Friday, October 28, 2011

RUJAK CINGUR DAN SHALAT DUHUR

PENDAHULUAN

Judul dari tulisan ini sengaja diambil dari perbandingan antara makanan dan peribadatan yang seolah-olah tidak ada hubungannya, tetapi penulis melihatnya lain yaitu makan rujak cingur sangat enak kalau dimakan pada waktu siang hari seperti halnya shalat Duhur jika dilakukan pada waktunya. Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk lebih memperdalam arti dari perilaku diri terhadap diri sendiri, sehingga lebih mengaktualisasikan diri kepada ibadah agar apa yang sedang dan akan dilakukan nantinya lebih filosofis dan logis.

Jika dilempar suatu pertanyaaan dihadapan kita, "Mana yang lebih utama antara sehat dan kuat?": Sesungguhnya jawaban secara umum akan tergantung dari latar belakang masing-masing individu saat pertanyaan itu diterima. Ada yang menjawab sehat lebih penting, karena saat ini sudah satu minggu ia sedang tidak enak badan, maka sehat merupakan hal yang lebih utama daripada kuat; Dan yang lain lagi menjawab kuat lebih penting karena ia sekarang berbadan sehat dan minggu depan akan dihadapkan pada suatu perlombaan bowling, di mana ia membutuhkan kekuatan lebih pada salah satu tangannya agar dapat melempar bola bowling secara konsisten dalam waktu yang lama sampai sepuluh game sesuai rencana pertandingan.

Untuk mencari jawaban yang secara umum dapat diterima oleh akal atau logis, maka itu diperukan pemikiran dan analisa agar jawaban yang diberikan akan dapat diterima oleh semua orang, dengan kata lain bahwa jawabannya tidak terhantung dari kondisi seseorang yang pada akhirnya berakibat tidak dapat memberikan jawaban yang pasti.

SEHAT

Arti sehat pada seaseorang secara sederhana adalah suatu kondisi di mana seseorang terbebas dari segala jenis penyakit, baik itu penyakit pada jasmani (badan) maupun pada rohani (jiwa). Walaupun kata sehat ini terkadang dipakai sebagai kata kiasan dengan arti masuk akal.

SEHAT JAASMANI

Berbicara mengenai sehat jasmani, maka kondisi ini menuntut beberapa persyaratan agar sehat jasmani dapat terpenuhi. Tentu sehat jasmani yang dimaksud adalah pada makhluk hidup, karena benda mati tidak menuntut adanya sehat atau tidak, benda mati tidak mempunyai aktivitas ataupun akan berkembang menjadi lebih dari keadaanya sekarang, ia sebetulnya akan demikian selamanya. Akan tetapi lain halnya dengan makhluk hidup, kondisi sehat itu dibutuhkan agar aktivitas yang dilakukan dapat berjalan secara normal, dan agar kemampuan perkembangannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian ini harus ditentukan tentang kebutuhan dasar dari makhluk hidup agar bisa hidup. Ini bukan berarti jika kebutuhan dasar makluk untuk hidup sudah terpenuhi, maka makhluk-makhluk itu tidak akan mati, karena sesungguhnya setiap makhluk hidup mempunyai batas waktu didalam hidupnya, bagaimanapun mereka akan mati. 

Karena tulisan ini dititik beratkan kepada kehidupan manusia, maka penulis mempersempit pembahasan didalam tulisan ini hanya yang berhubungan dengan manusia saja.

Ada beberapa kebutuhan dasar manusia agar bisa tetap hidup antara lain sebagai berikut;
  1. Bernafas,
  2. Makan,
  3. Minum,
  4. Tidur, dan
  5. Membersihkan diri dari kotor.

Kelima kebutuhan dasar di atas tentu menuntut pula suatu kondisi agar selain bisa hidup juga dapat menyebabkan sehat, karena hidup tanpa sehat akan dapat mengakibatkan kehilangan hidup itu sendiri. Semua dari lima kebutuhan itu harus ada apabila salah satu dari itu tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan suatu penderitaan berupa tersiksa seperti sakit bahkan kematian. Jadi, kebutuhan dasar tsb. merupakan keharusan kalau tidak akan menyebabkan penderitaan, inilah arti dari kalimat "Wajib" yang sebenarnya, yaitu akan menyebabkan derita/siksa/tidak normal pada sesuatu apabila sesuatu yang diwajibkan, baca diperintahkan  tidak dilakukan. 

Bernafas
Bernafas secara sederhana berarti menghirup udara agar kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh dapat terpenuhi kemudian mengeluarkan kembali sisa udara yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, untuk itu diusahakan agar seluruh udara yang dihirup melalui alat pernafasan sebersih mungkin, bebas atau seminim mungkin dari kontaminasi dari elemen-elemen yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, dan tidak menimbulkan bau yang dapat ditolak oleh alat pernafasan, sehingga paling tidak udara yang akan dihuirup harus;
  • Bersih, misalnya dari asap, debu dan lainnya,
  • Tidak beracun,
  • Tidak berbau yang mengakibatkan alat pernafasan menolaknya.
Makan dan Minum
Makan dan minum memang sulit untuk dipisah walaupun secara istilah berbeda, kebanyakan yang dimaksud dengan minum adalah memasukkan benda cair ke  dalam tubuh melalui alat pencernaan, sedangkan untuk benda padat disebut makan, walaupun ada yang menyebut minum ketika seseorang memasukkan obat padat berupa pil atau kapsul ke dalam tubuh melalui alat pencernaan. Seperti halnya bernafas, makan dan minum juga merupakan salah satu kebutuhan dasar dari tubuh agar tetap bisa hidup yang hukumnya wajib terpenuhi gunanya untuk memberikan tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam menunjang kegiatan aktivitasnya, baik itu tenaga yang akan dipakai sebagai tenaga dalam memproses pembuatan tenaga baru dalam tubuh, tenaga yang dibutuhkan untuk aktivitas gerak tubuh dan mengganti tenaga yang hilang akibat aktivitas tubuh serta memberikan nutrisi kepada sel-sel tubuh yang akan berkembang. Karena sebetulnya akan ada selalu tenaga yang hilang dalam semua ini dan tenaga itu harus ada penggantinya, kalau tidak, maka tubuh akan menjadi lemas, sakit bahkan dapat menimbulkan kematian. Sedangkan persyaratan makanan yang ideal bagi tubuh agar tetap hidup dan sehat, maka diperlukan seperti berikut;
  • Jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak,
  • Mengandung zat nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, dan tidak bertentangan dengan kondisi tubuh saat itu (misalnya terlalu banyak mengandung gula bagi seseorang yang mempunyai gula darah tinggi)
  • Tidak beracun,
  • Dapat dicerna oleh alat pencernaan, dan
  • Mempunyai rasa yang dapat dierima oleh alat pencernaan makanan.
Tidur
Tidur atau istirahat juga merupakan kebutuhan dasar dari hidup manusia yang harus terpenuhi, karena tidur sebetulnya untuk menyegarkan kembali seluruh anggota tubuh setelah melakukan segala aktifitas yang melelahkan, biasanya tidur ini dilakukan ketika malam tiba, karena pada malam hari kebanyakan seluruh aktivitas kehidupan terhenti, atau dilakukan ketika tubuh merasa lelah, di mana secara prinsip rasa lelah itu timbul karena aktivitas gerak yang berlebihan baik dari segi beban atau waktu melebihi kekuatan dan ketahanan tubuh dan berakibat berkurangnya terutama jumlah oksigen di dalam darah. Untuk itu tidur atau istirahat merupakan suatu aktivitas tubuh didalam memperoleh kembali oksigen secara efisien, di mana pada saat tidur atau istirahat tubuh tidak melakukan gerakan-gerakan yang menyebabkan hilangnya lebih banyak oksigen dibandingkan dengan ketika melakukan aktivitas gerakan, sehingga memberikan kesempatan kepada tubuh untuk mengumpulkan oksigen tanpa harus kehilangan lebih banyak karena aktivitas gerakan yang berlebihan. Seseorang yang sedang kelelahan (baca kekurangan oksigen) akan merasa ngantuk di mana akibatnya adalah organ tubuh akan memberikan reaksi secara otomatis untuk mendapatkan oksigen lebih banyak dengan cara menguap dan atau rasa kantuk untuk mendorong tubuh agar tidur atau istirahat.

Membersihkan Diri dari Kotor
Menjaga tubuh agar selalu bersih merupakan kebutuhan dasar yang ditutut oleh tubuh. Kotor merupakan tempat yang paling rawan bagi penyebab sumber penyakit, baik itu virus, bakteri ataupun zat yang berubah menjadi racun. Ini terutama sangat diperlukan sesegera mungkin untuk membersihkan bagian tubuh yang terkena barang-barang najis atau kotor. Bahkan selain badan agar tetap bersih sangat dianjurkan juga untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.

KUAT

Kuat adalah suatu kelebihan tenaga yang diusahakan dibandingkan dengan tanpa suatu usaha. Misalnya seseorang ketika dalam keadaan sehat-sehat saja dapat mengangkat beban sebesar 25 kilogram, maka setelah ia melakukan latihan untuk memperbesar daya angkatnya dan setelah beberapa waktu akan mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada ketika ia belum melakukan latihan-latihan mengangkat beban. Misalnya seseorang ketika dalam keadaannya sehat saja dapat menempuh lari jauh sepanjang 2 kilometer tanpa berhenti, setelah melakukan latihan lari jauh setiap hari akan mengakibatkan ia dapat berlari lebih jauh dari yang sebelumnya tanpa berhenti. 

Jadi, kuat merupakan nilai tambah dari sesuatu yang sudah dalam kondisi normal (baca seharusnya), di mana tanpa nilai tambahpun sesuatu sudah dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Inilah yang penulis mengerti tentang arti fisik dari kalimat "Sunnah" pada sifat ibadah seseorang kepada Allah, yaitu memberikan nilai tambah kepada apa yang telah dilakukan selain ibadah wajib yang akan berakibat memperkokoh, memperindah dan lain sebagainya, walaupun tidak dilakukannyapun tidak apa-apa.

SEHAT ROHANI

Berbicara mengenai rohani sebetulnya berbicara mengenai sesuatu yang tidak bisa diindera. Kata rohani berasal dari kata dasar "ruh", yaitu sesuatu yang tidak tergantung dari ruang dan waktu, atinya ia tidak berbentuk, tidak menempati suatu tempat dan tidak membutuhkan waktu. Imam Ghozali menggambarkan secara logika bahwa ruh itu bagaikan sebuah bayangan suatu benda pada kaca, di mana letak bayangan itu tidak bisa ditentukan apakah ia di luar atau di dalam kaca, akan tetapi yang pasti jelasnya bayangan itu tergantung dari kaca itu sendiri, dan sebagai ibarat Imam Ghozali mengatakan bahwa kaca itu adalah manusia dan bayangannya dalam kaca merupakan ruhnya. Akan tetapi kenyataannya bahwa ruh itu ditiupkan oleh Tuhan ke dalam tubuh ketika tubuh sudah sempurna. Ini mengindikasikan bahwa ruh setiap orang itu memiliki ruang, yaitu tubuh itu sendiri.

Karena manusia tidak mampu untuk mengetahui tentang ruh ini kecuali Tuhan, maka mengenai ruh sebenarnya ini merupakan urusan Tuhan, untuk itu Dia memberikan petunjuk untuk menjadikan ruh seseorang agar menjadi sehat, yaitu dengan melaksanakan ibadah yang telah diwajibkan-Nya. Tentu agar ruh itu mempunyai nilai tambah lebih dari keadaan sehat normalnya, maka seseorang diharuskan melakukan ibadah tambahan yang bersifat sunnah.

Jadi, ibadah wajib seperti melakukan Shalat 5 waktu, berpuasa di Bulan Ramadan, memberikan Zakat kepada yang berhak, dan menunaikan ibadah Haji apabila memiliki kemampuan merupakan suatu persyaratan yang harus dilakukan oleh seseorang agar ruh (baca jiwa)nya menjadi sehat, sama dengan persyaratan untuk tubuh yang ingin menjadi sehat, tubuh harus melaksanakan semua persyaratan wajib yang dibutuhkan agar jasmani menjadi sehat. 

Alqur'an dalam QS Alankabut ayat 45 telah mengindikasikan dengan mengatakan kira-kira;
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji".

Keji merupakan salah satu penyakit yang ada di dalam jiwa manusia yang lebih dikenal sebagai salah satu penyakit hati, agar terhindar dari penyakit keji itu, maka Allah memerintahkan ummat-Nya untuk melakukan shalat yang Dia perintahkan, walaupun tidak ada indikasi tentang apakah shalat itu wajib atau sunnah, maka yang dimaksud itu adalah shalat wajib. Arti kata mencegah di situ sebetulnya tergantung dari keikhlasan dari shalat seseorang, semakin ikhlas seseorang didalam melakukan shalat, maka semakin kuat pula ketahanan jiwa seseorang terhadap serangan penyakit hati keji ini. Demikian juga untuk ibadah wajib lainnya seperti Puasa di Bulan Ramadan akan membuat orang menjadi bertakwa. Di mana takwa merupakan visualisasi dari sehatnya jiwa seseorang.

Dalam hal ibadah wajib ini penulis meyakini bahwa semua yang diperintah dan yang dilarang seperti yang disebut didalam Alqur'an hukumnya wajib, apakah itu dilarang memakan daging babi, darah dan bangkai, juga dilarang melakukan hubungan suami-isteri ketika isteri sedang datang haid, semuanya merupakan suatu kewajiban agar jiwa menjadi sehat di mana pada jiwa yang sehat akan memiliki kecenderungan lebih terhadap badan menjadi sehat pula.

Sedangkan agar jiwa yang sudah sehat, baik, indah karena sudah melaksanakan secara konsisten ibadah wajib yang diperintahkan Allah, agar dapat lebih kuat lagi, agar lebih baik lagi, agar lebih indah lagi, dan lain sebagainya, maka seseorang diharuskan melakukan ibadah sunnah seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW.
Di sini terkadang ada seseorang yang tidak pernah melakukan ibadah wajib tetapi ketika Eidul Fitri datang ia melakukan shalat Eid, orang yang demikian diibaratkan sebagai seseorang yang tidak mempunyai kesehatan tubuh akan tetapi melakukan latihan mengharapkan nilai tambah dari kondisi tubuhnya yang sedang sakit.

Jadi, sehat itu lebih utama daripada kuat, tetapi bukan itu sasaran penulis dengan tulisan ini, melainkan agar pembaca dapat lebih mengaktualisasikan diri didalam melakukan berbagai macam ibadah, agar ibadah yang dilakukan lebih memberi makna lebih sehat terhadap jiwa yang tidak dapat diindera oleh panca indera manusia.

TENTANG ORANG KAFIR

Kekafiran ada dua macam, yang pertama adalah kekafiran pada orang yang tidak pernah beriman dan yang kedua adalah kekafiran terjadi setelah seseorang beriman. Dari kedua macam kekafiran itu apabila dianalogikan dengan jasmani adalah sebagai berikut; Seseorang yang tidak pernah mengetahui bahwa mengambil sesuatu yang bukan haknya itu adalah suatu pengingkaran, baca bentuk kekafiran terhadap perintah Tuhan, maka dia merasa biasa jiwanya berjalan di suatu tempat yang menyebabkan rohaninya sakit. Ini adalah analogi dari bentuk kekafiran yang pertama. Sedangkan analogi dari kekafiran yang kedua adalah, seseorang sudah mengetahui bahwa apabila melakukan pembangkangan terhadap larangan Tuhan menyebabkan sakit rohaninya akan tetapi dia masih saja melakukannya.

Jadi,  sakit rohani akibat bentuk kekafiran yang kedua merupakan kekafiran yang lebih akut, sehingga lebih sulit untuk disembuhkan dibanding dengan kekafiran pertama, karena kekafiran yang disengaja walaupun nyata-nyata telah mengetahui bahwa apa yang dilakukan menyebahkan sakit rohaninya. Sedangkan untuk kekafiran yang pertama akan terobati ketika dia sadar bahwa apa yang dilakukan itu membuat rohaninya sakit.

Itulah tulisan sederhana yang ingin menjelaskan tentang arti fisik wajib dan sunnah pada suatu ibadah dalam Agama Islam.

END.

Nasuki@emirate.net.ae

No comments: