Friday, July 05, 2013

Khotbah Jum'at 29


Khutbah Jumat, 07 Rajab 1434 H / 17 Mei 2013 M
Menghayati Surah Al Falaq dan An Nas
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، أحمدُهُ سبحانَهُ حمدًا طيبًا مُباركًا فيهِ كمَا يُحبُّ ويرضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلا، قَالَ تَعَالَى:] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الفَضْلِ العَظِيمِ[([1])
Kaum muslimin : Al Quran merupakan hidayah dan rahmat bagi manusia, ayat-ayatnya merupakan penyembuh hati, dalil, hujjah dan cahaya, Allah berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنَ القُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Al Isra' 7 : 82). Nabi Saw mengkhususkan beberapa surah dalam Al Quran yang mempunyai kelebihan dan keutamaan, karena didalamnya terdapat pengaruh yang besar dalam meninggikan keimanan dan melindungi manusia, dan diantara beberapa surah itu adalah dua surah yang sangat agung pengaruh dan maknanya dan keduanya mengandung beberapa kenyataan yang sangat besar dan faedah yang besar pula, kedua surah itu adalah surah Al Falaq dan An Nas, Rasulullah Saw bersabda :
أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ(قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
"Tidakkah kau melihat beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini yang belum pernah terlihat semisal dengannya selamanya, (Al Falaq) dan (An Nas). (Muslim 814). Keduanya merupakan pengaman bagi orang yang takut marabaya dari orang lain, jaminan dari ketakutan dan bisikan syetan, ia merupakan wasiat Rasulullah Saw bagi orang yang mencari kebaikan, dan dianjurkan bagi orang yang mau mendapatkan keselamatan dari segala bencana, Uqbah bin Amir RA berkata :
كُنْتُ أَقُودُ بِرَسُولِ اللَّهِ r نَاقَتَهُ فِى السَّفَرِ فَقَالَ لِي:« يَا عُقْبَةُ أَلاَ أُعَلِّمُكَ خَيْرَ سُورَتَيْنِ قُرِئَتَا». فَعَلَّمَنِي (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ) فَلَمْ يَرَنِي سُرِرْتُ بِهِمَا جِدًّا، فَلَمَّا نَزَلَ لِصَلاَةِ الصُّبْحِ صَلَّى بِهِمَا صَلاَةَ الصُّبْحِ لِلنَّاسِ، فَلَمَّا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ r مِنَ الصَّلاَةِ الْتَفَتَ إِلَىَّ فَقَالَ :« يَا عُقْبَةُ كَيْفَ رَأَيْتَ
Aku mengendarai unta bersama Rasulullah Saw dalam sebuah perjalanan, Beliau berkata padaku : wahai Uqbah, maukah aku mengajarkanmu kebaikan dua surah yang dibaca. Lalu beliau mengajarkanku : (Al Falaq) dan (An Nas) dan beliau belum pernah melihatku bahagia seperti bahagia dengan keduanya, dan ketika beliau berangkat menunaikan shalat subuh menjadi imam, dan ketika Rasulullah Saw selesai menunaikan shalat, beliau berpaling padaku dan bersabda : "Wahai Uqbah bagaimana pendapatmu" (Abu Daud 1462). Karenanya jangan lupa untuk selalu membaca keduanya (Al Falaq dan An Nas) setiap pagi dan sore, karena keduanya merupakan penenang orang yang tertimpa musibah dan benteng baginya.
فعَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها: أَنَّ النَّبِىَّ r كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَ(قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ(قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Dari Aisyah RA bahwa Nabi Saw bila hendak tidur setiap malam beliau mengupulkan kedua telapak tangannya kemudian meniup keduanya dan membaca surah (Al Ikhlas), (Al Falaq) dan (An Nas) kemudian mengusapkan dengan keduanya semua tubuh yang mampu digapainya dengan memulai dari kepalanya, wajahnya dan tubuh bagian depan dan beliau melakukan itu tiga kali" (Bukhari 5017).
Hamba Allah : dua surah ini menempati urutan pertama dalam permintaan perlindungan pada Allah dari segala keburukan makhluk, al isti'adzah adalah kembali kepada Allah dan meminta pertolongan darinya, ia (al isti'adzah) adalah pelindung dari segala mudarat syetan yang selalu mengajak kaum mukminin pada kesesatan, dan Al Quran memerintahkan untuk beristi'adzah setiap kali seseorang merasa ada sesuatu yang tidak disukainya atau ada rasa takut menimpa dirinya, Allah Swt berfirman :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
 “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Al A'raf 7 : 200). Beristi'adzah kepada Allah dianjurkan setiap waktu, dalam setiap perbuatan dan ibadah, terutama saat membaca Al Quran, karena syetan sering memasuki jiwa seseorang agar ia tidak mendekatkan diri pada Tuhannya, Allah berfirman :
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk” (An Nahl 16 : 98). Berikut teks isti'adzah Nabi Saw kepada Allah dari syetan :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ
"Aku berlindung kepada Allah dari syetan, tiupan, bisikan dan godaannya" (Abu Daud 764) 
Kaum mukminin : dua surah tersebut mengisyaratkan akan adanya keburukan yang harus dihindari oleh manusia selama hidupnya, diantara keburukan itu yang diperintahkan kepada kita agar meminta perlindungan Allah adalah keburukan tukang sihir yang meniupkan pada buhul-buhul, Allah berfirman :
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي العُقَدِ
"Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul” (Al Falaq 113 : 4) yang dimaksud meniup tali adalah sihir dan semisalnya seperti memprediksikan hal yang gaib, membaca bintang, semua itu merupakan perkara yang dilarang oleh Nabi Saw dan diperintahkan untuk menghindarinya, tersebut dalam sabdanya :
مَنْ عَقَدَ عُقْدَةً ثُمَّ نَفَثَ فِيهَا فَقَدْ سَحَرَ، وَمَنْ سَحَرَ فَقَدْ أَشْرَكَ، وَمَنْ تَعَلَّقَ شَيْئاً وُكِلَ إِلَيْهِ
"Barang siapa mengikat ikatan lalu meniupkan didalamnya  maka ia telah menyihir, barang siapa melakukan sihir maka ia telah berlaku syirik dan barang siapa yang bergantung pada sesuatu maka ia telah bergantung padanya" (An Nasa'i 4079). Sebagaimana Allah memerintahkan kita untuk meminta perlindungan pada-Nya dari keburukan orang yang dengki, Allah berfirman :
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
 “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki" (Al Falaq 113 : 5).Dengki itu berarti seseorang yang mengharapkan hilangnya nikmat dari seseorang, ia terus menerus mengikutinya agar ia terjatuh dalam keburukan, karenanya wahai hamba Allah hendaknya kalian berlindung dengan Al Quran, dzikir dan wirid seperti diajarkan oleh Nabi Saw, dan jangan sampai kalian terbawa oleh godaan syetan hingga menjerumuskan kalian dan pergi ke dukun dan menggunakan sihir atau pergi pada orang pintar yang mampu menyembuhkan manusia, karena pada dasarnya manusia dapat meruqyah dirinya, meruqyah keluarganya dengan ayat-ayat Quran, dzikir dan doa yang didapat dari Nabi Saw, lalu gunakan doa itu untuk kesembuhan dan keberkahan, karena ia lebih mengetahui kondisi dirinya dari pada orang lain dan lebih mengetahui penyakit yang menimpanya, dan ini merupakan ajaran Rasulullah Saw, dari Aisyah RA bahwa :
أَنَّ النَّبِىَّ r كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ الْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفِثُ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا
Nabi Saw bila merasa sakit ia membaca atas dirinya Al Mu’awwidzat (Al Falaq dan An Nas) lalu meniupkan pada dirinya, dan ketika sakitnya semakin parah maka Aku membacakan padanya dan mengusapkan dengan tangannya dengan mengharap keberkahannya” (Muttafaq ‘alaih)
Rasulullah Saw mencontohkan bahwa beliau meminta perlindungan pada Allah untuk Al Hasan dan Al Husein seperti terdapat dalam sabdanya :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
"Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala syetan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat" (Abu Daud 4737). Rasulullah Saw menganjurkan untuk membaca ayat Kursi dan lainnya sehingga seseorang terus berada dalam perlindungan dan penjagaan-Nya, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
"Barang siapa membaca dua ayat akhir surah Al Baqarah pada satu malam, maka keduanya akan mencukupinya" (Muttafaq 'alaih). Pada kalamullah terdapat kesembuhan bagi penyakit hati, Allah Swt berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" (Yunus 10 : 57). Pada dua surah At Ta'awwudz dan surah lainnya terdapat sebab penyembuhan seseorang dari segala penyakit, serta mengembalikan kebugaran pada tubuh seseorang dari segala jenis kelelahan dan kepenatan.
Ya Allah jadikanlah Al Quran sebagai musim semi hati kami, cahaya pandangan kami, penyembuh hati kami, penghilang kesedihan dan gundah kami, ya Allah berilah kami taufiq untuk mentaati-Mu dan mentaati orang yang Engkau perintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Mu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ، وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم،
أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dan ketahuilah sesungguhnya Allah memerinthakn kita dalam surah Al Falaq untuk beristi'adzah dalam satu kali dari tiga keburukan, yaitu : gelap malam, wanita-wanita tukang sihir dan orang dengki apabila ia dengki.
Sedangkan dalam surah An Nas, Allah memerintahkan kita untuk meminta perlindungan tiga kali dari satu keburukan yaitu bisikan syetan, ini menunjukkan akan besarnya bahaya gangguan syetan, dimana syetan dapat merasuk ke dalam hati manusia dan mampu memalingkannya dari jalan yang benar, dan ia merayu manusia dengan syahwat dan hal-hal yang menyesatkan, oleh karena itu Allah memerintahkan kita agar beristi'adzah kepada-Nya dari keburukan syetan, firman-Nya :
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ* مَلِكِ النَّاسِ* إِلَهِ النَّاسِ* مِنْ شَرِّ الْوَسْواسِ الْخَنَّاسِ
"Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi" (An Nas 114 : 1-4)
Khannas adalah syetan yang selalu mengganggu dan bersembunyi ketika seorang hamba berdzikir pada Tuhannya, dari Ibnu Abbas RA menafsirkan firman Allah :
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
“dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi" (An Nas 114 : 4), bahwa ia adalah syetan yang menyerang hati anak Adam, bila ia lupa maka ia (syetan) datang  mengganggu dan bila ia mengingat Allah maka ia (syetan) mengecil dan berpaling darinya" (Tafsir Al Qurthubi 24/709)
هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وترْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ،  ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).


([1]) الأنفال :29.
([2]الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]العنكبوت :45.
- مركز الفتوى الرسمي بالدولة  باللغات (العربية ، والإنجليزية ، والأوردو) للإجابة على الأسئلة الشرعية وقسم الرد على النساء         22 24  800
من الثامنة صباحا حتى الثامنة مساء عدا أيام العطل الرسمية
- خدمة الفتوى عبر الرسائل النصية sms على الرقم         2535

Khutbah Jumat, 14 Rajab 1434 H / 24 Mei 2013 M
Pengawasan Allah
Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عليهِ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ وعلَى مَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
أمَّا بَعْدُ: فأُوصِيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ جلَّ وعَلاَ، قالَ تعالَى:] يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً[([1])
Kaum mukminin : Allah menciptakan makhluk dan Dia mengetahui atas segala sesuatu, tidak tersembunyi dari-Nya baik masalah kecil dan besar, Allah berfirman :
لاَ يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَوَاتِ وَلاَ فِي الأَرْضِ وَلاَ أَصْغَرُ مِن ذَلِكَ وَلاَ أَكْبَرُ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
 "Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat atom pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)" (Saba’ 34 : 3). Ilmu Allah mengetahui apa yang terdetak dan yang dibisikkan dalam hati, Allah berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya" (Qof  50 : 16)Maha besar Allah Yang Maha pencipta Yang mengetahui yang disembunyikan hati dan yang terkandung didalamnya, mengetahui isi langit dan bumi, Allah berfirman :
قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Katakanlah : "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kami melahirkannya, pasti Allah mengetahui, dan Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Ali Imran 3 : 29). Karenanya seorang hamba harus merasakan pengawasan Allah, dan ia harus yakin bahwa Allah mengetahui lahir dan batin seorang hamba, dengan demikian ia akan selalu bersungguh-sungguh dalam ketaatan sepanjang hari, hingga ia menjadi meningkat derajat ibadah dan muamalahnya, maka barang siapa merasa diawasi oleh Allah, maka ia telah mencapai derajat ihsan, seperti dijelaskan dalam sabda Nabi Saw :
الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
"Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, bila tidak melihat-Nya, maka Dia melihat engkau " (Muttafaq 'alaih)

Hamba Allah : pengawasan Allah dapat terwujud dengan mengetahui sifat dan asma'-Nya, Allah berfirman :
وَلِلَّهِ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna (Al A’raf 7 : 180). Dan diantara asma'-Nya adalah Ar Raqib, Allah berfirman :
وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيباً
"Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu" (Al Ahzab 33 : 52). Dan barang siapa yang menghayati asma’ Allah (Ar Raqib) maka seluruh anggota badannya akan berlaku istiqamah dan semua tindakannya akan baik, karena ia mengetahui bahwa segala ucapannya akan dipertanggung jawabkan, Allah berfirman :
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (Qof 50 : 18). Dan tiada satu amalan pun yang dilakukannya kecuali ia tercatat, Allah berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ* كِرَاماً كَاتِبِينَ* يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Infithar 82 : 10-12). Dan tiada satu pun kondisi kecuali Allah mengetahuinya, Allah berfirman :
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِن قُرْآنٍ وَلاَ تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوداً إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya" (Yunus 10 : 61). Dan barang siapa yang lalai dari pengawasan Allah terutama saat sendirian, maka dapat timbul keberanian pada diri orang tersebut untuk melakukan kemaksiatan dan kemungkaran, sehingga hilanglah darinya segala simpanan kebaikannya, dari Tsauban RA bahwa Nabi Saw bersabda :   
لأَعْلَمَنَّ أَقْوَاماً مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضاً فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُوراً». قَالَ ثَوْبَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ. قَالَ:«أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikan kebaikan itu debu yang beterbangan.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah jika mereka berkhulwah (menyendiri)” (Ibnu Majah 4245)

Kaum muslimin : sesungguhnya pengawasan Allah dapat mengangkat derajat seseorang di dunia, dan menjadikannya termasuk golongan orang yang selamat di akhirat, Rasulullah Saw bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ تَعَالَى فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ وذكرَ منْهُمْ: وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ... وذكرَ منْهُمْ: وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
"Tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, disebutkan diantaranya : dan seseorang yang diajak berzina oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, lalu ia menolak dengan ucapan : sesungguhnya aku takut kepada Allah, disebutkan pula diantaranya : seseorang yang selalu mengingat Allah dalam kesunyian, lalu kedua matanya meneteskan air mata" (Muttafaq 'alaih)Maka beruntunglah orang yang selalu merasa diawasi oleh Allah, lalu ia bersungguh-sungguh untuk menjalankan ketaatan dalam setiap waktunya, bersegera bertaubat dan beristighfar dalam setiap dosa dan kesalahan yang dilakukannya, karenanya bersungguh-sungguhlah wahai hamba Allah dalam merasa diawasi oleh Tuhan kalian dalam setiap tindakan kalian yang sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, berlakulah baik pada keluarga kalian, dan kepada seluruh orang tua kalian, bertakwalah pada Allah dalam mengawasi anak-anak kalian, dan janganlah kalian lalai dan teledor dalam memberikan hak-hak mereka dan berilah mereka pendidikan yang baik, dan wahai seluruh guru dan pengajar hendaknya kalian merasa diawasi oleh Allah dalam mengajar dan mendidik para siswa-siswi, bersungguh-sungguhlah dalam mengajar mereka, dalam menyiapkan mereka agar mereka menjadi pemuda-pemudi yang shaleh yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat mereka, setia pada negara mereka, dan wahai para pegawai, merasa diawasilah kalian oleh Allah dalam pekerjaan kalian, dan ketahuilah bahwa kalian dibebankan amanah, bersungguh-sungguhlah dalam menunaikan tugas kalian, karena kalian akan diminta pertanggung jawaban mengenai tugas kalian, maka bekerjalah dengan profesional.

Semoga Allah menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang khusu’ beribadah pada-Nya, tunduk pada perintah- Nya, mengagungkan keagungan- Nya, merasa terawasi oleh maqam- Nya, dan semoga Dia memberikan petunjuk kepada kami untuk berbuat kebajikan, memasukkan kami ke dalam surga- Nya dengan rahmat- Nya, dan semoga  Dia memberikan kami taufiq untuk mentaati- Nya, mentaati Rasul- Nya dan mentaati orang yang diperintahkan kepada kami untuk ditaatinya, sebagai pengamalan atas firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
نفعَنِي اللهُ وإياكُمْ بالقرآنِ العظيمِ، وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ صلى الله عليه وسلم، أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ

Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan selalu merasa diawasi dalam kesendiriaan dan kebersamaan, dan ketahuilah bahwa merasa diawasi oleh Allah akan mewariskan kebersihan pada hati yang dapat membedakan antara yang halal dan yang haram, bila ada sesuatu perkara yang meragukan ia langsung bertanya dan membawa perkaranya pada ulama yang terpercaya, bila perkara itu sesuai dengan syariat ia akan melakukannya, dan bila terdapat keraguan di dalamnya maka ia menjauh darinya, Abu Tsa'labah RA berkata :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يَحِلُّ لِي وَيُحَرَّمُ عَلَىَّ... فَقَالَ :« الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ
"Wahai Rasulullah, beritahukan aku hal yang halal dan yang diharamkan padaku… Beliau menjawab : Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan hati. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan hati walaupun para mufti berfatwa padamu” (Ahmad 18215)

هذَا وصلُّوا وسلِّمُوا عَلَى مَنْ أُمِرْتُمْ بالصلاةِ والسلامِ عليهِ، قَالَ  تَعَالَى:]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2])
وقالَ رَسُولُ اللَّهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3])
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، اللَّهُمَّ إنَّا نسألُكَ الجنةَ لنَا ولوالدينَا، ولِمَنْ لهُ حقٌّ علينَا، وللمسلمينَ أجمعينَ.
اللَّهُمَّ وفِّقْنَا للأعمالِ الصالحاتِ، وترْكِ المنكراتِ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِى قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وارزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وارزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللَّهُمَّ أصْلِحْ لَنِا نياتِنَا، وبارِكْ لَنَا فِي أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَاجْعَلْهم قُرَّةَ أَعْيُنٍ لنَا، واجعَلِ التوفيقَ حليفَنَا، وارفَعْ لنَا درجاتِنَا، وزِدْ فِي حسناتِنَا، وكَفِّرْ عنَّا سيئاتِنَا، وتوَفَّنَا معَ الأبرارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولاَ دَيْنًا إلاَّ قضيْتَهُ، وَلاَ مريضًا إلاَّ شفيْتَهُ،  ولاَ مَيِّتاً إلاَّ رحمتَهُ، وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ. اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).



([1]النساء:1.
([2]) الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]) العنكبوت :45.

No comments: