Friday, February 19, 2021

KHOTBAH JUM'AT: Akhlak Yang Dicintai Oleh Allah SWT dan Rasul-Nya SAW

 


Terjemahan Khotbah Jum’at, 7 Rajab 1442 H / 19 Februari 2021 M

Akhlak yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya SAW

Khotbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَيَّأَ لِعِبَادِهِ أَسْبَابَ الْمَحَبَّةِ، وَرَغَّبَهُمْ فِي الْأَخْلَاقِ الْحَمِيدَةِ، وَأَثَابَهُمْ عَلَيْهَا دُخُولَ الْجَنَّةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ: (فَإِنَّ اللَّهَ ‌يُحِبُّ ‌الْمُتَّقِينَ)( ).

Kaum mukminin yang berbahagia : Rasulullah Saw berkata pada seorang sahabatnya : 
إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ: الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ
“Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesantunan dan kehati-hatian” (Muslim 25 dan Ahmad 28429). Didalam hadits ini ditegaskan bahwa Nabi Saw memuji salah satu sahabatnya karena memiliki dua karakter mulia, yang pertama sifat santun yang merupakan salah satu dari sifat Allah, disebutkan dalam firman-Nya : 
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
“Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” (Al Baqarah 2 : 235). Sebagaimana kesabaran merupakan salah satu akhlak para nabi, dan pujian pun diberikan Allah kepada nabi Ibrahim AS karena akhlak mulia tersebut, disebutkan dalam sebuah ayat : 
“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah” (Hud 11 : 75). Nabi kita Muhammad Saw merupakan teladan dalam kesantunan, conton baik dalam interaksi dengan sesama, dimana kesantunannya mengalahkan amarahnya, bahkan semakin direndahkan, beliau tetap santun” (Shahih Ibnu Hibban 1/524). Kesantunan merupakan penghulu akhlak, siapa berlaku santun pertanda ia memiliki kebaikan yang melimpah, terpuji dan mulia, kesantunan merupakan ciri para pemikir dan orang bijak, sebuah syair menegaskan : 
فَيَا رَبِّ هَبْ لِي مِنْكَ حِلْمًا فَإِنَّنِي أَرَى الْحِلْمَ لَمْ يَنْدَمْ عَلَيْهِ حَلِيمُ
Tuhanku, berikan aku kesantunan dari-Mu,
karena aku melihat kesantunan tidak mendatangkan penyesalan 

Sedangkan kehati-hatian, merupakan proses bijak dalam memandang akibat sebuah permasalahan, tidak tergesa-gesa dan tidak terburu-buru, inilah tanda kematangan akal dan ketetapan hati, dan ini merupakan kebaikan dalam segala kondisi di dunia, Rasulullah Saw bersabda :
‌التُّؤَدَةُ ‌فِي ‌كُلِّ ‌شَيْءٍ خَيْرٌ، إِلَّا فِي أَمْرِ الْآخِرَةِ
“Sabar dalam segala sesuatu itu baik, kecuali dalam beramal untuk akhirat”  (Abu daud 4810 dan Abu Ya’la 792). Betapa indahnya ketika seseorang berhias diri dengan dua perangai; kesantunan dan kehati-hatian, dengan keduanya ia berinteraksi dengan isteri dan anak-anaknya, tetangga dan teman-temannya dan dalam semua urusan hidupnya, sehingga ia beruntung mendapatkan cinta Allah dan rasul-Nya dan berbahagia di dunia dan akhiratnya.

Ya Allah, berilah kami kekayaan ilmu, hiasilah kami dengan kesantunan, muliakanlah kami dengan ketakwaan dan perindahlah kami dengan kesehatan.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هَدْيَهُ. 

Hamba Allah yang mulia : diantara sifat yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya adalah berperangai dengan nilai-nilai kejujuran, menunaikan amanah dan berbuat baik kepada tetangga, Rasulullah Saw bersabda :  
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُحِبَّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ؛ ‌فَلْيَصْدُقِ ‌الْحَدِيثَ، وَلْيُؤَدِّ الْأَمَانَةَ، وَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
“Barangsiapa ingin dicintai oleh Allah dan rasul-Nya, maka hendaklah ia berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya” (Syu’bul Iman 9104). Sifat-sifat mulia diatas dapat menguatkan kasih sayang dan memperteguh hubungan antar sesama, sehingga masyarakat semakin bersatu padu. Oleh karena itu mari kita perkuat sifat-sifat tersebut dalam muamalah kita dan mari kita didik putra-putri kita dengan sifat mulia tersebut.

هَذَا، وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ كُلِّ عَمَلٍ يُبَلِّغُنَا حُبَّكَ، وَاهْدِنَا لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَارْزُقْنَا تَمَامَ الصِّحَّةِ وَدَوَامَ الْعَافِيَةِ. 
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ خَيْرَهَا وَهَنَاءَهَا، وَانْشُرِ السَّعَادَةَ بَيْنَ أَهْلِهَا، أَنْتَ رَبُّهَا وَوَلِيُّهَا. 
اللَّهُمَ وَفِّقْ رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخ خَلِيفَة بْن زَايِد وَنَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ؛ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ. اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخْ زَايِد وَالشَّيخ مَكْتُوم، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ. وَارْحَمْ شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَأَجْزِلْ مَثُوبَتَهُمْ، وَارْفَعْ فِي الْجَنَّةِ دَرَجَتَهُمْ. 
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا وَعَنِ الْعَالَمِينَ الْوَبَاءَ، وَاشْفِ الْمُصَابِينَ بِهَذَا الدَّاءِ، يَا مُجِيبَ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصلاة

No comments: