Saturday, October 17, 2015

ARTI HIDUP - Bagian 11: Apa Yang Tersisa

"Seorang musikus harus bermain musik, seorang pelukis harus melukis, seorang pembuat puisi harus menulis, jika dia pada akhirnya menjadi damai dengan dirinya sendiri. Apa yang  seseorang dapat capai, dia harus melakukan pencapannya". Abraham Maslow.

"Mereka yang menjadi lebih baik bersama dengan umur merangkul kekuatan penumbuh diri dan pencapaian diri dan memulai mengganti masa muda dengan bijaksana, kepolosan dengan pengertian, dan kekurangan makna dengan aktualisasi diri". Bo Bennet.

"Keperdulian diri atau kesadaran diri dapat mengarahkan pada pengembangan (expansion) pengendalian kehidupan seseorang. Keperdulian diri  melibatkan suatu kapasitas bukan hanya melihat ke belakang, tetapi juga melihat ke depan. Keperdulian diri bukan hanya suatu pemberian/hadiah, tetapi itu suatu tanggung jawab". Mutti James hannush.

Argumentasi apakah Tuhan itu ada atau tidak, masih  dapat diperdebatkan. Kekuatan yang sama ada pada Big Expansion. Argumen yang sebenarnya adalah apakah kekuatan itu adalah makhluk hidup atau bukan. Tetapi bahkan itu tidak masalah, sebab pada keadaan yang mana saja niatannya sama.

Argumentasi apakah akhirat ada atau tidak adalah masih dapat diperdebatkan dengan cara yang sama. Jalan yang paling aman adalah mengasumsikan tidak adanya akhirat, sehingga kita termotivasi untuk memakai waktu yang terpendek yang kita miliki di sini saat ini. Pada waktu bersamaan meskipun, jalan yang paling aman adalah mengasumsikan adanya akhirat di mana kita akan diadili, sehingga kita termotivasi untuk mencari jalan yang benar untuk hidup. Sehingga jalan yang paling aman mengharapkan yang terbaik dan merencanakan kejadian yang terburuk.

Juga, jika tidak ada akhirat, maka waktu pendek yang kita miliki untuk hidup ini sangat penting sekali. Bagaimanapun, jika tindakan-tindakan kita menentukan kwalitas kehidupan akhirat yang sangat-sangat panjang, maka perilaku kita sekarang sangat-sangat penting sekali. Tidak masalah skenario yang mana anda pilih untuk mempercayai, bahkan jika anda tidak percaya pada salah satu dari meraka, implikasinya adalah sama. Apapun yang sedang anda lakukan di sini, saat ini adalah sangat-sangatlah penting sekali.

Satu hal yang paling penting yang harus kita lakukan adalah mempercayainya. Arti kehidupan adalah memenuhi potensi anda. Sehingga semua yang anda perlukan untuk merasa khawatir tentang suatu kenyataan bahwa jika anda tidak mengetahui bagaimana untuk memenuhi potensi anda, maka hal yang paling penting (dengan demikian, yang terpenting) anda dapat lakukan dengan kehidupan anda adalah, mencoba menemukan "bagaimana".

Untuk mencapai potensi badan fisik anda, anda harus hidup dengan cara hidup sehat. Bagaimana untuk mencapai itu adalah mendokumentasikannya dengan baik dan mengerti. Menerangkannya di sini akan menjadi berlebihan. Potensi mental kita tidak begitu mengerti  dengan baik bagaimanapun. 

MENEMUKAN BAGIAN ATAS BOLA

Ada banyak teori yang kontradiksi tentang potensi apa yang tertinggi pada akal manusia. Setiap Agama, Pemerintah, orang tua, budaya, dan cabang budaya mempunyai definisi yang berbeda-beda terhadap manusia yang ideal. Beberapa dari teori ini adalah sangat artikulasi dan beberapa adalah tidak jelas. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwai itu tidak dapat diketahui. Sehingga teori yang mana, jika ada, yang benar?

Yang pertama-tama, idenya adalah potensi kita tidak dapat diketahui adalah tidak praktikal, jika tidak sepenuhnya salah. Kenyataan masalahnya adalah, anda hidup, dan ada konsekwensi terhadap perilaku anda. Konsekwensi itu mungkin menggemma sampai kedalam akhirat, atau konsekwensi itu mungkin hanya berakibat pada anda waktu sekarang saja. Kedua cara itu, sama-sama nyata. Untuk itu anda perlu masuk pada semacam kesimpulan tentang apa yang harus anda lakukan dengan diri anda sendiri. Jika anda tidak, maka anda menyerahkan kendali perkembangan anda. Jika anda membiarkan itu terjadi hanya ada dua kemungkinan hasilnya. Apakah akal anda akan mandek, atau anda akan tanpa sadar menginjinkan orang lain mengendalikan arah perkembangan anda. Kedua cara itu anda tidak akan memenuhi potensi anda, dan anda akan menderita sebagai pengganti dari suatu kehidupan yang bernilai sampai (dan mungkin setelah) anda mati.

Pada catatan samping, jika anda memutuskan mengambil kendali terhadap perkembangan diri anda sendiri dan mencoba menentukan potensi akal tertinggi anda dengan hanya harus menerima kesimpulan-kesimpulan yang logis saja. Anda dapat percaya siapapun atau sistem apapun dari kepercayaan sepanjang kesimpulan mereka itu logis. Akan tetapi anda harus tidak mempercayai orang-orang yang mengatakan sesuatu kepada anda yang tidak logis, tidak perduli otoritas apa mereka itu mengaku dalam mengatas-namakan. Dalam matematika, otoritas yang hanya membuktikan suatu persamaan itu benar, adalah logika. Sama juga untuk membenarkan pada suatu kepercayaan. Yang lolos pengujian logika itu hanyalah otoritas yang memberikan kata "benar".

Untuk alasan ini, dari sekarang ke depan ketika berkata tentang potensi mental tertinggi kemanusiaan. Tulisan ini akan lebih suka memakai istilah yang sama yang dipakai oleh para psikologi proffesional; yaitu, "aktualisasi diri". Istilah ini lebih disukai daripada "kedewasaan rohani", "kesempurnaan" atau "kedewasaan", sebab psikologi adalah ilmu pengetahuan (science). Ini berarti tidak selalu ilmu pengetahuan itu ilmu pasti, tetapi ilmu sains itu melakukan pencarian dan penemuan kebenaran melalui sebab dan eksperimen. Ilmu itu harus tidak mempunyai kiblat kepada dogma agama atau budaya. Pemakaian istilah ilmu pengetahuan sosial "aktualisasi diri" mengambarkan kebutuhan untuk mencari dan menemukan kebenaran dengan menganalisa dunia anda secara logika dan apa adannya.

APA YANG DIMILIKI OLEH ATENA DAN WINA?

Dua pertanyaan yang ingin kita tanyakan adalah: apa itu aktualisasi diri?, dan bagaimana untuk mencapainya?

Definisi secara offisial tentang "aktualisasi diri" adalah: "mengembangkan atau meraih potensi seseorang"

Anehnya, definisi itu samar-samar terhadap suatu maksud yang tidak berguna. Definisi itu tidak mengatakan tentang apa potensi kita atau bagaimana untuk meraihnya.

Mengapa kata ini diciptakan tetapi hanya setengah definisinya? Sebenarnya ada jawaban yang sangat menarik terhadap pertanyaan itu yang mana memotong inti dari filosofi dan psikologi, dan suatu perjuangan untuk menyamakan suatu keadaan yang masih sering bertentangan dari dua bidang itu secrara bebas atau tidak saling.tergantung.

Tujuan utama filosofi adalah untuk mendapatkan atau menemukan kebenaran. Akan tetapi apa gunananya kebenaran? Kebenaran hanya berguna bagi anda untuk dipakai pada kehidupan anda. Sehingga betul-betul, tujuan dari filosofi adalah menemukan kebenaran yang akan membantu terhadap kehidupan anda. Akan tetapi kebenaran tidak akan berguna bagi anda jika anda tidak mengetahui apa yang seharusnya anda lakukan dengan kehidupan anda. 

Sehingga tujuan filosofi sebenarnya adalah untuk menemukan apa yang seharusnya anda lakukan dengan kehidupan anda lalu kemudian temukan kebenaran yang akan paling membantu anda untuk mencapai tujuan itu. Tetapi apa sebenarnya kehidupan anda itu? Kehidupan anda didefinisikan oleh pengalaman apa yang dialami oleh akal anda. Ini berarti tujuan dari filosofi untuk menemukan apa yang harus sebenarnya anda lakukan dengan akal anda dan kemudian temukan kebenaran yang akan membantu anda menyelesaikan tujuan hidup anda.

Agar mengerti apa yang dilakukan dengan akal anda pertama-tama anda harus mengetahui akal anda. Untuk melakukan hal itu anda butuh mempelajari akal anda. Mempelajari akal disebut psikologi. Jadi tujuan filosofi dan psikologi utamanya adalah satu dan itu sama. Filosofi hanya pendekatan suatu tujuan dari luar ke dalam dan psikologi adalah pendekatan suatu tujuan dari dalam ke luar.

Sayangnya, filosofi tidak melakukan sebanyak yang seharusnya dalam membantu kita mengerti tentang khidupan, sebab filosofi proffesional mempunyai sedikit aturan, dan apapun aturan yang dipunyai dapat dengan  mudah menjadi rusak dengan resiko sedikit terhadap konsekwensi negatif keproffesionalannya. Secara tradisional, filosof hanyalah orang-orang sembarangan/siapa saja (biasanya kelas atas) mempunyai banyak waktu mempertanyakan pertanyaan acak  "mendalam" dan menyatakan kesimpulan mereka sebagai kenyataan. Sebagai hasil ini tidak mengejutkan bahwa filosof sangat jarang diambil secara serius. mereka memetodologikan dan kemudian kesimpulan mereka terlalu acak.

Psikolog proffesional, di lain pihak, adalah (sekarang) terikat oleh tuntunan moral dan prosedur yang ketat. Keadaan ini adalah standar kwalitas untuk suatu penelitian dan mencegah perlakuan tidak etis pada manusia. Bagaimanapun, ini juga berlaku seperti batasan ketat dalam progres penelitian/pengobatan secara psikologi.

Penelitian psikologi adalah dengan kwantitatif alam. Jika percobaan anda tidak dapat diukur dan pengukuran pengukuran itu tidak dapat direproduksi dengan hasil-hasil yang konsisten, hasil-hasil itu tidak akan dipubikasi. Kemudian mereka tidak akan diterima. Ini yang membatasi psikologi sebab anda tidak dapat membuktikan secara empiris apakah potensi yang paling tinggi dari akal pikiran manusia. Jika anda tetap membuat pengakuan, apapun ini akan secara benar dilebeli paling baik sebagai filosofi atau paling jelek sebagai pendapat.

Ini berarti psikologi proffesional telah memotong kakinya sendiri. Jika anda tidak dapat atau tidak ingin memutuskan potensi apa yang paling tinggi pada manusia, maka apa tujuan akhir anda bekerja terus menerus ketika sedang mengelola perawatan secara psikologi?.  Tentu, anda dapat mengurangi sakit mental, tetapi anda tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Jadi, semua yang dapat anda lakukan adalah isi lembah itu dan jaga status quo. Bahkan pernah ada suatu  tulisan sandiwara yang mengeksplorasi teka-teki ini berjudul "Equus" oleh Peter Shaffer.

Psikologi tidak harus pemikiran tanpa pegangan. Jika tidak ada yang lain, tujuannya harus mengembangkan akal orang-oramg kearah suatu titik yang mereka cukup pintar dalam memilih definisi mereka sendiri terhadap aktualisasi diri dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan itu.

Hanyalah cara untuk membawa psikologi ke tingkatan lebih lanjut adalah mengetahui arti kehidupan, sebab sekali anda menyimpulkan arti kehidupan anda dapat mengukur pendekatan psikologkal mana yang terbaik memfasilitasi menyelesaikan tujuan itu. Sepanjang logis di belakang filosofi anda tentang hidup dapat diterima, maka label anda terhadap perawatan psikologi harus cukup kredibel juga.

Tulisan ini mendiskusikan bahwa arti kehidupan adalah untuk menjadikan anda agar berkembang sepenuh mungkin. Sehingga suatu definisi dari aktualisasi diri dipakai dari titik ini seterusnya akan menjadi, "pencapaian suatu pengembangan tingkatan mental dimana seseorang telah menentukan penguasaan secara penuh  dan menciptakan/membuat identitas milik dirinya dan mampu melakukan rasa kebebasan".

Ada lima langkah nyata (broad) untuk pencapaian tujuan itu. Mereka dapat diringkas sebagai bertahan hidup, belajar, berpikir, mendifinisikan diri anda sendiri, dan ketundukan pada suatu sistem logis dari moral.

PENOLAKAN YANG SAH

Semua yang mengikuti seharusnya hanyalah yang dipertimbangkan filosofi psikologi dan tidak dimaksudkan untuk diambil sebagai literatur medis. Lebih lanjut, ini tidak menyampaikan "pengisian suatu lembah" ini mengambil pada status quo setelah seseorang telah meng-eliminasi setiap kepercayaan/perlakuan kontraproduktif dalam hidup mereka dan terus bergerak maju dari situ.

Jika anda pernah mencurigai masalah-masalah anda sedang diluar kendali anda jangan ragu-ragu mencari bangtuan proffesional (biaya akan dibendung). Jika anda rasa anda mungkin akan melukai diri anda atau yang lainnya, jika anda pernah mempunyai pengalaman trauma yang luar biasa pada waktu lampau, atau jika anda pernah mengalami tekanan/kesulitan tidak normal untuk waktu yang lama, maka anda harus mencari pertolongan proffesional (dan daftar ini tidak ada maksud ekslusif). Bahkan jika masalah-masalah anda diluar kendali untuk membayar seorang proffesional dalam membantu anda mengerti diri anda sendiri dapat mempercepat suatu proses secara luar biasa dalam perngembangan potensi anda. Membelanjakan uang untuk akal anda akan membuat anda jauh lebih senang/bahagia daripada membelanjakan uang pada mainan baru.

SUATU PROGRAM LIMA LANGKAH

Di sini pengenalan secara singkat terhadap masing-masing lima langkah untuk pencapaian aktualisasi diri. Setelah pencerahan  masing-masing dari mereka, mereka akan diterangkan secara mendalam dalam bagiannya masing-masing.

Langkah pertama adalah bertahan hidup

Jika anda telah meninggal dunia anda tidak dapat melakukan apapun dengan kehidupan anda. Ini begitu tanpa terbantahkan, tetapi itu sering terlalu dibesar-besarkan bahwa ada keterampilan yang akan tetap hidup yang dapat diajarkan, pelajari dan kuasai. Itu disebut tanggungjawab. Jika anda tidak mempunyai keterampilan itu anda perlu agar cepat-cepat dan mempelajarinya, sebab sesuatu yang hanya dapat membuat anda tetap hidup sekarang adalah keberuntungan. 

Langkah ke dua adalah belajar. 

Pengetahuan membuat tinggi blok bangunan akal anda. Setiap pemikiran yang anda pikir dapat diuraikan kedalam pengetahuan yang kecil-kecil. Jadi, semua yang dapat anda pikirkan dan setiap yang dapat anda lakukan ditentukan oleh seberapa banyak pengetahuan yang telah anda proses. Dengan demikian keberhasilan anda dalam kehidupan tergantung pada belajar.

Langkah ke tiga adalah berpikir

Pengetahuan internal dan itu sendiri adalah hanya memasukkan data. Jika anda tidak menguasai bagaimana cara agar masuk akal tentang data itu dan cara memakainya dalam hidup, maka yang baik hanyalah hal yang akan anda lakukan adalah mengalihkannya kepada seseorang yang akan membayar anda...seperti suatu permainan pembawa acara. Dalam kehidupan nyata anda perlu untuk berpikir, sebab lebih baik anda dalam membuat keputusan lebih baik anda dapat menjalani hidup. Lebih kecil kemampuan anda dalam membuat keputusan lebih sedikit andan dapat mengendalikan kehidupan anda atau menjadi berhasil pada bidang apapun.

Langkah ke empat adalah mengembangkan filosofi anda sendiri terhadap kehidupan. 

Jika anda tidak memahami kehidupan untuk diri anda sendiri, maka anda tidak mempunyai kemauan bebas. Jika anda tidak memiliki kemauan bebas anda tidak dapat benar-benar memiliki personalitas sendiri. Jika anda tidak memiliki personalitas anda sendiri, maka anda dapat tidak pernah menjadi benar-benar seseorang diri anda sendiri.

Langkah ke lima adalah menciptakan diri anda sendiri. 

Anda memiliki kemampuan otak yang sangat menakjubkan dapat mengingat seluruh buku-buku dan merancang cara dalam pembangunan pesawat luar angkasa, sementara tujuan ini mempunyai tempat mereka sendiri bukan itulah anda di sini. Anda di sini menjadi anda sekarang juga tak terkecuali berapa banyak pesawat luar angkasa yang anda miliki. Jika anda melakukan pembuatan sejumlah pesawat luar angkasa dan mereka semua merusak kehidupan anda, itu tidak akan diberikan tanpa arti, sebab arti kehidupan bukan menyelesaikan setiap tujuan eksternal. Ini untuk menciptakan diri anda sendiri.

Sebagaimana alam semesta mewujudkan anda akhirnya memiliki suatu kesempatan untuk mengalami kesanggupan merasa. Dan semua titik sebagai makhluk berakal adalah untuk menjadi individu dengan pikiran anda sendiri dan keinginan sendiri, tujuan, ketidak sukaan, ketakutan, dlsb, yang anda pilih atau ciptakan. Tetapi jika anda tidak dengan sadar dan sistematis menciptakan diri anda sendiri, maka anda beresiko membuang masa ribuan tahun terhadap kerja keras hanya untuk menjadi sebuah bayangan yang kusam sebagai anda yang seharusnya.

Sebagai seorang anak Tuhan anda telah diciptakan untuk menjadi bebas berkeinginan, sebagai kesadaran
secara penuh. Tujuan utama dalam menciptakan anda dalam bentuk dan tempat anda berada adalah untuk
memberi anda seatu kesempatan menciptakan diri anda sendiri sebagaimana yang anda inginkan daripada
Tuhan menciptakan anda sebagai suatu jiplakan (clone), budak atau mainan. Tetapi ini tidak hanya terjadi dengan sendirinya. Anda harus melakukan pemgendalian terhadap prosesnya.

No comments: