Monday, March 31, 2025

KHOTBAH JUM'AT 28/02/2025: BAGAIMANA KITA MENYAMBUT RAMADAN?

Khotbah pertama

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah menganugerahkan kepada kita bulan Ramadhan, agar kita dapat meningkatkan kebaikan dan kedermawanan, dan dibukakan pintu-pintu surga untuk kita. Kita bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan pemilik segala keagungan dan kemuliaan, dan kita bersaksi bahwa junjungan dan Nabi kita Muhammad adalah penutup para rasul yang mulia, semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepadaNya, keluargaNya, para sahabatNya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan

Maka sekarang, aku menasihati kalian, wahai hamba-hamba Allah, dan diriku sendiri, agar bertakwa kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah : 183)

Wahai orang orang yang merindukan bulan Ramadan: Setelah sebelas bulan lamanya penantian dan kerinduan akan Ramadhan, dan jiwa hamba hambaNya telah bersiap untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya, kini telah tiba, menyinari kita dengan cahayanya, mendekat kepada kita dengan berkah dan rahasia (keutamaan)nya. Nabi SAW bersabda, saat mengabarkan kedatangannya: “Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang telah diwajibkan oleh Allah Azza wa Jalla untukmu berpuasa.  Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. (HR. Annasai)

Ya, Telah berhembus angin Ramadhan yang penuh berkah kepada kita, maka beruntunglah orang yang telah mempersiapkan diri untuknya, dan keselamatan bagi orang yang telah bertekad untuk memperbaiki ibadahnya di dalamnya, sehingga ia memanfaatkan waktunya dengan amal saleh, dan menjadikan siang dan malamnya sebagai kesempatan terbaik untuk melakukan ketaatan. Mereka itulah para pemenang di bulan Ramadhan, yang mengambil manfaat dari apa yang telah dikhususkan Allah padanya berupa turunnya rahmat dan ampunanNya. 

Maka bagaimana kita bisa menjadi bagian dari orang orang beruntung itu?? 

Cara terbaik untuk menyambut bulan Ramadan adalah dengan menyambutnya dengan hati yang bersih, jiwa yang suci, dan pikiran yang jernih, karena hati adalah tempat Tuhan memandang. Rasulullah saw bersabda: “Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian." (HR. Muslim)

Dan dengan kebaikannya, amal perbuatan kita pun akan menjadi baik, sesuai dengan sabda Nabi SAW: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula jasad itu keseluruhannya, dan jika ia rusak maka rusak pula jasad itu keseluruhannya, dan ketahuilah, sesungguhnya ia adalah hati.” (Muttafaqun Alaih)

Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk menyambut bulan Ramadan, wahai hamba Allah, adalah membuat jadwal/agenda Ramadhan untuk diri sendiri dan keluarga, di mana Anda menjauhi hal-hal yang melalaikan, mengurangi penggunaan perangkat elektronik dan segala hal yang membuang-buang waktu, dan menyinari rumah Anda dengan ketaatan dan amal saleh. 

Hal pertama yang hendaknya Anda jadwalkan adalah merutinkan shalat berjama'ah di masjid. Termasuk shalat Subuh, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ada lima shalat yang diwajibkan Allah SWT, maka siapa saja yang menyempurnakan wudhu'nya, dan melaksanakan shalat pada waktunya, menyempurnakan ruku’ nya dan khusyu'nya, maka Allah telah menjamin untuknya ampunan ” (HR. Abu Daud). 

 

Setiap muslim di bulan Ramadhan hendaknya menjadikan tilawah Al Quran sebagai bagian dari jadwal rutinitasnya, membacanya dengan khusyu'  dan penuh perenungan (tadabbur), karena membaca Al-Qur’an di bulan diturunkannya Al-Qur’an lebih agung pahalanya dan lebih besar dampaknya. "Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan bukti-bukti yang jelas tentang petunjuk dan pembeda." (Al Baqarah : 185)

Dan perbanyaklah berdoa di bulan ini wahai hamba-hamba Allah. Angkatlah tangan kalian kepada Allah dengan penuh harap dan tawakal. Karena Dia-lah yang berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doa kalian.” (Ghafir : 60) Terutama ketika berbuka, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Ada tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, dan di antaranya adalah orang yang berpuasa ketika berbuka” (HR. At Tirmidzi). 

Dan janganlah kamu lalai dalam beristighfar di waktu sahur, karena Allah SWT telah memuji hamba-hamba-Nya yang saleh dengan firman-Nya: “Dan orang-orang yang beristighfar di waktu sahur.” (Ali Imran : 17). 

Dan hendaklah menyiapkan sebagian harta untuk sedekah setiap malam, "meskipun hanya sebiji kurma.” (HR.At Tirmidzi), yang dapat memberi makan orang yang lapar atau saat berbuka bersama orang yang berpuasa. "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga." (HR Tirmidzi)

Wahai Hamba Allah: Sambutlah Ramadan dengan spirit  kekeluargaan, dan perbanyaklah kumpul keluarga yang dapat menghidupkan kebersamaan, rasa kasih sayang, dan solidaritas kekeluargaan. Perluaslah lingkaran silaturrahim dan ikatan keluarga. Ajaklah saudara dan kerabat, dan hindari segala macam perbedaan, karena Ramadan adalah kesempatan untuk saling memaafkan dan menyambung silaturrahim. Ambillah inisiatif. Untuk menyambung tali silaturahmi kalian yang terputus, karena dengan berinisiatif menyambung tali silaturahmi lebih besar keutamaan dan pahalanya. "Bukanlah orang yang menyambung shilatur rahim (dengan sempurna) adalah (karena) membalas (kebaikan keluarga/kerabatnya), akan tetapi orang yang menyambung shilatur rahim adalah orang yang jika diputuskan hubungan shilatur rahim dengannya maka dia (justru) menyambungnya.” (HR. Ahmad)

Dengan ini, kita sambut Ramadan dengan hati yang suci, amal shaleh, kecintaan keluarga, dan kasih sayang sosial. Ya Allah, bantulah kami di bulan Ramadan untuk berpuasa, mendirikan shalat, dan membaca Al Quran, dan terimalah amal shaleh kami, ya Allah Yang Maha Penyayang, dan tuntunlah kami semua untuk menaati-Mu, dan menaati orang-orang yang telah Engkau perintahkan untuk kami taati dalam firman-Mu, wahai Tuhan semesta alam: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kamu, (13)

Khotbah Kedua

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Muhammad al-Amin, dan kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Wahai umat yang beriman, di hari-hari yang penuh berkah ini, saat kita mendekati bulan Ramadan, datanglah sebuah peristiwa nasional yang sangat berharga, yaitu Hari Pendidikan Emirat, yang tahun ini mengusung slogan: “Kita semua mengajar, dan kita semua belajar.” Datangnya bulan penuh berkah ini bertepatan dengan dimulainya bulan Maret, yang oleh para pemimpin bijaksana kita telah ditetapkan sebagai bulan membaca nasional, dengan slogan: "Emirates Membaca."

Dengan kesadaran bahwa "membangun pikiran adalah dasar untuk membangun peradaban" dan bahwa membaca, pengetahuan dan pembelajaran berkelanjutan; Itulah kunci kemajuan dan kesejahteraan. Masyarakat tidak akan dibangun kecuali dengan ilmu pengetahuan, dan masyarakat tidak akan maju kecuali dengan ilmu, dan peradaban tidak akan bangkit kecuali dengan kesungguhan para ulama dan mahakarya para penggagas yang inovatif.

Allah SWT berfirman: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (14) 

Dan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed, Presiden Negara, semoga Tuhan melindunginya, berkata: “Tidak ada tempat di masa depan bagi mereka yang tak berilmu dan tidak berpengetahuan, maka pelajarilah segala bidang yang bermanfaat, dan teruslah membaca berbagai ilmu yang berguna, dan doronglah anak-anakmu untuk mengejarnya.

Ajari mereka bahwa Ramadhan bukanlah bulan untuk bermalas-malasan dan banyak beristirahat, tetapi untuk memanfaatkan setiap detiknya untuk ketaatan, ibadah, belajar dan membaca. Bangkitkanlah kecintaan mereka pada buku, dan penghargaan terhadap guru, karena guru adalah pembimbing mereka menuju kesuksesan, dan mengawal mereka menuju kesuksesan yang hakiki dan mereka telah menanamkan dalam jiwa mereka bahwa sekolah dan universitas adalah sumber pengetahuan dan pusat komunitas yang mengembangkan kemampuan ilmiah mereka, memperkuat ikatan sosial mereka, dan melestarikan nilai-nilai nasional dan identitas bangsa mereka.

Semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka. Semoga Allah merahmati Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan semua sahabat mulia lainnya.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang beriman kepada-Mu, penyembah-Mu, orang-orang yang bertaubat kepada-Mu, orang-orang yang mencari ampunan di waktu fajar, dan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tua kami. Kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah membesarkan kami di waktu kecil, wahai Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang. “Ya Allah, datangkanlah Ramadhan kepada kami dengan rasa aman, iman, keselamatan, Islam, dan kesuksesan dalam apa yang Engkau cintai dan ridhoi.”

Ya Allah, berikanlah stabilitas, kemakmuran, dan kemakmuran bagi Negara Emirat. Ya Allah, berikanlah kesejahteraan yang sempurna kepada kami dan berikanlah keberkahan kepada kami dalam hal rezeki, istri, dan anak-anak kami.

Ya Tuhan, berikanlah kesuksesan kepada Presiden Negara, Sheikh Mohammed bin Zayed, para wakilnya, saudara-saudaranya, para penguasa Emirat, Putra Mahkota yang setia, dan wakil penguasa di Al Dhafra, kepada apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, sayangilah Syekh Zayed, Syekh Rashid dan para pendiri bangsa, dan masukkanlah mereka dengan karunia-Mu ke dalam surga-Mu yang luas, dan masukkanlah para syuhada umat ini ke dalam rahmat dan ampunan-Mu. Ya Allah, kasihanilah kaum muslimin laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, yang masih hidup dan yang sudah meninggal.

MA  Abu Dhabi: 28/02/2025

KHOTBAH JUM'AT 25/03/2025: SAMPAI BERTEMU KEMBALI BULAN RAMADHAN

Khotbah Pertama:

 Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah Swt dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Bulan Ramadan masih membuka pintu-pintu ketaatan bagi kita semua, dan malam-malamnya terus dipenuhi dengan keberkahan. Rahmat-Nya tidak pernah berakhir, catatan amal kebaikan dan pintu surga belum ditutup. Tidakkah kita mendengar sabda Rasulullah Saw ketika beliau Saw mengabarkan kabar gembira kepada kita: 

 “Dan Allah Swt di bulan Ramadhan akan membebaskan orang-orang dari neraka setiap malam.” (HR. Ibnu Majah) 

 Hendaklah kita berhati-hati atas harta yang tersisa untuk membebaskan apa yang terikat di leher kita. Allah Swt berfirman:

“….Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan….” (QS. Ali Imran : 185) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Hendaklah kita bergegas dan tekun dalam ketaatan, serta hendaklah kita tunjukkan tekad kita dalam beribadah kepada-Nya. Rasulullah Saw bersabda:

Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Bukhari) 

Maka barang siapa yang telah menabur kebaikan di masa lalu, maka hendaklah ia terus berusaha agar dapat memetik hasil yang terbaik dari apa yang telah dipersembahkannya, karena buah tidaklah dipetik kecuali jika telah masak secara sempurna, dan amal tidak akan diterima kecuali jika diakhiri dengan kebaikan. Ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah Swt, bahwa ada satu malam yang sedang kita perjuangkan untuk dicapai dan untuk diperoleh pahalanya yang besar, serta kita diperintahkan untuk mencarinya hingga malam terakhir. Rasulullah Saw bersabda: ٍ 

 “Carilah Lailatul Qadar di malam-malam terakhir.” 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Hendaklah kita menjaga keuntungan dan kemanfaatan di bulan Ramadhan dan teruslah melakukan hal itu di sepanjang tahun, seperti menjaga shalat malam. Barang siapa yang gemar melaksanakan shalat malam, maka hendaklah ia gemar melaksanakannya sepanjang tahun, dan itu merupakan wasiat Rasulullah Saw. Amr bin Ash Ra pernah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: 

 “Wahai Hamba Allah, janganlah engkau meniru si Fulan itu, dahulu ia sholat malam, tetapi kini ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Barang siapa yang telah terbiasa berpuasa di bulan Ramadan, maka hendaklah menjadikan puasa untuk kita kerjakan di hari-hari lainnya. Rasulullah Saw bersabda: 

Barangsiapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan keridhaan Allah, kemudian hidupnya diakhiri dengan itu, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Kita sebagai orang-orang yang telah dikaruniai Al Qur’an, maka hendaklah berhati-hati dari meninggalkannya setelah melalui bulan Ramadhan, karena sesungguhnya ia adalah kalam Allah Yang Maha Penyayang, sumber ketenangan dan ketenteraman. Allah Swt berfirman: ٰ ا

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS. Ar Ra’d : 28) 

Bagi orang-orang yang dermawan dalam memberi makan dan infaq, hendaklah lebih memperbanyak dalam berbuat kebaikan, niscaya akan memperoleh pahala dua kali lipat dari Allah Swt yang Maha Pemberi Rezeki. Allah Swt berfirman: 

 “….Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba : 39) 

Bagi orang-orang yang senantiasa menjaga dzikir dan senantiasa memohon ampunan di bulan Ramadhan, maka hendaklah terus menerus menjaga dzikir dan ampunan hingga pada malam hari dan ujung siang hari. Allah Swt berfirman: ْ 

 “Bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari agar engkau merasa tenang.” (QS. Toha : 130) 

Dan bagi orang-orang yang senantiasa bersemangat untuk melakukan kebaikan dan amal shaleh di bulan Ramadan, hendaklah tidak meninggalkan kebiasaannya dan tidak meninggalkan amalan bulan Ramadhan setelah mengucapkan selamat tinggal kepadanya, tetapi teruslah melakukan amalan-amalan bulan Ramadhan di setiap harinya, karena demikianlah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Ummul Mukminin, Aisyah ra pernah ditanya: 

Bagaimana amalan Rasulullah Saw? Apakah amalan Rasulullah hanya khusus untuk hari-hari tertentu?” Aisyah ra menjawab: “Tidak, amalan Rasulullah Saw itu terus menerus”.

Rasulullah Saw bersabda: 

 “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan terus-menerus, walaupun sedikit.” (HR. Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita memohon dan berdoa kepada Allah Swt. Semoga Allah Swt menutup Ramadan kita dengan keridhaan-Nya dan membebaskan kita dari api neraka, serta memasukkan kita ke dalam golongan ahli surga-Nya. Semoga Allah Swt menganugerahkan kepada kita kemudahan untuk patuh kepada-Nya, patuh kepada Rasul-Nya Muhammad dan patuh kepada orang yang Allah perintahkan untuk kita patuhi. Sebagaimana Firman-Nya: ....

 “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa : 59)

Khotbah Kedua:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Allah Swt telah menetapkan bagi kita semua satu kewajiban untuk menaati-Nya, yang dapat menyempurnakan puasa kita dan menutupi kekurangan-kekurangan kita, yaitu Zakat Fitrah. Dari Ibnu Abbas ra pernah berkata: 

Rasulullah Saw mewajibkan zakat fithri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin.” (HR. Abu Daud) 

Zakat fitrah itu wajib bagi setiap muslim, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk dinafkahinya, tak terkecuali keluarganya. Rasulullah Saw telah menjelaskan kepada kita tentang besaran zakat fitrah, yaitu setara dengan 2,5 kg makanan pokok penduduk suatu negara. Para ulama juga telah memperbolehkan membayar nilainya karena lebih bermanfaat bagi orang-orang miskin. Dan waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah setelah terbit fajar pada Hari Raya Fitri hingga datangnya waktu shalat Idulfitri. 

Maka dari itu, hendaklah kita menunaikan zakat fitrah pada waktunya dengan hati yang tenteram, agar kita dapat mensucikan puasa dan harta kita, menyenangkan Tuhan kita, dan membahagiakan orang lain. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Luas Rahmat-Nya, telah menetapkan bagi kita hari raya yang dapat menenangkan jiwa dan menenteramkan hati, sesungguhnya itu adalah Idulfitri yang akan kita sambut dengan penuh pujian dan penghormatan. Allah Swt berfirman: 

 “….Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah : 185) 

Ibaadallah. Hendaklah kita bertakbir kepada Allah Swt ketika memasuki Hari Raya Fitri dan ketika kita mendatangi masjid-masjid dan tempat-tempat shalat kita, dengan mengucapkan:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan hanya bagi Allah segala puji.” 

Hendaklah kita bersyukur kepada-Nya, atas petunjuk-Nya kepada kita. Hendaklah kita bergembira dan berbahagia atas karunia-Nya dan rahmat-Nya yang diberikan kepada kita. Semoga kebahagiaan kita di dunia ini menjadi sempurna, dan semoga kita semua memperoleh keridhaan Tuhan kita di akhirat.

 Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Demikian khotbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh. 

MA Solo: 25/03/2025

Tuesday, March 25, 2025

KHOTBAH JUM'AT 13-12-2024: INCREASING OFFSPRING A NECESSITY AND RESPONSIBILITY

 First Khutba: 

All praise is due to Allah, who created us for His worship and commanded us to populate His earth. We bear witness that there is no deity worthy of worship except Allah, alone without partner. We bear witness that our master and prophet Muhammadصلى الله عليه وسلم is His servant and messenger. May Allah send blessings and peace upon him, his family, his companions, and all who follow them in righteousness until the Day of Judgment. To proceed: I advise myself and you, O servants of Allah, to be mindful of Allah, as He, the Exalted, said:

 . ولقد وصينا الذين أوتوا الكتابمن قبلكم وإياكم أن اتقوا ّللا   "And We certainly enjoined those who were given the Scripture before you and yourselves to fear Allah.

O Believers: Indeed, among the greatest objectives of our true religion is the preservation and continuation of the offspring.  Allah, Glorified and Exalted, created us from male and female so that we may contribute to the continuity and growth of humanity through righteous offspring children who worship their Lord, bring goodness to the earth, serve their homeland, and build their society on lofty values. Allah, the Exalted, says:

  جعل لكم من أنفسكم أزواجاوجعل لكم من أزواجكم بنين وحفدة﴾ وّللا   "And Allah has made for you from yourselves mates and has made for you from your mates sons and grandchildren." 

The Prophet صلى الله عليه وسلم considered a woman's ability to bear children among her greatest virtues and a reason for choosing her in marriage. He صلى الله عليه وسلم said:

  تزوجوا الودودالولود،فإني مكاثربكم اْلمم يوم القيامة   “Marry the loving, fertile woman, for I will be proud of you before the nations on the Day of Resurrection.”.

Increasing offspring is both a religious obligation and a national responsibility, as it contributes to the protection and sustainability of nations. Righteous offspring are among the greatest contributions a person can make to their homeland. They provide support in old age and serve as a treasure for the Hereafter. Indeed, they are part of the ongoing deeds whose rewards continue after a person's death. The Prophet صلى الله عليه وسلم said: 

إذامات ن اْلنسا انقطع عنه عملهإَّلمن ثَلثة : إَّل ن م صدق ة ة جاري ، أو م عل فع ينت به ، أوول د صالح يدعوله   "When a person dies, their deeds come to an end except for three: ongoing charity, beneficial knowledge, or a righteous child who prays for them." 

Servants of Allah, the means of increasing offspring are numerous and varied. 

Among them is early marriage for young men and women. The Prophet   صلى الله عليه وسلم  :saying, encouraged the youth to marry

  يامعشرالشباب،من استطاع منكم الباءةفليتزوج،  فإنهأغضللبصروأحصن للفرج  "O young men, whoever among you has the ability to sustain a wife should marry, for it is more effective in lowering the gaze and guarding chastity." 

And he ,صلى الله عليه وسلم said to the girl’s family: 

إذا خطبإليكم من ترضون دينه كن وخلقهفزوجوه، إَّلتفعلوا ت فتنةفياْلرضوفساد عريض  “If someone proposes to you whose religion and character you are satisfied with, then marry her to him. If you do not do so, there will be great turmoil and corruption on earth.” 

 So, young man, you should accept marriage early, leaving behind what Satan may whisper to you, or what you may hear from some friends, that marriage is an obstacle to enjoying life, that it is a useless responsibility, and that circumstances have changed and conditions have altered. And you, young lady, should not refrain from marrying someone who is suitable for you, claiming that you are busy with your studies or that you have time for work. Rather, hasten to get married, for in it is comfort and tranquility, love and mercy, and in it is protection for you both from falling into what is forbidden and bearing burdens and sins. And beware of delaying having children after marriage or being content with one or two children for fear of spending too much or fearing a lack of provisions, these are strange customs in our society and are contrary to the law of our Lord. Allah the Almighty said: 

 إنّللاهوا لرزاق   "Indeed, it is Allah who is the Provider" . 

Provision is in Allah's hands, and every child is born with their sustenance decreed for them while they are still in their mother's womb. Among the means that help in increasing childbearing are: paying attention to reproductive health, conducting medical and genetic tests before marriage, and benefiting from medical assisted reproduction techniques, according to the approved controls and conditions. Have you not heard the words of your Prophet :صلى الله عليه وسلم

 دواء, له وضع إَّل داء يضع لم وجل عز ّللا فإن تداووا  “Seek treatment, for Allah Almighty has not created a disease without also creating a cure for it.”.

Servants of Allah: Among the means that Islam has prescribed to achieve the goal of preserving and increasing offspring is polygamy, (plural marriage) for those who are capable of it and committed to justice in its practice. Allah Almighty says:

  فانكحواما طابلكم من النساءمثنىوثَلثورباع  “Then marry those that please you of [other] women, two, three, or four” . 

This increases the offspring and extends the generations. It also protects our daughters, sisters, and relatives from becoming spinsters. For a woman to be with a husband who takes care of her, preserves her dignity, and protects her honor, even if she is a second, third, or fourth wife, is better for her than falling into the challenges of remaining unmarried. So be aware of your reality, and hasten to the causes of the growth of your families and the multiplication of your offspring, and obey your Lord, your Prophet, and your ruler, in accordance with the saying of Allah:

 يا أيها الذين آمنوا أطيعوا ّللا وأطيعوا الرسول وأولياْلمرمنكم  “O you who have believed, obey Allah and obey the Messenger and those in authority among you”. 

I say these words and I seek forgiveness from Allah, for me and for you. 

The Second Khutba

Praise be to Allah as He deserves to be praised, and peace and blessings be upon our Master Muhammadصلى الله عليه وسلم His Prophet and Servant, and upon his family and companions and those who follow his guidance after him. 

O servants of Allah; Family growth and population increase is a national mission that contributes to facing challenges, achieving accomplishments, and supporting the stability, development, progress, and prosperity of nations. This is the responsibility of every young man and woman. The continuation of the current reproductive situation poses a grave threat to humanity, negatively impacts the population structure, weakens economic development, increases social and health burdens, reduces the ability to compete globally, and greatly affects development. 

The founder of the state, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, may Allah bless his soul, said: 

This defect still represents a dangerous situation that threatens the stability of our society and the destiny of our generations. Every individual among the sons of the nation must realize that he is fully responsible, in solidarity with the state, for treating and correcting this defect.” 

Therefore, our wise leadership has created a new ministry called the Ministry of Family, with the aim of strengthening family formation, raising birth rates, and achieving stability and societal cohesion. So strive, O servants of Allah, for that which will achieve the objectives of your religion and the interests of your country, and realize the wisdom of your Lord’s law, for He, the Most High, has said addressing you:

وما كان ملؤمن وَّل مؤمنة إذا قض ى ّللا ورسوله أمرا أن يكون لهم الخيرةمن أمرهم ومن يعصّللاورسولهفقد ضل ضَلَّلمبينا   “It is not for a believing man or a believing woman, when Allah and His Messenger have decided a matter, that they should [thereafter] have any choice about their affair. And whoever disobeys Allah and His Messenger has certainly strayed into clear error.

O Allah, send prayers and peace upon our master and prophet Muhammad, and upon his family, companions and followers. May Allah be pleased with Abu Bakr, Umar, Uthman, Ali and all the noble companions. O Allah, make us believers in You, worshippers of You, and repentant to You, and dutiful to our parents. Have mercy on them as they raised us when we were young, O Most Merciful of the merciful. O Allah, grant the State of the Emirates stability, progress and prosperity, O Allah, and well-being for us, and bless us in our provisions, our spouses and our children.O Allah, grant success to the Head of State, Sheikh Mohammed bin Zayed, his deputies and his brothers, the Rulers of the Emirates, and his faithful Crown Prince, for what You love and are pleased with. O Allah, have mercy on Sheikh Zayed, Sheikh Rashid, and the founding leaders, and admit them by Your grace into the spacious gardens of Paradise, and include the martyrs of the homeland in Your mercy and forgiveness. O Allah, have mercy on the Muslim men and women, and the believing men and women: the living and the dead. O Allah, send us rain and do not make us among the despairing. O Allah, help us, O Allah, help us, O Allah, help us.

Our Lord, give us in this world that which is good and in the Hereafter that which is good and protect us from the punishment of the Fire  ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي ر اآلخرة حسنة وقنا عذاب النا  . 

Servants of Allah: 

Remember Allah, the Great, the Majestic, and He will remember you. And thank Him for His blessings and He will increase them for you. 

Establish prayer

 )1(Surah An-Nisa 4:131 )2(Surah An-Nahl 16:72. )3(Sunan Abu Dawood . )4(Sahih Muslim )5(Sahih al-Bukhari and Sahih Muslim . )6(Al-Tirmidhi and Ibn Majah )7(Adh-Dhariyat, verse 58 11 | الجمعة: 12جمادى اآلخر 1446هـ املو افق: 2024/12/13م )8(Abu Dawood )9(Surah An-Nisa: 3 )10(Surah An-Nisa: 5

Sunday, March 23, 2025

KHOTBAH JUM'AT 14/2/2025: MENGHORMATI SUAMI

Khotbah Pertama:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Pada suatu hari, sebelas orang wanita duduk berkumpul dan masing-masing dari mereka menceritakan kisahnya dengan suaminya. Salah satu dari mereka adalah wanita yang bijak dan cerdas yang menghargai keadaan suaminya. Wanita itu menyebutkan bahwa suaminya murah hati kepadanya, menghabiskan hartanya untuknya, memberinya kebaikan, selalu menemani dan bersikap baik kepadanya, serta membuatnya bahagia dan menghormati keluarganya. Maka siapakah wanita itu? Wanita itu adalah Ummu Zar. Siti Aisyah ra pernah menceritakan kisah Ummu Zar dengan suaminya Abu Zar kepada Rasulullah saw, lalu Rasulullah saw bersabda: 

Aku terhadapmu adalah seperti Abu Zar terhadap Ummu Zar.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Lalu Siti Aisyah ra pun menjawabnya, seraya mengakui kebaikannya dan menyebut-nyebut kebaikannya seraya berkata: 

Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah. Engkau lebih baik bagiku daripada Abu Zar.” 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Salah satu penghormatan seorang istri kepada suaminya adalah dengan senantiasa memujinya di hadapan orang lain dan menjaga dirinya ketika suaminya tidak berada di rumah. Sifat mulia ini hendaklah menghiasi para istri yang sholeha dan setia, sebagaimana yang telah Allah Swt katakan: 

“….Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka)….” (QS. An Nisa : 34) 

Istri yang sholeha baik sebagai wanita karir atau ibu rumah tangga akan senantiasa menghormati dan memuji perbuatan suaminya, karena ia menyadari bahwa suami adalah sandaran, tempat berlindung, dan sosok pelindung keluarganya. Menghormatinya adalah hak yang paling utama baginya, karena suami adalah orang yang telah bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarganya serta melakukan segala cara untuk membahagiakan keluarganya. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya menghormati suami merupakan budaya yang luhur, yang mana di atasnya rumah tangga dibangun dan keluarga didirikan. Maka, setiap istri wajib menanamkan budaya ini kepada anak-anaknya dengan menghormati suaminya, karena ia adalah teladan dan panutan bagi mereka. Seorang istri hendaklah menanamkan kepada anak-anaknya melalui tutur kata dan perbuatannya hingga menjadi budaya di seluruh lapisan masyarakat. Sesungguhnya salah satu cara istri menunjukkan penghormatan kepada suaminya adalah dengan mengungkapkan rasa terima kasih kepadanya, karena barangsiapa yang tidak banyak bersyukur, maka ia tidak akan bersyukur kepada yang sedikit. Rasulullah saw bersabda: 

Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada orang lain.” (HR. Abu Daud) 

Salah satu keutamaan bagi para istri adalah mengucapkan terima kasih kepada suaminya dan memujinya di hadapan keluarga suaminya maupun keluarga dirinya. Hendaklah dia tidak terhalang oleh rasa malunya untuk mengucapkan terima kasih kepada suaminya, dengan ungkapan yang paling lembut yang menyenangkannya dan dengan nama panggilan yang disukai suaminya, sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwa

Allah tidak akan memandang seorang wanita yang tidak berterima kasih pada suaminya.” (HR. An Nasa’i) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Sudah sepatutnya bagi seorang istri untuk mendukung apa yang menjadi keputusan suaminya, menghargai ucapan dan pendiriannya, tidak mencela dan merendahkannya, tidak mempermalukannya atas kekeliruan dan kelemahannya, serta menghindari berdebat dan bertengkar dengannya, sehingga dia tidak menjadi orang yang apabila bertengkar dia berbuat kecurangan (licik). Akan tetapi sebaliknya, seorang istri hendaklah mengambil inisiatif untuk berdamai dengan suaminya demi menjaga keharmonisan di dalam rumah tangganya, sebagaimana hadits Rasulullah Saw:

 “Sebaik-baik wanita dari ahli surga, penyayang, subur dan taat kepada suaminya. Apabila ia tersakiti atau terluka ia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya seraya berkata: “duhai suami …inilah tanganku yang terulur pada tanganmu memohon maafmu. Sungguh aku tak mampu memejamkan mata hingga engkau ridho.” (HR. An Nasa’i) 

Betapa besar penghormatan yang diberikan kepada seorang suami, maka betapa besar pula pengaruh positif yang diberikannya, jika hal itu muncul dari hati seorang istri yang bijak, yang menjaga privasi suaminya dan mendorong untuk meraih cita-citanya. 

 Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya istri yang bijak dalam hidupnya, yang tulus dalam cinta dan menghormati suaminya adalah istri yang tidak membebani suaminya di luar kesanggupannya, tidak membandingkan keadaannya. Tidakkah kalian tahu bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan? Dan kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Tidakkah kalian menyadari bahwa adalah kewajiban seorang istri untuk memperhatikan keadaan suaminya, sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw:

Lihatlah siapa yang berada di bawah kalian, dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, sebab yang demikian lebih patut agar kalian tidak memandang remeh nikmat Allah atas kalian.” (HR. Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.ُ 

Mari kita memohon kepada Allah Swt. Semoga Allah meridai keluarga kita semua dan mengisi keluarga dan rumah-rumah kita dengan kebahagiaan dan kenteraman. Ya Allah anugerahkanlah kami semua kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu: ....

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59)

Khutbah Kedua:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya penghargaan dan penghormatan istri terhadap suaminya merupakan hasil penghargaan dan penghormatan sang suami terhadap istrinya. Saling menghargai dan menghormati adalah kewajiban bersama dan sudah menjadi fitrah manusia serta hasrat kejiwaan yang nampak dalam setiap hubungan manusia. Terlebih lagi dalam hubungan suami-istri, demikian itu lebih penting dan memiliki dampak yang lebih dalam di antara mereka, sehingga menjadi penyebab keberhasilan, kebahagiaan dan keberlangsungan dalam rumah tangga. Saling menghargai dan menghormati juga merupakan obat bagi hati yang dapat menenangkannya, dan mampu memperkuat stabilitas dalam keluarga. Di antara suami dan istri hendaklah sama-sama meluangkan waktunya untuk berdialog walaupun hanya satu jam dalam sehari, di mana mereka dapat saling berkata romantis dan saling menghormati yang dapat membantu menghadapi tantangan dan rasa kekhawatiran sehari-hari, serta membantu membebaskan dari berbagai tekanan hidup. Maka mari kita renungkan bersama hadits Rasulullah Saw tentang cara mewujudkan komunikasi yang paling luhur antara suami dan istri. Ketika Rasulullah Saw berkata kepada istrinya Siti Aisyah Ra:

“Sesungguhnya aku benar-benar tahu saat kamu senang padaku dan saat kamu marah padaku.” Aisyah berkata, “Aku bertanya, “Dari mana Engkau mengetahui hal itu?”, maka Nabi pun menjawab, “Jika kamu senang padaku, maka kamu berkata, ‘Demi Tuhan Muhammad.’ Namun bila kamu sedang marah padaku, maka kamu berkata, ‘Tidak. Demi Tuhan Ibrahim.” Aku pun berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak menyebut namamu (saat marah).” (HR Bukhari dan Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Betapa indahnya rasa saling menghargai dan menghormati antara suami dan istri. Betapa pentingnya waktu untuk berdialog di antara mereka. Sudah sepantasnya setiap pasangan menjadikan saling menghargai dan menghormati sebagai cara hidup, yang mana dengannya mereka dapat memperbarui rasa kehangatan dalam berkeluarga, meningkatkan kestabilan jiwa bagi anak-anaknya, dan mempererat ikatan kasih sayang di antara mereka. Jika seorang suami menemukan kebahagiaannya di dalam rumah, maka ia akan lebih kreatif dan semangat dalam pekerjaannya yang akan menguntungkan keluarganya dan membawa kebaikan bagi masyarakat dan negaranya. Allah Swt berfirman: 

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Rum : 21) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.ُ 

Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh. 

MA Solo: 14/02/2025

KHOTBAH JUMAT - MENGHADIRKAN HATI SAAT SALAT

Khutbah Pertama

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah-sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada-Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik takwa. 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Selayaknya orang-orang beriman merasakan ketenangan dalam sebagian salatnya di mana pada saat itu hatinya terputus dari perkara-perkara dunia dan segala urusannya. Hati seorang mukmin senantiasa terhubung kepada Allah Swt. Ia merasakan keagungan Allah Swt, sehingga merasakan kenikmatan dalam jiwanya, dan ketenteraman memenuhi hatinya. Ia berharap keadaan tersebut terus berlanjut dan tidak pernah berakhir. 

Tahukah apa di balik keadaan itu wahai hamba Allah? 

Sesungguhnya itu adalah keadaan menghadirkan hati dalam salat. Marilah kita tingkatkan kualitas salat kita, agar salat kita diterima sebagaimana diterimanya salat Nabi Muhammad Saw. Beliau Saw menjadikan salat sebagai penyejuk hati, sehingga hatinya selalu merasa tenteram, dan suatu ketika beliau Saw pernah bersabda kepada muadzinnya:

أ“Iqomahlah (dirikanlah salat) dan berikanlah kami ketenangan melalui salat itu.” (HR. Abu Daud)

Sesungguhnya salat-salat kita bukan sekedar gerakan fisik tetapi salat menjadi perjalanan spiritual yang dapat menyentuh hati. Gerakan dan perkataan dalam salat akan menambah pahala ketika kita menghadirkan hati di dalamnya. Dengan menghadirkan hati, kita dapat merasakan nikmatnya salat dan menikmati manisnya berdiri di hadapan Allah Swt.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Apabila kita mendengar adzan, maka ketahuilah bahwa itu adalah seruan Allah Swt kepada kita. Hendaklah kita menanggapi seruan itu dan mengulangi kalimat-kalimatnya, serta merenungi makna kalimat Allahu Akbar. Rasakanlah bahwa Allah lebih besar dan agung dari segala sesuatu. Hendaklah hentikan sejenak hubungan kalian dengan segala ciptaan-Nya dan bergegaslah menghadap kepada Sang Pencipta ketika mendengar kalimat: 

Marilah kita salat…. Marilah kita menuju kemenangan….” 

Yang demikian itu adalah tuntunan Rasulullah Saw, bahkan beliau Saw ketika mendengarkan adzan, beliau langsung berdiri. Artinya: Beliau Saw bangkit dan menyegerakan untuk berwudhu. Begitu juga orang yang hatinya dekat dengan Allah Swt, hendaklah ia segera berwudhu untuk salat, karena dengan berwudhu ia akan merasa dosa-dosanya terhapus. Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa berwudhu dan menyempurnakanya, maka semua dosa keluar dari jasadnya, hingga dari ujung kuku kukunya.” (HR. Muslim) 

Dan ketika kita telah selesai berwudhu, maka persiapkanlah hati kita untuk menghadap Allah Swt seraya berdoa:  

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.” 

Sesungguhnya orang yang berdoa setelah wudhu adalah sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw: 

Orang yang dibukakan baginya pintu-pintu Surga yang delapan, sehingga ia masuk dari pintu mana saja yang ia kehendak.” (HR. Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sungguh betapa agungnya salat sebagai pertemuan yang luar biasa antara makhluk dengan Tuhannya. Maka ketika akan melaksanakannya, hendaklah persiapkan diri kita dengan berwudhu, memakai parfum dan wewangian, serta mengenakan pakaian yang terbaik, sebagaimana firman Allah Swt: ٍ  

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid….” (QS. Al A’raf : 31)

 Ketika hendak salat berjama’ah, maka berhati-hatilah agar tidak mengganggu yang lain dengan bau yang tidak sedap, Rasulullah Saw bersabda: 

Para malaikat terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).” (HR. Muslim) 

Sudah sepantasnya kita menyadari keagungan pertemuan (salat) ini, sebagaimana halnya pertemuan dengan orang-orang yang saleh dan bertaqwa. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa ketika Ali bin Husein Ra berwudhu, lalu kondisinya berubah. Ketika ditanya tentang hal itu, ia berkata: 

Tidakkah kalian tahu di hadapan siapa aku berdiri? Dan dengan siapa aku berbicara?” Ya, wahai hamba Allah, engkau berbicara dalam doamu kepada Yang Maha Hidup Kekal, Yang Maha Mandiri.” “(Dia) yang melihat ketika engkau berdiri (untuk salat) * Dan, (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.”(QS. Asy Syu’ara) 

 Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya orang-orang yang hati dan pikirannya lalai dalam salat adalah orang-orang yang merugi, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw: 

 “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang mengerjakan salat, namun pahala salatnya hanya sepersepuluh dari salatnya.” (HR. Abu Daud) 

Mereka yang lalai dalam salatnya adalah mereka yang tidak merasakan keagungan Allah Swt dan mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan-Nya. Sesungguhnya mereka tidak memperhatikan apa yang disabdakan Rasulullah Saw:

 “Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian sedang salat, maka ia sedang berkomunikasi dengan Tuhannya.” (HR. Bukhari) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Di antara hal-hal yang membantu orang beriman untuk menghadirkan hatinya dalam salat adalah ia melakukannya dengan perlahan-lahan (tidak terburu-buru), dan ia melaksanakannya dengan ketenangan dan kewibawaan. Ketika ia salat dan mulai membaca surat Al-Fatihah, ia menyadari bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

"Apabila ia membaca: “Segala puji bagi Allah Robb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘Hamba-Ku memuji-Ku.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘Hamba-Ku memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘Hamba-Ku menyerahkan urusannya kepada-Ku.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepada-Mulah aku menyembah dan hanya kepada-Mulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hamba-Ku. Dan hamba-Ku mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku mendapatkan sesuatu yang dia minta’.” (HR. Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.ُ 

Mari kita memohon kepada Allah Swt, semoga Allah Swt menjadikan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dapat menjaga salat, menganugerahkan kepada kita kemudahan untuk patuh kepada-Nya, patuh kepada Rasul-Nya Muhammad dan patuh kepada orang yang Allah Swt perintahkan untuk kita patuhi. Sebagaimana Firman-Nya: 

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. 

Ketika kita melakukan ruku’ dalam salat, maka hendaklah kita mengagungkan dan memuji Allah, seraya berkata: 

Maha Suci Allah, Tuhan-ku yang Maha Agung” 

Rasulullah Saw bersabda: 

Adapun saat ruku’, maka agungkanlah Tuhan kalian.” (HR. Muslim) 

Dan apabila kita bangun dari ruku’, maka hendaklah kita bertahmid kepada Allah Swt, seraya berkata:  

Ya Allah Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu, dengan pujian yang sepenuh langit sepenuh bumi, sepenuh ruang di antara langit dan bumi, dan sepenuh apapun yang Engkau kehendaki setelah itu.” (HR. Muslim) 

Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. 

Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla mendengarkan pujian dan menjawab doa kita, serta mengampuni dosa-dosa kita. Rasulullah saw bersabda:  

Apabila imam mengucapkan: ‘Sami’allahu Liman Hamidah’ maka ucapkan: 'Rabbana Wa Lakal Hamdu’. Barangsiapa ucapannya berbarengan dengan ucapan para malaikat, maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Dan apabila kita telah sampai pada rukun salat yang paling utama dan bersujud di hadapan Allah Swt, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kita berada pada kedudukan yang paling mulia, yaitu kedudukan di mana kita hanya bersama Allah Swt, dekat kepada Sang Pencipta, dan berserah diri kepada-Nya. Hendaklah kita mengucapkan:  

Maha Suci Allah, Tuhan-ku yang Maha Tinggi”. 

 Rasulullah Saw bersabda: ا

Kondisi hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim) 

Ketika di akhir salat, maka hendaklah sampaikan salam yang terbaik kepada Allah Swt, berikanlah salam kedamaian kepada Nabi Muhammad Saw dan kepada diri kita, dan sertakanlah hamba-hamba Allah Swt yang saleh dalam salam kita. Nabi Muhammad Saw bersabda: 

Sesungguhnya amalan pertama seorang hamba yang akan diadili di hari kiamat adalah sholat, apabila baik sholatnya, maka ia telah menang dan selamat, namun apabila rusak sholatnya, maka ia telah celaka dan merugi. Dan jika kurang sholat wajibnya, Allah berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?’ Maka dengan sholat sunnahnya disempurnakanlah sholat wajibnya.” (HR. At Tirmidzi) 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah swt yang sholeh.

KHOOTBAH JUM'AT 28-2-2025: BAGAIMANA KITA MENYAMBUT BULAN RAMADAN

Khotbah Pertama:

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah menganugerahkan kepada kita bulan Ramadhan, agar kita dapat meningkatkan kebaikan dan kedermawanan, dan dibukakan pintu-pintu surga untuk kita. Kita bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan pemilik segala keagungan dan kemuliaan, dan kita bersaksi bahwa junjungan dan Nabi kita Muhammad adalah penutup para rasul yang mulia, semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepadaNya, keluargaNya, para sahabatNya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan

Maka sekarang, aku menasihati kalian, wahai hamba-hamba Allah, dan diriku sendiri, agar bertakwa kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah : 183)

Wahai orang orang yang merindukan bulan Ramadan: Setelah sebelas bulan lamanya penantian dan kerinduan akan Ramadhan, dan jiwa hamba hambaNya telah bersiap untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya, kini telah tiba, menyinari kita dengan cahayanya, mendekat kepada kita dengan berkah dan rahasia (keutamaan)nya. Nabi SAW bersabda, saat mengabarkan kedatangannya: “Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang telah diwajibkan oleh Allah Azza wa Jalla untukmu berpuasa.  Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. (HR. Annasai)

Ya, Telah berhembus angin Ramadhan yang penuh berkah kepada kita, maka beruntunglah orang yang telah mempersiapkan diri untuknya, dan keselamatan bagi orang yang telah bertekad untuk memperbaiki ibadahnya di dalamnya, sehingga ia memanfaatkan waktunya dengan amal saleh, dan menjadikan siang dan malamnya sebagai kesempatan terbaik untuk melakukan ketaatan. Mereka itulah para pemenang di bulan Ramadhan, yang mengambil manfaat dari apa yang telah dikhususkan Allah padanya berupa turunnya rahmat dan ampunanNya. 

Maka bagaimana kita bisa menjadi bagian dari orang orang beruntung itu?? 

Cara terbaik untuk menyambut bulan Ramadan adalah dengan menyambutnya dengan hati yang bersih, jiwa yang suci, dan pikiran yang jernih, karena hati adalah tempat Tuhan memandang. Rasulullah saw bersabda: “Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian." (HR. Muslim)

Dan dengan kebaikannya, amal perbuatan kita pun akan menjadi baik, sesuai dengan sabda Nabi SAW: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula jasad itu keseluruhannya, dan jika ia rusak maka rusak pula jasad itu keseluruhannya, dan ketahuilah, sesungguhnya ia adalah hati.” (Muttafaqun Alaih)

Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk menyambut bulan Ramadan, wahai hamba Allah, adalah membuat jadwal/agenda Ramadhan untuk diri sendiri dan keluarga, di mana Anda menjauhi hal-hal yang melalaikan, mengurangi penggunaan perangkat elektronik dan segala hal yang membuang-buang waktu, dan menyinari rumah Anda dengan ketaatan dan amal saleh. 

Hal pertama yang hendaknya Anda jadwalkan adalah merutinkan shalat berjama'ah di masjid. Termasuk shalat Subuh, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ada lima shalat yang diwajibkan Allah SWT, maka siapa saja yang menyempurnakan wudhu'nya, dan melaksanakan shalat pada waktunya, menyempurnakan ruku’ nya dan khusyu'nya, maka Allah telah menjamin untuknya ampunan ” (HR. Abu Daud). 

Setiap muslim di bulan Ramadhan hendaknya menjadikan tilawah Al Quran sebagai bagian dari jadwal rutinitasnya, membacanya dengan khusyu'  dan penuh perenungan (tadabbur), karena membaca Al-Qur’an di bulan diturunkannya Al-Qur’an lebih agung pahalanya dan lebih besar dampaknya. "Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan bukti-bukti yang jelas tentang petunjuk dan pembeda." (Al Baqarah : 185)

Dan perbanyaklah berdoa di bulan ini wahai hamba-hamba Allah. Angkatlah tangan kalian kepada Allah dengan penuh harap dan tawakal. Karena Dia-lah yang berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doa kalian.” (Ghafir : 60) Terutama ketika berbuka, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Ada tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, dan di antaranya adalah orang yang berpuasa ketika berbuka” (HR. At Tirmidzi). 

Dan janganlah kamu lalai dalam beristighfar di waktu sahur, karena Allah SWT telah memuji hamba-hamba-Nya yang saleh dengan firman-Nya: “Dan orang-orang yang beristighfar di waktu sahur.” (Ali Imran : 17). 

Dan hendaklah menyiapkan sebagian harta untuk sedekah setiap malam, "meskipun hanya sebiji kurma.” (HR.At Tirmidzi), yang dapat memberi makan orang yang lapar atau saat berbuka bersama orang yang berpuasa. "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga." (HR Tirmidzi)

Wahai Hamba Allah: Sambutlah Ramadan dengan spirit  kekeluargaan, dan perbanyaklah kumpul keluarga yang dapat menghidupkan kebersamaan, rasa kasih sayang, dan solidaritas kekeluargaan. Perluaslah lingkaran silaturrahim dan ikatan keluarga. Ajaklah saudara dan kerabat, dan hindari segala macam perbedaan, karena Ramadan adalah kesempatan untuk saling memaafkan dan menyambung silaturrahim. Ambillah inisiatif. Untuk menyambung tali silaturahmi kalian yang terputus, karena dengan berinisiatif menyambung tali silaturahmi lebih besar keutamaan dan pahalanya. "Bukanlah orang yang menyambung shilatur rahim (dengan sempurna) adalah (karena) membalas (kebaikan keluarga/kerabatnya), akan tetapi orang yang menyambung shilatur rahim adalah orang yang jika diputuskan hubungan shilatur rahim dengannya maka dia (justru) menyambungnya.” (HR. Ahmad)

Dengan ini, kita sambut Ramadan dengan hati yang suci, amal shaleh, kecintaan keluarga, dan kasih sayang sosial. Ya Allah, bantulah kami di bulan Ramadan untuk berpuasa, mendirikan shalat, dan membaca Al Quran, dan terimalah amal shaleh kami, ya Allah Yang Maha Penyayang, dan tuntunlah kami semua untuk menaati-Mu, dan menaati orang-orang yang telah Engkau perintahkan untuk kami taati dalam firman-Mu, wahai Tuhan semesta alam: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kamu, (13)

Khotbah Kedua:

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Muhammad al-Amin, dan kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Wahai umat yang beriman, di hari-hari yang penuh berkah ini, saat kita mendekati bulan Ramadan, datanglah sebuah peristiwa nasional yang sangat berharga, yaitu Hari Pendidikan Emirat, yang tahun ini mengusung slogan: “Kita semua mengajar, dan kita semua belajar.” Datangnya bulan penuh berkah ini bertepatan dengan dimulainya bulan Maret, yang oleh para pemimpin bijaksana kita telah ditetapkan sebagai bulan membaca nasional, dengan slogan: "Emirates Membaca."

Dengan kesadaran bahwa "membangun pikiran adalah dasar untuk membangun peradaban" dan bahwa membaca, pengetahuan dan pembelajaran berkelanjutan; Itulah kunci kemajuan dan kesejahteraan. Masyarakat tidak akan dibangun kecuali dengan ilmu pengetahuan, dan masyarakat tidak akan maju kecuali dengan ilmu, dan peradaban tidak akan bangkit kecuali dengan kesungguhan para ulama dan mahakarya para penggagas yang inovatif.

Allah SWT berfirman: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (14) 

Dan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed, Presiden Negara, semoga Tuhan melindunginya, berkata: “Tidak ada tempat di masa depan bagi mereka yang tak berilmu dan tidak berpengetahuan, maka pelajarilah segala bidang yang bermanfaat, dan teruslah membaca berbagai ilmu yang berguna, dan doronglah anak-anakmu untuk mengejarnya.
Ajari mereka bahwa Ramadhan bukanlah bulan untuk bermalas-malasan dan banyak beristirahat, tetapi untuk memanfaatkan setiap detiknya untuk ketaatan, ibadah, belajar dan membaca. Bangkitkanlah kecintaan mereka pada buku, dan penghargaan terhadap guru, karena guru adalah pembimbing mereka menuju kesuksesan, dan mengawal mereka menuju kesuksesan yang hakiki dan mereka telah menanamkan dalam jiwa mereka bahwa sekolah dan universitas adalah sumber pengetahuan dan pusat komunitas yang mengembangkan kemampuan ilmiah mereka, memperkuat ikatan sosial mereka, dan melestarikan nilai-nilai nasional dan identitas bangsa mereka.

Semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka. Semoga Allah merahmati Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan semua sahabat mulia lainnya.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang beriman kepada-Mu, penyembah-Mu, orang-orang yang bertaubat kepada-Mu, orang-orang yang mencari ampunan di waktu fajar, dan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tua kami. Kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah membesarkan kami di waktu kecil, wahai Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang. “Ya Allah, datangkanlah Ramadhan kepada kami dengan rasa aman, iman, keselamatan, Islam, dan kesuksesan dalam apa yang Engkau cintai dan ridhoi.”

Ya Allah, berikanlah stabilitas, kemakmuran, dan kemakmuran bagi Negara Emirat. Ya Allah, berikanlah kesejahteraan yang sempurna kepada kami dan berikanlah keberkahan kepada kami dalam hal rezeki, istri, dan anak-anak kami.

Ya Tuhan, berikanlah kesuksesan kepada Presiden Negara, Sheikh Mohammed bin Zayed, para wakilnya, saudara-saudaranya, para penguasa Emirat, Putra Mahkota yang setia, dan wakil penguasa di Al Dhafra, kepada apa yang Engkau cintai dan redhai. Ya Allah, sayangilah Syekh Zayed, Syekh Rashid dan para pendiri bangsa, dan masukkanlah mereka dengan karunia-Mu ke dalam surga-Mu yang luas, dan masukkanlah para syuhada umat ini ke dalam rahmat dan ampunan-Mu. Ya Allah, kasihanilah kaum muslimin laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, yang masih hidup dan yang sudah meninggal.

PITUTUR ORANG BULE

Berikut ini adalah kumpulan beberapa prinsip yang penulis catat dari negara-negara barat. Untuk itu judul tulisan ini disebut Pitutur Orang Bule.

Cata-catatan di bawah masih akan bertambah apabila masih ditemukan tambahan lain dari prinsip-prinsip yang beredar di negara barat sana. Semoga prinsip-prinsi yang di tulis di bawah akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. 

Mari kita mulai.

Simpan Untuk Diri Sendiri

Tak ada yang menyukai orang berlagak pintar, pamer. Untuk itu, setiap apa yang ingin anda lakukan, biarlah diri anda saja yang tau. Jangan pernah mengatakannya kepada yang tidak berkepentingan.

Jangan Pernah Mengulangi Dosa Yang Sama

Semakin tua tidak harus semakin bijak, karena semakin bertambah umur semakin banyak menghadapi banyak masalah. Itu berarti kemungkinan melakukan kesalahan semakin banyak pula. 
Baik bukan tentang berbuat dosa atau melakukan kesalahan, tetapi tentang memperhatikan agar jangan mengulangi dosa atau kesalahan yang sama...

Legowo Pada Yang Terjadi Di Masa Lalu

Orang terkadang menyalahi anda, baik sengaja ataupun tidak. Mereka itu sesungguhnya tidak berniat melakukannya, tetapi mereka itu tidak mengerti terhadap apa yang telah dilakukannya.
Anda perlu "get out & get on with thing".
Biarkan pergi itu perasaan benci, dongkol, menyesal. Manusia adalah makhluk menakjubkan yang tidak akam berbuat dengki terhadap siapa saja.

Nerimo Diri Sendiri

Ketika anda menerima keadaan diri sendiri, itu berarti menyadari manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Menyadari bahwa manusia telah dibekali dengan keinginan-keinginan, kesabaran, keterbatasan waktu,  kesalahan-kesalahan, dosa-dosa, temperamen buruk, kasar, kecewa, keragu-raguan, dan kealpaan. Inilah yg membuat manusia sebagai makhluk yang menakjubkan. 
Anda seharusnya tidak perlu merubah agar tampak menjadi sempurna, walau sulit, biarlah sebagaimana diri anda sendiri. Tidak ada manusia sempurna.

Mengethui Mana Yang Penting dan Yang Tidak Penting

Ada beberrapa hal saja yang penting dalam hidup ini, dan kebanyakan, tidak penting.
Berrbuat baik dan tenggang rasa itu penting. Memiliki alat tercanggih, tidak penting. 
Melakukan sesuatu yang berguna untuk hidup anda, itu penting. Jalan-jalan atau belanja di mall karena merasa bosan, itu tidak. 
Membayar hutang itu penting. Merek apa sabun cuci yang kita pakai, itu tidak penting.
Membesarkan anak dan mengajarinya nilai-nilai kehidupan nyata, itu penting. Memberi pakaian dengan rancangan mutakhir, itu tidak.

Lihatlah Hidup Sebagai Kawan, Bukan Musuh.

Jadikanlah pemikiran yang fleksibel, bukan kaku. Apabila anda sudah berpendapat bahwa pendapat atau apapun yang anda pikirkan itu yang paling benar, maka tamatlah kehidupan anda, anda sudah menjadi sejarah, bagian dari masa-lalu.
Kita sudah membentuk hidup kita dengan suatu corak tertentu. 

KORBAN ORANG ISLAM KTP

Oleh: Mr. Q

UMUM 

Tulisan ini  ingin mengulas sedikit-banyak tentang keadaan sesungguhnya yang terjadi di sekitar kita, ini diakibatkan oleh derasnya arus informasi yang tersebar, akibat dari itu terkadang kita tidak dapat membedakan apakah informasi yang telah kita terima itu benar adanya atau hanya suatu informasi dari orang yang ingin menyesatkan bagi yang menerimanya yang dikenal dengan istiah hoax. Terkadang memang cukup sulit untuk membedakannya karena banyak faktor. Suatu informasi bohong yang diterima dari seorang teman yang sudah dikenal lama, bahkan teman dekat dan dikenal lurus dan jujur, akan sulit untuk tidak dipercaya, padahal informasi itu ia terima dari orang lain, di mana orang lain itu mendapatkannya dari temannnya yang lain pula, demikian seterusnya sampai sulit bahkan tidak diketahui lagi siapa yang mengawali menyebarkan informasi tadi.

Ada banyak orang yang mengaku sebagai seorang muslim, dan ada pula yang mengaku dari suatu kelompok muslim. Banyak orang yang hanya mempercayai apa yang telah diakui oleh orang atau kelompok muslim itu, baik itu karena orang itu dikenal ataupun di dalam kelompok muslim itu orang-orangnya banyak yang dikenal. Sehingga informasi yang dilemparkan akan menjadi informasi yang dianggap akan memiliki kebenaran yang tidak akan diragukan lagi, dan harus diamini tanpa harus diteliti ulang keabsahannya. Inilah gambaran kebanyakan yang terjadi saat ini. Celakanya, informasi yang diikuti oleh adanya kemauan pribadi, padahal informasi tsb. memiliki opini buruk terhadap sesuatu yang sedang diinformasikan, tentu tanpa pikir panjang lagi informasi itu akan seratus persen diamininya.

Adanya informasi yang sesat lalu dipercaya begitu saja, akan mengakibatkan kerugian bagi yang mempercayainya. Apakah si penerima informasi itu akan mengikuti anjuran informasi sesat itu. Apakah informasi itu akan dipakai sebagai landasan data untuk memberikan masukan pada yang lain, dan lain sebagainya. Pendek kata, didalam menerima suatu informasi tentang apapun dan dari siapapun, maka cobalah untuk bernafas terlebih dahulu, berpikirlah terlebih dahulu, lalu periksalah terlebih dahulu untuk menyimpulkan apakah informasi itu benar atau tidak. Kesampingkan rasa ego, rasa benci, rasa jijik, rasa suka, rasa cinta dan terhadap kedudukan dari informasi yang diterimanya, sumber dari informasinya, dan biarlah anda merasa bersih dari pengaruh apapun sebelum mempercayai suatu informasi yang sedang diterima. 

Kalaupun anda tidak memiliki kapasitas dalam menyimpulkan kebenaran suatu informasi yang sedang diterima, apakah informasi itu penting atau tidak, maka diamkanlah informasi itu sebagaimana seolah anda belum menerima informasi yang belum anda pahami. Sehingga anda tidak ikut larut ke dalam informasi yang belum diketahui kebenarannya bahkan mungkin lalu ikut untuk menyebarkannya.

Yang paling penting bahwa, ketika menerima suatu informasi, usahakan untuk memposisikan diri anda berada di luar informasi itu. Asumsikan bahwa anda seolah sedang melihat suatu pertandingan di mana orang lain yang bermain sedangkan anda hanya menikmati permainannya saja, bukan sebagai pendukung dari mereka ataupun ikut bermain di dalam permainan mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa anda benar-benar berada di luar permainan. Lalu setelahnya anda mulai mencerna informasi itu untuk disimpulkan tentang keabsahannya.

SIAPA YANG DISEBUT MUSLIM?

Siapakah yang disebut muslim? Merupakan suatu pertanyaan yang seolah tidak perlu mendapatkan jawaban. Suatu pertanyaan yang jawabannya semudah membalik telapak tangan, semua orang pasti akan mengetahuinya. Namun apakah benar yang disebut muslim itu memiliki jawaban semudah yang telah anda sangka selama ini?. Apakah setelah membacakan dua kalimat Syahadat seseorang sudah menjadi mulslim? Apakah mereka yang dilahirkan dari kedua orang tua muslim akan layak disebut sebagai muslim yang sebenarnya?.

Tentu untuk menjawab pertanyaan di atas kemungkinan tidak semudah membalik telapak tangan. Mari kita mulai.

Yang disebut muslim adalah tidak semudah sangkaan banyak orang terhadap mereka yang hanya sudah beriman utamanya terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Keimanan itu merupakan pembuka pintu dari suatu ruangan yang disebut ruangan muslim. Atau dapat dikatakan sebagai dasar atau fondasi dari suatu bangunan yang akan dibangun yaitu "bangunan sebagai seorang muslim". Lalu setelah dibangunnya suatu fondasi, setelah benar-benar beriman, maka bangunan di atasnya harus dibuat agar bangunan utuh sebagai "bangunan muslim" dapat terwujud. Kelanjutan bangunan itu antara lain; sholat wajib dan sholat malam, berpuasa wajib, berhaji apabila mampu, bersedekah, selalu berbuat baik dan lain sebagainya seperti yang diperintah sesuai dengan perintah Allah SWT, serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT seperti semua itu sudah tertera di dalam kitab suci Alqur'an.

Jadi, menjadi seorang muslim belum cukup hanya dengan melaksanakan sesuai dengan apa yang tertera di dalam 5 rukun islam itu saja; membaca dua kalimat Syaahadad, mengerjakan sholat, mengerjakan zakat, berpuasa di bulan Romadan dan menunaikan haji. Lebih dari itu masih ada perintah-perintah lain seperti; selalu berbuat baik, mengerjakan sholat malam, dilarang: mengolok-olok, memfitnah, merendahkan yang lain, gibah, memanggil dengan panggilan hina, berbuat yang melampaui batas, tidak patuh terhadap perintah yang ada di dalam Alqur'an, bersombong atau takabbur, menentang ayat Alqur'an, sirik, mengikuti hawa-nafsu, mendustakan aya Alqur'an, berbuat kerusakan di muka bumi, kufur, tidak berbuat baik terhadap orang tua, membentak orang tua, serta berkhianat atau tidak menepati janji. Ini karena, untuk menjadi muslim, ketika sudah mendeklarasikan atau mengimani dengan membaca dua kalimat Syahadad, seseorang harus patuh dan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan serta apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT sesuai yang sudah tertuang di dalam Alqur'an.

Hal-hal yang disebutkan di atas merupakan bangunan di dalam membentuk suatu karakter sebagai seorang muslim. Karakter-karakter seperti itu tidak cukup hanya karena sudah membaca dua kalimat Syahadat atau karena sudah terlahir dari keluarga muslim lalu mendeklarasikan diri sebagai seorang muslim. Terkecuali sebagai muslim yang masih minus hal-hal yang masih belum bisa dikerjakan. Atau muslim minus sesuatu yang melawan terhadap hal yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

MUNGKINKAN MEMILIKI DATA AKURAT JUMLAH MUSLIM?

Pertanyaan di atas sengaja disampaikan untuk memberikan prediksi sebenarnya berapa jumlah umat muslim sebenarnya. Karena dengan adanya data yang akurat, maka dapat dianalisa tentang suatu keadaan atau kondisi suatu daerah dengan mayoritas berpenduduk sebagai pemeluk agama Islam. Sudah banyak bukti bahwa suatu daerah dengan mayoritas penduduknya sebagai pemeluk agama Islam, akan tetapi angka kejahatannya juga mayoritas. Hal ini salah satu kemungkinannya adalah, karena  para pemeluk agama Islam itu masih belum memenuhi untuk disebut sebagai bangunan muslim secara lengkap. Atau dengan kata lain pemeluk Islam di sana masih sebagai bagunan muslim minus atau bangunan muslim yang masih belum jadi, masih ada cacat, masih ada bagian yang rusak, dan minus-minus lainnya.

Inilah mengapa pertanyaan di atas diajukan, karena untuk mendapatkan orang yang benar-benar sebagai muslim sungguh tidak mudah. 

Yang lebih penting lagi adalah, data-data setiap tahunnya melawan pemeluk Islam seperti; antusias dalam pendaftar menjadi jamaah haji, angka kriminal, serta kejahatan lainnya seperti; mereka yang mengikuti demonstrasi untuk tujuan tertentu dengan imbalan atau dibayar. Setelah diketahui angka-angka itu mungkin dapat diambil sebagai data pendekatan saja dengan menganggap yang disebut muslim adalah sama dengan jumlah pemeluk Islam dikurangi jumlah angka kejahatan yang dilakukan oleh pemeluk Islam di daerah tersebut. Atau mungkin dicari cara lain dalam menentukan jumlah muslim di suatu daerah, sehingga dapat memisahkan antara pemeluk Islam dan mereka yang sudah menjadi muslim. 

Dari paparan di atas, maka untuk menentukan angka sebenarnya tentang jumlah muslim adalah sangat sulit kalau tidak bisa dikatakan tidak mungkin. Karena jumlah pemeluk Islam bukan berarti sama dengan jumlah muslim. Logikanya adalah, jumlah pondasi bangunan yang sudah dibangun tidak sama dengan jumlah bangunan yang sudah selesai secara keseluruhan. Jumlah pemeluk Islam bukan berarti jumlah yang berpredikat muslim, akan tetapi jumlah muslim pasti termasuk di dalam jumlah pemeluk Islam. 

Penulis mengansusikan di sini, jumlah pemeluk Islam adalah jumlah manusia dengan identitas formal mereka sebagai pemeluk agama Islam, akan tetapi jumlah itu bukanlah sebagai jumlah yang sudah menjadi muslim. Sehingga jumlah pemeluk agama Islam bisa diistilahkan sebagai Islam secarara identitas atau terkenalnya mereka merupakan sebagai "Islam KTP", tetapi mereka semua bukanlah yang disebut "Muslim".

TENTANG INFORMASI

Informasi bagi suatu komunitas sosial, saat ini sudah jauh sekali dahsyatnya baik dari segi jumlah, kecepatan dan kemudahannya apabila dibandingkan dengan katakanlah di tahun 1965. Jenisnya pada saat itu, yaitu kira-kira ada empat jenis saja, yaitu cetak, visual, audio dan cerita dari orang ke orang atau ketoktular. Sedangkan pada saat ini selain yang empat jenis itu ada tambahan satu lagi, yaitu informasi dijital.

Mengacu pada beberapa peristiwa pada saat itu (dari tahun '65 dan sebelumnya), media masa bisa dikatakan mudah intuk dikendalikan atau dikontrol, sehingga suatu media masa bisa ditutup dengan mudah apabila tidak sejalan dengan suatu kebijakan terutama kebijakan arus utama yaitu Pemerintah. Akan tetapi saat ini, dengan adanya internet dengan media dijitalnya yang kebanyakan diikuti adanya suatu aplikasi masing-masing atau tertentu, adalah sangat sulit untuk dikendalikan oleh siapapun termasuk Pemerintah. Media ini mudah bocor ke mana-mana dan susah untuk dibendung. Sudah banyak contoh suatu pemerintahan yang kokoh tumbang akibat informasi yang beredar dengan menggunakan media dijital ini. Sepertinya masih belum ada yang dapat melawan arus informasi dijital ini sampai saat ini. Itu termasuk negara adidaya dibidang teknologi sekalipun.

Dengan adanya arus informasi dijital ini, maka komunitas sosial masyarakat dapat dengan mudah menerima arus informasi yang demikian dahsyatnya. Karena begitu masipnya baik jumlah dan kecepatannya, maka seolah-olah sudah tidak ada waktu lagi dalam membedakan atau meneliti apakah informasi itu akurat atau tidak. Bahayanya adalah, informasi yang tidak benar dan diterima oleh mereka yang kurang paham tentang informasi yang diterima dari arus suatu informasi dijital, yaitu, informasi sesat dipakai sebagai landasan untuk mengambil keputusan. 

Saat ini sudah ada teknologi baru yang disebut Artificial Intelegent atau yang dikenal dengan AI, yang dalam bahasa kita sehari-hari dikenal dengan istilah Kecerdasan Buatan atau KB. KB kerjanya berdasarkan kumpulan data-data yang sudah beredar dan yang sudah terekam, sehingga hasil kerjanya berdasarkan kaedah yang umum sesuai data yang masuk sebagai pertimbangan si KB. Sebagai contoh adalah, data dari suara seorang penyanyi. Dari kumpulan data yang sudah direkam tentang si penyanyi itu oleh si KB, apabila si KB diminta untuk menirukan dengan menirukan membuat suatu lagu baru dengan penyanyi yang sudah ada datanya, maka si KB akan memberikan suara yang kedengarannya sama persis dengan suara si penyanyi yang KB tirukan. Itu karena rekaman-rekaman sebagai data untuk si penyanyi itu sudah ada di dalam memori si KB itu. Dan data itu sebagai data statistik dalam mengeluarkan suara tiruannya. Untuk lebih jauh tentang cara kerja KB ini dapat dicari dengan mesin-mesin pencari di internet, banyak sekali.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa, siapa saja dengan mengtasnamakan apasaja dapat membuat atau memberikan suatu informasi terhadap khalayak. Bahayanya adalah, apabila informasi itu dari mereka yang sebenarnya memiliki tujuan tertentu misalnya jahat, demi bayaran atau keuntungan lainnya. Bahkan dari mereka dengan tujuan deviasi tertentu tetapi mengatasnamakan Islam, padahal mereka bukan muslim.

Di sinilah permasalahannya. Derasnya informasi dijital tanpa saringan yang baik akan menyebabkan menjadi korban salah informasi. Salah informasi ini sangat runyam terutama bagi mereka dengan literasi yang rendah. Sedangkan pemberi informasi sangat menyadari tentang rendahnya literasi di dalam suatu komunitas sosial yang ada. Karena rendahnya literasi yang dimiliki, maka akan berakibat pada umumnya akan memiliki keterbatasan pengetahuan, hal ini akan mengakibatkan analisa terhadap informasi yang diterima kurang atau tidak detail bahkan itu dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat pula. Dan yang ada, informasi yang diterima pada umumnya kebanyakan untuk menilai benar atau tidaknya hanya berdasarkan dari siapa informasi itu datang, baik sumber aslinya ataupun siapa yang membaginya. Celakanya adalah, apabila informasi itu datang dari atau tentang orang yang diidolakannya. Maka di situlah informasi yang diterima tidak akan dianalisa lagi, analisa dari diri pribadi sudah tidak akan dipakai lagi. Ini mungkin salahsatunya adalah merasa lebih rendah baik ilmu dan kompetensi diri sendiri dibandingan yang memberi informasi. Dengan demikian orang-orang seperti itu akan menjadi korban dari identitas orang lain.  

KESIMPULAN

Dari paparan tulisan di atas, apabila informasi yang beredar adalah tentang informasi dengan topik yang berhubungan dengan Islam, dan apabila si pengirim atau si tokoh idola memiliki tujuan lain selain tujuan memberikan informasi benar tanpa mengharapkan imbalan apapun kecuali rido Allah SWT, si penerima informasi jelas akan dijadikan korban oleh si pemberi atau penyebar informasi itu. Karena orang yang membagi informasi sesat itu adalah orang Islam (baca Muslim minus), maka si korban adalah korban dari orang Islam KTP.

END

Medio 23/03/2025

Saturday, March 22, 2025

ARTI FISIK AQIDAH

Aqidah

Sudah mafhum bahwa Aqidah berasal dari suatu kata dalam Bahasa Arab, Aqada. Aqada bisa berarti, pengikatan, kontrak perjanjian atau hal lain yang berhubungan dengan perjanjian yang saling mengikat antara yang berjanji dengan dibuktikan dalam bentuk tanda tangan dan saksi-saksi. Aqidah atau aqid juga bisa berarti sesuatu yang diikrarkan karena diyakini tentang kebenarannya.

Namun Aqidah yang dimaksud dalam Islam apakah demikian?. Secara logat tentu sama saja dengan keterangan di atas, namun apakan secara istilah akan juga sama?. 

Pada kata Aqidah terdapat satu tambahan huruf 'ha' yang dalam Bahasa Arab dipakai sebagai kata ganti empunya untuk dia laki-laki. Dalam Islam, dia laki-laki ini sering digunakan sebagai pengganti sesuatu yang berhubungan dengan Al Qur'an, Agama Islam dan lain sebagainya dengan ketentuan sesuatu yang berhubungan dengan perintah Allah SWT. Untuk mencegah dari terlalu banyaknya kesalahan. maka kata ganti empunya dia laki-laki diambil dari salah satu yang paling ekstrim, yaitu Islam. Sehingga arti kata Aqidah berarti suatu ikatan yang mengikat terhadap Islam. Jika itu dikembangkan menjadi suatu istilah, maka yang dimaksud dengan Aqidah adalah,  sesuatu yang mengikat bagi pemeluk Islam. Sesuatu atau hal-hal yang mengikat dalam Islam itulah yang disebut Aqidah.

Istilah Aqidah Secara Umum

 Aqidah bukanlah suatu istilah dari dalam Islam, akan tetapi istilah yang mungkin sudah seumur dengan Islam Modern itu sendiri. Dengan kata lain, istilah Aqidah pasti sudah didefinisikan sejak lama sekali oleh para ahli Islam. Adapun istilah yang beredar saat ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. (http://artibimo.blogspot.ae/2011/12/makna-dan-arti-aqidah.html).
2. Kepercayaan dasar; keyakinan pokok (http://www.artikata.com/arti-318178-akidah.html).
3. Aqidah adalah bentuk jamak dari kata aqaid. Aqaid merupakan beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya dalam hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikit pun dari keragu-raguan di dalamnya (http://bikarscreativ.blogspot.ae/2012/02/arti-makna-dari-aqidah-akhlak.html)

Dengan demikian, dari arti 3 istilah-istilah umum di atas pada intinya sama saja, yaitu keyakinan atau kepercayaan yang teguh, terutama kepercayaan yang datangnya dari dalam hati.

Kesimppulan

Dari keterangan di atas, maka Aqidah dapat disimpulkan sebagai berikut: "Suatu rasa keimanan yang kuat terhadap sesuatu yang berhubungan dengan Islam", sehingga keimanan seperti itu dikeluarkan dari dalam hati sebagai pengikraran yang mengikat.

7 KEBIASAAN SEDERHANA DI MALAM HARI UNTUK MENGUSIR KESEPIAN DAN KURANGNYA MOTIVASI

Tulisan ini adalah disalin dari artikel berbahasa Ingris seperti judul di bawah. Akan tetapi penterjemah  menyimpulkan bahwa, dikarenakan sisa waktu pada malam hari karena aktivitas seharian, maka semua ketujuh nasehat yang dipaparkan tidak perlu semuanya dilakukan, akan tetapi pilihlah yang sesuai dengan pembaca, atau kasus per kasus, tetapi apabila bisa dilakukan semuanya dipersilahkan, karena manfaatnya dipastikan akan dapat lebih dirasakan. Dan perlu diketahui, terkadan ada alih bahasa yang dirubah sedemikian rupa agar lebih mudah untuk dimengerti, akan tetapi tetap tidak akan merubah maksud asli dari tulinnya.

Mari kita mulai:

Aku secara terus-menerus merasa kesepian dan tidak bergairah, sampai saya mengadopsi 7 kebiasaan sederhana di malam hari  


Aku akan bercerita jujur terhadap anda sekalian, aku telah bergulat dengan suatu perasaan mendalam tentang kesepian dan kurangnya termotivasi. Aku merasa seperti aku telah terjebak di dalam kebiasaan-kebiasaan, akan menjalani rutinitas setiap hari, tanpa ada yang diharapkan.

Anda tau, kesepian bukan hanya datang tentang kesendirian secara fisik. Kesepian dapat menghampiri anda bahkan ketika anda sedang dikelilingi oleh banyak orang. Dan apabila dikombinasikan dengna kurangnya motivasi, hal demikian akan membuat hidup terlihat suram. Namun keadaan demikian dapat tidak akan selamanya seperti itu. Hal ini apabila anda dapat tepat untuk menanganinya.
Aku menemukan pemecahan sederhana yang dapat mengubah semuanya: yaitu menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru di malam hari. Aku tau, ini mungkin kedengarannya tidak banyak. Namun percayalah, perubahan kecil ini membuat suatu perbedaan yang sangat besar sekali.
Dalam artikel ini aku akan berbagi tentang 7(tujuh) kebiasaan sederhana di malam hari yang dapat membantu diriku untuk menghilangkan rasa kesepian serta kurangnya motivasi. Kebiasaan ini adalah kebiasaan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, dan sipa tau? Kebiasaan ini mungkin juga dapat merubah hidup anda seperti yang terjadi pada hidupku saat ini.
Mari kita langsug saja, ya?
1. Menerapkan Ritual Rasa Syukur
Mari aku memulai dengan rasa ini: Rasa syukur. Kata ini sangat kecil, tetapi memiliki dampak sangat besar terhadap pola pikir kita. 
Sebagai bagian dari rutinitas baruku, aku mulai menulis 3(tiga) hal yang aku syukuri setiap malam sebelum aku tidur. Kedengarannya tidak berarti, aku tau itu. Namun, di sinilah masalahnya. Dengan berfokus terhadap aspek-aspek positip tentang hari yang aku lalui, aku secara bertahap telah mengubah perspektip tentang diriku dari apa yang ada dalam hidupku menjadi sesuatu apa yang terasa berlimpah. Dan ini bukan hanya tentang harta benda.
Beberapa hari, aku hanya bersyukur atas hangatnya sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarku, atau ucapan baik dari orang yang tidak aku kenal di toko kelontong yang aku kunjungi tadi. Tindakan sederhana untuk mengucapkan rasa syukur setiap hari ini membantu aku untuk menyadari bahwa bahkan di hari-hari yang paling sepi sekalipun, akan selalu ada sesuatu yang patut untuk disyukuri. Hal itu juga akan memberi aku sesuatu untuk ditunggu setiap malam - suatu titik terang dalam hari-hariku!
2. Memasukkan Aktivitas Fisik
Okelah, kini saatnya aku harus berterus terang. Aku samasekali tidak pernah menggemari olahraga ataupun aktivitas kebugaran. Terbesit untuk mengeluarkan keringat di tempat-tempat olahraga atau jimnisum, atau berlari mengelilingi taman, bukanlah suatu hal yang aku sukai. Namun ingat!, kita sedang melakukan pembicaraan tentang sesuatu perubahan kecil pada diriku di sini. Sekarang aku memutuskan untuk memasukkan sedikit aktivitas fisik ke dalam rutinitas malamku. Tidak ada yang berat - hanya jalan santai di sekitar lingkungan rumah setelah makan malam. Dan cobalah ditebak? Ternyata, hal ini sangat berguna untuk melawan kesepianku!
Hal ini tidak hanya membantu aku dalam mendapatkan jalan keluar agar tidak terasa terlalu merasa terisolasi (lambaian atau senyuman sederhana dari tetangga dapat sangat membantu), tetapi juga dapat meningkatkan tingkat enersi dan suasana hatiku, ini mungkin berkat endofin (zat kimia yang dihasilkan secara alami oleh tubuh. Hormon ini berperan sebagai penghilang rasa sakit alami dan bertanggung jawab atas perasaan senang setelah melakukan aktivitas tertentu) yang dilepas selama melakukan aktivitas bahkan berolahraga.
Apabila anda seperti aku yang tidak terlalu suka berolahraga berat, jangan terlalu khawatir. Bahkan dengan jalan kaki singkat saja yang pelan-pelan saja dapat membantu untuk membuat suatu perbedaan.
 Percayalah padku tentang hal ini!.
3. Menciptakan Zona Detoks Dijital
Kenytaan beratnya begini: Aku sudah kecanduan ponsel atau HP - menyusuri, menjelajahi media sosial tapa pikir, menonton vidio serial demi serial, dan membiarkan diriku tenggelam di dalam dunia dijital. Itulah pelarianku.
Namun, apakah itu dapat membantu menhilangkan kesepianku? Ternyata tidak juga. Malahan, hal itu hanya lebih mengokohkan perasaan kesepian dan keputusasaanku saja
Aku harus segera berubah. Inilah saatnya aku harus berubah! Dan aku harus, dan sudah memutuskan untuk menetapkan waktu khusus di malam hari sebagai 'waktu detoks (suatu istilah dalam menghilangkan kebiasaan yang dianggap buruk) dijital'-ku. Ini berarti; tidak ada ponsel, tidak ada laptop, tidak ada TV - tidak ada apapun untuk urusan media sosial. Sebaliknya aku akan gantikan dengan membaca buku, mendengarkan musik yang aku sukai dan dapat memberikan ketengan, mendengarkan ceramah ilmiah atau sekedar duduk terdiam untuk membiarkan pikiranku lebih tenang dan releks.
Apakah itu mudah? Samasekali tidak. Itu membutuhkan perjuangan, walaupun berat, tetapi lama-kelamaan akhirnya akan menjadi biasa... Terutama selama beberapa hari pertama ketika keinginan untuk meraih HP hampir tidak tertahankan. Namun seiring waktu, akhirnya hal itu menjadi semakin mudah.
Dengan kebiasaan ini memaksa aku untuk hadir, untuk terlibat dengan lingkungan dan pikiranku, daripada membuat semua itu hilang dengan gangguan dijital di media sosial. Dan yang lebih mengejutkan, kebiasaan baru itu bembuat aku merasa tidak terlalu kesepian dan merasa lebih damai dengan diriku sendiri.
4. Menumbuhkan Hobi
Aku sejak kecil selalu menyukai untuk melukis. Namun, seiring bertambahnya usia, hidup terus berjalan, dan entah bagaimana, kuas-kuas lukisku aku simpan di bagian belakang lemariku.
Dalam upayaku untuk mengatasi kesepian dan untuk menemukan motivasi lagi, aku memutuskan untuk menghidupkan kembali kesukaan dan gairah lamaku untuk melukis. Aku mulai menyisihkan waktu setiap malam untuk membenamkan diri di dalam dunia warna dan kanvas.
Dan taukah anda? itu adalah terapi. Hal ini tidak hanya mengalihkan diriku dari perasaan kesepian yang sangat mengganggu, tetapi juga memberi diriku sesuatu yang aku tunggu setiap hari.  Hal ini juga dapat membuatku lebih bersemangat dan termotivasi - suatu perasaan yang sebelumnya terasa asing bagi diriku.
Saran dari aku? Temukan sesuatu yang anda sukai - bisa apasaja! Memasak, berkebun, merajut, menulis, main alat musik, bernyani, atau bahkan menari.
Yang terpenting adalah, luangkan waktu untuk yang bermanfaat demi kebaikan itu setiap malam. Itu yang mungkin membantu anda juga!
5. Mengembangkan Rutinitas Malam Hari
Ini mungkin nampak seperti hal yang mudah, akan tetapi coba dengarkan apa yang akan aku ungkapkan.
Memiliki rutinitas malam yang terarah sebenarnya dapat membantu meningkatkan kualitas tidur anda, dan tidur yang lebih baik berarti memberikan suasana hati yang lebih baik dan berkurangnya rasa kesepian.
Aku mulai menenangkan diri setiap malam dengan secangkir teh kamomil (teh dari bungan kamomil) tawar - taukan anda bahwa kamomil terkenal karena kasiatnya yang menenangkan dan dapat membantu anda tidur lebih baik? Kemudian, aku meredupkan lampu, memutar musik  lembut,, dan menciptakan lingkungan dengan suasana yang damai, tenang untuk menidurkan diriku.
Rutinitas ini memberi sinyal kepada tubuhku bahwa sudah waktunya untuk beristirahat, yang seiring waktu memperbaiki pula pola tidurku. Dan percayalah, bangun dengan segar dan dengan cukup istirahat setiap pagi membantu aku untuk memulai hari dengan pandangan yang lebih cerah.
6. Menjangkau Orang-orang Yang Dicintai
Sekarang, aku tau tentang apa yang sedang anda pikirkan - "Tetapi aku merasa kesepian karena tidak ada seorangpun yang dapat aku hubungi." Aku memahaminya. Aku pernah mengalaminya. Namun, inilah yang aku lakukan. 
Aku mulai menghubungi orang-orang. Tetapi bukan sembarang orang, mereka adalah orang-orang yang pernah atau sedang aku anggap penting dalam hidupku - teman lama, anggota keluarga, bahkan kenalan yang telah lama menjauh.
Pada suatu malam, aku hanya mengirim pesan berupa teks sederhana saja untuk menanyakan kabar mereka. Pada waktu lain, aku coba menelepon untuk menanyakan tentang kabar mereka. Dan terkadang, aku hanya mendengarkan cerita dari atau tentang mereka.
Dan taukah anda? Dalam upayaku untuk terhubung dengan orang lain, aku merasa tidak terlalu sendirian. Hal demikian mengingatkan aku bahwa ada orang-orang di luar sana yang masih perduli, dan bahwa aku sebenarnya tidak terisolasi seperti yang aku kira. 
Jadi, jangan takut untuk menghubungi - anda mungkin akan terkejut dari tanggapan mereka yang akan anda peroleh.
7. Merangkul Kesendirian
Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, akan tetapi coba dengarkan apa yang akan aku ceritakan. 
Kebiasaan terpenting yang aku kembangkan adalah belajar untuk menerima kesendirianku. Aku menyadari bahwa menyendiri tidaklah harus berarti kesepian. Aku mulai memandang bahwa waktu menyendiri ku itu adalah sebagai kesempatan waktu untuk aku jadikan refleksi diri dan melihat perkembangan diriku, bukan sebagai suatu sumber ketidaknyamanan. Dan percayalah, perubahan perspektip ini mengubah segalanya. Aku tidak lagi merasakan beban kesepian yang menekan; malah yang ada adalah sebaliknya, aku dapat menemukan kedamainan dan kepuasan dalam kebersamaan dengan diri aku sendiri.
Apabila ada satu hal yang anda raih dari semua ini, biarlah demikian: Dan terimalah kesendirian anda. Hal itu mngkin sebagai kuncinya dalam mengatasi perasaan kesepian dan kurangnya rasa motivasi. 
Menerima Perjalanan Hidup
Apabila anda mengikuti nasehat kebiasaa-kebiasaan ini, mungkin anda juga sedang berjuang dihadapi dan melawan perasaan kesepian dan kurangnya motivasi. Akan tetapi, akan ada hikmahnya - perasaan seperti ini tidak harus menjadi hukuman sepanjang hidup anda. Dengan upaya sadar dan penerapan kebiasaan malam yang sederhana ini, anda dapat keluar dari kerumitan emosional ini. Kuncinya akan terletak pada suatu pemahaman dasar bahwa, tidak mengapa untuk memprioritaskan tentang sesuatu yang anda butuhkan dan menjaga diri anda sendiri. Selalu awali dengan menggali ketika di saat-saat anda merasa kesepian atau kurangnya motivasi itu sedang menyerang anda. Amati tentang itu, dan bagaimana tentang pikiran anda bereaksi terhadap situasi demikian. Dan perhatikan tentang apa yang dapat membuat anda merasa lebih baik. Hal ini bukanlah tentang perombakan kepribadian secara keseluruhan dalam semalam. Ini adalah tentang membuat perubahan kecil yang dapat dikelola, hari demi hari. 
Coba tanyakanlah pada diri anda sendiri - apa yang dapat anda lakukan malam ini yang akan membuat diriku merasa lebih baik? Langkan kecil apa yang dapat aku lakukan untuk dapat berhubungan kembali dengan diriku sendiri?
Apakah ada kebiasaan yang disebutkan di atas yang sesuai dengan diriku sendiri?
Perubahan adalah suatu proses yang membutuhkan waktu. Bersabarlah dengan diri anda sendiri ketika anda memulai suatu perjalanan. Rayakanlah setiap kemenangan sekecil apapun. Carilah dukungan ketika diperlukan.
Ingatlah, setiap langkah yang anda ambil merupakan suatu langkah untuk lebih dekat dalam merubah anda dari kesepian dan ketidak termotivasian untuk menjadikan suatu malam yang memperkaya dan agar dapat menginspirasi. 
Silahkan untuk dicoba kebiasaan-kebiasaan ini. Anda mungkin akan versi diri anda yang lebih memuaskan dan termotivasi yang sedang menunggu untuk keluar. Dan selalu diingat bahwa, anda tidak sendirian dalam perjalanan hidup ini