Khotbah Pertama:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Ada sebuah kalimat yang dengannya Allah Swt membuka surat pertama dalam Al Qur’an dan Allah Swt menyebutkan kalimat tersebut lebih dari empat puluh kali di dalam ayat-ayat-Nya. Seluruh makhluk memuji-Nya dengan kalimat tersebut. kalimat tersebut adalah kalimat tahmid, Alhamdulillah. Kalimat tahmid adalah kalimat yang agung yang berarti mengakui dan berikrar kepada Allah Swt dengan segala kesempurnaan-Nya, serta memuji-Nya disertai dengan cinta, ta’dzim, dan rasa hormat. Orang beriman akan senantiasa bertahmid di setiap waktunya, baik ketika senang maupun susah, baik ketika diberikan ujian maupun kenikmatan. Ia akan senantiasa mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan selain Allah, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Orang beriman selalu merasakan dan membenarkan jawaban Allah Swt terhadap tahmid yang diucapkannya, dalam hadis Qudsi, Allah berfirman:
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku (Allah) yang mana seluruh kerajaan milik-Ku dan segala pujian bagi-Ku.” (HR. Ibnu Majah).
Segala puji bagi Allah Swt yang telah menciptakan kita semua dan telah memberikan rizqi kepada kita semua, serta senantiasa membimbing dan mendidik kita semua. Dengan kesehatan dan kesejahteraan, Allah Swt telah memperindah kita semua selaku ciptaan-Nya, serta melindungi kita dengan rasa aman dan tentram. Kekuasaan Allah Swt telah memuliakan kita semua, maka segala puji bagi Allah atas banyak kebaikan yang telah Allah berikan, betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan, betapa banyak hal indah yang telah Allah Swt perlihatkan, dan betapa banyak keburukan yang telah Allah Swt tutupi, serta betapa banyak kesulitan yang telah Allah ringankan.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Puji-pujian kepada Allah berkali-kali diucapkan dan dimuliakan oleh seluruh makhluk-Nya, sebagaimana firman-Nya: ْ
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Isra: 44)
Maka dari itu wahai hamba Allah Swt. Hendaklah kita tidak tertinggal dari golongan orang-orang yang pandai mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt dan hendaklah kita berlomba-lomba menjadi orang yang bersegera dalam bersyukur kepada Allah Swt. Sebagaimana para malaikat Allah Swt memuji-Nya:
“….Mereka melingkar di sekeliling ʻArasy. Mereka bertasbih sambil memuji Tuhannya. (Urusan) di antara mereka (seluruh makhluk) diputuskan dengan hak (adil). (Ketika itu) dikatakan, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Az Zumar: 75)
Hendaklah kita senantiasa bertahmid kepada Allah Swt, sebagaimana para nabi-Nya yang senantiasa bertahmid: ....
“….Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami daripada kebanyakan hamba-hamba-Nya yang mukmin.” (QS. An Naml: 15).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Ketika kita terbangun dari tidur, maka hendaklah jadikan puji-pujian sebagai awal pembuka hari dan aktivitas kita. Rasulullah Saw bersabda:
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku tubuhku, dan mengembalikan nyawa kepadaku, serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya.” (HR. At Tirmidzi).
Dan di antara amalan yang diwasiatkan oleh nabi Muhammad Saw kepada kita semua adalah ketika kita telah selesai makan dan minum, maka bersyukurlah dengan mengucapkan Alhamdulillah. Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah benar-benar akan meridhai seorang hamba yang apabila makan atau minum lalu ia memuji-Nya.” (HR. Muslim)
Hendaklah kita senantiasa bertahmid kepada Allah yang telah menyediakan dan memberikan rezeki kepada kita, dan menganugerahkan kita semua kesehatan yang dapat kita nikmati, termasuk ketika kita memakai pakaian yang baru, maka hendaklah berdoa:
“Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, Engkau telah mengenakan pakaian itu kepadaku. Maka aku meminta kebaikannya dan kebaikan apa yang dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepadamu keburukannya dan keburukkan apa yang dibuat untuknya.” (HR. Abu Daud).
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Begitu juga ketika kita melihat seseorang tertimpa musibah, maka hendaklah renungkan dan bersyukur kepada Allah Swt karena bukan kita yang terkena musibah. Hendaklah kita bersyukur atas kesejahteraan dan perlindungan yang tak terlihat atas kita. Rasulullah Saw bersabda: ْ
“Barangsiapa melihat orang yang tertimpa musibah kemudian mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah yang diberikan kepadamu dan melebihkanku atas kebanyakan orang yang Dia ciptakan’, maka ia tidak tertimpa musibah tersebut.” (HR. At Tirmidzi)
Bagi orang-orang yang telah Allah Swt anugerahi keturunan yang baik, maka ucapkanlah Alhamdulillah. Dan bagi orang-orang yang telah kehilangan anaknya, hendaklah ia tetap memuji Allah atas apa yang telah ditakdirkan dan ditetapkan-Nya, serta ambillah hikmah dan kabar gembira dari sabda nabi Muhammad Saw:
“Ketika anak seorang hamba meninggal dunia, Allah akan berfirman kepada para malaikat, ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Ya.’ Allah berfirman, ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?’ Para malaikat menjawab, ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya lagi, ‘Apa yang hamba-Ku ucapkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).’ Allah ta’ala berfirman, ‘Buatkan untuk hamba-Ku ini sebuah rumah di Surga dan berilah nama rumah itu dengan Rumah Pujian.” (HR. At Tirmidzi)
Oleh karena itu wahai hamba Allah Swt, mari kita semua menjadikan puji-pujian senantiasa menemani kita atas segala sesuatu yang datang kepada kita. Yakinlah bahwa semua itu berasal dari Allah Swt dan mengandung kebaikan untuk diri kita. Sebagaimana teladan nabi Muhammad Saw, ketika beliau Saw melihat sesuatu yang beliau sukai, maka beliau mengucapkan:
“Segala Puji Bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah perkara-perkara yang baik.” Dan ketika beliau Saw melihat sesuatu yang tidak disukai, maka beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah atas semua keadaan” (HR. Ibnu Majah)ِ
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah Swt senantiasa meringankan lisan kita untuk mengucapkan Alhamdulillah dan memasukkan kita semua ke dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur. Ya Allah Swt berilah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad Saw dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu:
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59)
Khotbah Kedua
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Mari kita perbanyak bersyukur kepada Allah Swt atas nikmat-nikmat-Nya. Kita sampaikan kabar gembira tentang rahmat dan karunia-Nya yang lebih besar kepada sesama kita bahwa Allah Swt telah berjanji kepada kita semua, dalam firman-Nya disebutkan bahwa:
“….Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu….” (QS. Ibrahim: 7)
Dengan senantiasa memuji Allah, maka dosa-dosa akan diampuni, pahala akan dilipatgandakan, dan timbangan kebaikan akan menjadi berat. Rasulullah Saw bersabda:
“(kalimat) Alhamdulillah itu memberatkan timbangan.” (HR. Muslim).
Hal itu karena kalimat tahmid mengandung nilai keagungan, keutamaan dan pahala yang besar. Maka dari itu, mari kita sering-sering mengucapkannya, niscaya kita semua akan termasuk ke dalam golongan orang yang paling berbahagia di hari kiamat. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya hamba Allah Swt yang paling utama pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak memuji Allah.” (HR. At Tabrani)
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Mereka yang senantiasa memuji kepada Allah akan mendahului golongan lainnya di surga. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Yang pertama kali akan dipanggil masuk surga adalah Para Pemuji, yaitu orang yang senantiasa memuji Allah Swt di kala lapang maupun sempit.” (HR. At Tabrani) . Rasulullah saw bersabda:
“Doa yang paling utama adalah (diawali) Alhamdulillah.” (HR. At Tirmidzi). Karena kalimat Alhamdulillah sebagaimana sabda Rasulullah Saw bahwa:
“Segala puji bagi Allah Swt sebanyak bilangan makhluk-Nya, segala puji bagi Allah Swt sepenuh ciptaan-Nya, segala puji Allah Swt sebanyak bilangan segala sesuatu di langit dan di bumi, segala puji bagi Allah Swt sepenuh apapun di langit dan di bumi, segala puji bagi Allah Swt sejumlah apapun yang dihitung kitab-Nya, segala puji bagi Allah Swt sepenuh apapun yang dihitung kitab-Nya, segala puji bagi Allah Swt sejumlah apapun, segala puji bagi Allah Swt sepenuh apapun yang dihitung kitab-Nya.” (HR. Ahmad)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.ِ
Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh.
MA Solo, 22/11/2024
No comments:
Post a Comment