى المؤمنينَ، وأكمَلَ لَهُمُ الدِّينَ، نحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيهِ، ونشهدُ أَنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وحدَهُ لاَ شريكَ لهُ، خَلَقَ فَقَدَّرَ، وشَرَعَ فَيَسَّرَ، ونشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ الله ورَسُولُهُ، وصفيُهُ مِنْ خلقِهِ وحبيبُهُ، اللهمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وأصحابِهِ أجمعينَ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ سبحانَهُ:] وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ[([1])
Kaum muslimin : sesungguhnya kita sedang berada pada hari-hari sepuluh awal bulan Dzul Hijjah, ia merupakan hari yang sangat diagungkan oleh Allah, dan Rasulullah Saw menganjurkan untuk mempergunakannya dengan sebaik-baiknya, berusaha dengan sekuat tenaga tanpa malas dan bosan, karena sungguh beruntung orang yang bersungguh-sungguh di dalamnya dengan menjaga penunaian kewajiban dan ketaatan, mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai hal-hal sunnah, dan terus berusaha untuk mendapatkan ridha Allah pada beberapa hari yang tersisa, dimana pada saat para hujjaj berangkat menuju rumah Allah, mereka berangkat dengan bertalbiyah memenuhi panggilan Allah yang datang dari segala penjuru, agar mereka dapat menyaksikan manfaat, mengingat Allah, menjalankan manasik mereka, berwukuf di Arafah, dimana rahmat turun deras, Allah mengampuni semua kesalahan dan keteledoran, yaitu pada hari Arafah yang disaksikan, Rasulullah Saw bersabda :
الْيَوْمُ الْمَشْهُودُ يَوْمُ عَرَفَةَ
“Hari yang disaksikan adalah hari Arafah”(At Tirmidzi 3339) Pada hari dimana Rasulullah Saw mengokohkan dasar-dasar agama, dengan menjelaskan bahwa beliau diutus sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam, kehormatan manusia dihargai, ketentraman dan kedudukan masyarakat dihormati, kehormatan dan darah mereka dilindungi, pemikiran dan harta mereka dijaga, Rasulullah Saw bersabda saat khutbatul wada' :
أيهَا الناسُ إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِى شَهْرِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ هَذَا
“Wahai manusia sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian telah diharamkan atas kalian (untuk dilanggar), seperti haramnya hari kalian ini, pada bulan kalian (Dzulhijjah) ini, di negeri kalian (Mekkah) ini. (Muslim 1218)
Betapa agung arahan nabi ini, yang menjadi pondasi bagi masyarakat yang berbudaya dan tentram yang diliputi oleh rasa kasih sayang, kehormatan dijaga, setiap orang dapat mengambil haknya, tidak boleh bagi seorang pun untuk melanggar hak-hak saudaranya sedikitpun, Rasulullah Saw bersabda :
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
"Setiap muslim atas muslim lainnya diharamkan darah, harta dan kehormatannya" (Muslim 2564).
Sebuah masyarakat yang telah dibangun oleh Nabi Saw berasaskan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan, sehingga terwujud saling tolong menolong antara sesama, yang pada akhirnya mereka dapat bangkit dalam keharmonisan, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ... إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
"Sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan bapak kalian satu, dan sesungguhnya yang paling mulya diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa diantara kalian" (Syu'bul Iman karangan Al Baihaqi 4/289)
Hamba Allah : Rasulullah Saw berwasiat baik untuk wanita pada khutbahnya di hari Arafah, sebagai bentuk penghargaan atas kedudukannya, Rasulullah Saw bersabda :
أَلاَ وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْراً
"Ingatlah dan berwasiatlah baik terhadap wanita" (At Tirmidzi 1163). Dan dengan wasiat kenabian ini membuat wanita mendapatkan kehormatannya, perbuatan dan kerjanya sangat dihargai, ia adalah ibu yang mendidik, ia adalah saudari yang dihargai, ia adalah isteri yang shalehah, ia adalah putri yang suci, sehingga wanita merupakan patner lelaki dalam pembangunan dan pengorbanan, Rasulullah Saw bersabda :
إنَّمَا النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ
"Sesungguhnya wanita adalah saudara kandung lelaki" (Abu Daud 236)
Oleh sebab itu, seorang wanita mendapatkan perlindungan dan pendidikan, diberikan kesempatan padanya di segala bidang. Karenanya perhatikan atas wasiat nabi kalian dan berbuat baiklah pada wanita kalian, maka kalian akan mendapatkan kebaikan dari Allah.
Kaum mukminin : dalam haji wada', Rasulullah Saw mengajarkan kemudahan dalam Islam, tidak ada kekerasan dalam hukumnya, beliau setiap kali ditanya mengenai sesuatu, maka beliau tidak pernah memajukan dan mengakhirkan dan hanya berkata : "Lakukandan tidak mengapa" (Muttafaq ‘alaih). Sebagaimana nabi Saw melarang perbuatan ekstrim dalam beragama dan mengajak untuk berlaku mudah kepada seluruh kaum muslimin,
فعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: قَالَ لي رَسُولُ اللَّهِ r غَدَاةَ الْعَقَبَةِ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ:« الْقُطْ لِي حَصًى». فَلَقَطْتُ لَهُ سَبْعَ حَصَيَاتٍ، هُنَّ حَصَى الْخَذْفِ، فَجَعَلَ يَنْفُضُهُنَّ فِي كَفِّهِ وَيَقُولُ «بأَمْثَالَ هَؤُلَاءِ، فَارْمُوا» ثُمَّ قَالَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
dari Ibnu Abbas RA berkata : Ibnu Abbas berkata; Rasulullah di pagi jumrah Aqabah di atas untanya berkata: Ambilkan kerikil. Aku ambilkan tujuh kerikil sebesar batu ketapel. Beliau mengibaskan di telapak tangan dan besabda: dengan kerikil seperti inilah hendaknya kalian melempar. Dan bersabda: Wahai manusia janganlah berlebihan dalam agama, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena berlebihan dalam agama”(An Nasa’i 3057 dan Ibnu Majah 3029) Jadikanlah kemudahan sebagai panduan, dan menjauhlah dari berlebihan dan hindarilah, karena kekerasan menunjukkan kurangnya pemahaman dalam agama dan jauh dari sunnah Rasulullah Saw, karena cirinya adalah mudah dan toleran adalah akhlaknya, dan juga rendah hati adalah tabiatnya, dari Aisyah RA berkata :
مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللهِ r بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلَّا أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا
“Ketika Rasulullah Saw dihadapkan dua pilihan, beliau selalu memilih yang termudah selama itu tidak mengandung dosa”(Muttafaq ‘alaih)
Perlakukan manusia dengan kemudahan dan janganlah membebani mereka dengan kesusahan, Rasulullah Saw bersabda :
بَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا، وَيَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا
“Berilah kabar gembira dan jangan kalian membuat orang lari, mudahkanlah dan janganlah kalian persulit” (Muslim 1732)
Hamba Allah : peringatan Rasulullah Saw pada haji wada’ agar kita menghindari keterpecah belahan, ketidak harmonisan dan konflik, dalam sabdanya :
أَلَا إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ، وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
"Ketahuilah sesungguhnya syetan telah berputus asa untuk dapat disembah oleh manusia akan tetapi syetan itu masih terus berusaha (untuk menganggu kamu ) dengan cara yang lain”(Muslim 2812 dan At Tirmidzi 1973)
Para ulama mengartikan mengganggu adalah dengan hasutan terhadap satu sama lain dan mengajak mereka dalam fitnah dan kebencian, pengrusakan dan amarah, karenanya hendaknya kita berhati-hati terhadap orang yang hendak memecah belah urusan kita, yang mencoba menghembuskan fitnah diantara kita, dari Abi Umamah RA berkata : aku mendengar Rasulullah Saw berkhutbah pada haji wada’, berliau bersabda :
‏اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ
“Bertakwalah kepada Allah Tuhan kalian, shalatlah kalian lima waktu, puasalah kalian pada bulan ramadhan, tunaikanlah zakat harta kalian dan taatilah pemimipin kalian, niscaya kalian akan memasuki surga Tuhan kalian”(At Tirmidzi 616) Yang dimaksud : taatilah pemimpin kalian, adalah taatilah pemerintah kalian, karena ketaatan kalian pada mereka merupakan kewajiban agama yang bertalian dengan ketaatan pada Tuhan semesta alam.
Ya Allah berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati Nabi-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang Engkau perintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutba Kedua
الحمدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ سيدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ ورسولُهُ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan merasalah diawasi oleh Allah dalam kesendirian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa disunnahkan puasa hari arafah bagi selain orang yang sedang menunaikan ibadah haji di arafah,
فقَدْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ r عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ:«يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah Saw ditanya mengenai puasa Arafah, beliau menjawab : puasa yang dapat mengampuni dosa yang lalu dan tahun yang tersisa" (Muslim 1162)
Dan ingatlah bahwa shalat id merupakan salah satu syiar Islam, ia shalat sunnah muakkadah bagi setiap orang yang diwajibkan baginya shalat Jumat, dan waktu penunaiannya dari lima belas menit setelah terbitnya matahari hingga tergelincirnya matahari, tidak ada adzan dan iqomah, ia memiliki khutbah seperti khutbah Jumat, yang disampaikan oleh imam setelah shalat, barang siapa yang ketinggalan shalat id disebabkan satu hal, maka dianjurkan untuk menunaikannya tanpa khutbah, dan disyariatkan takbir setelah setiap shalat wajib dimulai sejak shalat dhuhur pada hari pertama idul adha hingga fajar hari keempat hari idul adha, Allah Swt berfirman :
وَاذْكُرُواْ اللّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang” (Al Baqarah 2 : 203)
Kalimat takbir itu adalah : اللهُ أكبرُ, اللهُ أكبرُ, اللهُ أكبرُ، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، واللهُ أكبرُ, اللهُ أكبرُ وللهِ الحمدُ
Maka lakukanlah takbir agar syiar ini semakin tertanam dan dengan itu kita semua telah mengikuti sunnah Nabi Saw.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2])وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ يَا مَنْ قُلْتَ وقولُكَ الحقُّ المبينُ:( ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ)([5])نسألُكَ اللَّهُمَّ أَنْ تحْفَظَ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَنْ تُدِيمَ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ، وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([6]).اللَّهُمَّ يَسِّرْ للحجيجِ سبيلَهُمْ، ووفِّقْهُمْ لأداءِ مناسِكَهُمْ، واجعَلْ حجَّهُمْ مبروراً وسعْيَهُمْ مشكوراً وذنبَهُمْ مغفوراً، اللَّهُمَّ اغفِرْ للحاجِّ ولِمَنِ استغفَرَ لهُ الحاجَّ يَا ربَّ العالمينَ. اللَّهُمَّ أعِنَّا علَى ذِكْرِكَ وشُكرِكَ وحُسْنِ عبادتِكَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([7])
 Khutbah Jumat, 20 Dzul Hijjah 1434 H / 25 Oktober 2013 M

Dan Allah mempunyai karunia yang besar

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ علَى آلائِهِ، الكريمِ فِي عطائِهِ، الْمُتَفَضِّلِ بنعمائِهِ، خلَقَ عبادَهُ فَأَحْسَنَ خَلْقَهُمْ، وصوَّرَهُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَهُمْ، وأمرَهُمْ بعبادتِهِ وكفَلَ أرزاقَهُمْ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، وصفِيُّهُ مِنْ خلقِهِ وحبيبُهُ، اللهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وبارِكْ عَلَى سيِّدِنَا ونبيِّنَا محمدٍ وعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ:فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلا، قَالَتَعَالَى:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُوراً تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ[([1])
Kaum mukminin : sesungguhnya karunia Allah sangat banyak dan lengkap, Allah mempunyai karunia yang besar, dan diantara karunia itu adalah kesempatan yang diberikan pada para hujjaj untuk melakukan manasik haji mereka dan sebagian mereka telah kembali kepada negara mereka dengan selamat, semoga Allah menerima amalan mereka, dijadikan haji mereka haji yang mabrur, sai mereka tersyukuri, dosa mereka terampuni dan semoga mereka selalu mendapatkan taufiq dalam menjaga ketaatan, dan ketaatan yang lebih dan diantara tanda diterimanya ketaatan seseorang adalah keberlanjutannya dalam menunaikan ketaatan setelahnya, dan betapa baiknya kebaikan yang ditunaikan setelah kebaikan. (Lathaiful Ma'arif Ibnu Rajab halaman 68)
Ketahuilah wahai hamba Allah bahwa nikmat Allah tiada terhingga, pemberian-Nya yang banyak tidak dapat terhitung dan terkira, dan karunia Allah meliputi semua hamba-Nya, Dia telah memberikan kenikmatan, lalu disyariatkan bagi mereka beberapa perbuatan amal shaleh, dengannya dosa-dosa mereka diampuni, dilipat gandakan pahala mereka dan diangkat derajat mereka dengannya, Allah Swt berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” (An Nisa’ 4 : 40)
Abu Hurairah RA berkata : bila Allah berfirman : "pahala yang besar" maka siapakah yang mampu menakar besarnya ! (tafsir Al Qurthubi 5/197), betapa agung kebaikan-Nya, Dia membalas orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dengan sebaik-baiknya pahala atas dasar perbuatan mereka, Dia mengampuni perbuatan buruk mereka, Dia menerima kebaikan yang sedikit, memberinya balasan, bahkan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus lipat, Dia memberi balasan atas satu perbuatan buruk dengan balasan yang sepadan atau Dia memberikan ampunan atas keburukan tersebut, Allah Swt berfirman :
مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
"Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya” (Al An’am 6 : 160)
Bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah dalam melakukan kebaikan dan janganlah kalian meremehkannya, carilah karunia Allah dan pergunakanlah dengan sebaik-baiknya, dan janganlah pernah bosan berbuat kebaikan walaupun terlihat sedikit, karena balasan dan pahalanya disisi Allah sangatlah besar, Allah Swt berfirman :
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak” (Al Baqarah 2 : 245)
Maka barang siapa mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Pengasih dengan bertasbih, bertahmid dan mengagungkan-Nya, maka timbangannya sangat besar pada hari kiamat, Nabi Saw bersabda :
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
"Dua kalimat yang sangat ringan diucapkan lisan, keduanya sangat berat timbangannya dan keduanya dicintai oleh Dzat Yang Maha Pemurah, yaitu : Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil adzim" (Muttafaq 'alaih)
Dan barang siapa menjawab muaddzin, mendengarkan dan mengucapkan seperti yang diucapkannya, dengan mengikuti pada petunjuk Nabi Saw, maka ia akan mendapatkan ampunan dan pengabulan dari Tuhannya, dari Saad bin Abi Waqqash RA dari Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda :
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ: وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
"Barang siapa membaca setelah mendengar muaddzin : dan aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku rela Allah sebagai Tuhan, islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi, maka diampuni baginya dosanya”(Muslim 386)
Betapa agung balasan itu, Allah memberikan balasan yang melimpah, mengampuni dosa hamba-Nya dengan dua rakaat shalat setelah berwudlu, Rasulullah Saw bersabda :
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ، ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، فَيَسْتَغْفِرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا غُفَرَ لَهُ
“Tidak seorang pun berbuat satu dosa, kemudian berwudlu dengan baik, lalu menunaikan dua rakaat shalat, selanjuntya ia meminta ampunan pada Allah, kecuali Allah memberikan ampunan baginya” (Ibnu Majah 1395)
نَعَمْ، أيهَا المصلونَ تأمَّلُوا فضلَ اللهِ تعالَى عليكُمْ، وقَدْ سعَيْتُمْ فِي هذَا اليومِ إلَى ذِكْرِ ربِّكُمْ، لتحضرُوا خطبةَ الجمعةِ وتُصغُوا لَهَا، ثُمَّ تُصلُّوا صلاتَكُمْ لتفوزُوا بمغفرةِ الكريمِ المنانِ، قَالَ النَّبِيُّ r:« مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ، فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ، ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى، وَفَضْلُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ»([2]) ثُمَّ إنَّ بتأمينِكُمْ خلْفَ إمامِكُمْ، تحظَوْنَ بمغفرةِ ربِّكُمْ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r :"إِذَا قَالَ الإمامُ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا:اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، فَإِذَا وَافَقَ قَوْلُ أَهْلِ الْأَرْضِ قَوْلَ أَهْلِ السَّمَاءِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»([3])
Tentu, wahai para mushalli, ingatlah keutamaan Allah pada kalian, dimana kalian pada hari ini telah berusaha untuk berdzikir pada Tuhan kalian, mengikuti khutbah Jumat dan menyimaknya, kemudian kalian menunaikan shalat agar kalian mendapatkan ampunan Allah, Nabi Saw bersabda :
مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ، فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ، ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى، وَفَضْلُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
"Barang siapa mandi kemudian datang ke masjid menghadiri shalat jumat, lalu ia menunaikan shalat yang telah ditentukan, kemudian mendengarkan khutbah hingga selesai, lalu shalat bersamanya, maka diampuni baginya dosa antara satu jumat dengan jumat lainnya, dan diberikan keutamaan selama tiga hari" (Muslim 875)
Kemudian dengan ucapan amin kalian dibelakang imam kalian, maka kalian akan mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian, Rasulullah Saw bersabda : "Bila seorang imam shalat mengucapkan :sami’allahu liman hamidah, maka ucapkanlah : Allahumma Rabbana lakal hamd, maka bila ucapan penduduk bumi berbarengan dengan ucapan penduduk langit, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu" (Muslim 416)
Kaum muslimin : sesungguhnya Allah melipatgandakan pahala kalian, memelihara kebaikan kalian bila kalian melakukan kebaikan pada sesama, Rasulullah Saw bersabda :
لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ، فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ
"Tidak seorang pun bersedekah dengan satu butir kurma dari hasil jerih payahnya yang baik, maka Allah akan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya, lalu Dia merawatnya sebagaimana salah satu dari kalian merawat anak kuda jantan atau anak untanya, sehingga ia menjadi seperti gunung atau lebih besar" (Muslim 1014)
Seseorang masuk surga disebabkan ia menyingkirkan rintangan dari jalan yang dilalui oleh manusia, Rasulullah Saw bersabda :
كَانَ عَلَى الطَّرِيقِ غُصْنُ شَجَرَةٍ يُؤْذِى النَّاسَ فَأَمَاطَهَا رَجُلٌ فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
"Ada sebuah ranting di jalanan yang merintangi jalan manusia, kemudian lelaki itu menyingkirkannya, maka ia dimasukkan ke dalam surga" (Ibnu Majah 3682)
بأَنَّ رجلاً رأَى كلبًا يلهَثُ مِنَ العَطَشِ فسقَاهُ ماءً، فشكرَ اللهُ لهُ فغفَرَ لَهُ
"Sesungguhnya seseorang melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya kehausan, lalu ia memberinya minum, maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya” (Muttafaq ‘alaih)
Rasulullah ditanya mengenai kebaikan, Beliau bersabda :
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تُعْطِيَ صِلَةَ الْحَبْلِ، وَلَوْ أَنْ تُعْطِيَ شِسْعَ النَّعْلِ، وَلَوْ أَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إِنَاءِ الْمُسْتَسْقِي، وَلَوْ أَنْ تُنَحِّيَ الشَّيْءَ مِنْ طَرِيقِ النَّاسِ يُؤْذِيهِمْ، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ، وَوَجْهُكَ إِلَيْهِ مُنْطَلِقٌ، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ فَتُسَلِّمَ عَلَيْهِ، وَلَوْ أَنْ تُؤْنِسَ الْوَحْشَانَ فِي الْأَرْضِ، وَإِنْ سَبَّكَ رَجُلٌ بِشَيْءٍ يَعْلَمُهُ فِيكَ، وَأَنْتَ تَعْلَمُ فِيهِ نَحْوَهُ، فَلَا تَسُبَّهُ فَيَكُونَ أَجْرُهُ لَكَ وَوِزْرُهُ عَلَيْهِ، وَمَا سَرَّ أُذُنَكَ أَنْ تَسْمَعَهُ فَاعْمَلْ بِهِ، وَمَا سَاءَ أُذُنَكَ أَنْ تَسْمَعَهُ فَاجْتَنِبْهُ
"Janganlah kau sekali-kali meremehkan kebaikan sedikit pun, walaupun kau hanya memberikan tali penghubung, walaupun kau hanya memberi tali sandal, walaupun kau hanya menuangkan air dari timbamu pada ember orang lain, walaupun kau hanya menyingkirkan sesuatu yang merintangi jalan manusia, walaupun kau menjumpai hanya saudaramu dengan wajah yang tersenyum, walaupun kau hanya menjumpai saudaramu lalu mengucapkan salam padanya, walaupun kau hanya menghibur orang yang sedang terasing di muka bumi, dan bila seseorang memakimu dengan sesuatu yang ia ketahui tentangmu, dan kau mengetahui aibnya, maka jangalah kau memakinya, maka pahalanya akan diberikan padamu dan dosamu akan ditimpakan padanya, dan sesuatu yang enak didengar oleh telingamu, maka lakukanlah, dan sesuatu yang tidak enak didengar oleh telingamu maka jauhilah" (Musnad Ahmad 16376)
Ya Allah jangan halangi kami dari keutamaan dan kemulyaan-Mu, dan berilah kami taufiq agar selalu taat kepada-Mu, taat pada nabi-Mu Muhammad Saw dan taat pada orang yang Engkau perintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ r أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan ketahuilah bahwa perbuatan baik kalian akan didapati disisi Allah dengan yang lebih baik dan yang lebih besar pahalanya, Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلا كُلُّ سِجِلٍّ مَدُّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ أَتُنْكِرُ شَيْئًا مِنْ هَذَا؟ أَظَلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ فَيَقُولُ:لا يَا رَبِّ. فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ أَوْ حَسَنَةٌ؟ فَيُبْهَتُ الرَّجُلُ وَيَقُولُ: لا يَا رَبِّ. فَيَقُولُ: بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً، وَإِنَّهُ لا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ. فَيُخْرِجُ لَهُ بِطَاقَةً فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ. فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلاتِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لا تُظْلَمُ. قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلاتُ فِي كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتَ السِّجِلاتُ وَثَقُلَتَ الْبِطَاقَةُ. قَالَ. فَلا يَثْقُلُ اسْمَ اللَّهِ شَيْءٌ
“Sesungguhnya Allah akan memilih salah seorang dari umatku dihadapan sekian makhluk-Nya pada hari kiamat, lalu Allah membukakan sembilan puluh sembilan buku catatannya, setiap buku catatan sejauh mata memandang, lalu Allah berfirman : Apakah kamu mengingkari sesuatu dari catatan ini ? Apakah Malaikat pencatat mendzalimimu ? orang tersebut menjawab : Tidak wahai rabbku. Apakah kamu memiliki udzur atau kebaikan ? orang itu terdiam dan menjawab : Tidak wahai rabbku. Allah berfirman : Sesungguhnya kamu memiliki kebaikan disisi Kami, hari ini tidak ada kedzaliman padamu. Setelah itu, dikeluarkan suatu kartu tertulis didalamnya “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Muhammad Saw adalah hamba dan Rasul-Nya”. Allah berfirman : Bawalah timbanganmu. Orang itu menjawab : Wahai rabbku, apalah artinya satu kartu ini dihadapan buku buku catatan yang banyak itu? Allah berfirman : Sesungguhnya dirimu tidak terdzalimi. Akhirnya, buku buku catatan tersebut diletakkan dalam satu neraca dan kartu tersebut dalam neraca lainnya, ternyata buku buku tersebut menjadi ringan dan kartu itulah yang berat, Dia berfirman : memang tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dari nama Allah" (Shahih Ibnu Hibban 1/461 (nomor : 225)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([4]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([5])وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([6]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ. اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([7]).اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّاسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُيَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([8])

No comments: