Khutbah Pertama:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah Swt dan sunnahsunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Allah Swt berfirman:
“Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri, menjadikan bagimu dari pasanganmu anak-anak dan cucu-cucu, serta menganugerahi kamu rezeki yang baik-baik. Mengapa terhadap yang batil mereka beriman, sedangkan terhadap nikmat Allah mereka ingkar?” (QS. An Nahl : 72)
Sesungguhnya keluarga adalah sarana penting untuk kelangsungan hidup manusia. Keluarga manjadi pendidikan pertama dan pondasi untuk membangun masyarakat yang kokoh dan ideal. Oleh karena itu, langkah pertama untuk membangun sebuah keluarga adalah pernikahan. Dalam pernikahan, sebuah keluarga dapat dibangun dan Allah Swt menjadikannya sebagai fitrah bagi ciptaan-Nya, dan sebagai salah satu sunnah di antara sunnah-sunnah nabi dan rasul-Nya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Pernikahan menjadi perlindungan bagi manusia untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah Swt. Lalu kenapa sebagian para pemuda enggan untuk menikah? Apakah mereka tidak memperhatikan seruan nabinya?
“Barang siapa di antara kalian telah mampu menikah, maka menikahlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidakkah mereka mengetahui bahwa di antara kurangnya keyakinan kepada Allah Swt adalah mereka yang tidak menikah. Mereka berdalih bahwa pernikahan adalah semata-mata hanya membebankan hidup mereka dan hidupnya menjadi banyak pengeluaran. Apakah mereka takut dengan kehidupan yang sempit? Sungguh Allah Swt telah menjanjikan kepada mereka kelapangan jika mereka menikah. Allah Swt berfirman:
“Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur: 32).
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Kepada para pemuda, hendaklah kalian menanggapi seruan nabi kalian dan percaya pada janji Tuhan kalian. Nikmatilah kehangatan, ketentraman, rahmat dan kasih sayang dalam berkeluarga, serta petiklah hasilnya dengan kehadiran anak-anak saleh yang akan membawa nama kalian dan menyenangkan kalian ketika memandangnya. Anak-anak akan menjadi penolong di masa tua kalian para anak muda, dan akan menjadi kemenangan di hadapan Tuhan kalian. Allah Swt berfirman:
“Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At Thur: 21)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Sesungguhnya keluarga yang diridhoi agama dan didambakan negara kita di antaranya adalah yang pertama keluarga yang berakhlak dan beragama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Jika seseorang datang melamar (anak perempuan dan kerabat) kalian, sedang kalian ridha pada agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia.” (HR. At Tirmidzi).
Yang kedua adalah keluarga yang mampu secara finansial, tanpa mahar yang berlebihan, dan tidak ada tawar menawar dalam penyelenggaraan pesta dan hadiah pernikahan. Maka jika ingin membangun keluarga berdasarkan hal yang diberkahi, hendaklah perhatikan sabda Rasulullah Saw:
“Di antara berkahnya seorang wanita adalah memudahkan urusan nikahnya dan sedikit maharnya.” (HR. Ahmad).
Yang Ketiga adalah keluarga yang mampu menjadikan anggota-anggota keluarganya dapat menikmati kesehatan dan kesejahteraan. Dalam suatu kisah, seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw seraya mengabarkan bahwa dirinya akan menikahi seorang wanita dari kaum Anshar. Lalu Rasulullah Saw berkata kepadanya:
“Pergi dan lihatlah kepadanya, sesungguhnya di mata orang-orang Anshar ada sesuatu.” (HR. Muslim).
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Generasi muda hendaklah berinisiatif sebelum melangsungkan pernikahan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan. Hindarilah pernikahan dengan kerabat dekat demi menjaga kesehatan keluarga dan menjamin keselamatan dan stabilitas keluarga mereka. Siapa di antara kita yang bersedia memulai sebuah keluarga yang akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit? Atau ia melahirkan anak yang membuat hatinya sakit setiap kali dia melihat penderitaan anak mereka yang menderita cacat dan penyakit keturunan. Tentunya tidak ada yang menginginkannya. Maka wahai para orang tua, hendaklah merencanakan masa depan keluarga, dan membangun anak-anak dengan ilmu dan akal pikiran.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah senantiasa melindungi kita semua kemudahan dan generasi muda kita dari segala bentuk bahaya dan kehancuran. Ya Allah Swt, berilah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad Saw dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu:
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59)
Khotbah Kedua:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Beberapa hari ini, kita sedang memperingati Hari Toleransi Sedunia. Ini adalah peristiwa yang luar biasa. Para keluarga hendaklah menyambut dan menerapkannya di rumah-rumahnya. Hendaklah kita semua sama-sama berkomitmen untuk saling toleransi. Bilamana timbul perselisihan dalam hidup, maka hendaklah perbarui lembar-lembar kehidupan dengan toleransi. Hal tersebut tentu lebih baik daripada membiarkan sebuah perselisihan yang berpotensi semakin membesar. Hendaklah kita tanamkan sikap toleransi pada anak-anak kita, baik melalui perkataan maupun perilaku kita. Perlakukan mereka dengan baik, dan bersikaplah lemah lembut dalam mendidik mereka. Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt jika menginginkan terhadap rumah tangga itu kebaikan, maka Allah Swt akan masukkan sifat kelembutan.“ (HR. Ahmad)
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Kasih sayang dan toleransi hendaklah menjadi ciri dan gaya hidup kita dan anak-anak kita serta menjadi elemen utama dari kepribadian kita. Hendaklah kita menamkan sikap persaudaraan dan toleransi kepada anak-anak kita, sehingga ikatan dan hubungan mereka saling menguatkan.
Ibaadallah.
Salah satu akibat anak yang tidak diajarkan toleransi adalah mereka akan saling berselisih tentang harta dan warisan. Maka untuk menghindari hal tersebut, hendaklah kita mengingatkan anak-anak kita bahwa harta bisa dicari, tetapi persaudaraan tidak ada yang bisa menggantikannya. Uang datang dan pergi, namun ikatan persaudaraan akan tetap ada dan tidak akan hilang. Yakinlah bahwa toleransi yang kita tanamkan, suatu hari akan kita petik buah hasilnya. Dan ajarkanlah mereka bahwa sesama saudara harus saling menolong. Sebagaimana firman Allah Swt kepada Nabi Musa As :
“….Kami akan menguatkanmu dengan saudaramu….” (QS. Al Qasas: 35)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh.
No comments:
Post a Comment