Sunday, March 23, 2025

KHOTBAH JUMAT - MENGHADIRKAN HATI SAAT SALAT

Khutbah Pertama

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Selayaknya orang-orang beriman merasakan ketenangan dalam sebagian salatnya di mana pada saat itu hatinya terputus dari perkara-perkara dunia dan segala urusannya. Hati seorang mukmin senantiasa terhubung kepada Allah Swt. Ia merasakan keagungan Allah Swt, sehingga merasakan kenikmatan dalam jiwanya, dan ketenteraman memenuhi hatinya. Ia berharap keadaan tersebut terus berlanjut dan tidak pernah berakhir. 

Tahukah apa di balik keadaan itu wahai hamba Allah? 

Sesungguhnya itu adalah keadaan menghadirkan hati dalam salat. Marilah kita tingkatkan kualitas salat kita, agar salat kita diterima sebagaimana diterimanya salat Nabi Muhammad Saw. Beliau Saw menjadikan salat sebagai penyejuk hati, sehingga hatinya selalu merasa tenteram, dan suatu ketika beliau Saw pernah bersabda kepada muadzinnya:

أ“Iqomahlah (dirikanlah salat) dan berikanlah kami ketenangan melalui salat itu.” (HR. Abu Daud)

Sesungguhnya salat-salat kita bukan sekedar gerakan fisik tetapi salat menjadi perjalanan spiritual yang dapat menyentuh hati. Gerakan dan perkataan dalam salat akan menambah pahala ketika kita menghadirkan hati di dalamnya. Dengan menghadirkan hati, kita dapat merasakan nikmatnya salat dan menikmati manisnya berdiri di hadapan Allah Swt.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Apabila kita mendengar adzan, maka ketahuilah bahwa itu adalah seruan Allah Swt kepada kita. Hendaklah kita menanggapi seruan itu dan mengulangi kalimat-kalimatnya, serta merenungi makna kalimat Allahu Akbar. Rasakanlah bahwa Allah lebih besar dan agung dari segala sesuatu. Hendaklah hentikan sejenak hubungan kalian dengan segala ciptaan-Nya dan bergegaslah menghadap kepada Sang Pencipta ketika mendengar kalimat: 

Marilah kita salat…. Marilah kita menuju kemenangan….” 

Yang demikian itu adalah tuntunan Rasulullah Saw, bahkan beliau Saw ketika mendengarkan adzan, beliau langsung berdiri. Artinya: Beliau Saw bangkit dan menyegerakan untuk berwudhu. Begitu juga orang yang hatinya dekat dengan Allah Swt, hendaklah ia segera berwudhu untuk salat, karena dengan berwudhu ia akan merasa dosa-dosanya terhapus. Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa berwudhu dan menyempurnakanya, maka semua dosa keluar dari jasadnya, hingga dari ujung kuku kukunya.” (HR. Muslim) 

Dan ketika kita telah selesai berwudhu, maka persiapkanlah hati kita untuk menghadap Allah Swt seraya berdoa:  

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.” 

Sesungguhnya orang yang berdoa setelah wudhu adalah sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw: 

Orang yang dibukakan baginya pintu-pintu Surga yang delapan, sehingga ia masuk dari pintu mana saja yang ia kehendak.” (HR. Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sungguh betapa agungnya salat sebagai pertemuan yang luar biasa antara makhluk dengan Tuhannya. Maka ketika akan melaksanakannya, hendaklah persiapkan diri kita dengan berwudhu, memakai parfum dan wewangian, serta mengenakan pakaian yang terbaik, sebagaimana firman Allah Swt: ٍ  

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid….” (QS. Al A’raf : 31)

 Ketika hendak salat berjama’ah, maka berhati-hatilah agar tidak mengganggu yang lain dengan bau yang tidak sedap, Rasulullah Saw bersabda: 

Para malaikat terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).” (HR. Muslim) 

Sudah sepantasnya kita menyadari keagungan pertemuan (salat) ini, sebagaimana halnya pertemuan dengan orang-orang yang saleh dan bertaqwa. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa ketika Ali bin Husein Ra berwudhu, lalu kondisinya berubah. Ketika ditanya tentang hal itu, ia berkata: 

Tidakkah kalian tahu di hadapan siapa aku berdiri? Dan dengan siapa aku berbicara?” Ya, wahai hamba Allah, engkau berbicara dalam doamu kepada Yang Maha Hidup Kekal, Yang Maha Mandiri.” “(Dia) yang melihat ketika engkau berdiri (untuk salat) * Dan, (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.”(QS. Asy Syu’ara) 

 Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya orang-orang yang hati dan pikirannya lalai dalam salat adalah orang-orang yang merugi, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw: 

 “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang mengerjakan salat, namun pahala salatnya hanya sepersepuluh dari salatnya.” (HR. Abu Daud) 

Mereka yang lalai dalam salatnya adalah mereka yang tidak merasakan keagungan Allah Swt dan mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan-Nya. Sesungguhnya mereka tidak memperhatikan apa yang disabdakan Rasulullah Saw:

 “Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian sedang salat, maka ia sedang berkomunikasi dengan Tuhannya.” (HR. Bukhari) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Di antara hal-hal yang membantu orang beriman untuk menghadirkan hatinya dalam salat adalah ia melakukannya dengan perlahan-lahan (tidak terburu-buru), dan ia melaksanakannya dengan ketenangan dan kewibawaan. Ketika ia salat dan mulai membaca surat Al-Fatihah, ia menyadari bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

"Apabila ia membaca: “Segala puji bagi Allah Robb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘Hamba-Ku memuji-Ku.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘Hamba-Ku memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘Hamba-Ku menyerahkan urusannya kepada-Ku.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepada-Mulah aku menyembah dan hanya kepada-Mulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hamba-Ku. Dan hamba-Ku mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku mendapatkan sesuatu yang dia minta’.” (HR. Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.ُ 

Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah Swt menjadikan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dapat menjaga salat, menganugerahkan kepada kita kemudahan untuk patuh kepada-Nya, patuh kepada Rasul-Nya Muhammad dan patuh kepada orang yang Allah Swt perintahkan untuk kita patuhi. Sebagaimana Firman-Nya: 

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Ketika kita melakukan ruku’ dalam salat, maka hendaklah kita mengagungkan dan memuji Allah, seraya berkata: 

Maha Suci Allah, Tuhan-ku yang Maha Agung” 

Rasulullah Saw bersabda: 

Adapun saat ruku’, maka agungkanlah Tuhan kalian.” (HR. Muslim) 

Dan apabila kita bangun dari ruku’, maka hendaklah kita bertahmid kepada Allah Swt, seraya berkata:  

Ya Allah Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu, dengan pujian yang sepenuh langit sepenuh bumi, sepenuh ruang di antara langit dan bumi, dan sepenuh apapun yang Engkau kehendaki setelah itu.” (HR. Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla mendengarkan pujian dan menjawab doa kita, serta mengampuni dosa-dosa kita. Rasulullah saw bersabda:  

Apabila imam mengucapkan: ‘Sami’allahu Liman Hamidah’ maka ucapkan: 'Rabbana Wa Lakal Hamdu’. Barangsiapa ucapannya berbarengan dengan ucapan para malaikat, maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Dan apabila kita telah sampai pada rukun salat yang paling utama dan bersujud di hadapan Allah Swt, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kita berada pada kedudukan yang paling mulia, yaitu kedudukan di mana kita hanya bersama Allah Swt, dekat kepada Sang Pencipta, dan berserah diri kepada-Nya. Hendaklah kita mengucapkan:  

Maha Suci Allah, Tuhan-ku yang Maha Tinggi”. 

 Rasulullah Saw bersabda: ا

Kondisi hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim) 

Ketika di akhir salat, maka hendaklah sampaikan salam yang terbaik kepada Allah Swt, berikanlah salam kedamaian kepada Nabi Muhammad Saw dan kepada diri kita, dan sertakanlah hamba-hamba Allah Swt yang saleh dalam salam kita. Nabi Muhammad Saw bersabda: 

Sesungguhnya amalan pertama seorang hamba yang akan diadili di hari kiamat adalah sholat, apabila baik sholatnya, maka ia telah menang dan selamat, namun apabila rusak sholatnya, maka ia telah celaka dan merugi. Dan jika kurang sholat wajibnya, Allah berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?’ Maka dengan sholat sunnahnya disempurnakanlah sholat wajibnya.” (HR. At Tirmidzi) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah swt yang sholeh.

No comments: