Saturday, September 29, 2012

SOCCER ASIAN CUP DUBAI

Mendadak

Siang pukul 2an siang, tanggal 26 Nopember 2011 telephon sel BBku berdering, seperti biasanya aku, tanpa menengok pada tampilan Black Barryku melihat siapa yang sedang menelponk aku langsung menempelkan Black Barry ke telinga kiriku sambil memijat tombol bergambar telephone warna hijau dan secepatnya aku memberinya kata , "Hallo, good afternoon", sejenak kemudian lawan bicaraku menjawab dengan salam, dan setelah aku jawab salamnya kemudian diteruskan dengan menanyai kabarku dengan Bahasa Indonesia, setelah aku tanyakan tentang siapa yang sedang berbicara, ia menjawab, "Samsoedin, Pak".
Pak Samsoedin memintaku membentuk satu tim sepakbola kelompok umur 16 tahu ke bawah untuk diikutkan pada turnamen sepak bola Masyarakat se Asia Tenggara di UAE yang akan diadakan oleh masyarakat Singapore di lapangan Al-Ahli, Dubai. Suatu permintaan bersifat segera dikarenakan pertandingan akan diselenggarakan pada tanggal 2 Desember ini sehingga membuat aku menyanggupi permintaan itu, karena menurut Pak Samsoedin, ia sudah menanyai Tanwin, anakku kemarin bahwa Tanwin berminat ikut di dalam tim ini. Anak yang lain yang sudah menyatakan ikut juga adalah Fadel, putera Pak Fahmi, setiap tim beranggotakan lebih dari 5 orang dan maksimum 9 orang, karena pada setiap pertandingan hanya 5 pemain yang bertanding dan sisanya sebagai cadangan.
Sejenak kemudian aku beritahukan tentang keikutsertaan Tanwin kepada Sukarsi, istriku melalui telephon, ia malah sudah mengetahuinya lebih dahulu karena Tanwin sudah pernah meminta ijin tentang keikutsertaannya kepadanya.
Aku mulai diberi gambaran oleh Pak Samsoedin bahwa saat ini sudah termentuk 1 Tim usia dibawah 16 tahun dan 1 Tim dibawah 12 tahun, setelah ia kirimkan nama-nama anggota tim-tim yang sudah dibentuk, maka aku mulai membidik tentang siapa saja yang akan aku hubungi untuk pembentukan tim dibawah umur 16 tahun yang ke-2 ini. Dari nama-nama yang aku ketahui dari 2 tim yang sudah terbentuk, maka Tanwin, Fadel, Faris Indra, Amar Riko, Raihan Suratno dan Reza Rusdi tidak termasuk didalam ke dua tim yang sudah dibentuk terlebih dahulu. Aku memulai mengirim SMS kepada Pak Indra, Pak Ratno dan Pak Rusdi, sedangkan kepada Pak Fahmi aku tidak mengirimnya karena aku tidak mempunyai nomor telephon selnya, selain itu toh Fadel putera Pak Fahmi sudah menyanggupi untuk masuk ke dalam tim melalui Pak Samsoedin kemarin malam, sedangkan Pak Riko saya mendapatkan kabar dari Ibu Riko tadi malam bahwa Pak Riko sedang berada di Indonesia walaupun akhirnya Pak Riko mengabarkan melalui email kalau Amar puteranya diijinkan untuk masuk menjadi anggota Tim kedua. Pak Indra mengijinkan Faris untuk ikut serta, Pak Ratno memberitahu bahwa Raihan sudah didaftarkan kepada Pak Samsoedin kemarin malam, dan Pak Rusdi tidak mengijinkan Reza karena pada tanggal 3 Desember mendatang Reza akan mengikuti ujian SAT.

Berangkat Ke Dubai

Ketika aku sedang asyik menonton pertunjukan kesenian di Abu Dhabi Mall yang diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun UAE yang ke-40 dan diikuti oleh delegasi kesenian dari manca negara termasuk Indonesia, aku menerima telephon dari Pak Indra yang menyatakan bahwa Faris, puteranya tidak bisa ikut ke Dubai besok karena hari ini ia dianjurkan oleh dokter Rumah Sakit agar beristirahat karena sedang dalam pengobatan akibat mengalami operasi salura hidung karena pendarahan hidung. Aku hanya bisa memaklumi permintaanya karena olahraga merupakan lawan dari sakit, kalau tidak, maka Faris akan mendapatkan resiko lebih parah terhadap sakit yang sedang ia derita.

Pagi sekali aku meluncur ke Dubai dengan mobilku sendiri, dengan yang lain sepakat bertemu di pom Bensin Samkha jalan hi way antara Abu Dhabi dan Dubai. Di Pom Samkha aku tiba lebih dulu. Aku telephon Pak Samsoedin, ia mengatakan beberapa orang akan langsung berangkat ke Dubai tanpa berhenti di Samkha. Aku lihat Pak Jefri datang, Pak Irfan sudah meparkir mobilnya kemudian Pak Rido dan menyusul lagi Pak Bastian semua bersama anggota keluarganya. Nampak perjalanan ini sekalian dibuat sebagai acara piknik keluarga, memang beralasan karena anak-anak akan bermain tentu orang tuanya akan ikut khawatir terhadapnya dan sekalian menonton sambil mendukung Tim dari anaknya. Setelah belanja makanan di Kios Adnoc Pom Samkha dirasa cukup dan waktu sudah tidak berkompromi lagi, semua dari kami berangkat berkonvoi. Mobilku aku janlan dibawah kecepatan 120 KM/Jam, aku tertinggal jauh dibelakang. Istriku mulai khawatir tentang arah yang akan dituju. Aku menghubungi Pak Ridho atas permintaan istriku karena Pak Ridho membawa GPS (Global Positioning System) agar ditunggu untuk berjalan berkonvoi bersama. Ku kejar dia sampai dekat Burj Khalifa, bangunan tertinggi di Dunia saat ini, aku selanjtnya mengikuti mobil Pak Ridho sampai lapangan sepak bola Al-Ahli, Dubai.
Hampir semua anggota tim dari Abu Dhabi sudah berkumpul di lapangan, termasuk tim dewasa dan anak-anak. Aku dan Pak Sapto sebagai penanggung jawab Tim 2 umur dibawah 16 tahun. Aku diserahi kupon jatah makan siang oleh Pak Irfan, tanpa aku hitung aku masukkan kedalam tas gendongku. Aku dan Pak Sapto mencoba memanggil anak-anak dan mengumpulkan mereka dekat lapangan nomor 4, tempat Tim 2 akan bertanding melawan lawan-lawannya.

No comments: