Thursday, September 03, 2020

Khutbah Jum'at 36: ALQUR'AN

Khutbah Jumat, 21 Dzul Qaidah 1434 H / 27 September 2013 M
Al Quran
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أنْزَلَ الْقُرْآنَ الْكَرِيمَ، هدًى وبُشرَى للمسلمينَ، وجعلَ فيهِ شفاءً ورحمةً للمؤمنينَ، نحمدُهُ سبحانَهُ كمَا ينبَغِي لجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وصفيُّهُ مِنْ خلقِهِ وحبيبُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ[([1]) وقالَ عزَّ وجلَّ:] فَبِشِّرْ عِبَادِ* الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ[([2])
Kaum mukminin : sesungguhnya sebaik-baiknya perkataan adalah kitabullah, yang diturunkan kepada hati Nabi-Nya Muhammad Saw, penutup para nabi, Allah Swt berfirman :
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ* نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ* عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ* بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
"Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, ia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas" (As Syu’ara’ 26 : 193-195). Ia adalah kitab yang bijak ayat-ayatnya, kalimatnya menjadi pembeda, ia terpelihara dari permainan orang-orang dan terlindungi dari tindakan perubahan, Allah Swt berfirman :
وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ* لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji" (Fusshilat 41 : 41-42)
Allah memberinya nama dengan nama-nama yang mulya, dan mensifatinya dengan sifat-sifat yang bijak, ia merupakan tali Allah (hablullah) yang kuat, ia merupakan pengingat, ia tidak pernah terpengaruh oleh hawa nafsu, ia tidak pernah mengenyangkan para ulama, ia menjadi pemberi syafaat yang bermanfaat, ia adalah obat yang ampuh, ia menjadi penolong orang yang berpegang teguh padanya, ia menjadi penyelamat orang yang mengikutinya dan ia menjadi hidayah bagi orang yang mengamalkannya, Allah Swt berfirman :
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus" (Al Isra' 17 : 9). Rasulullah Saw menganjurkan kita agar berpegang teguh pada Al Quran, disebutkan dalam sabdanya :
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
"Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya : kitabullah dan sunnah nabi-Nya" (Muwattha' Malik 1625)
Ditekankan untuk berpegang teguh kepada Al Quran dengan jalan menghapal dan membacanya, selalu membacanya dengan penuh penghayatan, berusaha untuk mengamalkan hukum-hukum dan prinsip-prinsipnya, berakhlak dengan akhlak dan nilai-nilai yang ada di dalamnya, dan dengan mempelajari dan mengajarkannya, Rasulullah Saw bersabda :
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
"Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya" (Bukhari 5027)
Hamba Allah : sesungguhnya dengan berpegang teguh pada Al Quran akan membuahkan beberapa hal dan faedah yang agung yang akan kembali pada seseorang dengan kebaikan dunia dan akhirat, orang yang membaca Al Quran akan mendapatkan pahala dan keberkahan, kebaikannya akan dilipat gandakan, Rasulullah Saw bersabda :
من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة، والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول الم حرف، ولكن ألف حرف، ولام حرف، وميم حرف
"Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya dengannya satu kebaikan, dan satu kebaikan sepadan dengan sepuluh kebaikan semisalnya, aku tidak berkata bahwa Alif Lam Mim satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf" (At Tirmidzi 2910)
Dengan Al Quran kedudukan seorang mukmin pada hari kiamat akan meningkat pada hari kiamat, Rasulullah Saw bersabda :
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
"Dikatakan pada pemilik Al Quran : bacalah dan meningkatlah, dan bacalah dengan tartil sebagaimana Anda telah membacanya dengan tartil di dunia, karena sesungguhunya kedudukan Anda ada pada akhir ayat yang Anda baca"(At Tirmidzi 2914) (Yang dimaksud dengan pemilik Al Quran adalah orang yang selalu membaca dan mengamalkannya"
Kaum muslimin : dan diantara buah berpegang teguh kepada Al Quran adalah keistiqomahan manusia dalam ketaatan kepada Allah, maka ia membaca Al Quran dengan sebenar-benarnya, mengikutinya dengan sebenar-benarnya, mengamalkan ayat-ayatnya, tidak melanggar batasan-batasannya, menunaikan yang halal dan menjauhi yang haram, menyampaikan amanat pada pemiliknya, menepati janji-janjinya, jujur dalam ucapannya, menundukkan pandangannya dan berakhlak dengan akhlak Al Quran,
فقَدْ سُئِلَتِ السيدةُ عَائِشَةُ رضي الله عنها عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ r فَقَالَتْ: كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Aisyah RA ditanya mengenai akhlak Nabi Saw, ia menjawab : akhlaknya adalah Al Quran" (Ahmad 26044)
Para ulama berkata : artinya mengamalkannya, berhenti pada batasan-batasannya, beradab sesuai dengan adabnya, dan mengambil pelajaran dari kisah yang ada di dalamnya, menghayatinya dan membacanya dengan baik. (Syarah An Nawawi atas hadits muslim 3/86)
Berpegang teguh pada Al Quran akan menjadi penyebab kebahagiaan keluarga dan ketentramannya, keberkahan dalam hidupnya dan akan mendatangkan kebaikan yang melimpah, dan Abu Hurairah RA berkata :
في الْبَيْتُ إذَا تُلِيَ فِيهِ كِتَابُ اللهِ اتَّسَعَ بِأَهْلِهِ، وَكَثُرَ خَيْرُهُ، وَحَضَرَتْهُ الْمَلائِكَةُ، وَخَرَجَتْ مِنْهُ الشَّيَاطِينُ، وَالْبَيْتُ إذا لَمْ يُتْلَ فِيهِ كِتَابُ اللهِ ضَاقَ بِأَهْلِهِ، وَقَلَّ خَيْرُهُ، وَحَضَرَتْهُ الشَّيَاطِينُ
"Rumah yang dibacakan kitabullah di dalamnya maka keluarganya akan mendapatkan keluasan, kebaikan melimpah, akan mendatangkan malaikat, syaitan keluar dari rumah tersebut, dan rumah bila tidak dibacakan kitabullah, maka keluarganya akan merasakan kesempitan, kebaikannya akan berkurang dan syetan akan hadir dengan setia" (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 10/487)
Beruntunglah, orang yang memakmurkan hatinya dengan Al Quran, karena ia akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian, dari Abdullah bin Mas'ud RA berkata :
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ مَأْدُبَةُ اللَّهِ، فَخُذُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنِّي لا أَعْلَمُ شَيْئًا أَصْفَرَ مِنْ خَيْرٍ([3]) مِنْ بَيْتٍ لَيْسَ فِيهِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ شَيْءٌ، وَإِنَّ الْقَلْبَ الَّذِي لَيْسَ فِيهِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ شَيْءٌ خَرِبٌ كَخَرَابِ الْبَيْتِ الَّذِي لاَ سَاكِنَ لَهُ
"Sesungguhnya Al Quran ini merupakan hidangan Allah, maka ambillah darinya semampu kalian, sesungguhnya aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih kosong dari kebaikan melebihi dari sebuah rumah yang tidak ada bacaan Al Quran sedikitpun di dalamnya, dan sesungguhnya hati yang tidak ada sedikit pun kitabullah di dalamnya, maka ia akan rusak seperti rusaknya rumah yang tidak berpenghuni" (Ad Darimi 3370)
Jagalah untuk selalu membaca Al Quran di rumah-rumah kalian, didiklah anak-anak kalian atas ajarannya, maka barang siapa yang mengajarkan Al Quran kepada anak-anaknya maka ia akan diberikan mahkota dari cahaya disisi Allah, Rasulullah Saw bersabda :
مَن قَرَأَ الْقُرآنَ وَتَعَلَّمَهُ، وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَالْقِيَامَةِ تَاجَاً مِنْ نُورٍ، ضَوْؤُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ، وَيُكْسَى وَاْلِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ تُقَوَّمُ بِهِمَا الدُّنْيَا، فَيَقُولاَنِ: بِمَ كُسِينَا؟ فَيُقَاْلُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرآنَ
"Barang siapa membaca Al Quran, mempelajari dan mengamalkanya, niscaya akan dipakaikan mahkota dari cahaya, sinarnya bagaikan sinar matahari, dan kedua orang tuanya akan dikenakan dua perhiasan, yang tidak pernah dikenakan di dunia, lalu keduanya bertanya : kenapa kami dikenakan perhiasan ini ? dikatakan : karena anak kalian berdua mengamalkan Al Quran” (Al Mustadrak 1/567)
Termasuk buah berpegang teguh pada Al Quran adalah kesembuhan yang akan diberikan kepada manusia, Allah Swt berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman"(Al Isra’ 17 : 82)
Disebutkan dalam tafsir ayat diatas bahwa Al Quran adalah hidayah dan kesembuhan bagi setiap orang yang mengimaninya, kesembuhan dari keraguan dan segala penyakit (Tafsir Al Qurthubi 15/369), bila seorang mukmin menyimaknya maka ia akan mendapatkan manfaat darinya, melindunginya dan membuatnya tersadar, ia menjadi penyelamat dari segala bencana, pembersih segala aib, pelebur dosa-dosa, Allah Swt dengan izin-Nya akan menghilangkan penyakit hati, Allah Swt berfirman :
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah". (Az Zumar 39 : 23)
Dan Al Quran menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat, Rasulullah Saw bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ
"Bacalah Al Quran, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat bagi pemiliknya" (Muslim 804)
Ya Allah jadikan Al Quran sebagai musim semi hati kami, cahaya bagi pandangan kami, penghilang kegundahan kami, pengusir kesedihan kami, dan berilah kami rezeki untuk selalu membacanya, berilah kami taufiq untuk mengamalkannya dan berakhlak dengan akhlak yang ada didalamnya, berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati nabi-Mu Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِrأقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرِينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعِينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan merasalah kalian diawasi oleh-Nya dalam kesendirian dan keramaian, dan ketauhilah bahwa barang siapa membaca Al Quran, maka Allah akan memberikan pahala sesuai usahanya, Rasulullah Saw bersabda :
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ
"Perumpaan orang yang membaca Al Quran, dan ia menghapalnya, maka bersama para malaikat yang baik, dan barang siapa membaca dan ia berusaha dan hal itu cukup berat baginya, maka baginya dua pahala”(Muttafaq ‘alaih)
Sambutlah Al Quran dengan membaca dan memahami artinya, dan amalkanlah ia sebagai etika, sebagai pembelajaran dan pengajaran, karenanya Badan Urusan Keislaman dan Waqaf mengadakan kursus untuk menghapal Al Quran di setiap pusat-pusat penghapalan Al Quran dan di setiap masjid yang telah ditentukan oleh Badan Urusan Keislaman dan Waqaf, dimulai dari hari Selasa tanggal 1/10/2013, gunakanlah kesempatan tersebut wahai hamba Allah.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([4])وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([5])وقَالَ r:« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([6]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ احفَظْ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَدِمْ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([7]).
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([8])
 
Khutbah Jumat, 28 Dzul Qaidah 1434 H / 04 Oktober 2013 M
Beberapa Keutamaan Sepuluh Dzul Hijjah
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ علَى عَظِيمِ نَعمائِهِ، أغدَقَ الخيرَ علَى عبادِهِ، وخَصَّهُمْ بمواسمِ خيراتِهِ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمداً يليقُ بجلالِ وجهِهِ وعظيمِ سلطانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا ونبيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، وصفيُّهُ مِنْ خلقِهِ وخليلُهُ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أَمَّا بعدُ:فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:] قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ[([1]).
Kaum muslimin ; sesungguhnya diantara kasih sayang Allah terhadap ciptaan dan hamba-Nya, adalah diberikannya kepada mereka beragam jalan kebaikan, kemudian dilimpahkan kepada mereka beberapa keutamaan dan keberkahan, ditambah lagi dengan kenikmatan dan pemberian lainnya. Dan diantara nikmat Allah yang besar dan pemberian-Nya yang mulya adalah dengan dilimpahkan kepada kita beberapa hari tertentu agar kita lebih banyak mendekatkan diri dan lebih bertambah syukur kepada-Nya, lebih tekun menjalankan ketaatan dan dzikir, karena akan dilipat gandakan kebaikandan akan diangkat derajatnya, Rasulullah Saw bersabda :
أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ الْعَشْرِ
"Hari-hari di dunia yang paling utama adalah hari sepuluh bulan Dzul Hijjah" (Al Bazzar 4/17). Dan yang dimaksud dengan sepuluh hari dalam hadits diatas adalah sepuluh hari di awal bulan Dzul Hijjah, dan Allah telah bersumpah karena keaguangan hari tersebut, Allah Swt berfirman :
وَالْفَجْرِ‏*وَلَيالٍ عَشْرٍ* وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ* وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ* هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِّذِي حِجْرٍ
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh,
dan yang genap dan yang ganjil, dan malam bila berlalu. Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal” (Al Fajr 89 : 1-5). Sumpah Allah dengannya menunjukkan atas keagungan dan keutamaannya, dan sesungguhnya diantara keutamaannya adalah bahwa disana terkumpul semua ibadah-ibadah utama, mulai dari shalat, puasa haji dan sedekah, dan amalan kebaikan dan ketaatan lainnya, dan Rasulullah Saw telah menganjurkan untuk bersungguh-sungguh dan menggunakan waktu tersebut dalam melakukan perbuatan baik dan mendekatkan diri kepada Allah, Rasulullah Saw bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ- يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ
"Tidak ada hari, dimana perbuatan baik di dalamnya lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini –yaitu sepuluh hari Dzul Hijjah" (At Tirmidzi 575)
Said bin Jubair –perawi hadits ini- berkata : "Janganlah kalian mematikan lampu kalian pada sepuluh hari Dzul Hijjah" (Fathul Bari –Ibnu Rajab- 7/54). Hal ini sebagai ungkapan atas kesungguhan bertahajjud dan bangun malam pada sepuluh hari Dzul Hijjah.
Hamba Allah : Rasulullah Saw bersabda :
افْعَلُوا الْخَيْرَ دَهْرَكُمْ، وَتَعَرَّضُوا لِنَفَحَاتِ رَحْمَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ لِلَّهِ نَفَحَاتٍ مِنْ رَحْمَتِهِ يُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
"Berbuatlah kebaikan sepanjang tahun kalian, dan nikmatilah wewangian rahmat Allah, karena sesungguhnya Allah memiliki wewangian dari rahmat-Nya yang dapat menimpa siapa saja dari hamba-Nya" (At Thabrani dalam kitab Al Kabir 1/250) Dan diantara ibadah yang dianjurkan pada hari-hari tersebut adalah : berpuasa, disebutkan dalam sebuah hadits :
أنَّ النبيَّ r كَانَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ...
"Bahwa sesungguhnya Nabi Saw berpuasa pada hari kesembilan bulan Dzul Hijjah" (Abu Daud 2437). Disebutkan oleh kebanyakan ahli fiqh bahwa puasanya sangat dianjurkan. Dan tidak ada perbuatan mendekatkan diri kepada Allah pada hari-hari ini yang lebih dicintai oleh Allah melebihi menunaikan kewajiban dan memperbanyak perbuatan sunnah, disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah Saw bersabda :
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِي بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
"Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil hingga aku mencintainya”(Bukhari 6502). Dan kepada setiap muslim, hendaknya mempersiapkan dirinya untuk menyambut hari-hari tersebut dengan memperbaharui taubatnya kepada Allah, memperbanyak amalan kebajikan dan melakukan kebaikan agar derajatnya diangkat dan agar kesalahannya dihapuskan, dan diantara amalan baik itu adalah membaca Al Quran, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahim, bersedekah dan memperbanyak tasbih, Allah Swt berfirman :
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” (Al Hajj 22 : 28). Yang dimaksud hari-hari yang telah ditentukan adalah sepuluh hari Dzul Hijjah.
Maka beruntunglah orang yang beristiqomah dalam ketaatan pada Tuhannya, dengan selalu berdzikir terutama pada hari-hari yang telah ditentukan di pagi dan sore hari, dan diantara dzikir yang disunnahkan adalah bertahlil, bertakbir dan bertahmid, Rasulullah Saw bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah) ini, maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”(Ahmad 5575). Tahlil adalah membaca لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ. فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِىَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ
"Barangsiapa mengucapkan: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ: (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu), dalam sehari seratus kali, maka ia memperoleh pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya, dicatat untuknya sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskan dari dirinya sebanyak seratus keburukan, ia memperoleh perlindungan dari godaan syaitan pada harinya itu sampai waktu sore. Tiada seorangpun yang dapat memperoleh sesuatu yang lebih utama dari apa yang dilakukan oleh orang di atas itu, melainkan seorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu” (Muttafaq‘alaih). Bacalah : سبحانَ اللهِ، والحمدُ للهِ، ولاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، واللهُ أكبرُ
Kaum mukminin : Rasulullah Saw telah mengajarkan kita agar kita selalu mengingat Allah di pagi dan sore hari, di malam hari dan di pagi hari, saat hendak tidur dan setelah bangun tidur, saat sehat dan saat sakit, saat kita di rumah dan saat dalam perjalanan, saat hendak makan dan setelah makan, dan semua itu merupakan perbuatan yang dapat membuat Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menghapus kesalahan-kesalahan kita, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ:الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ لَبِسَ ثَوْبًا فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa menyantap makanan dan berdoa : segala puji bagi Allah yang telah memberikanku makanan ini, dan memberikan rezeki padaku tanpa usaha dan kekuatan dariku, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu, dan barang siapa mengenakan pakaian dan berdoa : segala puji bagi Allah yang telah memberikanku pakaian ini tanpa usaha dan kekuatan dariku, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu" (Abu Daud 4023)
Wahai hamba Allah ; berusahalah untuk selalu berdzikir kepada Tuhan kalian, dan mendekatlah pada-Nya dengan perbuatan baik kalian, karena orang yang mendapatkan taufiq adalah yang mendapatkan taufiq untuk mentaati-Nya. Kami mohon kepada Allah semoga melimpahkan kepada kami taufiq untuk mentaati-Nya, mentaati nabi-Nya Muhammad Saw dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِrأقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ،الصادِقُ الوعدَ الأمينُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أمَّا بعدُ
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan merasalah diawasi oleh-Nya dalam kesendirian dan keramaian, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya dianjurkan bagi orang hendak berkurban dan telah memasuki awal sepuluh bulan Dzul Hijjah, agar jangan mencukur rambutnya dan tidak memotong kukunya, dari Umm Salamah RA bahwa Nabi Saw bersabda :
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئاً
"Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah dan salah satu dari kalian hendak berkurban, maka janganlah memotong rambut dan kulitnya sedikit pun" (Muslim 1977)
Para ulama menyebutkan bahwa pelarangan yang terdapat dalam hadits diatas mengandung arti kemakruhan, barang siapa melakukan itu, maka insya Allah tidak berpengaruh apa-apa.
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ تَعَالَى:] إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) وقَالَ r :« لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ»([4]).
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ يَا مَنْ قُلْتَ وقولُكَ الحقُّ المبينُ:( ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ)([5])نسألُكَ اللَّهُمَّ أَنْ تحْفَظَ دولةَ الإماراتِ مِنَ الفتَنِ مَا ظهَرَ منْهَا ومَا بطَنَ، وأَنْ تُدِيمَ عَلَيها الأَمْنَ والأَمَانَ، وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ([6]).
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا فِي أيامِ العشرِ المباركاتِ، للأعمالِ الصالحاتِ، والتقرُّبِ إليكَ بالطاعاتِ، وارْفَعْ مقامَنَا عندَكَ فِي أعلَى الدرجاتِ.
اللَّهُمَّ أعِنَّا علَى ذِكْرِكَ وشُكرِكَ وحُسْنِ عبادتِكَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ اهْدِنَا لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ فإنَّهُ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا فإنَّهُ لاَ يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ.
اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ، ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ اسقِنَا الغيثَ ولاَ تجعلْنَا مِنَ القانطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([7])

No comments: