Monday, April 21, 2025

GARAM DI LAUT ASAM DI GUNUNG - Pendahuluan

 Pendahuluan

Suatu pengalaman yang tidak pernah aku lupakan, ini terjadi setelah sekian lama perkawinan berlangsung dengan istriku. Dia sering berkumpul  dengan teman-temannya sesama ibu-ibu di Abu Dhabi. Suatu waktu dia berkata begini: “bapak-bapak itu  ternyata sama saja, ibu-ibunya sudah melarang anaknya membeli sesuatu yang ia minta dan alasannya sudah diberitau, ee ketika si anak merengek kepada bapaknya, malah dituruti. Apa nggak kesel kita?”. 

Dari obrolan ini ternyata ada sesuatu yang nampaknya bisa menjawab suatu pertanyaan dan dugaan jawaban yang selalu aku angan-angankan, ternyata perbedaan antara lelaki dan perempuan itu memang ada, bukan saja tentang perbedaan jenis kelamin saja, tetapi masih banyak lagi, dan kita harus menyadarinya agar bagaimana dengan perbedaan-perbedaan itu dapat hidup bersama secara harmonis. 

Perbedaan itu sepertinya ada semacam yang dapat dikatakan sebagai “model”’ atau “pattern” antara lelaki dan perempuan itu sama,  dan model itu berbeda. Inilah yang mungkin tidak atau belum disadari oleh banyak orang. Ternyata perbedaan antara lelaki dan perempuan itu bukan hanya ada pada perbedaan kelamin saja, akan tetapi ada perbedaan lain berupa perasaan yang dapat melebarkan perbedaan itu menjadi suatu berbedaan pada kehidupan sehari-hari.

Masih ingat pepatah lama yang beredar luas entah dari mana pepatah itu berasal , begini katanya: “Garam di laut, asam di gunung, kalau jodoh akan bertemu di dalam kuali”. Bagi ku, peribahasa itu bukan hanya mengatakan tentang jodoh saja, akan tetapi ia mengatakan bahwa yang berjodoh itu adalah berbeda dan ketika disatukan akan menjadi sesuatu yang menambah kelezatan bahkan lebih enak rasa suatu menu. Jadi, walaupun berbeda, jikalau perbedaan itu dimaklumi oleh masing-masing akan menjadikan suatu yang menakjubkan. Untuk itu, perbedaan itu harus disadari, sehingga tidak akan dapat menjerumuskan siapa saja terhadap kemauannya sendiri, tidak akan menganggap dia yang paling benar. Mereka akan dapat memaklumi dengan perbedaan itu agar keharmonisan hidup bersama antara dua yang berbeda ini dapat berlangsung.

Pada awal-awal perkawinanku, perbedaan itu tidak nampak sama sekali. Entah apa sebabnya, apakah karena kebahagiaan, cinta, atau karena belum mengenal dengan benar antara satu dengan yang lainnya larena sama-sama tidak memiliki pengalaman. Bahkan sampai usia perkawinanku sudah lima tahun ketika anak keduaku, puteraku terlahir rasanya masih biasa-biasa saja, masih belum menyadari bahwa aku dan istriku belum menyadari tentang adanya perbedaan kecuali hanya perbedaan pada jenis kelamin dan bentuk badan saja. Sampai istriku mengatakan kepadaku tentang obrolan dengan teman-temannya itu merupakan ungkapan yang sangat berharga dan membuat aku menyadari untuk mulai berubah agar keluargaku berjalaan harmonis. 

Aku bukannya seratus persen menganggap tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan selain kelamin dan penampakan mereka, secara umum aku tau bahwa wanita lebih halus perasaannya, lebih detail dalam mengungkapkan sesuatu, lebih teliti dan tidak mudah lupa terhadap sesuatu yang pernah terjadi, dan aku sudah berusaha berkompromi dengan semua itu. Bukan, akan tetapi mungkin masih banyak perbedaan yang mungkin belum aku temukan.Walaupun kekomplekan keberlangsungan berkeluarga bukan hanya menyadari tentang perbedaan saja, akan tetapi bila tidak menyadari tentang perbedaan-perbedaan itu akan mengakibatkan saling mempertahankan ego masing-masing dan itu dapat berakibat fatal terhadap suatu keharmonisan bahkan dapat merusak dan memecahkan keutuhan suatu keluarga.

Di dalam tulisan ini, aku mencoba untuk mencari beberapa buku referensi yang mungkin sesuai dengan pengalamanku, sehingga perlu aku tulis untuk berbagi dengan siapa saja, wanita/perempuan, laki-laki/pria, anak-anak, orang dewasa bahkan yang sudah berusia lanjut sekalipun.

Sunday, April 20, 2025

PEMILU 2024 DAN JEBAKAN BATMAN

 Ini adalah tulisan lama tetapi belum sempat dipublis karena memang belum sempat untuk diselesaikan. Tetapi walaupun ini sebagai tulisan lama dan hasil Pemilu 2024 sudah jelas hasilnya, penulis masih tetap perlu untuk menyelesaikan tulisan ini dan membaginya di blog ini, dan semoga tulisan ini masih tetap bermanfaat bagi pembaca sekalian.

UMUM

Biasanya pemilihan presiden atau Pilpres sudah mulai terdengar kusak-kusuknya sejak 2 tahun sebelum hari H-nya, bahkan mungkin bisa lebih. Media sosial memang dahsyat. Gema Pilpres secara cepat cukup banyak yang merespon apabila yang dibicarakan tentang topik Pilpres ini, baik dengan hanya berbagi, berkomentar, bahkan ada yang lebih serius dengan berdiskusi di dalam forum-forum resmi. Ini akan mengingatkan pada beberapa Pemilu Pilpres terakhir, 2014 dan 2019 yang lalu. Dan yang tak kalah ramainya adalah Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017 lalu. 

Tiga Pemilihan di atas seakan sudah dipastikan ke depannya bahwa masyarakat Indonesia akan terbelah menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok nasionalis yang seakan sudah terwadah dalam Partai PDIP dan koalisinya. Lalu kelompok kedua adalah kelompok yang lebih dinilai sebagai kelompok agamis yang dipinpin oleh Partai Geridra dan koalisinya. Saat itu kelompok tengah atau moderat seperti tidak memiliki tempat di dalam masyarakat. 

Yang paling panas dan paling menghawatirkan akan menjadi konflik antar kelompok adalah ketika akan diadakan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Adalah salah satu Cagub yang non-muslim yang menurut beberapa sumber media memberikan ajakan untuk tidak mengikuti salah satu ayat dalam Kitab Suci pemeluk Islam di dalam memilih pemimpin. Ajakan itu dikeluarkan ketika memberikan pembicaraan dalam pertemuan dengan warga di salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Setelah ucapan yang dianggap menistakan Agama Islam itu, dunia politik di Tanah Air khususnya di DKI menjadi mendidih. Dia disebut si "Penista Agama". 

Seperti peperangan antara penghuni surga dan penghuni neraka. Sampai-sampai pemeluk Islampun apabila dianggap sebagai pendukung si Penista Agama itu meninggal dunia, mayatnya dilarang oleh pemuka masyarakat yang anti penistaan agamanya disholati di masjid-masjid kelompok lawan atau kelompok anti penistaan agama Islam. 

Adalah suatu keberuntungan akhirnya Cagub dari kelompok yang dianggap penista agama Islam kalah. Karena kalau tidak, ini dapat berakibat akan semakin ramai demonstrasi di DKI dan berpotensi berkembang ke penjuru negeri. Hal ini karena, pengusung utama dari calon yang disebut si Penista Agama merupakan partai pendukung Penguasa Republik saat ini dan untuk Pilpres yang akan datang masih akan maju lagi untuk yang ke dua kalinya. Apalagi tahun 2019 akan ada Pemilu, ini akan berakibat runyam. Tiket-tiket yang sudah terbeli untuk mendudukkan calon-calon Partai-partai akan bisa berantakan dibuatnya apabila keadaan menjadi gaduh.

MENENGOK SEJARAH HASIL SURVEI CALON PRESIDEN 2024

Gaung Pemilu terutama Pemilihan Presiden atau Pilpres sudah bergaung sejak lebih dari 2 tahun sebelum Pemilu 2024 diadakan. Beberapa kandidat sudah mulai dimunculkan baik itu karena popularitas ketika menjadi pejabat pemerintah ataupun dari kalangan pejabat non pemerintah. Baik itu dari ketua partai ataupun anggota partai ataupun public figure dari non-partai. Semua ambisi Pemilu seperti sudah dikotak-kotak untuk diproses oleh para pemilih pada hari-H Pemilu nanti.

Bukan hanya masalah kampanye di media sosial, kampanye kunjungan sebagai kampanye non-formal  sudah mulai dilaksanakan, padahal waktu kampanye formal belum ditentukan. Kampanye non-formal di media sosial sudah sangat masip sekali, karena kampanye ini sejatinya bukan dikeluarka secara resmi oleh para calon-calon yang akan bertarung. Tetapi, kampanye-kampanye itu dikeluarkan oleh mereka yang mendukung para calon-calon itu.

HIRUK-PIKUK PARTAI POLITIK

Dua tahun sebelum Pilpres, nama-nama para calon presiden masih-samar-samar dikumandangkan kecuali calon dari partai Gerindra, partai ini seperti biasanya selalu mencalonkan ketua umumnya, yaitu Prabowo Subianto. Sedangkan untuk partai-partai yang lain masih belum jelas diumumkan kepada khalayak tentang siapa yang akan dicalonkan mereka. 

Sampai dengan bulan Juni, 2022 menurut berita bahwa masyarakat harus bersabar untuk menunggu siapa Calon Presiden atau Capres dari PDI-P, mereka bilang masih menunggu hasil keputusan dari ketua umumnya yang merupakan Ex-Presiden RI, Megawati Sukarno Putri, atau di kenal dengan sebutan Bu-Mega. Bu-Mega menurut PDI-P adalah sosok yang memiliki hak prerogatip dalam menentukan Capres dan Cawapres dari partai PDI-P termasuk juga tentang urusan koalisinya nanti.

Demikian juga untuk partai Nasional Demokrasi atau Nasdem, menyatakan bahwa ada tiga calon yang sedang dibidik antara lain: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Pang. TNI Andika Prakasa. Akan tetapi nantinya dari ketiga calon itu akan diambil satu saja yang akan diusung sebagai Capresnya.

Pada bulan yang sama Prabowo Subianto sebagai Ketum Gerindra bertemu dengan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa, PKB, Muhaimin Iskandar untu menjajaki berkoalisi. Saat itu pula Ketum PKB untuk membentuk koalisi yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ketum PKB mengkonfirmasi bahwa sebelum pertemuannya dengan Ketum Gerindra, dia sudah bertemu dengan Ketum Partai Keadilan Sosial, PKS.

Akhirnya pada bulan Oktober 2022 Nasdem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Capresnya. Sedangkan calon Cawapresnya masih belum ditentukan. Hal ini tentu masih menunggu siapa nanti anggota koalisi yang akan dibentuknya. 

Sampai dengan bulan April 2023, PDI-P masih juga belum menentukan Capresnya. Demikian juga dengan koalisi yang akan digandengnya, PDI-P mungkin sudah merasa bahwa, tanpa koalisipun sudah bisa mengusung sendiri Capres adan Cawapresnya karena hasil Pemilu lalu membuatnya sudah memenuhi ambang minimum atau presidential threshold untuk mengusung sendiri tanpa koalisi Capres dan Cawapresnya, 20% jumlah kursi DPR atau  memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Tetapi indikasi dari Ketumnya adalah, Capresnya dari anggota partainya sendiri.

Akhirnya PDI-P pada bulan April 2023 menentukan dan mengumumkan Capresnya dari anggota partainya sendiri, dia itu adalah Ganjar Pranowo. Kira-kira sebulan setelah Ganjar Pranowo menyuarakan penolakan terhadap timnas Israel ikut di dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia karena itu sebagai wujud untuk mendukung kemerdekaan Palestina alasannya karena itu sebagai amanat dari Presiden RI pertama, Sukarno.

HASIL-HASIL SURVEI

Begitu antusiasnya para calon-calon pemberi suara Pemilu 2024, gaungnya jauh sebelum hari-H Pemilu dilaksanakan. Hal ini sudah dimulai untuk dimanfaatkan oleh berbagai lembaga survei yang ada di tanah air.

Berikut adalah hasil-hasil survei itu untuk dijadikan sebagai acuan tentang perkembangan naik-turunnya para calon pemilih terhadap para yang digadang-gadang sebagai Capres nanti.

Catatan: Nama-nama Capres akan disingkat saja, untuk memperpendek penulisan dan hasil surveinya dalam satuan prosentase akan di tulis setelah singkatan namanya. Nama calon-calon yang memperoleh angka tidak signifikan misalnya di bawai 3% tidak akan ditulis di sini. Nama-nama itu akan ditulis setelah nama lembaga survei dan tanggal surveinya.

Nama-nama dan singkatannya adalah sebegai berikut: Prabowo Subianto (PS), Anies Baswedan (AB), Ridwan Kamil (RK), Mahfod MD (MD), Agus Harimurti Yodoyono (AHY), Eric Tohir (ET), Muhaimin Iskandar (MI), Gibran Rakabuming (GR) dan Ganjar Pranowo (GP). Penyajiannya adalah hasil survei dari seluruh Indonesia dengan sampel jumlah responden tertentu, dan akan dimulai dari perolehan prosentase besar ke yang kecil.

Hasil Survei Capres :

Hasil survei-survei berikut sebagai referensi untuk menganalisa tentang perilaku perolehan suara menurut hasil survei Capres dan/atau Cawapres. Hasil yang ditampilkan berdasarkan dari hasil survei oleh lembaga survei yang terkenal sejak dari bulan Mei, 2022 sampai dengan Februari 2024 sebelum Pemilu dilaksanakan.

Survei Tahun 2022:

Litbang Kompas: Jan-2022, PS-26,5, GP-20,5, AB-14,2l
Lembaga Survei Jakarta, LSJ: Mei-Jun 2022: PS-29,4, GP-22,2, AB-17,4, RK-6,5
Litbang Kompas: Mei-Jun 2022, 1200 responden: PS-25,3, GP-22, AB-12,6
Lingkaran Suara Publik: Mei-Jun 2022, 1230 resp.: PS-27,7, AB-16,8, GP-16,5, RK-5,7, AHY-5,3
LSI: Agust 2022, 1220 res: GP-24,5, PS -21,3, AB-19,3, RK-10,4, AHY-2,9.
Poltracking: Agust. 2022: GP-26,6, PS-19,7, AB-17,7, AHY-4,7, RK-3,9
Indikator Politik Indonesia, IPI:  Agust.-Sept.: 2022, 1200 resp.: GP-37,4, PS-33, AB-21,5
Saiful Mujani research and consulting, SMRC: Agust-Sept. 2022: GP-44, PS-23, AB-14,2
 Candra Politika: September 2022, 1220 resp.: GP-31,1, PS -24,2, AB -20,6, RK-7,2, SU-2,2. 

Survei Tahun 2023:

Lembaga LSI Denny JA:  Januari 2023 lalu, GP-37,8, PS-25,4,  AB-22,1
LSI Denny JA: 1200 resp. Jan., 2023, GP-43,1, PS-38,5
Indikator Politik Indonesia: April 2023, 1230 resp.: PS 25,3, GP 25,2, AB 12,5, ET 5, MD 2,48
Lembaga LSI Denny JA:  Mei 2023 PS-33,9, GP-31,9, AB-20,8
LSI Denny JA: Mei, PS-44,5, GP-38,1, 
Lembaga LSI Denny JA: Juni 2023 PS-34,3, GP-32,7, AB-22,1
Lembaga Survei Nasional (LSN): Jun, PS-50,4, GP-43,2
Indikator Politik Indonesia (IPI): Juni 2023, 1.220 resp: PS-36,8, GP-35,7, AB-21,5
Poligov: Juni 2023, 1.250 respGP-27,52, PS-22,64, AB-14,16, RK-12,56, ET-5,04, SU-4,08, MD-3,68
Lembaga Survei Jakarta (LSJ): Jun 2023, 1.200 resp: PS-40,3, GP-32,6, AB-20,7
Lembaga LSI Denny JA:: Juli 2023 PS-38,2, GP-35,3, AB-18,4
Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN): Juli 2023, 1.230 resp:  PS-41,7, GP- 30,3, AB- 21
Lembaga Survei Nasional (LSN):  Jul. 2023, 1420 resp: PS-40,5, GP-30,8, AB-22,4
Lembaga Survei Nasional (LSN): Jul, 2023. PS-52, GP-41,6
Voxpol Center Research & Consulting:  Jul - Agus 2023.: PS-36,5, GP-30,4, AB- 26,4
Lembaga Survei Political Statistics (Polstat): Jul-Agust 2023, 1200 resp.PS-41,4, GP-27, AB-26,9
PoltrackingSep., 2023, 1220 resp.: PS-38,9, GP-37, AB-19,9
PRCSep., 2023, 1220 resp.: GP-40,4, PS-32,3, AB-18,3
Indikator: Sep., 2023, 1200 resp.: GP-33,6, PS-29,3, AB-19,2
Indo Barometer: Okt-2023, 1.230 resp: PS/GR-34,2, GP/MD-26,2, AB/MI-18,3
Charta Politika: Okt-2023, 2400 resp: GP/MD-36,8, PS/GR-34,7,  AB/MI-24,3
Indikator PolitikOkt-Nop, 2023. 1.220 resp: PS/GR-46, GP/MD-30, AB/MI-24
Populi CenterOkt-Nop, 2023. 1.200 resp: PS/GR-43,1 , GP/MD-23, AB/MI-22,3
PoltrackingOkt-Nop, 2023. 1.220 resp: PS/GR-40,2 , GP/MD-30,1, AB/MI-24,4

Survei Tahun 2024:

Indonesia Survey Center (ISC): Jan 2024,1.670 resp.PS/GR: 52, AB/MI : 21,7, GP/MD: 18,1
Charta Politika: Jan 2024, 1.220 resp: PS/GB-42,2, GP/MD-28, AB/MI- 26,7
Poltracking Indonesia: Jan 2024, 1.220 resp: PS/GR: 46,7AB/MI : 26,9GP/MD: 20,6
LSI, Denny JA: Jan 2024, 1.200 resp: PS/GR: 50,7AB/MI : 22GP/MD: 19,7
Populi Center: : Jan-Peb 2024 1500 resp. PS/GB-52,5, AB/MI- 22,1, GP/MD-16,9

Dari hasil survei di atas dapat disimpulkan bahwa, PS pada 6 bulan pertama tahun 2022 masih memimpin, kemudian disusul oleh GP dan AB.

Kenudian, mulai awal enam bulan kedua di tahun 2022, GP mulai mengambil alih sebagai yang teratas hampir dalam setiap survei dan disusul oleh PS kemudian AB.

Sampai dengan dua bulan pertama tahun 2023, GP masih memimpin perolehan jejak pendapat dari tiga Capres terkuat yang muncul. 

Lalu pada hari Kamis, 23 Maret 2023 untuk pertama kalinya GP menyuarakan penolakannya terhadap timnas Israel untuk bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia. GP menyebutkan penolakan itu wujud dari upaya bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden RI pertama, Sukarno. Dan dari kampanye penolakan itu akhirnya Piala Dunia Sepakbola U-20 pun dibatalkan untuk dihelat di Indonesia. Ini tentu berakibat banyak masyarakat yang marah terutama dari mereka para penggemar bola di Tanah Air.

Pernyataan di atas menimbulkan banyak reaksi dari para nitizen, ini terlihat di banyak media sosial ataupun di whatsapp-2 sampai akhirnya kejuaraan dunia itu dibatalkan untuk diselenggarakan di Indonesia. Hal ini semakin menamah lebih banyak orang-orang yang merasa kecewa. 

Pertanyaannya adalah, apakah hal ini menjadikan keuntungan atau malahan sebagai bumerang bagi GP. Analisa dari hasil survei berikut mungkin yang akan menjawabnya. Akan tetapi, bisa saja ada faktor lain yang menyebabkan naik atau turunnya para calon Capres yang sedang mencari dukungan masa. 

Perkembangan selanjutnya adalah penentuan Cawapres dari masing-masing kandidat yang akan bertarung, AB mengumumkan akan menjadikan MI sebagai Cawapresnya pada tanggal 2 September 2023 di Hotel Majapahit, Surabaya. Sedangkan GP mengumumkan akan menjadikan MD sebagai Cawapresnya pada tanggal 18 Oktober 2023. Dan PS mengumumkan akan menjadikan GR sebagai Cawapresnya pada tanggal 22 Oktober 2023. 

Berikutnya adalah peminangan para Capres dan Cawapres oleh para koalisi Partai. AB/MI diusung oleh partai-partai koalisi: Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera dengan jumlah total suara Pemilu 2019 sejumlah  37.725.552 atau 24,45%.

PS/GR , diusulkan oleh Gabungan Partai Politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, dan Partai Garda Republik Indonesia dengan jumlah total suara sah Pemilu 2019 sejumlah 59.726.503 atau 42,67%.

GP/MD , diusulkan oleh Gabungan Partai Politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai PERINDO, Partai Hati Nurani Rakyat dengan jumlah total suara sah Pemilu 2019 sejumlah 39.276.935 atau 28,06%.

Kemudian pada tanggal 13 Nopember 2023 semua Capres dan Cawapres di atas yang diusung oleh partai-partai koalisi didaftarkan ke Komite Pemilihan Umum RI atau KPU, yaitu AB/MI sebagai calon dengan nomer urut 1, PS/GR sebagai calon dengan nomer urut 2, dan GP/MD sebagai calon dengan nomer urut 3. 

SIAPA YANG BERUNTUNG

Penentuan Cawapres

Cawapres merupakan paket yang menjadi satu dengan Capres dalam Pilpres. Untuk memasukkan hitungan dalam memperoleh jumlah pemilih dalam menentukan Cawapres merupakan strategi yang penting. Ini karena Cawapres ketika Pemilu akan dipajang gambarnya bersama Capres. Untuk itu dalam memilih Cawapres tidak bisa dipandang dengan sebelah mata, ini harus dipertimbangkan dengan penuh perhitungan. 

Pada prinsipnya, Capres dan Cawapres harus dari orang-orang yang bisa dijual untuk mendapatkan pemilih yang lebih banyak. Meskipun awalnya Capres sudah memiliki pendukung tersendiri, akan tetapi apabila dalam memilih atau menentukan Cawapres yang akan mendampinginya adalah Cawapres yang tidak laku dijual di masyarakat, maka ini akan menambah beban kepopuleran si Capres yang sudah memiliki pendukung tertentu itu. Data statistik tahun 2024 tersebut di atas dapat menunjukkan bagaimana tingkahlaku kepopuleran dari ketiga para pasangan Capres dan Cawapres.

Karena penentuan Cawapres dari masing-masing kandidat Capres yang sudah ditentukan oleh masing-masing koalisi sekitar bulan September dan Oktober 2023, maka pengaruh dari penentuan itu bisa dianalisa pada hasil-hasil survei setelah bulan-bulan penentuan itu. Pasangan PS/GR dan AB/MI terus menanjak dan pasangan GP/MD memiliki kecenderungan menurun secara drastis bahkan yang tadinya GP/MD berada di urutan kedua sejak Januari 2024 tergeser ke urutan ketiga.

Debat Capres dan Cawapres

Acara yang tidak kalah penting lagi sebelum Pemilu adalah debat Capres/Cawapres yang disaksikan publik. Ini merupakan debat yang dapat mempengaruhi opini para pemilih, terutama pemilih yang sudah memiliki ancang-ancang tentang siapa yang akan dipilih, tetapi masih belum seratus persen menentukan pilihannya, pemilih yang masih memiliki kecenderungan untuk mengalihkan dukungan apabila mendapatkan yang lebih baik dari hasil debat ini. 

Kelima debat Capres akan dilaksanakan seperti berikut: Debat-debat pertama tanggal 12 Desember 2023, kedua tanggal 22 Desember 2023, ketiga tanggal 7 Januari 2024, keempat 21 Januari 2024 dan kelima 4 Februari 2024 seppuluh hari sebelum Pemilu dilaksanakan.

Tentu bagi mereka yang sudah menentukan pilihannya, kemungkinan apapun dari hasil debat-debat itu tidak akan dapat menggoyahkan pilihan yang sudah mereka tentukan. Terutama yang disebut sebagai pendukung fanatik atau militan dari Capres dan Cawapres masing-masing.

Namun berdasarkan hasil survei 2024 di atas dapat dianalisa tentang pengaruh debat Capres dan Cawapres berdasarkan jadwal tanggal dari kelima debat di atas. Pasangan PS/GR dan AB/MI terus menanjak dan pasangan GP/MD turun drastis bahkan yang tadinya GP/MD berada di urutan kedua sejak Januari 2024 tergeser ke urutan ketiga.

TENTANG DUKUNGAN JOKOWI

Ini adalah hal menarik juga, dukungan Presiden yang sedang menjabat, yaitu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ini bukan karena partai pendukungnya, akan tetapi dukungan dari sosok pribadi seorang Presiden. Tentunya, di luar dukungan partai-partai yang menjadi koalisi Presiden yang masih aktip, tentu ada juga pendukung sejati di luar partai koalisinya. 

Dukungan Presiden tiba-tiba berubah, yang tadinya secara terang-terangan mendukung GP sebelum pencalonan GP sebagai Capres, dukungan yang diberikan kepada GP cukup jelas sekali, itu ketika Jokowi, Megawati dan GP duduk bersanding pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Ketika itu hampir semua orang masih memperkirakan bahwa Presiden walaupun tidak secara terang-terangan berpihak kepada salah satu Capres, tetapi dari acara tersebut seperti tersirat bahwa Presiden yang merupakan kader dari partai PDI-P tetap mendukung GP. Pada bulan September 2023 perolehan suara hasil survei-survei GP masih yang paling unggul dibandingkan dengan Capres yang lainnya, walaupun ada satu yangmendapati PS masih mengungguli GP.

Namun setelah GR yang merupakan anak dari Presiden dipilih oleh PS sebagai Cawapresnya pada tanggal 22 Oktober 2023 publik menjadi tidak ragu lagi bahwa Jokowi akan mendukung pasangan PS/GR daripada pasangan GP/MD. Hal ini merupakan salah satu penyebab pasangan GP/MD turun drastis dan pasangan PS/GR naik signifikan.

HASIL PEMILU 2024 

Sebelum memberikan kesimpulan tentang hasil Pemilu terutama Pilpres 2024 yang hasilnya sudah kita ketahui bersama, marilah terlebih dahulu melihat hasil Pemilu tahun 2019. Ini karena untuk menganalisa tentang gerakan para pemilih terutama pemilih yang mendukung Jokowi, PS, GP dan AB. Setelah Jokowi memperlihatkan tidak lagi bersama pilihan kandidat dari PDI-P, maka cukup menarik sekali untuk dicermati, kira-kira ke mana pendukung Jokowi nantinya akan pergi.

Dari hasil pemilu 2019 yang sudah disahkan oleh KPU, menetapkanuntuk Pilpres 2019 bahwa pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih suara 85.607.362 atau 55,50%, sedangkan Prbowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 atau 44,50%.

Untuk Pemilu 2019 perolehan masing-masing partai politik Pemihan Legislatif (Pileg) DPR RI adalah sebagai berikur:

PKB: 13.570.097 (9,69%), Partai Gerindra: 17.594.839 (12,57%), PDI Perjuangan: 27.053.961 (19,33%), Partai Golkar: 17.229.789 (12,31%), Partai NasDem: 12.661.792 (9,05%), Partai Garuda: 702.536 (0,50%), Partai Berkarya: 2.929.495 (2,09%), PKS: 11.493.663 (8,21%), Partai Perindo: 3.738.320 (2,67%), PPP: 6.323.147 (4,52%), PSI: 2.650.361 (1,89%), PAN: 9.572.623 (6,84%), Partai Hanura: 2.161.507 (1,54%), Partai Demokrat: 10.876.507 (7,77%), PBB: 1.099.848 (0,79%), PKP Indonesia: 312.775 (0,22%).

Yang menarik untuk disimak adalah perolehan suara Jokowi/Ma'ruf Amin, yaitu 55,5%. Sedangkan total dari perolehan suara koalisinya (PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP dan PKP Indonesia) adalah sekitar 45,4%. Pemilu Legislatip PDI-P memperoleh suara sekitar 19,33%.  Walaupun Pemilu legislatip memiliki distribusi yang lebih banyak dari pada Pilpres putaran kedua, ini artinya suara yang diperoleh Jokowi 10% lebih banyak apabila dibandingkan dengan suara dari koalisi pendukungnya. Artinya Jokowi memiliki masa pendukung sendiri di luar masa pendukung partai koalisinya. Dengan demikian, maka Jokowi tidak bisa dikesampingkan dalam Pilpres 2024 ini. Jokowi dapat merubah peta arah perpolitikan di Tanah Air. Bahkan mungkin Jokowi bisa menganggap dirinya sebagai Part of the King Maker.

Hasil yang dikeluarkan KPU untuk Pilpres 2024 ini adalah: 

Berikut ini adalah peminangan para Capres dan Cawapres oleh para koalisi Partai. AB/MI, diusung oleh partai-partai koalisi: Partai NasDem, PKB, dan PKS dengan jumlah total perolehan suara koalisi Pemilu 2024 adalah 28,68%.

PS/GR , diusulkan oleh Gabungan Partai Politik, yakni Gerindra, Golkar, PD, PAN, PSI, PBB, dan Partai Garda Republik Indonesia dengan jumlah total suara koalisi Pemilu 2024 adalah 46,22%.

GP/MD , diusulkan oleh Gabungan Partai Politik, yakni PDI-P, PPP, Perindo, Hanura dengan jumlah total suara koalisi Pemilu 2024 adalah 22,59%.

Sedangkan hasi Pilpres 2024 adalah: Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, AB/MI mendapatkan 40.971.906 suara, setara 24,95% dari seluruh suara sah nasional. Pasangan nomor urut 2, PS/GR  memperoleh 96.214.691 suara atau 58,59% dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut 3, GP/MD mengantongi 27.040.878 suara atau 16,47% suara sah nasional.

Dan hasil lengkap berdasarkan hasil rekapitulasi nasional untuk Pemilu Pileg versi KPU yang diambil dari detik.com, ada 8 partai politik yang meraih suara lebih dari 4%, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PAN, PKB, Partai Demokrat, PKS, dan NasDem. Berikut daftar perolehan suaranya dengan rincian sebagai berikut.

PDIP: 25.387.279 suara (16,72%), Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%), Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%), PKB: 16.115.655 suara (10,61%), Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%), PKS: 12.781.353 suara (8,42%), Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%), dan, PAN: 10.984.003 suara (7,23%)

Sementara itu, ada 10 partai yang memperoleh suara di bawah 4%, yaitu PPP, PSI, Partai Gelora, Partai Ummat, PBB, PKN, Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Hanura, dan Partai Garda. Berikut daftar parpol suara di bawah 4%:

PPP: 5.878.777 suara (3,87%), PSI: 4.260.169 suara (2,80%), Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,28%), Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%), Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72%), Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%), Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%), PBB: 484.486 suara (0,31%), Partai Garuda: 406.883 suara (0,26%), dan PKN: 326.800 suara (0,21%)

Apabila dibuatkan tabel antara perolehan suara Pemilu Legislatip/Pileg Koalisi dan Pilpres, maka hasilnya sebagai berikut:

No.Urut(Pasangan) ------------Total Suara Koalisi 2024 -------------- Perolehan Suara Pilpres 2024

No. 1(AB/MI)        ------------               28,68%                ---------------           24,95%

No. 2(PS/GR)        ------------               46,22%                ---------------           58,59%

No. 3(GP/MD)       ------------              22,59%                 ---------------          16,47%

Dari tabel hasil Pemilu 2024 di atas nampak sekali bahwa perolehan suara pasangan GP/MD adalah 16,47% yang bisa dikatakan sama dengan jumlah prosentase perolehan suara Partai PDI-P yaitu 16,72% ketika Pileg sudah ditinggal oleh Jokowi, dan bisa dikatakan selisih suaranya sudah pindah ke pasangan PS/GR yang mana pasangan ini wapresnya adalah putra dari Jokowi.

Juga demikian tentang pasangan AB/MI, selisih dari perolehan total suara koalisinya pindah juga ke pasangan PS/GR. Ini artinya, kemungkinan di dalam pasangan koalisi yang mengusung AB/MI ada pendukung Jokowi yang suaranya dipindahkan untuk mendukung pasangan PS/GR. 

Dengan demikian, maka suara Jokowi tidak bisa dianggap ringan. Seandainya saja Jokowi tetap di PDI-P dengan kata lain GR yang putra Jokowi tidak jadi Cawapres dari PS, maka kemungkinan besar Pilpres akan ada 2 putaran. Dan akibatnya, suara yang tersingkir akan mirasi ke mana-mana. Yang pasti untuk putaran kedua PS akan berhadapan dengan salah satu dari AB atau GP. 

END.

Medeo 20/04/2025

Monday, April 07, 2025

KHOTBAH JUM'AT 15-11-2025: KELUARGA YANG IDEAL

Khutbah Pertama:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah Swt dan sunnahsunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa.

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Allah Swt berfirman:

Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri, menjadikan bagimu dari pasanganmu anak-anak dan cucu-cucu, serta menganugerahi kamu rezeki yang baik-baik. Mengapa terhadap yang batil mereka beriman, sedangkan terhadap nikmat Allah mereka ingkar?” (QS. An Nahl : 72) 

Sesungguhnya keluarga adalah sarana penting untuk kelangsungan hidup manusia. Keluarga manjadi pendidikan pertama dan pondasi untuk membangun masyarakat yang kokoh dan ideal. Oleh karena itu, langkah pertama untuk membangun sebuah keluarga adalah pernikahan. Dalam pernikahan, sebuah keluarga dapat dibangun dan Allah Swt menjadikannya sebagai fitrah bagi ciptaan-Nya, dan sebagai salah satu sunnah di antara sunnah-sunnah nabi dan rasul-Nya. 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Pernikahan menjadi perlindungan bagi manusia untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah Swt. Lalu kenapa sebagian para pemuda enggan untuk menikah? Apakah mereka tidak memperhatikan seruan nabinya?

Barang siapa di antara kalian telah mampu menikah, maka menikahlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidakkah mereka mengetahui bahwa di antara kurangnya keyakinan kepada Allah Swt adalah mereka yang tidak menikah. Mereka berdalih bahwa pernikahan adalah semata-mata hanya membebankan hidup mereka dan hidupnya menjadi banyak pengeluaran. Apakah mereka takut dengan kehidupan yang sempit? Sungguh Allah Swt telah menjanjikan kepada mereka kelapangan jika mereka menikah. Allah Swt berfirman:

Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur: 32). 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Kepada para pemuda, hendaklah kalian menanggapi seruan nabi kalian dan percaya pada janji Tuhan kalian. Nikmatilah kehangatan, ketentraman, rahmat dan kasih sayang dalam berkeluarga, serta petiklah hasilnya dengan kehadiran anak-anak saleh yang akan membawa nama kalian dan menyenangkan kalian ketika memandangnya. Anak-anak akan menjadi penolong di masa tua kalian para anak muda, dan akan menjadi kemenangan di hadapan Tuhan kalian. Allah Swt berfirman: 

Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At Thur: 21)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya keluarga yang diridhoi agama dan didambakan negara kita di antaranya adalah yang pertama keluarga yang berakhlak dan beragama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

Jika seseorang datang melamar (anak perempuan dan kerabat) kalian, sedang kalian ridha pada agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia.” (HR. At Tirmidzi). 

Yang kedua adalah keluarga yang mampu secara finansial, tanpa mahar yang berlebihan, dan tidak ada tawar menawar dalam penyelenggaraan pesta dan hadiah pernikahan. Maka jika ingin membangun keluarga berdasarkan hal yang diberkahi, hendaklah perhatikan sabda Rasulullah Saw: 

Di antara berkahnya seorang wanita adalah memudahkan urusan nikahnya dan sedikit maharnya.” (HR. Ahmad). 

Yang Ketiga adalah keluarga yang mampu menjadikan anggota-anggota keluarganya dapat menikmati kesehatan dan kesejahteraan. Dalam suatu kisah, seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw seraya mengabarkan bahwa dirinya akan menikahi seorang wanita dari kaum Anshar. Lalu Rasulullah Saw berkata kepadanya: 

Pergi dan lihatlah kepadanya, sesungguhnya di mata orang-orang Anshar ada sesuatu.” (HR. Muslim).

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Generasi muda hendaklah berinisiatif sebelum melangsungkan pernikahan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan. Hindarilah pernikahan dengan kerabat dekat demi menjaga kesehatan keluarga dan menjamin keselamatan dan stabilitas keluarga mereka. Siapa di antara kita yang bersedia memulai sebuah keluarga yang akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit? Atau ia melahirkan anak yang membuat hatinya sakit setiap kali dia melihat penderitaan anak mereka yang menderita cacat dan penyakit keturunan. Tentunya tidak ada yang menginginkannya. Maka wahai para orang tua, hendaklah merencanakan masa depan keluarga, dan membangun anak-anak dengan ilmu dan akal pikiran. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah senantiasa melindungi kita semua kemudahan dan generasi muda kita dari segala bentuk bahaya dan kehancuran. Ya Allah Swt, berilah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad Saw dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu: 

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59) 

Khotbah Kedua:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Beberapa hari ini, kita sedang memperingati Hari Toleransi Sedunia. Ini adalah peristiwa yang luar biasa. Para keluarga hendaklah menyambut dan menerapkannya di rumah-rumahnya. Hendaklah kita semua sama-sama berkomitmen untuk saling toleransi. Bilamana timbul perselisihan dalam hidup, maka hendaklah perbarui lembar-lembar kehidupan dengan toleransi. Hal tersebut tentu lebih baik daripada membiarkan sebuah perselisihan yang berpotensi semakin membesar. Hendaklah kita tanamkan sikap toleransi pada anak-anak kita, baik melalui perkataan maupun perilaku kita. Perlakukan mereka dengan baik, dan bersikaplah lemah lembut dalam mendidik mereka. Rasulullah Saw bersabda: 

Sesungguhnya Allah Swt jika menginginkan terhadap rumah tangga itu kebaikan, maka Allah Swt akan masukkan sifat kelembutan.“ (HR. Ahmad) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Kasih sayang dan toleransi hendaklah menjadi ciri dan gaya hidup kita dan anak-anak kita serta menjadi elemen utama dari kepribadian kita. Hendaklah kita menamkan sikap persaudaraan dan toleransi kepada anak-anak kita, sehingga ikatan dan hubungan mereka saling menguatkan. 

Ibaadallah. 

Salah satu akibat anak yang tidak diajarkan toleransi adalah mereka akan saling berselisih tentang harta dan warisan. Maka untuk menghindari hal tersebut, hendaklah kita mengingatkan anak-anak kita bahwa harta bisa dicari, tetapi persaudaraan tidak ada yang bisa menggantikannya. Uang datang dan pergi, namun ikatan persaudaraan akan tetap ada dan tidak akan hilang. Yakinlah bahwa toleransi yang kita tanamkan, suatu hari akan kita petik buah hasilnya. Dan ajarkanlah mereka bahwa sesama saudara harus saling menolong. Sebagaimana firman Allah Swt kepada Nabi Musa As : 

“….Kami akan menguatkanmu dengan saudaramu….” (QS. Al Qasas: 35) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh.  

Sunday, April 06, 2025

APAKAH KITA MONSTER ANAK-ANAK KITA?

Pendahuluan

Terkadang tanpa sadar seorang ibu menasehati anaknya yang sedang melakukan kesalahan dengan mengatakan; "Jangan berbuat begitu!!, nanti ayahmu marah, lho". Atau seorang kakak yang sedang menasehati adiknya yang sedang melakukan tindakan yang dilarang oleh ibunya dengan mengatakan; "Nanti akan aku katakan pada Ibu apa yang telah adik lakukan!!". Pada intinya kedua perkataan itu adalah mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menghentikan aktivitas yang dianggap melanggar ketentuan dengan membawa kapasitas orang lain yang dihormai atau ditakuti, atau keduanya.

Sama halnya ketika seorang siswa sedang menghisap rokok kemudian ia melihat guru kelasnya sedang berjalan menuju ke arahnya cepat-cepat rokok yang ada ditangannya dibuang agar tidak diketahui oleh gurunya bahwa ia sedang merokok dan sedang melanggar aturan sekolah tentang larangan merokok bagi para siswa.

Atau ada orang yang agamis ketika terlintas di hatinya ingin melakukan perbuatan dosa yang dapat merugikan orang lain lalu teringat bahwa yang akan dikerjakannya itu adalah dilarang oleh agama yang sedang dianutnya.

Anak

Banyak orang yang tidak memahami tentang kapan seseorang masih layak disebut anak. Menurut definisi secara umum anak adalah ketika ia berusia dibawah 18 tahun. Ada yang mendefinisikan bahwa yang disebut anak ketika ia belum dapat menggunakan akalnya secara logis, ini umumnya ketika seorang anak masih beumur di bawah 9 tahun. Ada yang menyebutnya ketika usianya masih dibawah 16 tahun, bahkan ada yang menyebutnya jika seseorang berusia dibawah 7 tahun, dan lain sebagainya.
Untuk itu marilah kita bersama-sama mencoba mencari tentang definisi anak, sehingga nantinya menghasilkan suatu definisi yang bisa diterima oleh akal. Sehingga kita tidak akan lagi menjadi bingung ketika terkadang banyak dari kita melihat seorang yang disangka seorang anak mempunyai tingkah laku seperti orang dewasa, atau sebaliknya, orang yang sudah dewasa mempunyai tingkah laku seperti seorang anak.

Aku jadi teringat ketika putriku  masih berusia 8 tahun dan sedang aku antar dia ke tempat kursus piano. Karena tempat ia kursus piano jaraknya agak jauh sekitar lima kilometeran untuk membiarkannya sendirian sangatlah tidak aman karena jalan-jalan yang harus dilaluinya bukanlah hanya jalan lurus saja, tetapi harus melalui banyak penyeberangan jalan utama kota Abu Dhabi. Maka dari itu aku antar dia dengan mengendarai mobil. Di tengah perjalanan mobilku diserempet oleh mobil lain sampai mengeluarkan suara cukup keras yang mengagetkan aku. Lalu kemudian aku hentikan mobilku. Akan tetapi mobil yang menyerempetku tetap saja berjalan tanpa perduli. Hal ini yang membuatku jadi panik dan akhirnya aku memutuskan untuk mengejarnya sampai di mana tak lama kemudian sama-sama berhenti karena ada lampu lalulintas yang sedang menyalakan lampu merahnya, dan mobil yang menyerempet mobilku terpaksa berhenti, demikian juga mobilku.

Aku langsung berhenti dibelakangnya dan menghampirinya, lalu aku menanyakan kepada pengemudinya, mengapa tidak berhenti?. Setelah berargumentasi dan dia tidak ingin untuk berhenti, lalu aku masuk ke dalam mobilnya berusaha untuk mematikan mobilnya, tetapi kuncinya tidak dapat aku cabut, lalu mobil itu dihidupkan lagi dan aku dibawanya ke Kantor Polisi meninggalkan putriku di belakang di dalam mobilku di tengah jalan di depan lampu lalulintas. Pendek kata, aku bersama mobil yang menyerempet mobilku ke Kantor Polisi sedangkan putriku di dalam mobil sendirian.

Setelahnya, aku kembali dari Kantor Polisi dengan taksi, dan aku dapati putriku sudah tidak ada di dalam mobilku, sedangkan mobilku dalam keadaan mesin sudah mati. Ketika aku periksa kuncinya pun tidak ada. Aku pikir tidak mungkin putriku dapat mematikan mesin mobil dan mencabut kuncinya. Ketika aku telepon ke rumah, istriku memberitauku bahwa putiku sudah pulang sendirian dalam keadaan menangis.

Setelah aku ketahui semuanya rupanya ketika dia tau bahwa aku dibawa oleh orang dalam mobil tadi putriku menjadi panik, lalu dia  mematikan mesin mobil dan berusaha mencabut kuncinya sampai patah lalu kembali pulang sambil menangis. 

Di sini aku lihat bahwa putriku yang masih berumur delapan tahunan dapat bertindak dewasa dengan segera pulang memberitahu ibunya tentang keadaanku, sedangkan aku sebagai ayanhnya bertindak seperti anak kecil dengan meninggalkan ia sendirian di dalam mobil di tengah jalan.

Ada terkadang karena usianya seorang anak yang bertindak dewasa masih diperlakukan sebagai seorang anak. Ada pula seorang anak yang karena umurnya walaupun melakukan kesalahan masih diperlakukan sebagai seorang anak walaupun ukuran tinggi dan besar badannya sudah melebihi orang tuanya. Di sinah menariknya bagaimana mendefinisikan tentang anak. Paling tidak hal-hal berikut ini bisa dipakai sebagai acuan didalam menentukan tentang anak masih kanak-kanak atau sudah dewasa, antara lain;

1. Umur,
2. Tingkah.laku,
3. Besar badan, dan
4. Akal atau pikiran.

Umur

Menurut hukum yang berlaku di Indonesia yang diperlakukan sebagai anak adalah apabila seseorang belum menginjak umur 21 tahun. Ketentuan dalam Pasal 330 Kitab UUH Perdata menyatakan: "Seseorang dianggap sudah dewasa jika sudah berusia 21 tahun atau sudah (pernah) menikah". 

Mendidik Anak

Ketika seseorang dilahirkan, akal pikiran mereka dalam keadaan kosong, kemudian setelah mereka berinteraksi dengan lingkungan dan belajar semuanya tentang hidup sampai dewasa mereka yang mempunyai akal dan memakai pikiran sesuai dengan pemgalaman hidupnya. Untuk itulah ada ungkapan yang sesuai untuk ini seperti berikut: 

"Seseorang melihat sesuatu bukan sebagaimana sesuatu itu, tetapi sebagaimana ia".

Jadi, dengan ungkapan di atas bisa dilihat bahwa yang paling menentukan tentang keadaan dunia nyata ini bukan dunia itu sendiri, tetapi ditentukan oleh keadaan manusia, dan yang paling berperan dalam hal memandang sesuatu bagi manusia itu adalah perilaku dalam (internal action) ketika melihat apa saja yang ada di hadapannya. Dengan kata lain bagian terdalam yang paling menentukan didalam mengendalikan pandangan adalah pikiran.

Coba anda ingat tentang kawan-kawan anda, siapakan yang paling tidak banyak mengeluh tentang hidup ini, siapakah yang selalu mengatakan bahwa hidup ini adil dan logis, dan cobalah dekati mereka dan tanya bagaimana cara mereka menangani suatu masalah, hanya satu yang ada pada mereka bagaimanapun situasinya ia hanya mempunyai satu kebiasaan, yaitu berpikir.

Cobalah ingat kawan-kawan anda, siapa yang paling banyak mengeluh tentang hidup ini menyatakan bahwa hidup ini tidak adil, selalu mengeluhkan masalah kehidupan, berlaku ceroboh.....dan dekati mereka, hanya satu yang ada pada mereka bagaimanapun situasinya, mereka hanya mempunyai satu kebiasaan, yaitu tidak mau berpikir.

Sekarang bagaimana agar bayi yang terlahir dengan pikiran kosong setelah dewasa dapat terisi pikirannya, sehingga mereka dapat menjadi seorang dewasa yang mempunyai kebiasaan selalu menggunakan pikiran didalam memutuskan sesuatu. Untuk itu penulis melihat bagaimana pentingnya pengalaman seseorang ketika menempuh kehidupannya di bangku kuliah (ini diambil dengan asumsi bahwa ketika kuliah seseorang sudah dianggap dewasa). Ini bukan menyimpulkan bahwa pendidikan lainnya tidak penting tetapi di dalam kuliah seseorang dibiasakan untuk menganalisa sendiri tugas-tugas yang diberikan dengan mengumpulkan data dan fakta yang ada kemudian akal dibantu oleh referensi-referensi yang diperlukan untuk membantu pikiran didalam menyimpulkan sesuatu. Maka tidak perduli tentang jurusan apa seseorang itu kuliah, yang pasti hasil yang akan diperoleh adalah kebiasaan untuk berpikir lebih panjang sebelum memutuskan sesuatu, walaupun ada beberapa orang dengan tanpa mengalami masa kuliah dapat melakukan hal yang sama. Demikian juga ada orang yang mengalami masa kuliah tetapi tetap tidak merubah kebiasaannya dalam memakai pikiran didalam mengambil suatu keputusan, orang-orang demikian adalah orang-orang karena keadaan pengaruh lingkungan yang kuat akan menjadikan mereka tidak seperti pada umumnya.

Ketika Masih Bayi

Anak sampai usia puber masih belum terbiasa menggunakan pikirannya didalam memutuskan sesuatu. Untuk itu terkadang ada orang dewasa yang disebut kekanak-kanakan, sebutan ini bukan karena bentuk fisik dari orang tersebut melainkan karena cara hidup ketika memecahkan masalah tidak dilakukan secara logis karena tidak memikirkannya atau tidak banyak menggunakan pikirannya.

Ketika usia masih dikatakan bayi, anak akan mulai berkenalan dan beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya, hal yang paling penting agar anak menjadi orang yang tumbuh normal, maka selain makanan yang sehat juga diberikan, juga harus diberikan lingkungan yang sehat pula. Peran orang-orang disekitarnya didalam membentuk karakter seseorang dimulai dari rumah ketika seorang masih kecil, yaitu masa awal pengenalan hidup di dunia nyata. Untuk itulah terkadang ditemukan ketika seseorang mencari pasta gigi akan menyebutkan merek dagang yang pertama paling dikenal tanpa penyebutan jenis barangnya, padahal banyak merek dagang lainnya dari jenis barang pasta gigi ini. Ini dikarenakan lingkungan pertama kali yang mereka ketahui pada jenis barang pasta gigi ini adalah dengan nama merek dagang tertentu, sehingga jenis barang pasta gigi disebut sesuai merek pertama yang dikenalnya.

Jika seseorang dibesarkan di lingkungan yang gaduh, sebenarnya orang-orang itu awal perkenalannya pada dunia adalah dengan kegaduhan, maka orang-orang demikian mempunyai kecendrungan akan menjadi orang seperti bagaimana lingkungan ia hidup yang membentuknya. 

Seseorang yang biasa hidup di lingkungan yang serba logis, maka ia akan menjadi seseorang yang demikian pula di mana kehidupan ini yang diharapkan. Orang akan dapat keluar dari jeratan kehidupan lingkungan jelek yang telah membentuk mereka apabila mereka dapat memakai pikirannya secara maksimal. Inilah pentingnya pada manusia yaitu menggunakan pikiran untuk memberikan pengalaman dalam hidupnya.  Adapun pada anak agar mereka dapat menjadi seorang yang selalu menggunakan pikiran mereka paling tidak mereka harus mendapatkan perhatian dengan dikelompokan berdasarkan usia mereka, antara lain:

1. Usia balita,
2. Usia pra-sekolah, dan
3. Usia sekolah.

Perbedaan Anak Lelaki dan Perempuan

Saya jadi teringat pada anak lelakiku, Tanwin ketika ia berusia kira-kira tiga tahun. Ia suka sekali menonton film kartoon, kebetulan di dalam kamarnya kami memberinya teliviisi sendiri, waktu itu masih umum telivisi tabung, kami membelikannya telivisi kecil ukuran 14 inchi. Kami letakkan telivisinya di atas meja yang tidak kami perlukan, adalah salah satu meja samping dari tempat tidur kami, yaitu meja yang biasanya kami letakkan lampu samping tempat tidur yang dilengkapi dengan satu selorokan dan ruangan atau rak kosong di bawahnya. 

Temanku pernah memperingatkan aku sambil berkelakar bahwa, anak lelaki itu bisa sampai memecahkan telivisi dengan palu. Aku tersenyum saja menjawab kelakarnya dia, pengalaman yang berusaha ia ceritakan untuk berbagi pengalamannya itu seolah aku abaikan.

Kembali ke cerita tentang anak lelakiku dengan telivisi dan meja samping tempat tidur di atas. Siang itu merupakan hari Kamis, adalah hari libur kerja kantorku. Ibunya sedang sibuk di dapur dan aku sibuk membersihkan ruang-ruang dan kamar tidur. Putraku seperti biasanya menonton film kartoon apasaja. Sedangkan putriku masih belum pulang dari sekolahnya. 

Ketika aku sedang membersihkan ruang tamu tiba-tiba aku mendengar suara barang jatuh ke lantai dari dalam kamar putraku, sebentar sebelum aku sampai melihatnya aku dengar suara tangisan putraku. Ketika aku sampai di depan pintu kamarnya aku lihat meja tempat telivisinya terguling roboh dan kaki dan sebagian badannya berada di dalam selorokan meja yang roboh dalam keadaan miring, sedangkan telivisinya ada di lantai menhadap ke samping tetap dalam keadaan hidup. Secepatnya aku ambil putraku dari dalam selorokan sebelum aku bereskan yang lain semuanya. 

Rupanya dia menonton kartoon dalam keadaan membuka selorokan mejanya lalu dia masukkan kakinya terlebih dahulu ke dalam selorokan itu dengan kepala disandarkan pada bibir selorokan sambil tiduran di dalamnya. Karena berat yang tidak seimbang, maka mengakibatkan meja terguling ke depan dan dia terperangkap di dalam selorokan dan kemungkinan telivisinya menjatuhinya pula. Aku sempat membayangkan apabila telivisinya pecah, lalu apa akibat yang akan menimpa putraku. 

Kejadian di atas menggambarkan bagaimana anak lelaki memiliki suatu keagresipan didalam dirinya. itu yang tidak aku tangkap dari cerita temanku tadi.  Bahwa anak lelaki memiliki kecenderungan melakukan sesuatu yang lebih menantang, aggresip dan menjadi pimpinan apabila dibandingkan dengan anak perempuan. Itu apa yang ditulis oleh psikolog Dr. James Robson dalam bukunya yang berjudul bringing up BOYS.

 Masa Balita

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa semua manusia terlahir dalam keadaan akal yang kosong dan secara lambat laun akan terisi karena interaksi dengan lingkungan baik yang ia lihat tanpa sengaja atupun yang disengaja, ataupun pengalaman hidup yang didapat dari pembelajaran oleh orang-orang di sekitarnya serta apa yang  diketahui melalui apa yang dipelajari oleh mereka. Selain ukuran kapasitas otak yang memang masih kecil ketika masih bayi, kapasitas otak baik dari segi ukuran dan apa yang ditampung akan semakin berkembang seiring dengan bertambahnya umur, sehingga selain menjaga agar pertumbuhan otak secara fisik dijaga juga pertumbuhan kapasitas melalui apa yang akan diisikan juga harus dijaga. 

Menurut buku yang ditulis oleh Dr. James Robson tentang perbedaan komposisi kimia atau hormon otak anak lelaki dan perempuan adalah testosterone, hal ini akan memberikan pengaruh pada sifat masing-masing. Anak lelaki mempunyai kecendrungan dengan hormon testosterone yang lebih besar dibandingkan dengan yang dimiliki perempuan. Untuk itu anak lelaki memiliki sifat lebih ingin menjadi dominan, lebih menyukan hala-hal yang menantang, memimpin, serta cenderung melakukan hal-hal yang berbahaya

Menurut psikolog dari Kanada, Barbara Morrongello tentang perbedaan antara anak lelaki dan perempuan adalah, anak perempuan akan berpikir dua kali jika akan melakukan sesuatu yang akan berakibat melukai dirinya bahkan tidak apabila berpotensi melukainya. Sedangkan anak lelaki akan dipakainya sebagai kesempatan untuk mencobanya kalau ada bahaya. Untuk memberi kesan terhadap teman-temannya (tentu yang paling dituju adalah gadis) terkadang merupakan keuntungan dari bahaya itu.

Perbedaan di atas perlu diketahui terutama oleh mereka yang berkecimpung dalam pendidikan anak-anak terutama orang tua dari seorang anak. Ini sangat penting sekalai didalam melakukan perbaikan suatu perilaku yang dianggap salah. Perilaku itu mungkin saja adala sesuatu yang biasa dan tidak perlu diperbaiki karena itu merupakan bawaan dari masing-masing anak (laki/perempuan).

Peran Orang Tua

Dalam membangun pondasi anak-anak sesungguhnya sebagian terbesar adalah tanggungjawab orang tua. Untuk itu, orang tua jangan sampai lalai di dalam membangun pondasi seorang anak, karena apabila pondasinya lemah, maka bangunan setelahnya akan menjadi berbahaya. Kelalaian orang tua terhadap anak merupakan prilaku yang berbahaya, kebiasaan yang buruk, dan perilaku yang memalukan yang merasuki ke dalam diri individu dan melemahkan semangat. Kelalaian bagi keluarga itu dapat merusak pondasi. Kelalaian yang dimaksud di antaranya adalah kelalaian sebagai orang tua dalam melaksanakan tugas untuk mendidik anak-anaknya, kemalasan dalam memenuhi kewajiban, dan keengganan dalam memikul tanggung jawab serta pelanggaran terhadap janji dan amanah. 

Harus diketahui tentang bahaya melalaikan seorang anak. Ingat bahwa anak-anak adalah tanggungjawab bagi kedua orang tua mereka. apabila ia dibiasakan dengan kebaikan dan diajarkan kebaikan, niscaya mereka akan tumbuh bersama orang tua mereka dalam keadaan penuh percaya diri dan bahagia. Dan kedua orang tuanya adalah sahabat bagi mereka dalam keadaan bagaimanapun. 

Dan di antara bentuk kelalaian yang paling besar dari orang tua kepada anak-anaknya adalah kelalaian dalam mengajarkan nilai-nilai kebagikan bagi sosial bermasyarakat kepada anak-anaknya, sehingga anak-anak tumbuh menjadi orang-orang yang lalai dalam lingkungan sosialnya, tidak taat dan tidak perduli kepada kebaikan lingkungannya.

Orang tua hendaknya tidak pernah kendor dalam mengajari anak-anaknya. Apabila anak sedang melakukan kesalahan, orang tua hendaknya mendekatinya dan memberikan nasehat dengan lembut terhadapnya. Hendaknya orang tua senantiasa tidak pernah merasa bosan dalam memberikan peringatan terhadap mereka agar selalu tetap mengarahkan terhadap perilaku yang baik dalam masyarakat, serta tidak mengabaikan masa depan mereka.

Dan di antara bentuk kelalaian terhadap anak adalah tidak mendorong mereka untuk menginvestasikan waktu dan memanfaatkan masa-masa terbaik mereka dalam hidupnya. Melewatkan dan meninggalkan mereka selama berjam-jam, serta membiarkannya bermain perangkat elektronik tanpa kontrol atau pengawasan, sehingga komunikasi mereka menjadi lemah, kepribadian mereka berpotensi menjadi tidak baik, interaksi mereka dengan keluarga menjadi berkurang, dan berpotensi terpengaruh oleh konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, sehingga hal tersebut menjadikan moral mereka menjadi rusak. Oleh karena itu, mari lindungi anak-anak kita dari bahayanya bermain perangkat elektronik. Bimbing dan awasi mereka dalam penggunaannya. Libatkanlah mereka pada kegiatan yang dapat mengembangkan pikiran dan menumbuhkan tubuh mereka, karena jika kita mengabaikan mereka hari ini, maka akan mengakibatkan kerugian di masa mendatang. Selain itu, di antara melalaikan anak adalah ketika orang tua tidak membimbingnya dalam memilih teman, karena memilih teman adalah keputusan yang hendaknya diambil antara anak dengan keluarganya. Maka hendaklah sebagai orang tua, kita kenali teman-teman anak kita, dan jangan biarkan mereka bergaul dengan teman-teman yang buruk. Teman yang buruk akan mengisi pikiran anak-anak kita dengan informasi palsu dan ide-ide yang merusak yang menuntunnya ke arah penyalahgunaan narkoba, kehancuran, dan penyesalan. 

Hendaklah kita sebagai orang tua tidak lalai dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada putra-putri kita. Mari kita didik mereka dengan perilaku yang mulia dalam bermasyarakat. Mari kita didik mereka agar menghormati para pemimpinnya, cinta dan setia kepada negaranya, serta bertanggung jawab atas rumah mereka. 

Sesungguhnya salah satu hal yang paling berbahaya bagi kesehatan jiwa putra-putri kita adalah mengabaikan kebutuhan emosional mereka, di mana anak-anak sangat membutuhkan kehadiran orang tua yang membuat mereka merasa dikelilingi dengan kasih sayang dan rasa aman. 

Betapa banyak anak yang kehilangan rasa percaya diri mereka, terjerumus dalam lingkaran gangguan psikologis dan masalah sosial, serta mulai mencari perhatian di luar rumah akibat dari kelalaian dan ketidakpedulian orang tua terhadap perasaan dan emosional mereka. Betapa banyak anak yang kehilangan rasa percaya diri mereka karena tidak adanya penghargaan atas prestasi mereka atau perhatian terhadap masalah yang sedang mereka hadapi. Maka untuk menghindari hilangnya percaya diri atas mereka, hendaklah berikan perhatian terhadap anak-anak, berikanlah cinta kita kepada mereka, dan berikanlah sebagian besar waktu kita dan sebagian besar perhatian kita kepada mereka. Hendaklah tidak menyerahkan tanggung jawab  penuh dalam mendidik anak kepada orang lain, karena hal tersebut akan melemahkan hubungan anak-anak dengan orang tua mereka, yang menyebabkan mereka memperoleh kebiasaan aneh dan menjadi beban buruk bagi kedua orang tua mereka. 

Sebagai orang tua, mari kita menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, menjadi sahabat  dan menjadi teladan bagi mereka, baik dalam kedudukan, kemuliaan, dan tanggung jawab terhadap keluarga dan rumah tangga, serta dalam mengelola harta. Hendaklah kita tidak melalaikan dan mengabaikan mereka. Jangan sampai mereka tumbuh jauh dari nilai-nilai kewibawaannya. Rawatlah mereka agar dapat menjadi penguat dan penopang bagi kita, keluarganya, dan masyarakat sosial mereka. 

Hendaklah kita selalu menjadi pendamping dan sahabatnya, berikanlah mereka pelukan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Tanamkan pada mereka nilai-nilai kesederhanaan dan rasa hormat. Ajari mereka perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Persiapkanlah mereka menjadi seorang  yang peduli dan menjadi seorang yang penyayang. 

Dan hendaklah tiada seorangpun warga masyarakat yang melalaikan tanggung jawabnya terhadap anak-anak, karena tanggung jawab tersebut merupakan tanggung jawab bersama yang dipikul oleh orang tuanya di rumah, guru-guru di sekolah, atau tempat di manapun dan masyarakat lainnya yang semuanya bertanggung jawab atas mereka. 

Jadi, orang tua bukanlah sebagai sosok yang menakutkan agar mereka sebagai orang tua menjadi panutan anak-anak mereka. Tetapi orang tua adalah sebagai sahabat di dalam memecahkan persoalan seorang anak. Orang tua sebagai pelarian dalam mencurahkan tentang permasalahan yang ditimbulkan ole seorang anak. Untuk itu orang tua agar tetap berlaku lembut terhadap anak-anak mereka. Bukan sebagai penakut atau monster.

END