Friday, February 24, 2012

ARTI HIDUP - Bagian 14, Berfikir

BAGIAN 14

BERPIKIR

'Kebanyakan orang lebih baik mati daripada berpikir; kenyatannya, mereka begitu' (Bertrand Russel).

'Sangat sering kita memberi anak kita jawaban untuk diihafal dari pada memecahkan soal-soal' (Roger Lewis).

'Hal terpenting adalah tidak pernah berhenti bertanya. Rasa ingin tau mempunyai sebab tersendiri untuk ada. Seseorang tidak dapat menberi pertolongan tetapi merasa kagum ketika dia merenungkan realitas struktur luar biasa dari keabadian, kehidupan' (Albert Einstain).

Tanyakan kawan anda dengan pertanyaan ini: Percayakah anda bahwa berpikir itu penting?.

Tidak sebegitu banyak orang yang siap menjawab dengan suatu sahutan dan segera 'ya' pada pertanyaan ini sebagaimana mereka menjawab pertanyaan tentang apakah pengetahuan adalah penting. Ini suatu yang lucu berapa banyak orang yang tidak mempunyai permasalahan dalam mengatakan hal-hal seperti: "Jangan berpikir terlalu keras." "Jangan melukai diri sendiri dengan berpikir." "Berpikir akan membuat anda bermasalah." Atau "Anda terlalu banyak berpikir."

Nilai berpikir jauh lebih rendah dimengerti daripada nilai dari pengetahuan. Pada kenyataannya, kebanyakan orang tidak dapat memberi anda suatu definisi yang baik dari kata "pikir" jauh lebih sedikit menerangkan bagaimana untuk melakukannya. Sehingga itu tidak mengherankan bahwa kebanyakan orang tidak menjadikan berpikir suatu prioritas dalam hidup mereka.

Agar dapat dimengerti mengapa berpikir itu penting yang diperlukan pertama-tama adalah mengetahui apa itu berpikir.

APA ITU BERPIKIR?

Apa itu berpikir?. Dapatkah pertanyaan itu dijawab?. Berpikir tampaknya hampir seperti mejik dan tidak dapat dijelaskan. Segalanya yang terjadi di dalam alam semesta ini dapat diamati. Semua yang bisa diamati dapat diukur, diekstrapolasi, dimengerti, dan diulang. Walaupun anda tidak dapat menyentuh suatu pemikiran hal ini masih terjadi dalam alam semesta ini dan semuanya mengikuti aturan hukum alam. Dia dapat diamati, diukur, diekstrapolasi, dimengerti dan diulang.

Pada akhirnya berpikir adalah tidak lebih dari menanyakan atau meminta suatu jawaban. Jika anda pernah mempunyai suatu persoalan, anda sedang mencoba untuk memecahkannya dan anda duduk di sana berkata kepada diri anda sendiri, "Pikir. Pikir. Pikir" tetapi anda tidak melakukan apapun karena anda tidak sedang menanyakan suatu pertanyaan. Anda akhirnya duduk di sana berkata, "Tanya suatu pertanyaan. Tanya suatu pertanyaan. Tanya suatu pertanyaan." Atau "Saya butuh suatu jawaban. Saya butuh suatu jawaban. Saya butuh suatu jawaban." Tetapi anda sebenarnya tidak pernah menanyakan adanya suatu pertanyaan. Untuk itu anda tidak pernah mendapatkan adanya suatu jawaban.

Bagaimanakah anda menanyakan satu pertanyaan? Adakah suatu sistem terhadapnya yang dapat dipelajari?. Ya. Jika semua pemikiran adalah pertanyaan-pertanyaan dan semua pertanyaan adalah persamaan-persamaan aljabar, lalu semua pemikiran merupakan persamaan-persamaan aljabar juga. Meskipun daripada menggunakan angka-angka dan huruf-huruf untuk variabel-variabel-variabel pemikiran pakailah ide-ide. Daripada memakai tanda-tanda tambah, pengurangan, pembagi, pengkali, dsb. Pemikiran diganti memakai kata, "jikalau", "telah dapatkah", "akankah", "haruskah", "dapatkah", "siapakah", "apakah", "di manakah", "kapankah", "mengapa", dan "bagaimanakah". Daripada memakai suatu simbul sama dengan (=) pemikiran memakai simbul tanda tanya (?).

Semua persamaan aljabar menganut cara-cara yang sama pada umumnya  dalam memecahkan suatu permasalahan. Untuk itu, anda dapat memakai cara-cara yang sama pula untuk berpikir secara sistimatis. Langkah-langkah itu akan dijelaskan sebentar lagi, tetapi pertama-tama kita perlu untuk melihat ke belakang dan membahas mengapa berpikir itu penting.

MENGAPA BERPIKIR ITU PENTING?

Berpikir adalah bagaimana anda terhadap suatu data yang datang ke dalam otak anda melalui perasaan-perasaan anda agar masuk akal. Setelah anda mendapatkan suatu data yang masuk akal, anda dapat membuat keputusan-keputusan berdasarkan pada suatu jawaban-jawaban yang telah anda dapati, dan, seperti halnya dengan pengetahuan, keputusan-keputusan itu mempengaruhi perkembangan internal dan perilaku eksternal kita. Antara kedua hal itu berpikir mempengaruhi segala sesuatu yang anda akan alami.

PERKEMBANGAN INTERNAL

Peran berpikir bermain dalam perkembangan internal, secara baik diungkapkan dalam suatu pernyataan oleh Eric Butterworth, "Anda memandang sesuatu bukan sebagaimana mereka tetapi sebagaimana anda".

Dunia yang anda alami dibentuk oleh apa yang anda rasa dan percayai tentang dunia ini. Jika anda adalah seorang pemikir yang brilian, anda akan hidup di dalam kehidupan brilian dan realistik serta anda akan memiliki pengalaman kehidupan brilian dan realistik setiap saat dalam keseharian anda. Jika pemikiran anda terlalu dijeneralisasi, kacau-balau, tidak logis, tidak lurus, dlsb. kemudian anda akan hidup dalam dunia semacam itu dan anda akan menjadi orang semacam itu pula. Bahkan jika anda memiliki semua kemewahan dan kesempatan di dunia lalu dilimpahkan kepada anda pada suatu piring perak, apabila akal anda tidak logis, maka kehidupan anda akan menjadi seperti neraka. Walaupun anda tidak mempunyai kemewahan atau kesempatan, apabila akal anda logis, anda akan menjadi bahagia.

Bayangkan gambar-gambar pada suatu sampul buku dengan suatu peta yang dapat anda pakai untuk menjaga anda tetap pada jalur sehat mental dan aktualisasi-diri. Simbol Om di tengah. Secara historis Om adalah suatu simbul keagamaan digambarkan untuk mewakili kesempurnaan alias pencerahan. Jika anda memiliki cukup keberanian untuk melanggar tradisi, anda dapat menggunakannya dalam mewakili tuntutan ilmu pengetahuan terhadap kesempurnaan, aktualisasi-diri. Roda gigi mewakili "roda gigi-roda gigi di dalam kepala anda berputar". Dengan kata lain, logis. Jadi simbol ini mewakili suatu filosofi bahwa logis adalah suatu jalur menuju aktualisasi-diri alias kesempurnaan.

PERILAKU EKSTERNAL

Sebagaimana perilaku eksternal, setiap keputusan yang akan anda buat dalam hidup dilakukan dengan berpikir, apakah anda menyadarinya atau tidak. Banyak keputusan itu dilakukan hampir tanpa sadar seperti memutuskan untuk mengambil garpu makan untuk makanan anda. Beberapa keputusan dilakukan secara semi-tianpa sadar seperti memutuskan kapan harus menyeberang jalan dengan aman. Beberapa keputusan membutuhkan sejumlah waktu dan pikiran sadar seperti memutuskan apa yang perlu anda lakukan pada kehidupan. Beberapa keputusan harus dibuat secara sadar, tetapi dilakukan tanpa sadar apabila anda tidak memilih untuk memikirkan tentang keputusan-keputusan oleh diri anda sendiri. Inilah mengapa iklan dapat meyakinkan anda untuk membeli barang mahal di mana logika akan mengatakan untuk tidak membelinya. Bagaimanapun cara anda memutusnnya, ada beberapa tingkatan pertimbangan yang sedang terjadi di dalam otak anda setiap kali anda membuat suatu keputusan, tidak perduli bagaimana sepele atau pentingnya keputusan itu.

Lebih baik anda dalam berpikir, maka lebih baik anda dalam membuat keputusan. Anda akan mengemudi lebih baik, lebih baik mengerti orang, bekerja lebih efisien, membeli barang yang tidak diperlukan lebih sedikit, memilih secara bijak, mengatur secara bijak, mendisiplinkan anak anda secara tepat, dapat memperbaiki sesuatu di sekitar rumah, dlsb. Lebih baik anda dalam memecahkan masalah lebih sedikit masalah-masalah akan anda dapati dalam kehidupan anda dan lebih mudah suatu masalah yang anda miliki akan dipecahkan.

Cara berpikir yang rendah mempunyai akibat yang negatip pada setiap apa yang akan anda lakukan pada setiap detik sepanjang kehidupan anda. Seberapa seringkah anda membuat kesalahan?. Apakah  kehidupan anda suatu kehidupan yang gagal?. Apakah anda sengsara?. Jika demikian mungkin anda memerlukan untuk medapatkan medikasi/pengobatan atau memperbaiki kemampuan cara anda berpikir, sebab apapun masalah anda, hanya ada dua cara untuk mengidentifikasi dan/atau memecahkan masalah-masalah anda itu: dengan berpikir untuk diri anda sendiri atau dengan mendengarkan kepada orang lain yang mempunyai lebih baik sebagai pemikir daripada anda... meskipun, jika anda seorang yang berpikiran lemah, anda mungkin tidak akan percaya pada apa yang dikatakan oleh orang pintar bagaimanapun. Bagaimanapun juga, sebagian besar orang tidak dapat membayar beban biaya meminta orang lain memikirkan untuk mereka. Sehingga untuk sebagian besar orang hal itu merupakan apakah berpikir sendiri atau mati.

Coba ingat pada semua orang yang anda kenal. Siapa yang mempunyai paling sedikit permasalahan?. Siapa yang nampaknya akan mampu untuk menangani setiap kesulitan yang dilempar di hadapan mereka?. Siapa yang paling tidak panik?. Berbicaralah kepada orang itu secara mendalam tentang bagaimana mereka bertindak dengan masalah-masalah mereka. Jika anda tau beberapa orang seperti itu, berbicaralah kepada mereka semua. Tak perduli apapun faktor lain yang menyebabkan perilaku mereka, mereka semua mempunyai satu hal dalam kebiasaan. Mereka melakukan suatu kebiasaan berpikir.

Di luar semua orang yang anda kenal, siapa yang hidup paling teledor?. Siapa yang paling sering mengeluhkan tentang masalah mereka?. Siapa yang paling sering berkata bahwa dunia ini tidak adil?. Tanya pada orang itu atau mereka bagaimana mereka memecahkan setiap permasalahan. Jika anda kenal dengan beberapa dari orang itu lalu berbicaralah kepada semua dari mereka. Tak perduli apapun faktor lain yang menyebabkan perilaku mereka, mereka mempunyai satu hal dalam kebiasaan. Mereka tidak berpikir.

Masalah lain dengan tidak berpikir adalah anda membiarkan diri anda mudah untuk percaya pada orang lain tanpa mempertanyakan pada mereka. Ini berarti anda menyerahkan kendali kehidupan anda kepada orang lain, di mana ini benar-benar merupakan membuang potensi anda, sebab jika anda tidak sedang hidup pada kehidupan anda sendiri, maka kehidupan anda merupakan suatu hidup yang sia-sia.

Seperti kehidupan apa yang akan anda dapati apabila anda tidak pernah memakai tubuh anda?. Akan seperti apa apabila anda hanya dapat mengendalikan tubuh anda secara kosong?. Seperti kehidupan apa apabila anda mengijinkan orang lain untuk mengendalikan tubuh anda?. Hasilnya akan merupakan kehancuran, tetapi ini beribu kali lebih jelek japabila tidak pernah memakai akal anda, mempunyai kendali yang lemah terhadap akal anda, atau membiarkan orang lain memutuskan apa yang harus anda pikirkan. Selanjutnya untuk pembelajaran, berpikir adalah sesuatu yang paling penting anda akan pernah lakukan didalam seluruh kehidupan anda.

YANG TERBAIK DARI KEDUA DUNIA

Di sini cara lain untuk menerangkan nilai dari berpikir. Pertimbangkan grafik di bawah. Bayi yang baru lahir yang tidak mempunyai pengetahuan dan tidak mempunyai kecakapan adalah seluruh jalan ke kiri dari spektrum sementara Leonardo Da Vinci akan berada di ujung yang lain. Tandai di mana anda percaya tentang kedudukan anda pada spektrum tsb.

Bodoh--------------------------------------------------Jenius

Sekarang tanpa menggeser tanda yang anda buat, hapus kata 'Bodoh' dan 'Jenius'. Dan ganti 'Bodoh' dengan 'Gila' dan 'Jenius' dengan 'Akal Sehat'.

Hal ini secara akurat menggambarkan akal anda.

Suatu difinisi dari 'akal sehat' adalah:
1. "Kwalitas atau kondisi akal sehat; kesehatan pikiran.
2. Kesehatan penilaian atau alasan".
(Dari Kamus Bahasa Inggris the American Heritage, edisi keempat)

Orang akan cenderung menerima begitu saja bahwa hampir semua dari kita terlahir dalam keadaan berakal sehat dan hanya sedikit orang yang keluar dari jalan itu atau tersesat setiap saat, baik sekarang dan kemudian. Tetapi itu masih jauh dari realitas. Untuk menjadi berakal sehat adalah dengan proses  penilaian, agar masuk akal, agar logis dan pemikir yang relistis. Kita tidak menemukan semua kriteria itu pada bayi. Kita tidak dapat, sebab kita dilahirkan dengan suatu (lebih kurang) akal kosong. Sehingga secara teknis, kita dilahirkan dalam keadaan berakal tidak sehat. Bayangkan seorang bayi atau anak kecil. Jika seorang dewasa berprilaku seperti anak umur lima tahun dia dengan sendirinya akan dibuang dalam suatu tempat pengasingan. Pasti, anak-anak mempunyai alasan bahwa otak mereka belum sepenuhnya berkembang dan mereka secara sederhana belum mempunyai waktu belajar kecakapan-kecakapan hidup, tetapi terlepas mempunyai alasan yang valid...mereka masih bisa masuk pada definisi berakal tidak sehat sebab mereka belum dapat memakai kemampuan untuk alasan untuk sampai pada kesimpulan yang logis.

Ketika memiliki kecenderungan untuk mempercayai hanyalah pada orang yang berakal tidak sehat adalah mereka yang percaya pada mereka super heroes atau berbicara kepada kawan-kawan dalam angan-angannya (imaginary friends). Dan tentu, tindakan semacam itu adalah berakal tidak sehat, karena mereka tidak logis. Tetapi bukankah itu juga tidak logis menghabiskan semua uang anda pada tiket lotre, memukul anak anda, mengolok olok bawahan anda di kantor, berlaku sombong, menyetir sembarangan, menyakiti kawan-kawan anda, membeli permata mahal yang tak perlu, dsb?. Ini adalah akal tidak sehat yang ditemui setiap hari, dan ini sangat nyata dan sangat merusak.

Hadapilah. Kita semua terlahir berakal tidak sehat, dan akan berlanjut ke masa puber dan mempelajari standar budaya utama di suatu tempat untuk hidup yang tidak menghasilkan akal sehat penuh. Hanya karena anda meraih status quo dan dapat berguna dalam masyarakat tidak membuat suatu assumsi bahwa kesesuaian adalah sama saja dengan berakal sehat atau kalau tidak anda akan berhenti berkembang. Agar menjadi berakal sehat secara penuh anda butuh belajar bagaimana untuk berpikir dan kemudian pakai itu sebagai bagian menyeluruh dari cara hidup anda setiap hari.

SEBUAH RUMUS UNTUK BERPIKIR

Kita semua dapat mengambil kendali terhadap hidup kita. Semuanya butuh belajar untuk berpikir, untuk mana ada rumus sederhana yang semua orang dapat belajar:

1. Menanyakan suatu pertanyaan.
2. Pengumpulan data.
     A. Identifikasi variabel-variabel yang anda miliki.
     B. Identifikasi variabel-variabel yang belum anda miliki.
3. Pengelompokan data
    A. Penggunaan rumus-rumus
    B. Menanyakan sub-pertanyaan
4. Menanyakan jawaban anda
5. Pemakaian solusinya.

LANGKAH 1: MENANYAKAN SUATU PERTANYAAN

Langkah pertama dalam proses ini seakan-akan sederhana. Setiap orang dapat bertanya suatu pertanyaan: kecakapannya terletak pada mengetahui pertanyaan yang mana untuk ditanyakan, dan, sekali anda memilih suatu pertanyaan, mengetahui bagaimana untuk menanyakannya.

Dalam masa/waktu hidup anda yang terbatas ada suatu pertanyaan yang tak terbatas untuk ditanyakan dan juga jawaban yang tak terhinggan untuk dipelajari. Jadi pertanyaan yang mana yang harus anda tanyakan? Anda dapat menjawab pertanyaan sebanyak mungkin yang bisa anda lakukan, tetapi itu akan menjadi sia-sia. Anda bisa fokus pada pertanyaan yang paling sulit, tetapi itu akan menjadi bodoh, sebab pertanyaan yang paling sulit bukan berarti yang paling penting.

Anda pertama-tama membutuhkan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling penting, dan bila anda mempunyai waktu setelah itu anda dapat menjawab pertanyaan mana saja yang anda inginkan. Kalau tidak, anda akan membuang hidup anda sibuk terhadap isu tanpa konsekwensi sementara membiarkan pertanyaan yang benar-benar menjadi masalah dan mempunyai pengaruh besar pada kehidupan anda dan berpotensi bagi setiap makhluk hidup lainnya. 

Jadi kapanpun anda menanyakan suatu pertanyaan anda harus juga bertanya pada diri anda sendiri, apabila masih ada suatu pertanyaan yang lebih penting yang anda dapat tanyakan lagi. Dan pada beberapa titik tertentu anda harus memutuskan pertanyaan apa yang paling penting dalam hidup ini. Dan anda harus menjawab mereka secara sistimatis dalam urutan menurun. Pada kenyataanya, pertanyaan yang paling penting yang dapat anda tanyakan adalah, apakah arti hidup ini?

Setelah anda menemukan suatu pertanyaan penting untuk ditanyakan, anda perlu memastikan bahwa anda sedang bertanya pertanyaan yang benar dengan menyampaikan isu pokok. Para psikolog, dokter, dan teknisi harus mendahulukan penentuan gejala-gejala yang telah lalu dari suatu masalah dan mengidentifikasi/penyatakan penyebab utamanya. Apabila anda sudah pernah kawin anda mungkin  mempunyai argumentasi-argumentasi bahwa hal itu dapat diselesaikan jauh lebih cepat, tetapi apabila anda dapat/akan menyatakan penyebab sesungguhnya anda telah saling bertengkar satu dan lainnya.

Politikus menghadapi masalah ini setiap hari juga. Anda tidak dapat mencegah kriminal dengan bertanya, "Haruskah hukuman mati dilegalkan?" Atau "Berapa kalikah anda harus ditangkap sebelum anda dimasukkan ke dalam penjara seumur hidup?" Tentunya, pertanyaan-pertanyaan itu menyatakan kriminal, tetapi mereka tidak menyatakan isu pokoknya. Jadi untuk memfokuskan terhadap mereka adalah meretas cabang-cabangnya dari permasalahan tetapi tidak pernah menyentuh batangnya. Untuk mengahiri kriminal anda pertama butuh bertanya, "Apa kriminal itu?" Kemudian anda butuh bertanya, "Apa penyebab dari manusia melakukan kriminal?" Lalu anda fokuskan padanya/penyebab-penyebabnya.

LANGKAH 2: PENGUMPULAN DATA

Langkah kedua dari proses pemecahan masalah adalah pengumpulan data (juga dikenal sebagai variabel-variabel). Ini bukan hanya ide bagus atau sesuatu yang akan dapat membantu ketika anda mendapatkan kesulitan tterjebak dalam kebiasaan/rutinitas. Anda diharuskan untuk mengerjakannya. Jika anda tidak pandai mengungkapkan data lalu anda tidak mempunyai suatu informasi untuk menyimpulkan suatu bentuk jawaban. Jadi anda tidak mempunyai suatu rumusan sama sekali.

Investor cerdik mengetahui tentang ini dengan baik. Dia tidak akan pernah membeli saham pada suatu perusahaan tanpa mengetahui sebanyak mungkin variable-variabel tentang perusahaan itu. Anda tidak akan mengawini seseorang tanpa mengetahui sebanyak mungkin tentang mereka. Seorang juri tidak akan meloloskan suatu putusan pada seorang terdakwa tanpa mengetahui sebanyak mungkin tentang kasusnya. Apabila anda pernah membeli mobil bekas yang berubah menjadi sesuatu yang tidak memuaskan anda dipastikan tahu suatu nilai dari mengumpulkan variabel-variabel sebelum anda sampai pada suatu kesimpulan.

Terkadang kita menolak, bahkan mencoba untuk mendapatkan suatu variabel atau kita menolak untuk mengakui bahwa variabel-variabel yang tepat berada didepan kita. Inilah mengapa orang berkata jangan mendiskusikan tentang agama dan politik. Ini adalah pengetahuan umum bahwa orang sudah membentuk pikiran mereka pada topik ini dan menolak untuk berpikir tentang mereka. Sehingga mendiskusikan mereka (menganalisa variabel-variabel mereka) adalah sia-sia.

Setebgah hati untuk mengindentifikasikan variabel-variabel dalam suatu persamaan pada akhirnya dapat menjadi seburuk sebagaimana tidak mengidentifikasikan satupun dari mereka. Hanya kehilangan satu buah teka-teki dapat menyebabkan anda terbentur pada suatu jalan buntu atau membuat keputusan yang salah. Ini dengan mudah dicontohkan dalam suatu peperangan. Seorang jendral dapat mengetahui segalanya tentang strategi militer, tetapi jika musuh mempunyai satu senjata rahasia atau melancarkan satu serangan mendadak, maka pasang surut dari suatu peperangan akan berubah. Ahli roket juga tidak asing dengan keadaan ini. Ketika anda mengirim suatu pesawat luar angkasa ke planet lain anda harus menghitung setiap rumus secara cermat dan sempurna, atau pekerjaan bertahun-tahun dan  penelitian serta perancangan berharga jutaan dolar nanti akan berakhir dengan malapetaka, yang mana sebenarnya telah terjadi.

Prisip ini berlaku untuk pertanyaan-pertanyaan ssehari-hari sama seperti pada ilmu ilmu roket. Apabila anda hanya setengah hati mengartikulasi variabel-variabel dalam pertanyaan-pertanyaan yang anda tanyakan kemudian anda hanya setengah hati dalam berpikir, dan itu akan memberi anda setengah hati menjawab, dan itu akan menghasilkan jawaban yang salah atau tidak ada jawaban samasekali.

LANGKAH 2A: MENGUMPULKAN SUATU DATA YANG ANDA MILIKI

Ketika anda sedang memecahkan suatu permasalahan aljabar pada suatu buku bacaan, anda terkadang akan diberi sedikit variabel yang tidak diketahui untuk disumbatkan ke dalam suatu persamaan. Di dalam kehidupan nyata anda juga biasanya mampu mengidentifikasi sedikit variabel-variable dari satu masalah dengan segera, tetapi mau tidak mau anda akan menyadari bahwa anda sedang kekurangan atau kehilangan variabel-variabel. Jika anda tidak kehilangan variabel-variable tidak akan ada suatu pertanyaan untuk ditanya. Anda akan hanya melihat jawabannya.

Agar menjadi berhasil dalam pemecahan suatu permasalahan dunia nyata anda perlu mengetahui dengan sangat sadar tentang keadaan ini, dan setelah anda menanyakan suatu pertanyaan, hal selanjutnya yang anda perlu lakukan adalah mengartikulasi suatu variabel-variabel yang anda miliki sementara tetap diingat bahwa anda mungkin tidak mengetahui semua dari mereka.

Para pengacara, auditor, dan konsultan semua mencurahkan perhatian khusus pada langkah ini dalam proses penyelesaian suatu permasalahan. Ketika mereka dihadapkan pada satu pekerjaan baru, mereka segera mencoba untuk mengumpulkan semua informasi tentang isu yang ditangani. Mereka mengetahui bahwa mereka tidak akan mempunyai apapun untuk dikerjakan apabila mereka tidak mengumpulkan semua data yang ada. Kemudian, hanya setelah data itu dikumpulkan akan mereka dapat menemukan lubang-lubang atau daerah-daerah untuk diperbaiki pada sistem data yang sedang mereka kerjakan.

Apakah yang pertama kali seorang detektip lakukan setelah tiba di tempat kejadian perkara dari suatu kasus kriminal? Dia menganalisa tempat kejadian perkara kriminal untuk mengumpulkan setiap adanya data yang siap. Ketika si pembunuh sedang berdiri di atas korban dengan lumuran darah ditangannya, detektip tidak harus berpikir berikutnya untuk memecahkan masalah, tetapi jika pelakunya telah melarikan diri dari tempat kejadian, penyelidik memiliki satu variable yang hilang di tangannya.

STEP 2B: MENGUMPULKAN DATA YANG BELUM ANDA MILIKI

Terkadang anda tidak memiliki semua data di tangan. Pada keadaan itu anda harus mencoba mengumpulkan data yang belum anda miliki.

Bayangkan anda sedang membersihkan rumah anda, mencoba meletakkan semua barang-barang di mana seharusnya, dan anda melihat satu kaos-kaki kotor berada dekat keranjang pakaian. Bukan perkara besar. Anda mengetahui semua variabel pada suatu persamaan dari "Apa yang harus aku lakukan dengan kaos-kaki ini?" Anda secara praktis dengan tanpa menyadari mengambilnya dan memasukkannya ke dalam keranjang pakaian. Kemudian ada kemungkinan variabel-variabel yang hilang dari persamaan yang akan anda butuhkan dalam mengidentifikasian sebelum mengambil langkah selanjutnya, seperti "Apakah ini muat?" "Bagaimana ini ada di sini?" "Di mana tempat yang aman agar saya dapat menyimpan ini?" dlsb.

Bagaimana bila, ketika anda menemukan pistol berada dekat di sebelah kotak tempat pakaian anda, anda tidak mencoba untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang hilang sebelum melakukan sesuatu? Bagaimana bila anda mengasumsikan anda mengetahui variabel-variabel yang hilang semuanya? Anda mungkin akhirnya menembak diri anda sendiri atau orang lain. Anda mungkin membiarkannya pada tempat di mana seorang anak akan menemukannya. Pencuri yang membuang pistol itu kemungkinan masih berada di dalam rumah. Jangan pernah mengasumsikan anda sudah mengetahui semua variabel-variabelnya.

Siapa saja yang pernah bekerja di suatu kantor dengan pimpinan yang arogan mengetahui konsekwensi dari jawaban pertanyaan tanpa mencoba untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang tak tampak. Banyak bisnis bangkrut karena pimpinan yang menasumsikan mereka mengetahui segalanya dan konsekwensinya membuat keputusan-keputusan yang salah. Bahkan dalam bisnis yang tidak bangkrut, seorang bos arogan dan bodoh dapat membuat hidup suatu kehidupan seperti neraka bagi karyawan yang harus mengatasi dengan kemampuannya yang rendah dalam membuat keputusan setiap hari. Socrates telah menjadi pimpinan yang sangat istimewa karena dia percaya, "Saya tau bahwa saya tidak tau". Atau "Saya tau bahwa saya tidak tau apa-apa." (Tergantung pada pengartiannya).

Apabila anda cukup rendah hati dan bijak untuk mencoba mengidentifikasi variabel-variabel anda yang hilang, ada banyak cara yang dapat anda lakukan. Detektip (penyelidik) mengekstrapolasi petunjuk-petunjuk dari variabel-variabel yang telah mereka miliki untuk menunju pada variabel-variabel yang belum mereka miliki. Pemilik bisnis kecil tidak berpengalaman yang menghendaki bisnis mereka tumbuh merekrut perusahaan pemasaran yang sudah mengetahui suatu variabel-variabel yang berhubungan dalam peningkatan jual untuk mengatakan kepada mereka variabel-variabel apa yang sedang hilang. Murid-murid menuliskan kertas ujian akhir hanya harus belajar topik mereka sampai mati hinga mereka mempelajari apa yang mereka tidak pernah ketahui yang mereka perlukan untuk diketahui. Bagaimana berhasilnya anda pada pengidentifikasian variabel-variabel anda yang tidak diketahui tergantung pada bagaimana kreatip dan secara terus-menerus anda mencari variabel-variabel itu.

Mau tidak mau, anda akan membuat banyak keputusan tanpa banyak mengetahui banyak fakta-fakta. Itulah hidup. Semua yang dapat anda lakukan adalah meminimalkan resiko dari pembuatan suatu keputusan yang tidak benar dengan mengidentifikasikan variabel-variabel sebanyak mungkin. Kemudian, setelah suatu keputusan dibuat anda harus berhati-hati dari ketidak tahuan (kebodohan) anda tadi dan bersiaplah untuk meloncat kebelakang ke dalam suatu proses pemecahan masalah apabila ini menjadi jelas bahwa anda telah melakukan pada suatu kenyataan telah berbuat keputusan yang salah dikarenakan anda tidak mengambil variabel yang cukup sebagai pertimbangan. Apabila anda tidak dapat secara cukup mengidentifikasi variabel-variabelnya ini mungkin paling bijak mengabaikan seluruh situasi bersama-sama semuanya. Apabila anda seorang politikus yang ingin mengambil alih (menyerang) suatu negara bagian yang sangat sedikit anda ketahui tentangnya jalur yang paling bijak dari aksi anda adalah kemungkinannya hanyalah biarkan saja negara bagian itu sendirian.

LANGKAH 3: MEMILAH DATA

Jadi anda telah menanyakan suatu pertanyaan dan mengidentifikasi sebanyak mungkin variabel-variabelnya. Informasi itu hanya baik untuk dikeluarkan sampai anda membuat suatu data masuk akal. Dalam aljabar, ini berarti mencari arti dari hubungan antar variabel-variabelnya. Jika seseorang mengatakan pada anda bahwa A=B dan B=C dan anda akan dengan mudah melihat hubungan antara A dan C. Mereka itu adalah sama. Dalam dunia nyata anda juga butuh untuk memilah data dengan mencari arti hubungan antar variabel-variabel. Tetapi jangan khawatir. Ini tidak selalu samar-samar seperti itu.

Anggaplah anda baru saja mendapatkan promosi sebagai wakil manajer dalam pekerjaan sekolah tinggi anda. Satu dari tugas baru anda adalah membuat jadwal kerja bagi semua karyawan. Anda menidentifikasi siapa saja yang bekerja pada bisnis itu, shift apa yang perlu diisi, siapa yang meminta libur, dan siapa saja yang mempunyai jadwal saling berlawanan. Sekarang yang perlu anda lakukan adalah menentukan suatu hubungan antara masing-masing variabel untuk menentukan siapa yang harus bekerja kapan.

Menjawab suatu pertanyaan siapa yang harus bekerja pada setiap shift seharusnya mudah apabila anda mempunyai semua informasi di tangan. Bagaimanapun, terkadang kumpulan data pada pekerjaan anda adalah jauh lebih kompleks daripada itu. Pada kasus demikian anda perlu suatu alat yang lebih canggih untuk mensortir data.

LANGKAH 3A: PEMAKAIAN FORMULA

Satu formula didefinisikan sebagai:

"Satu pernyataan, khususnya dari suatu persamaan, dari suatu fakta, aturan, prinsip/dasar, atau hubungan logis lainnya" (menurut kamus bahasa ingris American Heritage Dictionary edisi keempat).

Setiap bidang studi mempunyai fakta, aturan, dan dasar sendiri-sendiri untuk membuat suatu data masuk akal. Penyebab dari ini adalah dikarenakan kumpulan setiap data mempunyai pola/bentuk yang teratur (pattern) apakah anda berbicara mengenai matematika, pertanian, psikologi, rancangan interior, rekayasa, biologi, kimia, percakapan, pemeliharaan ternak, masakan, perbaikan komputer, atau yang lainnya.

Tanpa kumpulan pola data adalah hanya kekacauan. Sangat jarang dalam hidup anda pernah menemukan kekacauan semua. Jadi setiap anda sedang mencoba memecahkan suatu masalah cobalah mengidentifikasi pola-polanya dan jelaskan aturan untuk menjelaskan pola itu. Jika anda beruntung seseorang di luar sana akan sudah mengidentifikasi aturan yang sedang anda cari.

Jika anda ingin mendapatkan pasangan, ada pola-pola dan peraturan-peraturan untuk berkencan. "Aturan Main" dan "Peraturan" merupakan buku-buku tentang berkencan berdasarkan pada rumus-rumus (walaupun keakuratan mereka masih bisa diperdebatkan). Ada secara pasti pola-pola dan peraturan-peraturan untuk mendapatkan uang. Bukunya, "The Intelligent Investor" adalah salah satu formula besar. Ada bentuk keteraturan/pola dan peraturan-peraturan untuk membuat musik. Itu disebut teori musik. Kemampuan bersosial adalah hanyalah formuls-formula untuk berinteraksi dengan orang-orang. Anda mungkin ingin membaca "How to Win Friends and Influence People." Bahkan ada pola bentuk keteraturan dan peraturan untuk kehidupan setiap hari. Secara kolektip, mereka disebut kebijaksanaan. Buku-buku agama dan bantu diri sendiri adalah tidak lebih dari rumus-rumus yang telah orang kembangkan oleh pengamatan terhadap bentuk keteraturan/pola dalam kehidupan.

Ada juga rumus-rumus untuk berpikir. Seluruh bab ini adalah suatu rumus untuk berpikir, tetapi ada banyak lagi rumus-rumus lanjutan yang tak terhitung. Lebih banyak mereka itu dapat anda temukan atau ciptakan akan lebih baik anda untuk menjadi seorang pemikir. Di sini sedikit contoh dari rumus-rumus berhubungan dengan khususnya untuk pemecahan masalah:

• Jalan yang paling sederhana untuk membuat perubahan total dalam satu sistem adalah dengan merubah pondasi-pondasinya.
• Jika anda tidak mengetahui ke arah mana yang dituju ketika memecahkan suatu permasalahan lalu arahkan saja pada arah manapun, dan akhirnya anda akan mendapatkan suatu bentuk keteraturan/pola untuk diikuti atau suatu petunjuk arah pada suatu titik di mana anda pada arah yang benar.
• Buat seumum dan sesamar dari suatu jawaban sedapat mungkin dan kemudian secara perlahan-lahan dapatkan yang lebih dan lebih spesifik lagi. Cara ini anda akan selalu merujuk jawaban anda yang lebih spesifik terhadap jawaban yang samar tadi untuk memastikan mereka berada di dalam satu garis dengan keseluruhan tujuan anda.
• Pertimbangkan hal yang tidak mungkin.
• Langkah pertama untuk menemukan solusi adalah menemukan di mana untuk mencarinya.
• Dapatkan satu paralel atau analogy permasalahan anda. Pandangan suatu masalah dari suatu keadaan yang berbeda mungkin dapat memberi anda perspektip yang lebih baik untuk menemukan suatu jawaban.
• Pertimbangkan sesuatu yang ekstrim. Mereka akan membantu anda meletakkan permasalahan dalam perspektip.
• Tanyakan jika permasalahan yang sedang anda coba pecahkan adalah satu dari sejumlah yang membentang dari satu masalah yang lebih mendasar. Jika anda dapat memecahkan masalah dasarnya lalu anda dapat memecahkan satu banyak dari masalah-masalah lain dalam suatu proses. Mungkin permasalahan dasarnya adalah salah satu batang satu bahkan lebih dari permasalahan dasar. Jaga agar tetap melcaknya kembali.
• Satu tanda dari pemikiran tingkat tinggi adalah selalu dapat berpikir dalam dimensi banyak.
• Tanda lain dari pikiran tingkat yang lebih tinggi adalah dapat menyatukan fakta-fakta. Tanda-tanda yang masih termasuk pikiran tingkat lebih tinggi adalah dapat menyatukan fakta-fakta dari sumber-sumber yang berjauhan.
• Satu permasalahan komplek sering karena sebab yang bermacam-macam, di mana akan membutuhkan bermacam-macam solusi.
• Selalu ada paling tidak tiga solusi terhadap setiap permasalahan, dan jika anda dapat mendapatkan tiga solusi itu anda dapat menemukan lebih banyak lagi.

Rumus-rumus adalah jalan yang sangat diperlukan agar masuk akal secara matematika dan data dunia nyata. Tidak diragukan lagi anda sudah menggunakan ribuan rumus-rumus dalam hidup anda untuk mengidentifikasi pola dalam sekumpulan data dunia nyata bahkan tapa menyadarinya, tetapi sekali anda melakukannya anda dapat secara sadar dan sistimatis mengembangkan mereka. Ketika anda demikian anda akan menjadi pemikir yang lebih perkasa, dan sebagai hasil anda akan bahagia dalam kehidupan yang lebih sukses.

Satu kata peringatan, banyak rumus yang dipakai oleh orang-orang untuk membantu mereka mengerti tentang dunia yang mereka huni dan kemudian bertindak terhadap mereka dengan tindakan yang salah. Pasti anda mempunyai teman yang selalu bertanya, "Mengapa aku selalu tetap berkencan dengan orang-orang buruk?" Teman anda kemungkinan menggunakan suatu rumus yang buruk untuk memilih pasangan. Banyak orang telah kehilangan keberuntungan di dalam pasar saham menggunakan rumusan yang salah. Perang kalah dan pemerintahan runtuh disebabkan oleh rumus-rumus yang tidak tepat. Jadi apabila anda menemukan bahwa sesuatu yang buruk selalu terjadi pada anda ini kemungkinan berarti anda bukanlah seseorang yang paling tidak beruntung di dunia. Secara nyata, ini kemungkinan karena anda sedang memakai rumus yang buruk pula. Anda harus secara rendah hati dan brutal mengevaluasi kembali rumus-rumus yang telah/sedang anda gunakan.

LANGKA 3B: MENANYAKAN  SUB-PERTANYAAN

Langkah ini adalah di mana anda akan melakukan sejumlah besar dari pekerjaan anda yang sebenarnya. Cara yang paling mudah menerangkan ini adalah memulai dengan sebuah ilustrasi dan berlanjut dari situ.

Apa jawaban terhadap pertanyaan, 12X34?. Kerjakan hal ini pada secarik kertas, dan anda akan menyadarinya bahwa dalam melakukan yang demikian, anda harus memecahkan persamaan-persamaan 4X2, 4X1, 3X2, 3X1, 8+0, 6+4, dan 3+1. Anda harus bertanya tujuh sub-pertanyaan untuk menjawab satu pertanyaan sebenarnya yang anda perlukan.

Ketika anda pikir tentang itu, setiap langkah dalam suatu permasalahan aljabar adalah menanyakan pertanyaan yang lain. Demikian juga dengan memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata. Apabila anda tidak menanyakan pertanyaan lagi, maka anda tidak mendapatkan sesuatu yang lebih dekat terhadap jawaban pertanyaan pertama. Sehingga apabila anda tidak dapat mendapatkan sesuatu lebih lanjut pada sebuah persoalan yang sedang anda kerjakan lalu anda perlu bertanya pada diri anda sendiri, "Pertanyaan apakah yang sudah aku tanyakan?". "Pertanyaan apakah yang belum pernah aku tanyakan" "Pertanyaan apa yang perlu aku tanyakan" dst. Anda mungkin baru menyadarinya bahwa anda tidak pernah menanyakan pertanyaan samasekali, di mana tidak diragukan lagi anda tidak menenemukan jawabannya.

Apabila detektip ingin menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan dari "Siapa yang telah melakukannya" lalu pertanyaan lanjutannya akan menjadi, "Apa motipnya? Apa bukti-bukti di tempat kejadian perkara? Siapa orang yang dekat dengan korban? dsb.". Seorang teknisi komputer akan bertanya kepada dirinya sendiri suatu pertanyaan lanjutan mengapa satu komputer tidak bekerja. "Telah adakah pesan error? Jika demikian, apa itu? Apakah masalahnya berhubunhan dengan perangkat lunak atau perangkat keras? Pernahkan perubahan sistem dilakukan baru-baru ini? Apakah komputernya dapat dihidupkan? dsb.". Jika pertanyaan anda adalah, "Sofa yang mana yang akan aku beli?" anda mungkin akan menanyakan pertanyaan lanjutan seperti, "Berapa banyak uang yang akan harus aku keluarkan untuk membeli suatu sofa?" Berapa kamar yang aku miliki? Warna apa yang sesuai terhadap ruangan yang akan aku pasangi di dalamnya? dsb."

Setiap sub-pertanyaan bahkan dapat memiliki sub-pertanyaan lainnya untuk sub-pertanyaan itu sendiri. Lebih baik anda dalam menemukan sub-pertanyaan yang tepat untuk jenis isu yang sedang anda kerjakan, maka anda akan lebih baik pula dalam menangani suatu persoalan.

LANGKA 4: MENANYAKAN JAWABAN-JAWABAN ANDA

Langkah berikunya dalam proses pemecahan masalah adalah pembuktian jawaban anda (atau jawaban orang lain untuk hal tsb.). Apabila anda mendapatkan suatu jawaban yang salah pada ujian matematika, anda mungkin harus mengulanginya lagi. Mendapatkan jawaban yang salah dalam hidup dapat menyebabkan penderitaan, kegilaan, ketidak adilan, kerugian keuangan, perang, dsb.

Sering kali kita tidak menginginkan untuk membuktikan jawaban kita. Kita telah mendapatkan jawaban kita ingin mendengar dan tetap mentaatinya, tetapi semua ini benar-benar menciptakan dunia fantasi yang menghalangi kita untuk memahami kenyataan dengan benar, yang menyebabkan kita untuk menjawab lebih banyak pertanyaan-pertanyaan salah disebabkan kita sedang terpaku menghitung pertanyaan-pertanyaan yang akan datang menggunakan variabel-variabel yang tidak benar. Hal ini menghasilkan dalam suatu ilusi dari suatu dunia yang menyenangkan (rosy world), tetapi pada kenyataannya hal ini hanya memperbanyak suatu komunitas distopia.

Hal ini mengapa penting untuk selalu objektip tentang jawaban anda. Apabila anda tidak objektip dengan jawaban-jawaban anda, maka anda bukanlah seorang pemikir, dan semua jawaban-jawaban anda akan menjadi keliru.

"Ojektip" didefinisikan sebagai:

1. "Tidak dipengaruhi" oleh emosi-emosi atau prasangka pribadi
2. Berdasarkan pada phenomena pengamatan; ditunjukkan secara fakta"
(Dari Kamus Bahasa Ingris, The American Heritage, Edisi ke empat)

Di atas kertas nampaknya luar biasa. Tak seorangpun akan berkata, "Saya lebih suka dasar keputusanku pada emosional atau prasangka pribadi dari pada fakta-fakta yang diamati". Tetapi setiap orang melakukan hal itu. Orang-orang akan akan berusaha keras untuk menkonfirmasikan fakta-fakta yang diamati terhadap emosi dan praduga pribadi mereka walaupun itu tidak masuk akal. Terkadang kita melakukannya dengan suara keras, dan terkadang kita lakukan secara sembunyi-sembunyi dibalik kesadaran kita.

Ambil ujian dua pertanyaan ini.
• Apa yang sangan anda percayai?
• Seberapa sering anda dengan sengaja merasa ragu dan menantang kebenaran dari yang dipercayai?

Ironisnya, semakin kuat kita mempercayai sesuatu semakin sedikit kita mempertanyakannya. Ini tipe dari kepercayaan kolot yang sering bernilai sebagai suatu kebaikan, tetapi nampaknya lebih sedikit kita mempertanyakan tentang kepercayan-kepercayaan kita, lebih banyak nampaknya kita tidak memperhitungkan semua variabel-variabel yang ada. Semakin sedikit variabel-variabel yang kita pakai sebagai pertimbangan semakin banyak nampaknya kita akan menjadi salah tentangnya. Jadi semakin kuat kepercayaan kita pada sesuatu semakin besar nampaknya kita akan salah tertangnya.

Selanjutnya. Ketika anda mengatakan kepada orang lain untuk mempercayai pada sesuatu, dan bahwa mereka tidak harus menganalisanya dengan sungguh-sungguh, kemudian anda benar-benar mengatakan kepada mereka bahwa ini baik untuk tidak dapat informasi dengan banyak bertanya. Apabila begitu, maka anda sedang menjadi musuh kebenaran. Dan untuk apa? Apabila kita mempertanyakan suatu ide, kita tidak akan melukai perasaannya. Ini tidak akan membalas kita dengan melakukan kebohongan atau berbuat curang terhadapnya. Semua itu bisa terjadi agar kita tingkatkan pengetahuan kita dan memahami kebenaran lebih jelas. Di manapun jika kita tidak mempertanyakan kepercayaan kita, semua itu dapat terjadi hanyalah kita meningkatkan kemumgkinannya bahwa kita salah. Jika itu yang terjadi, maka tidak ada akhir terhadap kesalahan yang dapat dan akan berakibat pada diri kita sendiri dan yang lainnya. Tidak ada juga akhir seberapa besar kendali yang dapat kita berikan kepada orang lain bagi hidup kita.

Berapa banyak orang yang anda kira telah membaca tentang hal ini dan berkata kepada mereka sendiri, "Saya bukanlah mereka itu, saya tidak akan menukar kebenaran dengan emosi atau praduga pribadi. Saya tidak akan berpikir sedikitpun tentang sesuatu yang paling saya percayai." Orang yang mengatakan tidak ingin menukar kebenaran adalah sepertinya yang paling mungkin melakukannya. Jika anda benar-benar percaya bahwa anda tidak akan melakukannya lalu anda tidak akan melindungi atau menjaga diri terhadapnya. Di lain pihak, apabila anda mencoba melakukan terhadap diri anda sendiri bahwa anda telah dan/atau akan menukar logika untuk satu jawaban egois, maka anda akan menyadari untuk tidak membiarkan hal itu terjadi lagi.

Pada kenyataannya, orang bijak menghendaki, merindukan, memohon untuk terbukti salah, karena apabila anda mempelajari sesuatu kemudian anda telah melakukan kesalahan terhadap sesuatu itu, kemudian anda bisa menjadi benar, dan dengan demikian anda akan mendapatkan keuntungan. Jika anda menolak untuk dibuktikan salah lalu anda mungkin tetap dengan kebanggaan anda, tetapi pada akhirnya anda akan tetap tidak mengetahui atau bodoh dan terus membuat keputusan salah yang merugikan diri anda sendiri dan orang lain dalam lingkaran pengaruh anda.

LANGKAH 5: PEMAKAIAN SUATU SOLUSI

Dalam satu ujian matematika ketika anda memecakan satu soal secara sederhana anda menulis jawabannya dan menunggu untuk mengetahui jika guru anda mengatakan kepada anda bahwa anda telah menjawabnya dengan betul. Dalam hidup pemakaian suatu jawaban dapat menjadi semudah sebagaimana pemakaian kaos kaki yang telah anda pilih untuk dipakai hari ini atau sesukar atau sekomplek sebagaimana menulis sebuah buku tentang arti hidup. Ini dapat seperti sebagaimana pemberian penghargaan memilih makanan yang mana yang anda inginkan dalam suatu prasmanan atau seperti bahaya penentuan apakah memakai atau tidak pasukan pembunuh terhadap penyerang. Hanya satu petunjuk yang ada untuk langkah ini memastikan jawaban anda adalah benar sebelum mengaplikasikannya. Jika anda tidak yakin apakah melakukannya atau tidak atau anda tidak harus memaksakan untuk bertindak ini berarti anda sesungguhnya tidak cukup mengerti situasi sebenarnya. Jika anda telah melakukannya tidak akan ada debat yang tersisa. Yang ada hanyalah melakukan tindakan.

CARA HIDUP SEORANG PEMIKIR


Belajar bagaimana berpikir tidak akan membuat anda jadi seorang pemikir, tidak ubahnya dari mengetahui bagaimana cara menembak lalu akan membuat anda menjadi seorang tentara. Sebagai seorang pemikir adalah suatu cara hidup, dan itu bukan cara hidup yang hanya bisa dipakai oleh sebagian kecil orang seperti cara hidup seorang tentara yang hanya berguna untuk sebagian kecil orang. Ini bahkan bukanlah suatu keterampilan yang dapat berguna bagi setiap orang secara akal mengatakan memasak adalah suatu keterampilan yang dapat berguna terhadap setiap orang akan tetapi anda tidak perlu harus memiliki keterampilan yang terhadapnya. Berpikir adalah suatu cara untuk menjadi orang yang berhasil, orang yang mengaktualisasikan diri. Ini adalah penting bagi setiap orang untuk didalami.

Mengapa pada sebagian orang memanfaatkan cara hidupnya dengan berpikir dan sebagian yang lain tidak? Jawabannya bukan dari faktor genetika. Ini murni motivasi. Apakah lingkungan luarnya memaksa mereka mengajak terhadap pengertian yang lebih jernih tentang hidup, atau mereka telah mengerti dari diri mereka sendiri. Cara yang manasaja, setiap pemikir telah memberikan beberapa versi dengan kesimpulan yang sama:

Kita telah dibuang ke dalam hidup ini tanpa peringatan dan tanpa persiapan. Kita telah dilahirkan tersesat. Pada kenyataannya, kita sangat tersesat bahkan kebanyakan orang tidak pernah menyadari bahwa mereka tersesat, dan bahkan tak seorangpun mengatakan kepada kita tentang hal itu. Apabila ada sesuatu, kita dituntut untuk menerima saja dunia ini untuk apa dan jangan menanyakan suatu pertanyaan-pertanyaan.

Untuk menjadikan segalanya lebih membingungkan bagi kita, sedikit keterangan dan petunjuk yang kita terima berbeda dari sumber satu ke sumber yang lainnya. Ini sepertinya mencoba bermain suatu permainan yang anda tidak mengetahui peraturannya dan di mana setiap orang yang anda tanyakan mengatakan kepada anda hal yang berbeda. Hasilnya adalah bahwa kita menghabiskan hidup kita kebingungan dan dalam sesuatu yang linglung. Dan akhirnya semua yang harus kita melihat kembali adalah kekacauan dan kecemasan.

Akan tetapi masih ada harapan. Jika kita menjadikan dunia ini sesuatu yang masuk akal kita tidak akan bergantung pada lingkungan kita. Faktanya, kita dapat mengambil kendali dari kehidupan kita. Bagaimana? Kita dapat merasakan kebenaran dan memberdayakan diri sendiri menggunakan logika.

Sebagai seorang pemikir berarti menyadari tentang hal itu dan dengan sengaja dan secara konsisten mencoba membuat masuk akal dunia yang telah anda percayai. Ini berarti kefrustasian dari sedang tersesat dan tak berdaya menyemangati rasa ingin tahu anda untuk belajar sebanyak dan sebisa mungkin. Tetapi ini tidak berarti hanya membaca sebanyak mungkin buku-buku dan menkatalogisasi informasi dalam pikiran anda. Ini berarti secara terus-menerus melihat dunia di sekitar anda lalu mempertanyakannya. Seseorang yang penasaran ingin mengetahui bagaimana semuanya bekerja, sebab semakin banyak anda mengerti, maka semakin banyak anda memberdayakannya. Jadi berpikir bukanlah suatu tugas. Ini suatu kesempatan yang tiada habisnya agar menjadi lebih kuat.

Lebih baik anda mengerti tentang hal itu lebih banyak anda akan ingin untuk berpikir. Dengan demikian, lebih banyak anda akan berpikir. Lebih banyak anda berpikir akan menjadikan anda lebih pintar, lebih kuat, dan lebih bahagia. Lebih sedikit anda berpikir anda menjadi lebih bodoh, lebih lemah, dan lebih sedih.

Tuesday, February 07, 2012

28.1-Ke Dubai Main Tennis

BlackBerry (BB)ku berdering lagi, mengagetkan aku. Di pagi seperti ini aku harus terhenyak dari nyenyak tidurku. Mata terasa seperti ada lem karet ingin kembali menutup kembali walau deringan BBku tadi mengingatkan aku untuk bangun pagi. Aku tau bahwa hari ini aku akan ada pertandingan persahabatan tennis dengan rekan-rekan tennis Indonesia di Dubai, ini yang membuat pikiranku mengajak mataku untuk membelalak agar berbinar sebinar-binarnya.

Persiapan ke Dubai untuk melakukan pertandingan tennis persahabatan dengan rekan Indonesia di Dubai sudah aku lakukan sebelum aku tidur tadi malam.

Corn flake dengan wedang susu coklat sudah aku buat. Sarapanku yang biasa aku makan aku rasa cukup unntuk mengumpulkan tenaga di pagi hari. Aku hanya berpikir; lebih baik mutu daripada rasa. Tidak  terasa jam dinding sudah memanggilku untuk segera beranjak dari meja makan. Sehabis ku santap sarapanku lalu menuju masuk kamar mandi untuk persiapan sholat Subuh. Air masih terasa dingin sekali walaupun keluarnya tidak cukup lancar dari mulut kran. Aku khawatir pasta gigi yang tertinggal dalam tabungnya sudah tidak ada lagi. Kulitnya sudah saling menempel tapi beruntung ketika aku pencet di bagian lehernya masih keluar pasta biru putih yang secepatnya langsung aku sentuhkan pada sikat gigiku. Aku cepat-cepat membersihkan gigi dan muka, karena aku harus berwudhu juga.

Suhu di luar rumah pastinya masih cukup sejuk di Akhir Januari ini. Nampaknya musim dingin masih belum ingin beranjak. Aku sengaja tidak sholat di Masjid karena jarak dari rumah ke Masjid terdekat lebih dari dua kilometeran, kecuali sholat Jum'at saja. Setelah selesai sholat aku telepon Natur. Natur adalah sebutan kepada penjaga apartment di Abu Dhabi, natur untuk apartentku bernama Abdurrahim asli dari Bangladesh. Suaranya terdengar baru terbangun dari tidur, ia terdengar memaksa bersuara untuk menjawab teleponku dan akan datang setelah aku jelaskan kalau air dari kran-kran di villa nomor 3 tidak keluar.

Aku turun kebawah ke tempat skaklar listrik pompa air berada, skaklar dalam keadaan menyala. Aku coba matikan dan hidupkan lagi, pompa air tetap saja tidak melakukan aksi. Aku tinggal saja pompa tidak jalan itu kembali menuju ke dalam flat untuk menelepon natur kembali. Ternyata menurut peraturan setempat, mematikan dan menghidupkan listrik fasilitas umum bukan pekerjaan orang sembarangan, harus petugas yang diberi wewenang yang dapat mengoperasikannya. Ini mungkin untuk menghindari terjadinya yang tidak diinginkan, karena yang mengetahui apakah aliran listrik sedang ada masalah atau tidak adalah si operator. Karena apabila masih dalam perbaikan menghidupkan listrik bisa berakibat fatal. Ini berarti, di pagi buta aku sudah melaakukan kesalahan yang tanpa aku ketahui, untungnya tidak terjadi apaapa.

Sesampai di kamar rupanya dalam BBku telah menerima pesan dari rekan tennisku yang kemarin janjian untuk menjemputku berangkat bersama ke Dubai, menjelaskan kalau ia sedang berangkat keluar dari rumahnya. Kemarin ketika bemain tennis di Zayed Sport City aku meminta dia menghampiriku untuk pergi bersama ke Dubai karena mobilku siang nanti akan dipakai oleh istri mengantar putraku untuk kegiatan sekolahnya.

Istriku sudah bangun tapi putraku masih lelap tidur,.  Putraku biasa tidur terlambat apalagi di malam libur sekolah. Satu-satunya sepatu tennisku sudah siap di pojok tepat di dalam rak sepatu belakang pintu masuk flatku. Pesan rekanku tadi membuat aku sedikit tergesa turun ke lantai dasar untuk menuju ke tempat aku janjian dengan dia kemarin karena jarak tempuh berjalan kaki sekitar lima menitan, sedangjan jarak perjalanan dari rumah temanku di daerah Musafah Residential Area ke tempat janjian sekitar tigapuluh menitan. Cuaca pagi ini nampaknya cukup dingin, dan gelap tertutup kabut pagi akhir bulan Januari. Lampu-lampu dari rumah orang terlihat remang-remang bersembunyi di balik bayangan kabut putih. Dari rumah sampai ke jalan besar memang tidak ada lampu penerangan jalan kecuali lampu-lampu dari pagar-pagar rumah sepanjang jalan. Pagi ini seperti tak ada gerakan kehidupan sama sekali, bathinku sempat khawatir dari adanya anjing liar yang biasa melalui daerah rumahku walaupun bisa dikatakan jarang. Aku jalan lebih cepat saja untuk mengusir kekhawatiranku dan langsung menuju ke tempat yang aku janjikan sesuai dengan koordinat GPS yang aku kirim kemarin.

Jarak pandangku tidak cukup  awas untuk melihat lampu mobil yang melintas di jalan karena kabut cukup tebal juga. Wajah seperti diterpa titik-titik embun dingin karena tebalnya kabut. Aku hanya bisa menunggu sebelum mobil rekanku datang. Dari gerakan mobil yang cukup pelan aku yakin itu adalah mobil temanku. Aku semakin yakin karena mobil bergerak semakin pelan-pelan ke arahku.

Mobil hijau muda nampak jadi berwarna abu-abu saja, ini karena pengaruh tebalnya kabut menghalangi sinar lampu merkuri jalanan untuk memperjelas warna mobil. Rupanya rekanku membawa keluarganya, ia pergi bersama anggota keluarganya. Kursi penumpang depan sudah dalam keadaan kosong ketika sampai di tempat aku dijemput. Kaca samping penumpang depan membuka sendiri seketika aku ucapkan salam menyambut temanku yang menjemput aku. Lalu aku dipersilahkan untuk duduk di kursi depan.

Jalan menuju Dubai dipenuhi kabut, jarak pandang ke depan umumnya tidak lebih dari tigapuluhan meter, lebih dari jarak itu hanya terlihat putih dan bintik merah dari lampu belakang mobil yang sedang berjalan searah di depan mobil yang aku tumpangi. Aku merasa seperti ada yang tidak beres.  Seisi mobil merasa tegang, mungkin karena tebalnya kabut khawatir atau takut terjadi yang bukan-bukan. Terkadang ada juga kendaraan melaju dengan kecepatan cukup kencang. Aku bergumam dalam hati; sopirnya mungkin mempunyai nyawa cadangan.

Semakin jauh meninggalkan rumah kabut terasa semakin tebal saja. Mobil terpaksa harus berhenti dulu setelah hampir duapuluhan menit melaju untuk dibersihkan kaca depannya. Pemandangan terhalang, bahkan sisi kiri-kanan tak kelihatan samasekali kecuali  warna putih kabut pagi. Ini karena kaca sisi tidak dapat dibersihkan, lain halnya kaca depan dan belakang yang memiliki karet sapuan untuk membersihkan air akibat kabut. Rasa perjalanan menjadi menegangkan dan membosankan. Demikian keadaan sepanjang jalan dari Khalifa City menuju Dubai. Aku tidak menengok ke kursi belakang tempat istri dan anak-anak temanku duduk. Yang jelas istrnya selalu ikut berbicara.

Mobil tidak beranjak dari jalur nomer dua. Hanya sesekali pindah jalur untuk menghindari kendaraan yang akan disalip karena bergerak pelan biasanya bis Coaster. Diatas pukul 8 pagi seharusnya sudah terang benderang, sinar matahari sudah bisa dinikmati, tetapi matahari pagi belum juga menampakkan sinarnya, ia terhalang oleh tebalnya kabut pagi.  Kabut sepertinya tidak bergerak, mungkin karena sedang tidak ada angin.  Kami bertiga seolah terus membelalakkan mata sampai di pinggiran Kota Dubai.

Sampai di Dubai sungguh berlainan. Jalan-jalan kota Dubai cukup terang, sinar matahari memancar dari berbagai sela kabut membentur gedung-gedung pencakar langit di sebelah jalan yang dilalui. Aku khabarkan pada kawan yang masih ada dibelakang, kalau di sini,  Dubai Kota sangat terang, sedangkan mereka masih mengeluh tentang pandangan mereka yang masih terhalang.

Tiba di Mugarabat Street menjelang pukul 9 pagi, mobil diparkir di lantai 2 gedung Mall beratap lapangan tennis rencana tempat bermain nanti. Satu rekanku yang lain sudah sampai duluan,  ahli komputer yang bekerja di perusahaan kontraktor pendukung perusahaan telekomunikasi di Abu Dhabi  ini datang bersama istrinya. Mungkin sehabis sholat subuh dia langsung tancap gas menuju Dubai.

Dari pesan yang beredar, ketika masuk lift,  pencet saja angka 8, setelah keluar akan langsung melihat lapangan tennis. Lapangan tennis berada di lantai 8 gedung Mall, merupakan lantai atap gedung yang paling atas. Ada 7 lapangan tennis di sana. Semuanya dikurung dengan pagar anyaman kawat warna hijau pada umumnya. Penataan lapangan membentuk U di tengah-tengah jalan untuk lorong diantara lapangan tennis kanan dan kiri. Lapangan yang terakhir ada  di tengah melintang sendiri.

Pertandingan dimulai dengan acara foto-fotoan. Pasangan kawan dari grupku adalah; Zaki-Dadang, Mokhtar-Juliawan, Aku-Dike, Hari-Budhi, Zaki-Mokhtar dan Rosma-Dadang. Pertandingan berjalan dengan suasana tenang, setenang pagi yang masih terasa dingin di atas gedung Mall ini. Walaupun akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim lawan denga skor yang cukup mengagumkan buat lawan, 5x1. Hanya pasangan Rosma-Dadang yang dapat menang, walaupun begitu semua kawan tetap senang.

Sepeti biasa apabila masyarakat Indonesia berkumpul di rantau, makan dan minum cukup berlimpah. Sambil bertanding tidak lupa untuk menikmati aneka makanan yang dibawa oleh rekan-rekan tennis yang lain. Aku sendiri tidak membawa apa-apa keculi bekal minum untuk aku sendiri. Karena di timku sudah ada yang mengkoordinasi untuk  urusan konsumsi ini.  Awalnya aku dijadwalkan main 2 kali, di mana Rosma-Danang seharusnya aku dan Rosma, tetapi karena menurut kawan aku sudah kecapekan, maka aku diganti saja oleh Pak Dadang. Aku pikir ini merupakan suatu keberuntungan bagi tim dari pihakku, karena akhirnya mereka menjadi satu-satunya pasangan yang dapat menang. Seluruh pertandingan berjalan dengan lancar dan menyenangkan walaupun terkadang tegang karena cemas tidak kunjung menang. Mungkin karena ini adalah pertandingan persahabatan.

Nasi bungkus untuk makan siang sudah datang, pertandingan masih belum terselasaikan juga. Tim lawan sudah mempersilahkan bagi yang ingin makan siang duluan. Aku pilih nanti sekalian ketika pertandingan terselesaikan. Nasi putih dicampur daging berbumbu rendang, telor rebus dibuburi sambal tomat, sayur ketimun dan wortel diacar, dan tambah sambal hijau ala Padang. Ini adalah menu makan siang yang sangat spesial. Ternyata benar, rasanya enak sekali, tidak salah kalau rasa terimakasihku untuk rekan-rekan Dubai yang telah mempersiapkan menu makan siang ini aku tambah. Walaupun satu porsi nasi bungkus jatahku sudah habis dimakan, tapi perut masih terasa kurang.Namun sebagai tamu aku harus tau diri, habis jatah, ya sudah.

Mandi dulu sebelum keluar Mall untuk pulang. Pintu kamar mandi dari kaca menerawang, membuat aku ragu untuk mandi telanjang bulat. Akhirnya pakaian dalam yang aku pakai tennis terpaksa aku pakai untuk mandi.

Aku dan semua rekanku mampir ke Food Court lantai 2 Mall. Ini karena masih ada yang harus dirundingkan dengan Tim Dubai, terutama mengenai biaya pertandingan yang harus dipikul bersama, ini sesuai kesepakatan sebelum bertanding, kecuali biaya konsumsi yang ditanggung pihak tuan rumah. Tidak memakan waktu lama semua dapat diselesaikan, aku dan rekan-rekan yang lain sudah mempersiapkannya. Lalu semua keluar, aku dan salah seorang teman yang asli dari Pulau Lombok diantar ke Stasiun Bis untuk pulang ke Abu Dhabi. Habis main tennis terus makan, lalu mandi, suasana pasti akan mengantuk. Dan ini yang terjadi ketika beberapa menit berada di dalam mobil rekan Dubai yang searah pulang menuju Stasiun Bis antar kota.

Di dalam bis teleponku selalu berdering dari seorang perwira dari Gugus Penjaga  Fasilitas Vital Abu Dhabi, pelanggan perusahaanku yang aku kenal, ada kapal-kapal yang sedang ingin mendapatkan pertolongan karena peralatannya mendapatkan kerusakan. Kapal-kapal yang mengalami gangguan kerusakan itu semuanyaa berada di Pangkalan AL Jabal Ali. Salah satu kapal jenis pemburu berkecepatan sampai 65 knot rusak baling-baling karet dari pompa generatornya, sedangkan kapal  cepat lainnya  rusak dari lampu navigasi dan radio VHF-nya, serta ada minyak diesel membanjiri di atas lantai rumah-geladak karena keluar dari bagian belakang.

Dari pelanggan yang aku tangani  aku memang harus siap standby walaupun di hari libur kerja.  Maklum kapal-kapal tidak pernah libur untuk menjaga fasilitas vital negara di tengah lautan. Ini adalah hari Sabtu, mungkin nanti akan susah untuk mendapatkan barang suku cadang untuk kapal. Aku hubungi Seorang keturunan  Amerika Serikat, seorang Superintenden Bagian Composite Perusahaan tempat aku bekerja atas suruhan atasanku berdarah Amerika Serikat. Superintenden itu menganjurkan aku untuk mengambil suku cadang dari kapal kembarannya yang sedang mengapung di dermaga perairan Perusahaan. Aku meminta lelaki koordinator administrasiku yang berasal dari Sri Langka untuk mempersiapkan teknisi agar suku cadang yang aku perlukan di kapal yang sedang berada di dermaga perusahaan diambil. Aku hubungi anak buahku, seorang mekanik perusahaan keturunan Pilipina yang tinggal di Pangkalan AL Jabal Ali, agar segera membuka balingbaling atau impeller pompa generator kapal yang terganggu, dan memeriksa minyak diesel bocor di kapal lainnya.

Selama di dalam perjalanan dari Dubai ke Abu Dhabi aku hanya teringat pada pekerjaanku yang sedang aku tangani. Mengkoordinasi pekerjaan mendadak memang sudah biasa aku tangani. Selain suku cadang yang harus aku kirim, aku juga harus mengirim tukang listrik juga karena generator biasanya ditangani oleh mekanik dan tukang listrik. Sampai di rumahpun aku masih tetap fokus pada pekerjaan yang sedang aku tangani. Semua keperluan sudah aku persiapkan,. Suku cadang dan tukang listrik berdarah Pilipina sudah siap meluncur ke tempat di mana kapal sedang mengalami gangguan. Aku sekarang tinggal menunggu laporan apabila masih ada yang kurang beres terhadap apa yang sudah aku persiapkan.

Ternyata semua pekerjaan berjalan lancar, mereka dapat diselesaikan pada pukul 22. Semua itu terutama atas usaha anak buahku Romel seorang mekanik yang tinggal di Pangkalan  dan seorang tukang listrik, Subah yang aku kirim dari Abu Dhabi. Akhir cerita dari pekerjaan yang sedang aku tangani aku laporkan pada Perwira yang menelponku tadi siang dan juga kepada atasanku. Ucapan terimakasiih dari keduanya aku terima.

END.
Abu Dhabi,
Medeo, Awal Februari 2012.