Khutbah Pertama
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Sesungguhnya di antara ayat-ayat Allah Swt yang agung tentang alam semesta dan kehebatan ciptaan-Nya yang patut disyukuri adalah Dia menundukkan dan membentangkan bumi untuk para makhluk-Nya. Di bumi, Allah menyimpan dan menyediakan berbagai sumber daya alam seperti api, udara, tanah dan air. Allah Swt memberikan kemudahan kepada makhluk-Nya untuk memanfaatkan sumber daya alam. Allah Swt berfirman:
“Suatu tanda (kekuasaan-Nya) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus lalu) Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari (biji-bijian) itu mereka makan * Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air * agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?” (QS. Yasin: 33-35).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Di antara sumber daya alam adalah pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an. Allah Swt menyebutkan pohon atau tanaman dalam kitab-Nya lebih dari tiga puluh jenis. Bahkan, Allah menurunkan salah satu surat dalam Al Qur’an dengan nama tanaman atau pohon seperti At Tin.
“Demi Tin dan Zaitun.” (QS. At Tin: 1)
Dalam Al Qur’an, Allah Swt menjelaskan tahapan pertumbuhan tanaman, sehingga kita dapat menyadari pentingnya hal tersebut dan merasakan manfaatnya yang besar. Allah Swt berfirman: ُ
“Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya * Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air (dari langit) dengan berlimpah * Kemudian, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya * Lalu, Kami tumbuhkan padanya biji-bijian * anggur, sayur-sayuran * zaitun, pohon kurma * kebun-kebun (yang) rindang * buah-buahan, dan rerumputan * (Semua itu disediakan) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.” (QS. ‘Abasa: 24-32)
Tanaman atau pepohonan dapat dimanfaatkan menjadi makanan, pakaian, obat-obatan dan tempat berteduh (rumah). Melalui pepohonan, Allah Swt menjadikan tanah menjadi subur dan udara menjadi sejuk yang dapat menenangkan jiwa. Allah Swt berfirman:
“(Demikian pula) bumi yang Kami hamparkan serta Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.” (QS. Qaf: 7).
Dan tidakkah kita merenungkan firman-Nya:
“Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik ataukah) Zat yang menciptakan langit dan bumi serta yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami menumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah….” (QS. An Naml : 40)
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Di antara kepedulian Islam terhadap pertanian adalah sebagaimana yang diabadikan dalam Al Qur’an tentang anjuran nabi Yusuf as terhadap pertanian :
“(Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut!....” (QS. Yusuf: 47)
Demikian juga, Rasulullah Saw menekankan tentang pentingnya bertani atau bercocok tanam, bahkan beliau Saw sendiri mempraktikannya. Rasulullah Saw mendorong kita untuk mengikuti sunnahnya dan menyeru kepada setiap manusia agar dapat memanfaatkan tanah atau lahan untuk keperluan pertanian. Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang memiliki tanah, maka bercocok tanamlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Saw senantiasa memberikan perhatiannya kepada para sahabat tentang pemanfaatan lahan dan bertanya kepada mereka tentang apa yang telah dilakukan para sahabat terhadap lahan yang dimilikinya. Lalu Rasulullah Saw berkata kepada para sahabatnya tentang pemanfaatan lahan agar bercocok tanam sendiri, atau berikan kepada orang lain untuk menanam di lahan miliknya.
Suatu ketika Sahabat Salman Ra ingin menanam 300 pohon palem, lalu Rasulullah Saw menyeru kepada para sahabatnya “Bantulah saudaramu.” Lalu mereka membantunya. Masing-masing para sahabat membawa pucuk palem sebanyak yang dimilikinya, dan Rasulullah Saw memerintahkan mereka untuk menanamnya dan Rasulullah Saw berkata kepada Salman Ra: “Jika telah selesai datanglah kemari aku akan meletakkannya di tanganku”. Lalu Salman Ra pun menanamnya dengan dibantu para sahabat. Setelah selesai, Salman Ra menghadap Rasulullah Saw, lau beliau Saw bersama Salman Ra menuju kebun yang ditanami itu. Salman Ra mendekatkan pohon kurma itu kepada Rasulullah Saw dan beliau Saw pun meletakkannya di tangan beliau dan bersabda demi jiwa Salman yang berada di tangannya, tidak ada sebatang pohon pun yang mati.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Sungguh luar biasa teladan dari peradaban agama kita yang patut kita tiru dan ikuti, agar kita giat menanam pohon dan merawatnya, demi menjaga ekosistem dan lingkungan kita. Maka wahai hamba Allah. Hindarilah pengerusakan alam dan pepohonan, seperti penebangan secara liar atau membakarnya, karena hal itu merupakan ancaman terhadap ekosistem. Allah Swt telah melarangnya sebagaimana dalam firman-Nya:
“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al A’raf: 56).
Rasulullah Saw juga pernah memperingatkan dan mewasiatkan kepada salah satu sahabatnya:
“Dan janganlah kamu membakar pohon kurma, atau mencabutnya, atau menebang pohon yang dicangkok.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah Swt senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua untuk merawat lingkungan alam kita dan senantiasa memberkahi setiap hasil kekayaan alam ini. Ya Allah anugerahkanlah kami semua kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu: .... ْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59) ا
Khutbah Kedua
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Sesungguhnya di antara kebijaksanaan Allah Swt terhadap ciptaan-Nya adalah Allah Swt menyediakan berbagai jenis tanah dan kondisi cuaca yang berbeda-beda untuk berbagai tanaman dan pepohonan, agar hasilnya dapat bervariasi dan buahnya melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya-Nya. Allah Swt berfirman: ٍ
“Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. (Semua) disirami dengan air yang sama, tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.” (QS. Ar Ra’du: 4).
Marilah kita manfaatkan sumber daya alam ini dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan membantu memenuhi kebutuhan makhluk yang lainnya. Rasulullah Saw bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon/tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Memanfaatkan sumber daya alam merupakan bagian dari sedekah yang pahalanya besar, sedekah yang dapat meninggikan derajat, dan dapat menambah amal baik manusia serta dapat menjadi bukti kecintaan seseorang terhadap negaranya, seperti yang dikatakan Sheikh Zayed, seorang Tokoh Nasional Uni Emirat Arab :
“Saya ingin memberikan setiap warga negara apa yang dibutuhkannya berupa air yang bersih dan segar, serta tanah yang baik dan subur yang dapat memberikan kebaikan dan keberkahan, sehingga rasa cinta terhadap tanah air semakin mendalam di jiwa masyarakat negara kita.”
Oleh karenanya, mari kita jadikan lingkungan alam kita menjadi lingkungan yang dapat memancarkan keharuman dan kenyamanan jiwa dan ketentraman hati, serta dapat menghangatkan suasana dan mengurangi polusi, agar ekosistem di negara kita menjadi ekosistem yang hijau dan subur serta dapat menjadi taman-taman yang menyenangkan. Allah Swt berfirman:
“dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.” (QS. Ibrahim: 25)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.َ
Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh.
MA, Solo, 20-12-2024
No comments:
Post a Comment